Who's Angry ?

Esok harinya jadwal mengaji dimulai kembali, jam 4 sore Musa sudah sampai di rumah kakek Atmo. Namun aneh sekali yang didapatinya hari ini adalah wajah cemberut Sari dari awal, hingga akhir mengaji.

Setiap sedang mengaji biasanya kakek Atmo mengawasi mereka dari kejauhan, tempat favoritnya duduk di teras rumah, sambil melihat lalu lalang orang lewat. Bukan karena tidak percaya dengan keseriusan belajar mengajar mereka, lebih ke menjaga jika tiba-tiba ada tamu datang ke rumah dan mendapati cucunya hanya berduaan dengan Musa, yang ternyata sedang mengajari Sari mengaji, kadang orang tidak mau tahu alasan seseorang berduaan, yang orang lain katakan ya apa yang dilihat, tanpa bertanya sebab atau alasan mereka berdua.

Saat Kakek Atmo tengah mengobrol asyik dengan seseorang yang lewat di depan rumahnya, Musa akhirnya memutuskan untuk bertanya, meski sebenarnya bukan urusannya, tapi wajah ditekuk Sari sepanjang mengaji sungguh membuatnya tidak nyaman.

" Apa ada masalah hari ini?, kenapa kamu terus cemberut dari awal saya disini sampai saat ini".

Sari menatap mata Musa dengan tajam, seperti sedang menelanjangi dirinya. Membuat Musa sedikit salah tingkah.

" Apa-apaan ini anak ditanya malah menatap seperti itu", batin Musa.

" Anda itu kan seorang ustad, bagaimana bisa membicarakan aib seseorang dengan orang lain, itu kan sama saja berghibah". Kata-kata Sari membuat Musa sedikit memutar otak, tapi tidak menemukan jawaban yang tepat.

" Bisa kamu perjelas maksud dari pembicaraan mu?".

" Kenapa kemarin menceritakan sama Kakek perihal kebohonganku waktu itu?, kan Sari sudah minta maaf". Gumam Sari merasa kesal.

" Oh...itu, sebenarnya kemarin tidak sengaja keceplosan, maaf ya, sungguh tidak bermaksud untuk membuka aib kamu pada Kakekmu. Hanya ketidak sengajaan.

Tapi saya senang sekarang kamu sudah bisa baca iqro, dengan ayat yang cukup panjang, mungkin sebentar lagi kamu bisa baca Alquran", gumam Musa.

" Baguslah, itu lebih baik, biar nggak setiap hari lihat ustadz kesini, pagi liat di sekolah, sore lihat juga di rumah", ungkap Sari.

Musa mengernyitkan dahinya, " Memangnya kenapa kalau sering melihatku?, apa kamu membenciku?", tanya Musa penasaran.

" Habis ustadz tidak bisa jaga rahasia, tidak sesuai dengan bayangan, saya kira karena anda ustadz, maka akan berbeda dengan orang kebanyakan, karena anda tahu lebih banyak tentang ilmu agama, tapi ekspektasi saya terlalu tinggi terhadap anda".

Sari begitu marah, karena dirinya paling tidak suka rahasia ataupun kehidupan pribadinya di ketahui oleh orang lain. Bahkan pernah terjadi saat masih sekolah di tempat yang dulu, waktu baru masuk kelas 10, Sari tidak pernah menyapa Dimas kakaknya sendiri, padahal mereka berada di sekolah yang sama, bukannya tidak mau mengakui Dimas sebagai kakaknya, tapi lebih memilih tidak perlu ada yang tahu mereka kakak beradik. Hanya Nayla dan Kristin sahabat karibnya yang tahu Dimas adalah kakak Sari, karena sering main kerumahnya.

Di sekolahan Dimas memang terkenal sebagai playboy yang sering gonta-ganti pacar, begitu banyak yang menyukai Dimas sejak awal masuk sekolah, karena fisik Dimas yang menonjol dari yang lain, badan tinggi, kulit putih dan motor ninja yang membuat tampilannya semakin keren, Dimas juga selalu menggunakan barang-barang bermerek dan keluaran terbaru, begitu loyal dengan sering mentraktir teman-temannya, membuat gadis-gadis banyak yang ingin menjadi pacarnya. Karena mereka akan sering diajak nonton, makan ataupun belanja sesuka hati.

Sari tidak mau kalau teman sekolahnya tahu jika mereka kakak beradik, karena akan membuat hidupnya menjadi lebih rumit, pasti akan banyak gadis yang mendekati dan bersikap sok baik padanya untuk mendekati kakaknya. Itu yang Sari pikirkan.

