Tidak memiliki tempat

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

"Dimana Kak Arjuna?" Tanya Merlinda menahan air matanya yang akan lolos. "Dimana dia?"

"Aku gak tau, Kak."

"Dia dimana?!"

"Dia gak ada di sini."

"Minggir!" Merlinda mendorong tubuh Kirana agar tidak menghalangi jalannya. Kemudian dirinya masuk ke dalam rumah sambil berteriak-teriak. "Kak Juna! Kamu gak bisa lakuin itu sama aku! Aku cinta sama kamu, Kak!"

Merlinda terlihat kalut, dia membuka satu per satu kamar dengan air mata yang berlinang ditahan untuk tidak menetes. Sampai akhirnya isakan itu keluar, diiringi dengan langkah yang semakin panik.

"Kak! Kakak dimana?!"

"Kak Meri, tenang dulu. Kak Arjuna udah gak pulang sejak dua minggu," ucap Kirana mengikuti Merlinda yang berjalan ke lantai dua.

"Kak?!" Dia membuka semua pintu dan membantingnya dengan kuat. "Kakak dimana?! Aku gak mau ikutin keputusan kakak! Kakak dimana?!"

"Kak Meri, tenang dulu."

"Ini semua gara gara kamu!" Teriak Merlinda membalikan badannya.

Membuat Kirana kaget dengan tampilan seniornya itu, wajah yang berantakan dengan amarah yang ditahan di sana. Kirana takut, dia juga menyadari kesalahan telah menyembunyikan fakta itu, tapi Kirana juga akan mempertahankan diri jika Merlinda memyalahkannya.

"Kenapa kamu gak bilang?" Tanya Merlinda dengan bibir bergetar. "Kenapa kamu gak bilang kalau kamu istrinya Arjuna?"

"Maaf, Kak. Kak Arjuna bilang… aku gak boleh."

"Kamu bodoh apa bagaimana hah?" Merlinda menertawakan dirinya sendiri. "Aku bercerita tentang Arjuna padamu! Dan kamu adalah istrinya?!"

"Kami di jodohkan."

"Kamu suka sama Kak Arjuna? Cinta sama dia?"

Kirana menunduk sesaat  sebelum dirinya mengangguk. Yang mana membuat Merlinda kembali tertawa gila. "Ini gak boleh terjadi, aku benci kamu, Kirana."

Merlinda menuruni lantai dua.

"Kak Arjuna!"

Yang mana membuat Kirana menyusulnya. "Kak Mer--"

PLAK! Merlinda kembali mendaratkan tamparan kedua kalinya pada pipi Kirana.

"Aku benci sama kamu, dasar wanita perebut. Kamu tau gak hubungan aku sama Kak Arjuna udah lama?!"

"Merlinda!" Teriak seseorang yang baru saja datang.

Membuat Kirana yang mengalihkan pandang, sementara Merlinda kembali memanggil-manggil nama kekasihnya itu.

"Merlinda pulang," ucap Mario menarik tangan adiknya itu. "Ayo pulang."

"Gak mau! Lepas, Kak! Gue mau ketemu sama pacar gue!" Merlinda berontak saat dia digendong oleh sang kakak.

Dan yang dilihat oleh Kirana terakhir kali adalah tatapan penuh amarah pada Kirana. Membuat perempuan itu menunduk dan memutus tatapan yang membuatnya ketakutan itu.

🌹🌹🌹🌹

Kirana menangis seorang diri di dalam kamar, dia sesegukan karena merasa hidupnya benar benar tidak pernah diinginkan oleh siapapun. 

Namun, tangannya terus memutar tasbih. Menolak untuk menyalahkan Tuhan, Kirana ingin terus berada di samping Tuhan dan terus berdoa, yakin kalau ini adalah ujian yang bisa dilewatinya.

"Allah memberiku ujian karena aku mampu…

 Astagfirullahaladzim….," Ucapnya berulang ulang menggumankan kata istigfar agar hatinya tenang dan tidak berburuk sangka pada Allah.

Sampai Kirana mendengar suara pintu terbuka dengan kasar, dia dengan cepat memakai kerudungnya dan keluar dari kamar. 

