Gurame bakar apa kabarnya?

Sebelum mulai belajar mengaji, ustadz Musa dan Sari mengawali kegiatan belajar dengan bacaan basmalah dan alfatihah, baru kemudian Musa membuka iqro dari halaman pertama.

" Kita belajar dari mengenal huruf terlebih dahulu, yang seperti angka satu ini di sebut huruf alif, yang seperti perahu dengan titik satu dibawah huruf ba,.....".

Ustadz Musa terus menjelaskan dengan pelan dan jelas, dan setiap kali Sari menghafal satu huruf hijaiyah, Musa menyuruhnya untuk menuliskan beberapa kali di buku tulis.

" Cukup Pak ustadz, saya sudah paham, ngajarinnya jangan kaya sama anak SD dong, meski memang saya lemah di bidang ini. Tapi otak saya masih encer untuk menyerap ilmu baru. Jadi jangan di ulang-ulang terus,

ber le bi han, saya ingin cepat bisa baca Alquran", Sari merasa kalau ustad Musa terlalu mengulur waktu karena mengulang huruf yang sama berkali-kali.

Mungkin karena Musa belum tahu jika Sari sebenarnya gadis yang cerdas, mungkin setahu Musa Sari gadis yang cara berpikirnya sedikit terlambat karena sampai sebesar itu belum bisa membaca iqro, kalah dengan anak SD dan TK yang sudah bisa baca iqro. Atau sebenarnya Musa sudah tahu Sari gadis cerdas tapi sengaja mengulang-ulang untuk mengulur waktu. Hemm

Saat Kakek Atmo pulang dari rumah pak Irsyad, tidak ada yang menyadari kedatangannya. Keduanya serius mengajar dan belajar, tanpa terasa waktu sudah semakin sore, matahari mulai memasuki batas cakrawala, menandakan waktu senja tiba.

" Hari ini sudah lumayan bagus, setidaknya kamu sudah menghafal 25 huruf hijaiyah, sisanya diteruskan besok, karena sudah semakin sore kita akhiri pertemuan hari ini, nanti kamu coba sambil menghafal sendiri huruf Hijaiyah yang belum di hafal, seperti tadi cara belajarnya, setiap kamu hafal satu huruf, coba kamu tulis berulang, sampai kamu benar-benar hafal di luar kepala. Kalau besok 30 huruf sudah hafal semua, akan dilanjutkan belajar tentang makhorijul hurufnya, atau bisa disebut tempat keluarnya huruf, atau letak pengucapan huruf".

" Misal huruf ketiga yaitu 'tsa' , membacanya dengan 'sin' berbeda, meski sama sama seperti bunyi huruf S jika di alphabet. Tapi penjelasannya dilanjutkan besok ya, sebentar lagi maghrib, saya masih banyak acara lain".

Sari menganggukkan kepalanya, " lumayan sehari sudah hampir hafal semua huruf hijaiyah, tinggal lima huruf yang belum, nanti malam pasti bakal hafal semuanya", batin Sari bersemangat untuk belajar.

Musa berdiri dari kursi kayu tempatnya tadi duduk, Kakek Atmo yang duduk di kursi tak jauh dari mereka berdua berjalan mendekat.

" Maaf Kek, saya pamit pulang dulu, sebentar lagi waktu berbuka puasa".

" Bagaimana kalau ustadz buka puasa disini, Nunung sudah masak gurame bakar, baru saja mateng, hasil nangkap sendiri di kolam belakang rumah, nanti makannya di gazebo belakang sambil melihat kolam ikan, kan jadi adem".

Tawaran yang sangat menggiurkan, apalagi aroma bakaran gurame sudah sampai di ruang tamu dan tercium oleh hidung Musa.

" Atau keluarga di rumah sudah menunggu untuk buka bersama ya?", tanya Kakek Atmo.

