Lalu kenapa Sari tidak bisa membaca Alquran?, padahal mama dan papanya di KTP tertulis jelas, agama nya Islam.
Gadis berambut hitam lurus sebahu itu memang dari kecil sekolah di sekolah internasional, yang mayoritas muridnya dari kalangan orang-orang kaya dan terpandang. Tapi di sekolahnya tidak di ajarkan tentang pelajaran agama Islam. Karena siswa di sekolah internasional kebanyakan berbeda agama dan mayoritas non muslim.
Mama nya Sari asli orang Malang, sedangkan Papanya asli Purwokerto, mereka dulunya teman kuliah, berpacaran sejak di semester 3 dan akhirnya menikah setelah empat tahun lulus dengan predikat cumlaude, keduanya bekerja di sebuah perusahaan besar. Keduanya selalu disibukkan dengan pekerjaan dan pekerjaan.
Sari lahir setelah lima tahun pernikahan Triono dan Estiana, kakaknya yang pertama tidak sampai lahir ke dunia, Esti keguguran saat kandungannya 5 bulan, dan kakak kedua Sari bernama Dimas, usianya lebih tua dua tahun dengan Sari, tapi kini berada di Lapas tempat rehabilitasi pecandu narkoba di Malang.
Memang sungguh miris, kekayaan yang berlimpah, tidak menjamin seseorang merasa bahagia, di buktikan oleh Dimas, dia selalu memperoleh semua yang di inginkannya, bahkan sebelum meminta sesuatu, sering Triono dan Esti membelikan barang-barang mahal yang sangat di inginkan oleh temannya yang lain. Tapi sayangnya materi tidak membuat Dimas merasa cukup, dia juga butuh perhatian dari kedua orang tuanya. Mungkin karena merasa kurang perhatian dan cinta dari orang tuanya, Dimas melakukan pergaulan dengan orang-orang yang salah, yang menjerumuskannya ke dalam lembah kesesatan.
Dimas di tangkap di salah satu klub malam sekitar sebulan yang lalu, saat sedang melakukan pesta sabu dengan beberapa temannya.
Nenek Atun yang mendengar kabar cucunya di tangkap, langsung terkena serangan jantung dan meninggal dunia, setelah di rawat di rumah sakit selama 4 hari.
Kakek Atmo adalah suami dari nenek Atun, orang tua dari Triono, beliau langsung meminta Sari untuk tinggal di rumahnya di Purwokerto, Jawa Tengah. Kakek Atmo mengancam pada Triono, akan mewakafkan semua harta bendanya jika Sari tidak mau tinggal bersamanya. Kekayaan kakek Atmo memang berlimpah, dari kepemilikan tanah, bangunan kos-kosan hingga puluhan pintu, dan juga sawah/ ladang yang luas.
Mau tidak mau Triono dan Estiana membujuk Sari untuk tinggal bersama kakeknya di Purwokerto.
Kakek Atmo sebenarnya sudah menyadari jika putranya dan juga mantunya sangat materialistis. Mereka berdua cocok, karena sama-sama selalu mengejar materi dunia, selalu membanggakan harta yang dimilikinya. Menghabiskan waktu untuk bekerja. Padahal sikap yang demikian itu salah besar. Terbukti sekarang, Dimas putra mereka harus melakukan rehabilitasi karena menjadi pecandu.
Mau tidak mau kakek Atmo harus bertindak, sebelum Sari, cucu keduanya juga salah pergaulan. Kakek Atmo meminta Sari untuk tinggal bersamanya, mau tidak mau, setuju atau tidak, itu menjadi sebuah keharusan.
Dan butuh waktu dua minggu untuk mengurus kepindahan ke Purwokerto, Sari pindah ke SMA negeri di Purwokerto, jaraknya dengan rumah Kakek Atmo hanya lima belas menit berkendara. Tidak terlalu jauh.
Tentu saja Sari tadinya merasa enggan untuk pindah dan tinggal dengan kakeknya, bukan karena Sari akan menjadi terkekang dan kurang bebas untuk keluar, karena Sari termasuk gadis rumahan yang jarang keluar-keluar rumah. Jadi tidak masalah jika tinggal dengan kakeknya, Sari hanya malas untuk mengenal lingkungan baru dan teman-teman baru, karena akan butuh beradaptasi dan penyesuaian diri lagi.