Sebelum menuruni tangga, Kirana kaget dengan Arjuna yang datang dengan wajahnya yang dipenuhi oleh amarah.

"Kak…"

Tidak ada jawabab, Arjuna masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil jaket dan sesuatu di dalam sakunya. 

Sampai Kirana melihat ada lebam di wajah sang suami, dia panik. "Wajah Kakak kenapa?"

Tangan Arjuna Kirana yang hendak menyentuhnya. Mencengkramnya begitu kuat. "Kamu ngomong apa sama Merilinda?"

Kirana menggeleng. "Gak ngomong apa apa."

"Jangan bohong kamu. Kamu bilang apa sama dia hah?!"

"Kirana gak ngomong apa apa, Kak. Sakit," ucapnya meneteskan air matanya ketika cengkraman itu menguat. "Kak, lepas…."

"Kamu kalau saya bilang diem ya diem, gak usah ngomong yang aneh aneh apalagi sama Merlinda."

"Kak…."

"Saya muak," ucap Arjuna melepaskan cengkraman tangannya kasar dan pergi begitu saja. Meninggalkan Kirana yang menangis di sana.

Perempuan itu menyeka air matanya, dia menggeleng pada dirinya  sendiri. Memberi tanda kalau dirinya menyerah, Kirana tidak bisa berada di sini lebih lama lagi.

Dia menyerah. Daripada dirinya semakin berburuk sangka pada Tuhan, lebih baik dirinya meninggalkan tempat ini. Tidak lagi mempedulikan nasihat Kakeknya, atau keinginan Bunda mertuanya.

Kirana ingin hatinya sembuh tanpa menjauhi Tuhan. Jadi, dia berkemas, Kirana ingin pergi ke suatu tempat dimana seseorang tidak bisa menemukannya. Dia ingin menenangkan pikirannya.

Bukan di rumah ini, ataupun rumah pemberian Arjuna. Kirana akan pergi ke tempat dimana dia bisa semakin yakin pada Tuhan kalau semua ini adalah cara dirinya dekat dengan sang pencipta.

"Ibu mau kemana?" Tanya satpam saat melihat Kirana membawa koper pink itu.

"Saya mau pulang dulu, Pak."

"Mau saya pesankan grab, Bu?"

"Gak usah, Pak," ucap Kirana yang untuk saat ini memilih untuk tetap melangkah saja.

Entah kemana kakinya membawa, dia terus melangkah dengan air mata yang ditahan.

Sampai Kirana sampai di pinggir jala raya, dia berniat untuk mencari taksi dan menunggu di depan sebuah rumah gedong.

"Astagfirullahaladzim… astagfirullahaladzim…," hatinya menggumamkan itu  dengan satu tangan yang terus memutarkan tasbih.

Sampai Kirana melihat sebuah mobil menepi di dekatnya. Awalnya dia tidak menghiraukannya dan fokus mencari taksi.

Sampai Kirana tahu siapa orang itu, dia segera memalingkan wajahnya.

Namun seseorang yang baru saja keluar dari mobil itu memperhatikan Kirana sejenak kemudian berkata, "Perempuan tidak tahu malu."

Kirana hanya menunduk sambil menahan tangisannya. "Kak Mario….," Gumamnya mengingat orang barusan menatapnya dengan begitu benci.

🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Adik kakak sama"songong 😡

2025-02-28

0

perjuangan ✅

perjuangan ✅

ini juga kirana mau nya aja di tampar sam miranda itu,,ciba jdi wanita yegas jgn seperti kerupuk melempem..