" Maafkan saya kalau tidak sesuai dengan ekspektasi kamu selama ini, tapi kamu perlu tahu, saya juga manusia biasa seperti yang lain, saya bukan malaikat yang selalu benar dan tidak pernah salah".

" Belajarlah yang rajin, maka kamu akan segera bisa membaca Alquran dan segera berhenti melihat kedatangan saya kesini, untuk pertemuan hari ini cukup sampai disini, maaf kalau besok masih harus melihat saya, karena saya masih harus datang kemari sampai amanat yang di berikan kakek Atmo pada saya, saya selesaikan dengan baik".

Musa beranjak dari duduknya dan keluar dari ruang tamu sambil mengucapkan salam.

" Kenapa malah dia yang begitu banyak berbicara, yang salah kan dia, seharusnya tadi aku yang ngomong panjang lebar", gerutu Sari.

" Kenapa?, kok kakek perhatikan dari tadi kamu terus cemberut, sampai sama ustadz Musa kamu juga cemberut", Kakek Atmo yang baru masuk ke dalam rumah langsung menghampiri Sari setelah Musa tadi berpamitan padanya di depan.

" Nggak papa, kakek bisa nggak cari ustadz lain buat ngajar Sari ngaji?".

" Kenapa memangnya?, bukankah dari kemarin-kemarin kamu baik-baik saja mengaji sama ustadz Musa?". Kakek Atmo mencium bau-bau tidak beres.

" Ustadz Musa tidak sesuai dengan ekspektasi Sari kek, dia ternyata sama saja dengan orang lain".

" Maksud kamu apa ?. Apa karena dia kemarin kesini dan menceritakan tentang awal kalian bertemu?, karena kakek tahu kamu sudah berbohong di kelas?", Kakek Atmo menatap Sari, karena sepertinya memang itu yang membuat Sari tidak menyukai ustadz Musa.

" Kakek yang memancingnya untuk bercerita tentang itu semua, jadi kalau kamu mau marah, sama Kakek saja, ustadz Musa itu laki-laki yang sangat baik, kamu nggak bakalan nemu ustadz seperti dirinya lagi".

" Kakek sudah sreg dengan ustadz Musa, dan tidak akan mengganti dengan ustadz yang baru, sampai kamu bisa membaca Alquran dengan baik dan benar". Kakek Atmo masuk ke dalam rumah.

" Lagi-lagi aku yang di ceramahi, apa aku tidak diperbolehkan untuk marah?, kenapa kalau aku marah, malah semua orang memarahiku?", gerutu Sari.

***

Musa sampai dirumahnya saat adzan maghrib berkumandang, dia langsung menuju mushola yang berada tidak jauh dari rumahnya. Mengikuti sholat maghrib berjamaah dan tetap di mushola, menjadi imam tarawih dan baru pulang setelah sholat tarawih selesai.

Hatinya sedang merasa tidak tenang gara-gara ucapan Sari tadi, sampai beberapa kali Musa harus beristighfar, " kenapa gadis itu selalu masuk ke dalam pikiranku".

Esok harinya saat dia sampai di sekolah tidak sengaja berpapasan dengan Sari yang baru memasuki gerbang sekolahan, sedangkan Musa dari parkiran motor.

" Assalamualaikum", ucap Musa sambil menghentikan langkahnya. "Bisa bicara sebentar".

Sari berhenti dan menjawab salam Musa,

" wa'alaikum salam, silahkan bicara".

Sari dan Musa berdiri di persimpangan menuju ruang guru dan perpustakaan.

" Semalam saya tidak bisa tidur nyenyak karena tahu saya sudah melakukan kesalahan dengan menceritakan yang seharusnya tidak saya ceritakan pada siapapun. Saya sungguh minta maaf, tolong jangan membenci saya, sesuai keinginanmu, saya akan langsung berhenti jika kamu mau, saya tidak lagi mengajarimu mengaji dirumah", ucap Musa, setelah semalaman memutar otaknya, berpikir dan mencari jalan yang terbaik.

" Nggak bisa begitu dong Tadz, kakek nggak setuju saat saya minta ganti guru ngaji, jadi mau tidak mau ustad harus ajari saya sampai benar-benar bisa baca".

" Ustadz yang santai saja, nggak perlu sampai tidak nyenyak tidur, saya sudah maafin kok, meski belum sepenuhnya", terang Sari.

