Jembatan Penghubung

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

3 bulan kemudian….

Kirana menatap hasil test dengan sendu, dia menarik napasnya dalam-dalam sebelum mengusap perutnya yang kini berusia hampir lima bulan.

"Tumbuh dengan baik ya, Nak."

Banyak tekanan yang dirasakan Kirana, dia mungkin harus bergegas kembali ke Jakarta dan menyelesaikan semuanya. Terlepas Arjuna mengakui ini anaknya atau bukan, Kirana harus lepas dari ikatan yang tidak jelas itu.

Kirana kembali ke kontrakannya sambil membawa sisa kue dari warung-warung yang tidak laku. Dia berencana mengembalikannya pada bossnya, tapi Kirana merasa sangat lelah dan memilih untuk pulang terlebih dahulu.

"Duhh….., cantik-cantik jadi wanita simpenan ya."

"Gus yang ada di pesantren aja mundur. Udah hamidun dia, tapi lakinya gak pernah datang."

"Ya ampun gak nyangka ya." 

Kirana menghentikan langkahnya saat mendengar ibu-ibu bergosip di warung yang ada di jalan menuju ke kontrakannya. Dia berbalik terlebih dahulu, memilih kembali ke rumah makan untuk mengembalikan kue itu.

"Ran, katanya mau sore ke sini."

"Nggak, Bu. Sekarang aja. Ini uang dari warung, ini sisa kue nya."

"Makasih, besok kamu bisa gak bantu Ibu cuci piring sampe sore di sini? Soalnya mau ada orang booking."

"Bisa, Bu. Kalau ambil kue ke warung-warung?"

"Gak papa itumah, kamu bantu ibu di rumah makan aja ya."

Kirana mengangguk.

"Ini bayaran buat hari ini, makasih ya."

"Iya, Bu. Saya pergi dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikum salam."

Namun saat Kirana keluar dari rumah makan itu, ada seseorang yang baru saja keluar dari mobil. Yang mana membuat Kirana terkejut.

"Kak Mila?"

"Oy! Bini nya si Juna yang ngilang. Lu di sini, Ran?"

"I-iya, Kak. Ini mau pulang."

"Masuk sini, gue anterin."

"Gak usah, Kak."

"Masuk atau gue panggil nih Arjuna ke sini."

Karena ancaman itu, Kirana pun masuk. Dia menunjukan jalan menuju ke kontrakannya pada Mila yang mengemudi.

"Aku pikir Kakak udah pergi ke luar negara."

"Udah, cuma balik lagi ada tanah yang belum gue jual di sini. Yang mana kontrakan lu?"

"Itu yang madep sawah, Kak."

"Lu serius tidur di sana?" Tanya Mila saat memparkirkan mobilnya.

Kirana hanya mengangguk.

Mila ikut turun, dia memang memiliki hal yang harus dibicarakan dengan Kirana. Dan saat Mila melihat ibu-ibu di warung saling bergosip, Mila mengerutkan keningnya kemudian berteriak, "Hallo ibu-ibu?! Saya kakak iparnya, Kirana! Maaf ya adik saya ini ngerepotin. Kemaren suaminya ngilang di Arab Saudi, jadi dia putus asa terus minggat. Sekarang udah ketemu kok!" Teriak Mila kemudian masuk lebih dulu, tanpa mempedulilan Kirana yang menatapnya kaget.

🌹🌹🌹🌹

Hanya ada kasur lantai, dua bantal, satu selimut dan di dapur tidak ada barang barang kecuali kompor gas. Jangan lupakan piring dan yang lainnya terdapat di dalam kardus. Semuanya ada di satu ruangan, hanya terhalang sekat pendek antara tempat berbaring dan dapur.

"Ini minum dulu, Kak. Maaf gak punya makanan apa apa."

"Lu tinggal di sini selama ini?"

"Iya, Kak."

"Astaga, Ran. Kalau tau gini lu mending kuras duit si Juna, terus liburan ke tempat yang orang-orangnya elite lah. Kagak kayak ibu-ibu tukang gosip itu."