2023-03-17

2

perjuangan ✅

perjuangan ✅

kenapa semua salah ada pada kirana ini si goblok miranda ini,tiba² nampar

2023-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang melihat
2 Tetesan Air
3 Pertolongan?
4 Hati yang membeku
5 Orang Orang Asing
6 Dunia Sebatas Mata
7 Sesuatu yang langka
8 Sebuah Kecurigaan
9 Malam penuh kenangan
10 Semakin jelas
11 Tidak memiliki tempat
12 Penyebab
13 Pemikiran dua pria
14 Rasa Percaya diri
15 Orang jahat dimana-mana
16 Cerita dari Masa Lalu
17 Bidadari Kecil
18 Air mata yang mengering
19 Tujuan yang Berbeda
20 Jembatan Penghubung
21 Memohon Izin
22 Doa untuk bidadari
23 Kekhawatiran setiap insan
24 Ketakutan yang tidak pernah ada
25 Alasan tetap bertahan
26 Keinginan sederhana
27 Perhatian untuk Kirana
28 Pesan suara
29 Masih bersembunyi
30 Kecupan
31 Sentuhan
32 Kecurigaan
33 Bangkai yang ditemukan
34 Masa yang abu
35 Anggota yang belum dianggap
36 Gadis Impian Eyang
37 Sikap yang tidak biasa
38 Permintaan Kirana
39 Alasan Permintaan
40 Melukis kenangan baru
41 Seorang Kakak
42 Terbuka
43 Pukulan Telak
44 Teka Teki
45 Keputusan sang Kepala Keluarga
46 Maaf yang tidak pernah sampai
47 Bau bangkai
48 Helaian yang Jatuh
49 Orang dari Masa Lalu
50 Rasa sakit untuk jiwa lain
51 Dua pilihan
52 Salah sasaran
53 Harapan itu masih ada
54 Balas Budi Eyang
55 wanita lain
56 Hanya wanita asing
57 Jodoh adalah kematian
58 Tindakan Arjuna
59 Tidak tepat waktu
60 Pria rapuh
61 Kenalan lama
62 Bidadari lainnya
63 Balasan itu nyata
64 Nasib yang disengaja
65 Takdir yang Berbeda
66 Goresan Tinta
67 Syurga itu untuk siapa?
68 Sebuah Jalan
69 Cerita sebenarnya
70 Tanda
71 Senyuman Bidadari
72 Kesempatan
73 Bertahanmu, untukku.
74 CINTA UNTUK ALUNA
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Hati yang melihat
2
Tetesan Air
3
Pertolongan?
4
Hati yang membeku
5
Orang Orang Asing
6
Dunia Sebatas Mata
7
Sesuatu yang langka
8
Sebuah Kecurigaan
9
Malam penuh kenangan
10
Semakin jelas
11
Tidak memiliki tempat
12
Penyebab
13
Pemikiran dua pria
14
Rasa Percaya diri
15
Orang jahat dimana-mana
16
Cerita dari Masa Lalu
17
Bidadari Kecil
18
Air mata yang mengering
19
Tujuan yang Berbeda
20
Jembatan Penghubung
21
Memohon Izin
22
Doa untuk bidadari
23
Kekhawatiran setiap insan
24
Ketakutan yang tidak pernah ada
25
Alasan tetap bertahan
26
Keinginan sederhana
27
Perhatian untuk Kirana
28
Pesan suara
29
Masih bersembunyi
30
Kecupan
31
Sentuhan
32
Kecurigaan
33
Bangkai yang ditemukan
34
Masa yang abu
35
Anggota yang belum dianggap
36
Gadis Impian Eyang
37
Sikap yang tidak biasa
38
Permintaan Kirana
39
Alasan Permintaan
40
Melukis kenangan baru
41
Seorang Kakak
42
Terbuka
43
Pukulan Telak
44
Teka Teki
45
Keputusan sang Kepala Keluarga
46
Maaf yang tidak pernah sampai
47
Bau bangkai
48
Helaian yang Jatuh
49
Orang dari Masa Lalu
50
Rasa sakit untuk jiwa lain
51
Dua pilihan
52
Salah sasaran
53
Harapan itu masih ada
54
Balas Budi Eyang
55
wanita lain
56
Hanya wanita asing
57
Jodoh adalah kematian
58
Tindakan Arjuna
59
Tidak tepat waktu
60
Pria rapuh
61
Kenalan lama
62
Bidadari lainnya
63
Balasan itu nyata
64
Nasib yang disengaja
65
Takdir yang Berbeda
66
Goresan Tinta
67
Syurga itu untuk siapa?
68
Sebuah Jalan
69
Cerita sebenarnya
70
Tanda
71
Senyuman Bidadari
72
Kesempatan
73
Bertahanmu, untukku.
74
CINTA UNTUK ALUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!