" Sebenarnya saya juga biasanya buka di mushola karena harus jadi imam sholat Maghrib di mushola dekat tempat tinggal saya".

" Biasanya kalau ustadz berhalangan ada yang gantiin jadi imam nggak?", Kakek Atmo kembali bertanya.

" Ada banyak sebenarnya..., baiklah kalau begitu biar saya telepon seseorang yang bisa menggantikan".

Musa merasa tak enak hati menolak ajakan Kakek Atmo. Akhirnya menelepon salah satu santri seniornya yang biasa menggantikan jika Musa berhalangan hadir di mushola.

" Mari langsung ke gazebo saja", ajak kakek sambil merangkul pundak Musa masuk kedalam rumahnya, terus berjalan kebelakang sampai terlihat kolam ikan yang luas dan gazebo yang juga cukup luas.

Mata Musa sempat melihat gerak lincah Sari yang mondar-mandir dari dapur menuju gazebo. " Sari memang cantik, pertama melihatnya tadi pagi dia terlihat begitu terang dan berseri dibanding semua temannya di kelas 11 IPA 2, apalagi saat ini, dia tambah cantik mengenakan hijab", batin Musa.

" Astaghfirullah hal'adzim", Musa menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa aku memikirkan hal aneh seperti itu.

Sari membantu bi Nunung menyiapkan menu buka puasa. Sudah ada kurma, teh manis dan juga kolak talas, kesukaan kakek Atmo yang tersaji di gazebo.

Kakek Atmo, Musa, Sari, Soleh dan bi Nunung sudah duduk memutari sajian berbuka puasa. Setelah terdengar adzan Maghrib dari masjid terdekat. Mereka membatalkan puasa dengan memakan tiga biji kurma dan meminum teh manis hangat. Menikmati kolak talas favorit kakek Atmo. Lalu sholat Maghrib berjamaah di mushola berukuran 4x4 m, yang berada di ujung kolam, dekat dengan dapur.

Tentu saja kakek menyuruh Musa yang menjadi imamnya.

***

Musa PoV

" Makan yang banyak Tadz, itu hasil mancing sendiri, jadi kalau kurang, bisa di buatkan lagi sama Nunung, ikannya masih banyak di kolam", Musa tersenyum mendengar ucapan Kakek Atmo.

" Ini sudah terlalu banyak, biasanya saya makan nasi itu setelah sholat tarawih", jawabku.

" Wah sama dong dengan Mba Sari, kalau habis Maghrib belum mau makan nasi, katanya takut kekenyangan sudah makan kolak.Takut badannya jadi gembul kaya bibi".

Sari menatap Bi Nunung yang tengah membicarakan tentang dirinya dengan tatapan elang.

" Tapi itu kok makan gurame bakar?". tanyaku

" Iya kan mumpung masih anget enak, yang penting nggak pake nasi", jawab Sari sekenanya.

Aku hanya bisa menahan senyum mendengar jawaban Sari barusan, bukankah sama saja kalau tetap makan akan sakit perut kalau kekenyangan, meski bukan nasi. Soalnya melihat Sari memakan gurame bakar dicocol ke sambel kecap dengan irisan bawang merah dan cabai merah, itu seperti host di acara kuliner, bikin ngiler.

Selesai makan malam bersama aku langsung pamit, karena nanti harus memimpin tarawih di mushola. Ternyata Bi Nunung sudah membungkus beberapa ekor gurame bakar untuk ku bawa pulang. Padahal di rumah aku tinggal sendirian. Mungkin nanti aku bagikan ke tetangga.

Kedua orangtuaku tinggal di Mesir, mereka punya usaha di bidang kuliner, jualan makanan khas Indonesia, sengaja membuat restoran di sana dengan menu masakan Indonesia, awalnya terinspirasi karena saat aku kuliah dulu, lidahku tidak terlalu cocok dengan olahan makanan di sana. Dan seringnya menunda makan, bahkan kadang melewatkan waktu makan begitu saja.