" Maaf saya ke kelas dulu", Sari meninggalkan Musa yang masih berdiri di tempatnya.

Tidak disangka Rizal mendengar dua kalimat terakhir yang diucapkan Sari padanya.

" Apa yang bapak bicarakan dengan Sari?, kenapa bapak minta maaf kepada nya?", ternyata Rizal memperhatikan mereka berdua sejak tadi.

" Maaf itu bukan konsumsi publik", Musa meninggalkan Rizal yang masih penasaran dengan apa yang mereka obrolkan.

Tapi Rizal mengejar Musa dan berjalan di sampingnya.

" Jangan bilang bapak tidak mau bantu saya deketin Sari karena Bapak juga menginginkan hal yang sama", ucap Rizal menuduh.

Musa berhenti dan menatap Rizal, " kalau kamu suka...., deketin saja, saya tidak tertarik untuk ikut campur dalam urusan orang lain".

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Rizal cem cem deh Krn ustadz Musa dekat sama Sari

2022-03-10

0

sumiati

sumiati

Rizal kepo

2021-12-26

1

Neti Jalia

Neti Jalia

10 like untukmu🤗🙏
*hujan dibalik punggung
*suamiku Ceo ganas

2021-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sebab Musabab
3 Kakek Atmo 'So Sweet'
4 Pak Guru atau Pak Ustadz
5 Gurame bakar apa kabarnya?
6 Special Girl
7 First Impresion
8 Pulang Bareng
9 The First Champion
10 Who's Angry ?
11 Pesantren Kilat
12 Permintaan Sari
13 Nikmatnya Buka Bersama
14 Sepenggal Kisah Tentangmu
15 Apa yang terjadi semalam?
16 Mengantar Sari
17 Ustadz Idolaku
18 Rindu itu berat...
19 Kejutan dari Abi dan Umi
20 Met His Parents Accidentally
21 Kehadiran Kedua Orang Tua
22 Kebetulan 1
23 Kebetulan 2
24 Togetherness is a Luxury
25 My Time With Mom
26 Bahagia Itu Sederhana
27 Terpesona
28 Seperti Kambing congek
29 Malam Indah Bersamamu
30 Masih Ragu...
31 Setelah libur panjang
32 Kecewa
33 Rahasia kakek Atmo
34 Finaly Heald
35 Permintaan Maaf
36 Perasaan apa ini?
37 Butuh bantuan
38 Misi berhasil
39 Rasa itu kembali
40 Terserah Kamu
41 ' Layak Konsumsi '
42 Liburan yang sempurna
43 Seluruh Cinta
44 Pernyataan Cinta
45 Keputusan Sari
46 Kelas Baru
47 Time With Best Friends
48 Stalking
49 Terciduk
50 Hati Yang Lapang
51 Kasmaran
52 Ada yang ngapel...
53 Perjalanan Menuju Akad
54 Calon Istri Bos
55 Kita Baik-baik saja
56 Trip Alone With You
57 Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58 Mohon maaf lahir batin
59 Idul Fitri penuh berkah
60 Keputusan Sari
61 Di balik sebuah alasan
62 Matamu Melemahkan ku
63 Bukan Malam Pertama
64 Hari Baru
65 Obat capek yang manjur
66 Weekend
67 Seperti Reunian
68 Minggu Pagi di Pasar
69 Nilai Plus (+)
70 Ternyata dunia ini sempit ..
71 Ada yang jelous
72 Pupus
73 Headlines (Berita utama)
74 Urusan kita belum selesai...
75 Yang Terdalam
76 Perbedaan Pendapat
77 Belajar Bersikap
78 Merasa Malu
79 Menuju Hari H
80 Ritual Panjang
81 Hari H
82 Kembali ke Rutinitas
83 Obrolan Yang Berfaedah
84 Cemburu
85 Tak Mengakui
86 Do'a Yang Terkabul
87 Bersyukur pada-Nya
88 Bahaya !
89 Cinta Tulus
90 Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91 Merespon
92 Terkejut
93 Meet Again
94 Perkiraan Yang Tepat
95 Nasehat
96 Olahraga Pagi
97 Rumit
98 Sebuah Jawaban
99 Keharmonisan
100 Sunah Yang Mudah Dilakukan
101 Kontraksi
102 Jihad Seorang Wanita
103 Nama Adalah Do'a
104 Uti & Akung