Kirana hanya menghela napasnya, semuanya tidak pernah berjalan sesuai keinginannya.

"Lu mau balik kan?"

"Tadinya mau, Kak. Cuma bingung, apa Kak Arjuna bakal nerima ini?" Tanya Kirana menyentuh perutnya yang membuncit.

"Lu hamil? Kan itu anaknya si Juna. Ya dia wajib kasih nafkah lah."

"Aku bingung harus gimana, Kak Arjuna gak pernah suka sama aku."

"Kata siapa?"

"Hah?"

"Dia nyariin lu dari lu pergi, kasihan tuh anak uring-uringan. Dia nyesel kok sama lu, mau balikan lagi kayaknya. Kalau lu mau gak?"

"Gak tau," cicit Kirana.

"Halah elu mah segala gak tau, Ran. Nih ya, hidup cuma sekali, nikmati. Kalau lu mau bertahan sama Arjuna, harus ada timbal baliknya lah sama elu. Minta duit yang banyak, udah bikin lu sakit hati. Tapi kalau lu mau pergi, jangan sengsara juga. Kasihan anak lu."

Kirana menyentuh perutnya, masih ada rasa sakit hati di dadanya ketika mengingat tindakan Arjuna padanya.

Mila melanjutkan. "Lagian lu kalau mau ngadem jangan sama manusia lagi, Ran. Lu sakit karena manusia, lu malah pindah tempat doang. Jangan harap pas lu pindah bakalan dapet ketenangan, manusia itu biangnya rasa sakit. Pindah kemanapun kalau mental elu loyo buat apa, gak akan ngaruh. Jadi udah cukup lu pergi, kasihan Arjuna, udah kek mayit dia."

Kirana memeluk perutnya. "Aku takut, Kak… bayangan Kak Arjuna terus berputar di sini."

"Ya mau sampai kapan? Apalagi sekarang ada anak, kasian lah dia. Kalau lu mau egois jangan ajak anak lu."

"Kakak gak bakalan kasih tau Kak Arjuna kan?" Tanya Kirana takut, dia benar benar belum siap. Apalagi membawa kehamilannya.

Mila berdehem. "Enggak, sana lu mau ke toilet apa gimana itu duduknya gak bener?"

"Aku ke kamar mandi dulu," ucap Kirana yang sudah menahan dirinya untuk tidak kesana.

Membuat Mila terdiam di sana, dia mengalihkan pandangannya ke sekitar. "Itu anak gak takut kurang gizi? Gak ada susu hamil, Cuy. Malah tambah sengsara dia."

Karena itulah, Mila menghubungi Alex lewat telponnya.

"Sorry, Ran. Kalau lu kabur terus kaya mah, gue gak bakalan gini. Kasihan anak lu," gumam Mila.

Dan saat telpon diangkat, "Apa woy?"

"Kasih tau Arjuna, gue ketemu Kirana. Gue share ya lokasinya."

Setelahnya Mila mengirim lokasi pada Alex. "Gue kasih tau ke Alex, bukan ke Arjuna."

