🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹
🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹
🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹
SEBELUMNYA.
Arjuna menyibukan dirinya dengan pekerjaan selama dua minggu terakhir ini. Dia terus saja ke perusahaan. Dan soal kampus, dia hanya tinggal menunggu kelulusan. Yang mana membuatnya jarang ke sana, meskipun rektor yang memintanya langsung. Arjuna ingin meminimalisir bertemu dengan dua wanita yang membuatnya gila.
"Hank, urus sisanya."
"Baik, Tuan."
"Ikut denganku, berkasnya ada di apartemen."
Sang asisten pribadi itu mengangguk. Dia yang menyetirkan mobil sang majikan mengantarkannya menuju ke apartemen.
Di sana Arjuna mengambil berkas dari dalam kamarnya dan memberikannya pada sang asisten yang sudah menunggu. "Semua laporan sisanya ada di sekretaris, temui dia."
"Baik, Tuan." Sang asisten pribadi pergi, meninggalkan Arjuna yang mendudukan dirinya di sofa sambil meminum soda di sana.
Dia berfikir, selama dua minggu ini dia mencerna apa yang terjadi. Dia harus bisa melangkahkan kakinya dengan benar dengan keputusan ini.
Namun bukanlah hal yang mudah jika dirinya harus melepaskan Merlinda, perempuan itu menemaninya bertahu tahun, mengajarkan dirinya tentang bagaimana caranya menjadi sosok yang lebih periang dan penuh gelak tawa.
Merlinda menjadi kekasih pertama Arjuna yang memiliki arti yang sangat membekas. Bagaimana perempuan itu mengajaknya untuk lebih terbuka dengan hal hal yang kecil.
Di sisi lain, Arjuna kini tengah memandang foto orangtuanya. Dimana Bunda dan Ayahnya tengah tersenyum di sana. Apapun yang dilakukan oleh mereka pasti berdasarkan pada kebaikan bukan?
Jika mereka memaksanya menikah dengan Kirana karena harta, itu tidak mungkin. Kirana tidak memiliki apa apa kecuali sifatnya yang terlalu baik.
Jika Kirana terlalu baik, berarti orangtuanya memilih Kirana untuk mengimbanginya bukan? Meski sulit mengatakan pada mereka kalau Merlinda juga baik. Saat ini Arjuna hanya perlu dorongan lebih kuat lagi untuk bisa yakin pada keputusannya.
"Aku tidak bisa," gumamnya. "Mengecewakan salah satu."
Tidak bisa memilih antara Merlinda dan orangtuanya. Namun, semua akan ada akhirnya, begitupun dirinya yang dipaksa untuk memilih.
"Kakek percayakan Kirana padamu ya, Nak. Jaga dia, tatap dia dengan cinta dengan mata indahmu itu."
"Nenek sangat bahagia Kirana menikah denganmu, kamu bisa melihatnya setiap hari. Setiap perkembangannya. Jangan janjikan tidak adanya air mata, tapi janjikan kalian akan selalu bersujud meski ada kepedihan di hati kalian."
Itu nasehat yang Arjuna ingat dari kakek dan nenek Kirana.
Fikiran Arjuna mulai berkelana, dia memejamkan matanya kuat. Enggan meyakinkan diri dengan apa yang akan dia ambil kali ini.
Dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang di sana. Sebelumnya, Arjuna membuka dua nomor telpon yang sebelumnya dia blokir.
"Hallo?"
"Kakak kemana aja?! Hiks….. aku sibuk banyak tugas kakak gak bantuin!"
"Mer, Kakak mau ketemu sama kamu."
"Emang harusnya gitu!"
"Di caffe biasa ya."
"Oke," ucap Merlinda di sana.
🌹🌹🌹
Dan di sinilah Arjuna sekarang, berhadapan dengan Merlinda yang menatapnya dengan mata sembab. Ada rasa sakit di hati Arjuna melihat orang yang dia sayangi seperti itu. Tapi dia mencoba untuk menetapkan pilihannya, percaya pada pilihan kedua orangtuanya yang tidak mungkin salah.
"Kakak dari mana aja? Kenapa ngilang? Kakak dimana selama ini?"
"Kan sebelumnya kakak bilang mau menenangkan diri, Mer."
"Tapi gak gitu caranya," ucap perempuan itu menyeka air matanya. Dia menarik napasnya dalam. "Kakak mau ngomong apa?"
Arjuna tidak tega mengatakannya, tapi dia benar benar harus melakukannya demi semua orang.
"Kakak harus jujur sama kamu."
"Jujur apa?"
"Kalau sebenarnya kakak sudah menikah hampir 4 bulan."
"Jangan bercanda, Kak," ucap Merlinda dengan air matanya yang mulai berlinang lagi.
Arjuna memilih menatap minuman di meja daripada wajah kekasihnya yang menangis. "Kakak dijodohkan oleh orangtua, secara mendadak. Dengan seseorang bernama Kirana. Kamu pernah ketemu dengan dia di halte dulu."
"Apa?" Merlinda masih mencoba mencerna.
"Kakak gak pernah suka sama dia, atau melihatnya sebagai istri. Kakak hanya mencintai kamu."
"Lalu kenapa tidak ceraikan saja dia, kalian menikah karena dijodohkan."