Sari gadis yang ceria, meski mama papanya sibuk dengan pekerjaan, tapi Sari mempunyai dua orang sahabat yang sering main kerumahnya. Sahabat yang dikenalnya sejak SD, teman sekelas selama Sari bersekolah di sekolah internasional.
Nayla dan Kristin, mereka berdua sahabat Sari yang paling berat melepaskan Sari untuk pindah ke Purwokerto. Meski kedua sahabatnya Nasrani, tapi mereka selalu mengingatkan Sari jika sudah tiba waktunya melakukan sholat lima waktu.
Apa Sari bisa sholat?, tentu saja bisa, dia bisa menghafal bacaan sholat melalui tuntunan sholat di YouTube. Tapi jika disuruh membaca Alqur'an, Sari angkat tangan. Selain tidak pernah belajar, menurut Sari saat melihat huruf di Al-Qur'an, sepertinya sangat rumit dan malas untuk mempelajarinya.
Pernah sekali mencoba mengikuti tutorial menghafal huruf Hijaiyah, tapi Sari tidak mengulangnya lagi, hanya sekali saja, karena merasa terlalu rumit melihat huruf yang seperti benang kusut itu.
***
Dua hari yang lalu Sari pindah ke rumah Kakek Atmo. Rumah kakek sama besarnya dengan rumah Sari yang di Malang, tapi bangunannya unik, lebih banyak ukir-ukiran kayu, membuat kesan eksentrik dan berseni.
Sari menempati kamar yang cukup luas, ada jendela yang bisa di buka dengan kayu berukir di gawang dan daun jendela. Kasur king size, dengan dipan berukir, meja belajar dan lemari ukir, juga ada kamar mandi di dalamnya.
Sari meletakkan ranselnya di meja belajar dan kopernya di depan lemari pakaian. Bi Nunung, yang menjadi rewang ( pembantu ), di rumah Kakek Atmo membantu menata pakaian Sari ke dalam lemari.
Triono dan Esti hanya mengantar Sari saja, malamnya mereka kembali ke malang menggunakan kereta, karena esok harinya katanya ada jadwal meeting pagi.
Atmo tidak heran dengan hal itu,memang anak dan mantunya hanya menginap di rumah saat lebaran saja. Kemarin saat nenek Atun meninggal mereka tinggal selama tiga hari, dan kembali ke malang hari ke empatnya. Itu saja sudah lebih dari cukup bagi Kakek Atmo. Tiga hari bersantai bagi putra dan mantunya adalah hal yang membuang waktu.
Besoknya Sari mendaftar ke sekolah baru ditemani kakek Atmo, semuanya berjalan dengan cepat dan lancar, karena kepala sekolahnya salah satu tetangga rumah Kakek Atmo. Mereka sudah saling kenal, sehingga dipermudah.
Hari ketiga tinggal di Purwokerto, Sari mulai masuk sekolah barunya. Mungkin lingkungannya tidak akan jauh beda dengan sekolahnya yang dulu. Pelajarannya pun sama saja. Hanya satu pelajaran yang tidak ada di sekolahan yang dulu, yaitu pelajaran agama.
Dan itu menjadi pelajaran pertama saat Sari masuk ke dalam kelas.
Guru yang enak di pandang, tapi tidak dengan pelajarannya. Sari seperti tertusuk saat guru itu menjelaskan tentang sifat jujur. Karena baru beberapa menit yang lalu Sari sedikit berbohong tentang keadaannya.
Sari sebelumnya juga tidak pernah sengaja untuk berbohong pada orang lain, tapi situasi tadi bisa membuatnya malu, jika teman-teman di kelas barunya mengetahui jika Sari tidak bisa membaca Alquran. Sari langsung berpikir keras untuk mencari alasan yang bisa dipercaya. Dan akhirnya terpaksa berbohong sedikit. Dalam hati Sari langsung bertekad untuk belajar membaca Alquran, agar kedepannya tidak perlu berbohong dan mencari alasan agar tidak kebagian giliran tadarus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Fai Vivo
semangat sari
2023-08-24
1
Al Ibnu
semangat terus thor
2021-07-06
3
re
Semangat belajar agama kita semua
2021-05-30
3