Umi dan Abi akhirnya punya ide untuk membuka restoran di Mesir dengan cita rasa Indonesia, tidak disangka peminatnya banyak, dan restoran selalu ramai pengunjung, terutama para mahasiswa dari Indonesia yang kuliah di sana. Sedangkan restoran yang ada di Indonesia akhirnya di kelola oleh paman dan bibi sampai sekarang.

Aku sendiri lebih memilih kembali ke Indonesia dan menjadi guru, itu memang cita-citaku sejak masih kecil. Mulai menyukai dan menekuni ilmu agama saat di SMA, ikut ekskul Rokhis ( Rokhani Islam), ternyata mempelajari agama itu menyenangkan dan begitu banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain mendapat ketenangan hati, juga diniati untuk beribadah, jadi dapat double, dapat pahala dan juga ilmu.

Seperti sekarang, keputusanku menerima tawaran Pak Irsyad yang memintaku mengajari cucu tetangganya, sungguh sebuah kejutan karena ternyata yang aku ajar adalah muridku di SMA, tadinya yang ku bayangkan adalah anak kecil yang masih SD atau TK.

Tri Hapsari adalah murid baru pindahan dari kota Malang, itu yang kudengar dari pembicaraan para guru di kantor tadi siang. Para guru juga membahas tentang prestasinya yang bisa membawa nama sekolahnya sampai tingkat nasional.

Karena itu tidak ada kecurigaan sama sekali jika tadi pagi dia berbohong mengatakan sedang berhalangan. Ku kira dia benar-benar sedang berhalangan, jadi tidak ku persoalkan jika dia tidak ikut tadarus .

Tapi mengejutkan saat melihatnya di rumah Kakek Atmo dengan berhijab dan minta di ajari membaca iqro. Ternyata tadi pagi dia membohongi semua orang yang ada di kelas, termasuk aku. Tapi anehnya dia langsung minta maaf dan mengatakan alasan kenapa dia berbohong.

Dia merasa tersinggung saat metode mengajar ku seperti pada anak kecil dengan teknik mengulang-ulang. Aku sudah dengar dia gadis cerdas, tapi aku hanya ingin melihatnya lebih jauh. Dia menargetkan bisa membaca Alquran dalam waktu seminggu belajar, akupun mengatakan bahwa mungkin tidak akan bisa secepat itu, karena memang butuh waktu cukup lama untuk belajar membaca Alquran bagi kebanyakan orang.

Dan kurasa, Sari akan mampu, dia gadis spesial, cara berpikirnya cepat dan mudah paham. Mungkin dia sudah mempertimbangkan kemampuan dirinya sendiri sehingga menargetkan bisa membaca Alquran dalam waktu seminggu.

Aku sampai di rumah persis saat adzan Isa terdengar dari pengeras suara di mushola. Akupun bergegas untuk membersihkan diri, berwudhu, berganti pakaian dan menuju mushola. Aku lupakan gurame bakar yang masih ada di gantungan motor.

Dan sepulang dari mushola, ku dapati dua ekor kucing tengah menarik-narik kantong plastik yang menggantung di motor.

" Masya Allah, gurame bakar bagaimana kabarnya !".

Terpopuler

Comments

Sri Endarti

Sri Endarti

rezki 🐈 pak ustat😀 semoga berkah hehehe

2022-07-16

1

Mala Mala Sdj

Mala Mala Sdj

sejauh ini baguuss alur kisah menarik ...tata bhs ngenakin dibaca n rapi..
selevel sm novel ustad, i love you.
gadis kota kaya buta agama msk pesantren.
👍👍👍👍👍☺️