"Tidak bisa. Kakak tidak ingin melawan orangtua."
"Lalu aku gimana, Kak? Kakak bercanda kan?" Air mata Merlinda sudah menetes.
Arjuna menggeleng. "Maaf, Kakak pikir semuanya tidak akan serumit ini. Harusnya kakak bilang sejak lama sama kamu."
"Kakak gila ya? Kita pacaran berapa lama?"
"Maaf, Mer."
Merlinda menangis terisak, dia membuang pandangannya. "Jadi, kakak gak pernah pindah rumah?"
Arjuna mengangguk.
"Itu hanya agar aku tidak ke rumah itu lagi?"
"Ya."
"Kakak jahat, kakak sadar gak?" Suara Merlinda tercekat.
"Maaf, sekali lagi kakak minta maaf. Jujur, Kakak masih sayang sama kamu. Tapi tolong bantu kakak, bantu kakak untuk melupakanmu dengan tidak saling bertemu lagi. Kakak yakin akan ada pria yang lebih baik dari Kakak."
Merlinda menggeleng, dia menunduk sambil menangis.
"Kamu wanita yang baik, Mer. Bantu kakak melupakanmu, menghapus semua kenangan itu. Tidak saling bertemu dan mengenal lagi mungkin yang terbaik untuk kita. Karena jika kakak melihatmu terus, ego ini akan kembali ada."
"Kakak cinta sama dia?"
Arjuna diam, dia belum menemukan jawaban untuk itu.
"Pergi, Kak," ucap Merlinda dengan suara pelan.
"Mer."
"Aku bilang pergi." Suaranya bergetar.
Yang mana membuat Arjuna berdiri kemudian berkata, "Maaf."
Setelahnya meninggalkan Merlinda sendirian di sana. Hampir setengah jam, Merlinda diam menunduk. Sampai dia sadar, kalau dirinya harus menemui Arjuna dan mengatakan kalau dirinya tidak setuju dengan apa yang diinginkan Arjuna.
"Kakak tidak boleh membuangku," gumamnya keluar dari cafee. Dimana kebetulan dia berpapasan dengan saudaranya.
"Hei mau kemana lu? Woy kenapa nangis?!" Teriak Mario yang diabaikan Merlinda.
Perempuan itu menaiki mobil dan melaju dengan kencang.
"Gawat nih," gumam Mario segera mengikuti adiknya dan masuk kembali ke dalam mobil dimana Alex ada di sana.
"Kenapa?" tanya Alex. "katanya mau beliin gue minum."
"Adek gue kayak kesetanan abis ketemu sama pacarnya. Mau gue ikuti. Si Arjuna bermasalah kan?"
Alex menelan ludahnya kasar.
🌹🌹🌹
Di sisi lain, Arjuna terdiam di apartemennya. Dia menatap langit yang mulai mendung sambil merokok di balkon. Rasa sakit hatinya masih ada, dimana dia meninggalkan perempuan yang dia sayangi.
Masih ada sedikit keraguan untuk bersama dengan Kirana, tapi Arjuna harus bertanggung jawab. Dia telah meniduri istrinya, dia harus sedikit berbuat baik dan mulai menerima kenyataan.
Meskipun separuh hatinya masih ada pada Merlinda.
Sampai sebuah telpon menyadarkannya, itu dari Alex. Awalnya Arjuna mengabaikan. Tapi jika Alex menelpon lebih dari 3 kali, maka ada sesuatu yang penting.
"Hallo?"
"Arjuna anjiiir lu dimana?! Merlinda di rumah sakit! Dia coba bunuh diri!"
"Apa?" Arjuna panik. "Rumah sakit mana?"
"Permata Bunda, dia lagi ditangani sekarang."
Arjuna langsung menutup telponnya dan segera bergegas ke sana menggunakan mobil. Berkendara seperti orang kesetanan.
"Sus, atas nama Merlinda yang percobaan bunuh diri?"
"Masih di ruang penanganan, Pak."
"Dimana?"
"Di UGD koridor lima."
Arjuna segera berlari ke arah sana dan melihat ada Alex di depan sebuah ruangan di sana.
"Lex, gimana Mer--"
BUGH! BUGH!
Seseorang tiba tiba menarik Arjuna dari belakang dan memberikan pukulan bertubi-tubi.
"Puas lu mainin adik gue hah?! Nyampe dia gak mau hidup lagi, Anjiiing!"
Mario mencengkram kerah baju Arjuna. "Adik gue satu satunya, Bangsatt! Lu bikin dia mau mati! Bikin dia sekarat! Lu tau gak?! Adik gue kayak orang kesetanan ke rumah lu! Ngomong sama bini lu kayak orang kerasukan!"
BUGH! BUGH!
Arjuna menerima setiap pukulan itu sampai dia tertunduk di lantai. "Merlinda pergi ke rumah?"
"Iya! Dan dia cuma bisa nemu bini yang lu umpetin! Lu nya dimana hah?! Ngumpet di ketek Nyokap?!"
🌹🌹🌹
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Indah Milayati
Kirana betul pergi aja
2023-07-24
2
Erning tri Christanti
ceritanya hampir kaya gendis dan sean
2023-04-03
0
perjuangan ✅
biarin merlinda itu mikir kaya anak kecil aja,, dan arjuna akan menyesal nntiya
2023-03-17
0