🌹🌹🌹

To Be Continue

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Sama aja keles 🤣🤣Mila 😘

2025-02-28

0

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

sama aja...hahaha
demen guweh ma mila cuy

2024-06-12

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Mila ... pecah ... 😅😅😅

2024-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang melihat
2 Tetesan Air
3 Pertolongan?
4 Hati yang membeku
5 Orang Orang Asing
6 Dunia Sebatas Mata
7 Sesuatu yang langka
8 Sebuah Kecurigaan
9 Malam penuh kenangan
10 Semakin jelas
11 Tidak memiliki tempat
12 Penyebab
13 Pemikiran dua pria
14 Rasa Percaya diri
15 Orang jahat dimana-mana
16 Cerita dari Masa Lalu
17 Bidadari Kecil
18 Air mata yang mengering
19 Tujuan yang Berbeda
20 Jembatan Penghubung
21 Memohon Izin
22 Doa untuk bidadari
23 Kekhawatiran setiap insan
24 Ketakutan yang tidak pernah ada
25 Alasan tetap bertahan
26 Keinginan sederhana
27 Perhatian untuk Kirana
28 Pesan suara
29 Masih bersembunyi
30 Kecupan
31 Sentuhan
32 Kecurigaan
33 Bangkai yang ditemukan
34 Masa yang abu
35 Anggota yang belum dianggap
36 Gadis Impian Eyang
37 Sikap yang tidak biasa
38 Permintaan Kirana
39 Alasan Permintaan
40 Melukis kenangan baru
41 Seorang Kakak
42 Terbuka
43 Pukulan Telak
44 Teka Teki
45 Keputusan sang Kepala Keluarga
46 Maaf yang tidak pernah sampai
47 Bau bangkai
48 Helaian yang Jatuh
49 Orang dari Masa Lalu
50 Rasa sakit untuk jiwa lain
51 Dua pilihan
52 Salah sasaran
53 Harapan itu masih ada
54 Balas Budi Eyang
55 wanita lain
56 Hanya wanita asing
57 Jodoh adalah kematian
58 Tindakan Arjuna
59 Tidak tepat waktu
60 Pria rapuh
61 Kenalan lama
62 Bidadari lainnya
63 Balasan itu nyata
64 Nasib yang disengaja
65 Takdir yang Berbeda
66 Goresan Tinta
67 Syurga itu untuk siapa?
68 Sebuah Jalan
69 Cerita sebenarnya
70 Tanda
71 Senyuman Bidadari
72 Kesempatan
73 Bertahanmu, untukku.
74 CINTA UNTUK ALUNA
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Hati yang melihat
2
Tetesan Air
3
Pertolongan?
4
Hati yang membeku
5
Orang Orang Asing
6
Dunia Sebatas Mata
7
Sesuatu yang langka
8
Sebuah Kecurigaan
9
Malam penuh kenangan
10
Semakin jelas
11
Tidak memiliki tempat
12
Penyebab
13
Pemikiran dua pria
14
Rasa Percaya diri
15
Orang jahat dimana-mana
16
Cerita dari Masa Lalu
17
Bidadari Kecil
18
Air mata yang mengering
19
Tujuan yang Berbeda
20
Jembatan Penghubung
21
Memohon Izin
22
Doa untuk bidadari
23
Kekhawatiran setiap insan
24
Ketakutan yang tidak pernah ada
25
Alasan tetap bertahan
26
Keinginan sederhana
27
Perhatian untuk Kirana
28
Pesan suara
29
Masih bersembunyi
30
Kecupan
31
Sentuhan
32
Kecurigaan
33
Bangkai yang ditemukan
34
Masa yang abu
35
Anggota yang belum dianggap
36
Gadis Impian Eyang
37
Sikap yang tidak biasa
38
Permintaan Kirana
39
Alasan Permintaan
40
Melukis kenangan baru
41
Seorang Kakak
42
Terbuka
43
Pukulan Telak
44
Teka Teki
45
Keputusan sang Kepala Keluarga
46
Maaf yang tidak pernah sampai
47
Bau bangkai
48
Helaian yang Jatuh
49
Orang dari Masa Lalu
50
Rasa sakit untuk jiwa lain
51
Dua pilihan
52
Salah sasaran
53
Harapan itu masih ada
54
Balas Budi Eyang
55
wanita lain
56
Hanya wanita asing
57
Jodoh adalah kematian
58
Tindakan Arjuna
59
Tidak tepat waktu
60
Pria rapuh
61
Kenalan lama
62
Bidadari lainnya
63
Balasan itu nyata
64
Nasib yang disengaja
65
Takdir yang Berbeda
66
Goresan Tinta
67
Syurga itu untuk siapa?
68
Sebuah Jalan
69
Cerita sebenarnya
70
Tanda
71
Senyuman Bidadari
72
Kesempatan
73
Bertahanmu, untukku.
74
CINTA UNTUK ALUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!