2021-09-14

1

Endang setiawati

Endang setiawati

kucingnya pasti bersyukur dapat gurame ,,,,katanya Rizki kucing solehhhhh

2021-04-17

9

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Sebab Musabab
3 Kakek Atmo 'So Sweet'
4 Pak Guru atau Pak Ustadz
5 Gurame bakar apa kabarnya?
6 Special Girl
7 First Impresion
8 Pulang Bareng
9 The First Champion
10 Who's Angry ?
11 Pesantren Kilat
12 Permintaan Sari
13 Nikmatnya Buka Bersama
14 Sepenggal Kisah Tentangmu
15 Apa yang terjadi semalam?
16 Mengantar Sari
17 Ustadz Idolaku
18 Rindu itu berat...
19 Kejutan dari Abi dan Umi
20 Met His Parents Accidentally
21 Kehadiran Kedua Orang Tua
22 Kebetulan 1
23 Kebetulan 2
24 Togetherness is a Luxury
25 My Time With Mom
26 Bahagia Itu Sederhana
27 Terpesona
28 Seperti Kambing congek
29 Malam Indah Bersamamu
30 Masih Ragu...
31 Setelah libur panjang
32 Kecewa
33 Rahasia kakek Atmo
34 Finaly Heald
35 Permintaan Maaf
36 Perasaan apa ini?
37 Butuh bantuan
38 Misi berhasil
39 Rasa itu kembali
40 Terserah Kamu
41 ' Layak Konsumsi '
42 Liburan yang sempurna
43 Seluruh Cinta
44 Pernyataan Cinta
45 Keputusan Sari
46 Kelas Baru
47 Time With Best Friends
48 Stalking
49 Terciduk
50 Hati Yang Lapang
51 Kasmaran
52 Ada yang ngapel...
53 Perjalanan Menuju Akad
54 Calon Istri Bos
55 Kita Baik-baik saja
56 Trip Alone With You
57 Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58 Mohon maaf lahir batin
59 Idul Fitri penuh berkah
60 Keputusan Sari
61 Di balik sebuah alasan
62 Matamu Melemahkan ku
63 Bukan Malam Pertama
64 Hari Baru
65 Obat capek yang manjur
66 Weekend
67 Seperti Reunian
68 Minggu Pagi di Pasar
69 Nilai Plus (+)
70 Ternyata dunia ini sempit ..
71 Ada yang jelous
72 Pupus
73 Headlines (Berita utama)
74 Urusan kita belum selesai...
75 Yang Terdalam
76 Perbedaan Pendapat
77 Belajar Bersikap
78 Merasa Malu
79 Menuju Hari H
80 Ritual Panjang
81 Hari H
82 Kembali ke Rutinitas
83 Obrolan Yang Berfaedah
84 Cemburu
85 Tak Mengakui
86 Do'a Yang Terkabul
87 Bersyukur pada-Nya
88 Bahaya !
89 Cinta Tulus
90 Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91 Merespon
92 Terkejut
93 Meet Again
94 Perkiraan Yang Tepat
95 Nasehat
96 Olahraga Pagi
97 Rumit
98 Sebuah Jawaban
99 Keharmonisan
100 Sunah Yang Mudah Dilakukan
101 Kontraksi
102 Jihad Seorang Wanita
103 Nama Adalah Do'a
104 Uti & Akung
105 Keputusan Dimas
106 Dukungan Keluarga
107 Persiapan Acara Dadakan
108 Ucapan Adalah Do'a
109 Aqiqah
110 Kembali Bersatu
111 Prepare
112 Lembaran Baru
113 Tausiyah Pernikahan
114 Sembunyi
115 Keterbukaan
116 Melanjutkan Perjuangan
117 Family Gathering
118 Belajar Berbagi
119 Mengenal Lebih Dekat
120 Tamu tak diundang
121 Gathering With Family
122 Firasat
123 Belajar Mengikhlaskan
124 Wasiat Kakek