105 Keputusan Dimas
106 Dukungan Keluarga
107 Persiapan Acara Dadakan
108 Ucapan Adalah Do'a
109 Aqiqah
110 Kembali Bersatu
111 Prepare
112 Lembaran Baru
113 Tausiyah Pernikahan
114 Sembunyi
115 Keterbukaan
116 Melanjutkan Perjuangan
117 Family Gathering
118 Belajar Berbagi
119 Mengenal Lebih Dekat
120 Tamu tak diundang
121 Gathering With Family
122 Firasat
123 Belajar Mengikhlaskan
124 Wasiat Kakek
125 Rumah Bersejarah
126 Bonus Bab
127 Bonus lagi
128 Karya Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Perkenalan
2
Sebab Musabab
3
Kakek Atmo 'So Sweet'
4
Pak Guru atau Pak Ustadz
5
Gurame bakar apa kabarnya?
6
Special Girl
7
First Impresion
8
Pulang Bareng
9
The First Champion
10
Who's Angry ?
11
Pesantren Kilat
12
Permintaan Sari
13
Nikmatnya Buka Bersama
14
Sepenggal Kisah Tentangmu
15
Apa yang terjadi semalam?
16
Mengantar Sari
17
Ustadz Idolaku
18
Rindu itu berat...
19
Kejutan dari Abi dan Umi
20
Met His Parents Accidentally
21
Kehadiran Kedua Orang Tua
22
Kebetulan 1
23
Kebetulan 2
24
Togetherness is a Luxury
25
My Time With Mom
26
Bahagia Itu Sederhana
27
Terpesona
28
Seperti Kambing congek
29
Malam Indah Bersamamu
30
Masih Ragu...
31
Setelah libur panjang
32
Kecewa
33
Rahasia kakek Atmo
34
Finaly Heald
35
Permintaan Maaf
36
Perasaan apa ini?
37
Butuh bantuan
38
Misi berhasil
39
Rasa itu kembali
40
Terserah Kamu
41
' Layak Konsumsi '
42
Liburan yang sempurna
43
Seluruh Cinta
44
Pernyataan Cinta
45
Keputusan Sari
46
Kelas Baru
47
Time With Best Friends
48
Stalking
49
Terciduk
50
Hati Yang Lapang
51
Kasmaran
52
Ada yang ngapel...
53
Perjalanan Menuju Akad
54
Calon Istri Bos
55
Kita Baik-baik saja
56
Trip Alone With You
57
Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58
Mohon maaf lahir batin
59
Idul Fitri penuh berkah
60
Keputusan Sari
61
Di balik sebuah alasan
62
Matamu Melemahkan ku
63
Bukan Malam Pertama
64
Hari Baru
65
Obat capek yang manjur
66
Weekend
67
Seperti Reunian
68
Minggu Pagi di Pasar
69
Nilai Plus (+)
70
Ternyata dunia ini sempit ..
71
Ada yang jelous
72
Pupus
73
Headlines (Berita utama)
74
Urusan kita belum selesai...
75
Yang Terdalam
76
Perbedaan Pendapat
77
Belajar Bersikap
78
Merasa Malu
79
Menuju Hari H
80
Ritual Panjang
81
Hari H
82
Kembali ke Rutinitas
83
Obrolan Yang Berfaedah
84
Cemburu
85
Tak Mengakui
86
Do'a Yang Terkabul
87
Bersyukur pada-Nya
88
Bahaya !
89
Cinta Tulus
90
Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91
Merespon
92
Terkejut
93
Meet Again
94
Perkiraan Yang Tepat
95
Nasehat
96
Olahraga Pagi
97
Rumit
98
Sebuah Jawaban
99
Keharmonisan
100
Sunah Yang Mudah Dilakukan
101
Kontraksi
102
Jihad Seorang Wanita
103
Nama Adalah Do'a
104
Uti & Akung
105
Keputusan Dimas
106
Dukungan Keluarga
107
Persiapan Acara Dadakan
108
Ucapan Adalah Do'a
109
Aqiqah
110
Kembali Bersatu
111
Prepare
112
Lembaran Baru
113
Tausiyah Pernikahan
114
Sembunyi
115
Keterbukaan
116
Melanjutkan Perjuangan
117
Family Gathering
118
Belajar Berbagi
119
Mengenal Lebih Dekat
120
Tamu tak diundang
121
Gathering With Family
122
Firasat
123
Belajar Mengikhlaskan
124
Wasiat Kakek
125
Rumah Bersejarah
126
Bonus Bab
127
Bonus lagi
128
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!