125 Rumah Bersejarah
126 Bonus Bab
127 Bonus lagi
128 Karya Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Perkenalan
2
Sebab Musabab
3
Kakek Atmo 'So Sweet'
4
Pak Guru atau Pak Ustadz
5
Gurame bakar apa kabarnya?
6
Special Girl
7
First Impresion
8
Pulang Bareng
9
The First Champion
10
Who's Angry ?
11
Pesantren Kilat
12
Permintaan Sari
13
Nikmatnya Buka Bersama
14
Sepenggal Kisah Tentangmu
15
Apa yang terjadi semalam?
16
Mengantar Sari
17
Ustadz Idolaku
18
Rindu itu berat...
19
Kejutan dari Abi dan Umi
20
Met His Parents Accidentally
21
Kehadiran Kedua Orang Tua
22
Kebetulan 1
23
Kebetulan 2
24
Togetherness is a Luxury
25
My Time With Mom
26
Bahagia Itu Sederhana
27
Terpesona
28
Seperti Kambing congek
29
Malam Indah Bersamamu
30
Masih Ragu...
31
Setelah libur panjang
32
Kecewa
33
Rahasia kakek Atmo
34
Finaly Heald
35
Permintaan Maaf
36
Perasaan apa ini?
37
Butuh bantuan
38
Misi berhasil
39
Rasa itu kembali
40
Terserah Kamu
41
' Layak Konsumsi '
42
Liburan yang sempurna
43
Seluruh Cinta
44
Pernyataan Cinta
45
Keputusan Sari
46
Kelas Baru
47
Time With Best Friends
48
Stalking
49
Terciduk
50
Hati Yang Lapang
51
Kasmaran
52
Ada yang ngapel...
53
Perjalanan Menuju Akad
54
Calon Istri Bos
55
Kita Baik-baik saja
56
Trip Alone With You
57
Ketika Jarak dan Waktu Menjadi Ujian
58
Mohon maaf lahir batin
59
Idul Fitri penuh berkah
60
Keputusan Sari
61
Di balik sebuah alasan
62
Matamu Melemahkan ku
63
Bukan Malam Pertama
64
Hari Baru
65
Obat capek yang manjur
66
Weekend
67
Seperti Reunian
68
Minggu Pagi di Pasar
69
Nilai Plus (+)
70
Ternyata dunia ini sempit ..
71
Ada yang jelous
72
Pupus
73
Headlines (Berita utama)
74
Urusan kita belum selesai...
75
Yang Terdalam
76
Perbedaan Pendapat
77
Belajar Bersikap
78
Merasa Malu
79
Menuju Hari H
80
Ritual Panjang
81
Hari H
82
Kembali ke Rutinitas
83
Obrolan Yang Berfaedah
84
Cemburu
85
Tak Mengakui
86
Do'a Yang Terkabul
87
Bersyukur pada-Nya
88
Bahaya !
89
Cinta Tulus
90
Dokter Tersayang & Ustadz Tercinta
91
Merespon
92
Terkejut
93
Meet Again
94
Perkiraan Yang Tepat
95
Nasehat
96
Olahraga Pagi
97
Rumit
98
Sebuah Jawaban
99
Keharmonisan
100
Sunah Yang Mudah Dilakukan
101
Kontraksi
102
Jihad Seorang Wanita
103
Nama Adalah Do'a
104
Uti & Akung
105
Keputusan Dimas
106
Dukungan Keluarga
107
Persiapan Acara Dadakan
108
Ucapan Adalah Do'a
109
Aqiqah
110
Kembali Bersatu
111
Prepare
112
Lembaran Baru
113
Tausiyah Pernikahan
114
Sembunyi
115
Keterbukaan
116
Melanjutkan Perjuangan
117
Family Gathering
118
Belajar Berbagi
119
Mengenal Lebih Dekat
120
Tamu tak diundang
121
Gathering With Family
122
Firasat
123
Belajar Mengikhlaskan
124
Wasiat Kakek
125
Rumah Bersejarah
126
Bonus Bab
127
Bonus lagi
128
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!