Dunia Sebatas Mata

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

🌹CAST ARJUNA EMAK GANTI DI BAWAH.🌹

"Cantik anjiir, Ar. Mulus gitu mukanya," ucap Alex.

Dua teman pria lainnya mengangguk setuju sembari mengingat kembali wajah Kirana sebelumnya. "Indonesia banget mukanya, idungnya mancung mungil. Lu gimana bisa tahan dah cewek modal begituan?"

"Tau nih heran sama lu, Ar. Masa dianggurin? Cobain kali. Bening gitu. Itu di luar ya, kita liat mukanya doang udah putih banget. Coba dalemnya, Ar. Kiceup kagak lu."

"Bisa diem gak lu?"

Mila yang mendengar suara tajam Arjuna itu hanya tertawa. "Tapi serius deh, Ar. Wajahnya indo banget, ayu gitu serius. Merlinda kan blasteran kek kita. Bosen gak lu liat yang sejenis? Bening anjiir."

"Gue gak suka," ucapnya meneguk bir kaleng.

"Gak suka apa belum? Kalo lo gak mau gue ambil aja." Alex yang berucap.

"Merlinda mah jauh dong, Ar. Dia mah cantik juga karena blasteran. Lah inimah ayu banget asli."

"Hooh, adem. Nyicip boleh lah."

Sampai suara ketukan dari pintu depan membuat mereka berhenti bicara. "DO kali," ucap Mila segera melangkah menuju pintu dan mengambilkan pesanan. "Woooyyy! Makan nih! Ar, bini lu suruh turun napa. Belum makan pasti, neneknya ninggal kan?"

Arjuna masih terdiam dan sibuk meneguk bir nya. "Lu gak akan bilang sama Merlinda 'kan?"

"Kagak tenang aja," ucap temannya yang lain yang dibalas anggukan.

"Serius, Ar. Nyicip sebelum dibuang coba."

"Gak nafsu," ucap Arjuna memilih untuk mulai mencicipi makanan di sana.

"Suruh turun napa, gak bakalan gue apa apain juga," ucap Mila.

"Biarin aja."

"Tega lu, awas karma loh," ucap Mila memperingati.

Alex menggeleng. "Takut karma gak usah hidup lan anjiing. Ar, gue mau rokok."

"Di kamer gue."

"Gue yang ambil?" Tanya Alex. "Tar gue malah salah kamar ke kamar bini lu."

Seketika sumpit kayu yang ada di tangan Arjuna langsung patah. "Gak usah bahas dia," ucapnya penuh dengan penekanan.

"Woy woy santai, Ar. Iya enggak. Gue yang ambil atau elu yang ambil?"

"Diem," ucap Arjuna yang berdiri dan melangkah menaiki tangga dan memasuki kamarnya.

Arjuna hanya mengambil rokoknya saja, tapi tidak ada di sana. Sampai dia keluar kamar dan mendapati ada di ruangan santai yang menjadi pemisah antara kamarnya dan kamar Kirana. 

Arjuna mengambilnya. Tapi gerakannya terhenti sesaat tatkala mendengar lantunan al-Quran di  sana. Lamunannya hanya hitungan detik, sampai dia kembali mengeraskan rahangnya dan segera turun kembali.

"Lama anjir ih! Abis ngapain bini lu?"

Tatapan tajam Arjuna membuat Alex memukul bibirnya sendiri. "Sorry, Ar."

Mereka berlima makan sambil bercerita dengan begitu berisik selama beberapa menit. Sampai terdengar  seseorang menuruni tangga.

Semuanya beralih pandang, kecuali Arjuna.

"Aku mau ke rumah Nenek lagi, Kak."

Arjuna tidak menjawab, yang mana membuat Mila menjawab, "Udah pergi aja, laki lu gak peduli."

Kirana menunduk dan segera berlalu dari sana; keluar dari rumah.

Mila berdecak melihat Arjuna yang sibuk dengan birnya. "Kasian tuh anterin dulu, Ar. Tar dia kehujanan masuk angin lagi."

"Dia udah biasa."

🌹🌹🌹🌹

Kirana menatap saldo ATM nya yang begitu banyak di sana. Namun, yang dia ambil hanya lima puluh ribu untuk membeli nasi padang. 

Keluar dari ATM, Kirana berlari kecil menembus rintikan hujan. Dia pergi ke sebuah rumah makan padang. Membeli dua bungkus nasi untuknya dan juga Bibi yang ada di rumah neneknya.

Ini sudah jam lima, tapi langitnya sudah begitu hitam. Apalagi ditambah hujan semakin deras.

"Apa lagi, Neng?"

"Udah itu aja, Buk."

"Semuanya 40 ribu."

Kirana segera memberikan uangnya dan menunggu kembalian di sana. "Buk, angkot masih lewat sampai jam 6 kan?"

"Iya, Neng. Tapi kalau misalnya hujan suka agak telat. Neng mau naik angkot?"

"Iya, Buk."

"Tunggu aja di sini, biasanya suka berhenti depan kok," ucap sang pemilik warung sambil memberikan kembalian pada Kirana. 

"Ikut nunggu ya, Buk."

"Santai saja, Neng." Bahkan si pemilik warung memberikan air hangat untuk Kirana. "Diminum, Neng sambil nunggu."

"Makasih, Buk."

"Sama sama, Neng."

Kirana menunggu di sana, dia memandang hujan deras diluar. Sampai pandangannya terhalang oleh sebuah mobil yang terparkir di sana. Yang mana membuat Kirana memilih mengalihkan fokus karena kesal.

Dia meminum air hangat itu.

"Oy!"

"Uhuk! Uhuk!"

"Ups sorry! Gue gak tau lu lagi minum," ucap sebuah suara yang tidak asing.

Yang mana membuat Kirana mendongkak. "Kak Mario?"

"Hallo, gue pikir lu amnesia. Kenapa gak nelpon gue hah?"

Kirana kelalapan, dia memang tidak berniat menelpon Mario. Dia bingung untuk apa. "Maaf, Kak. Bingung mau ngapain," ucapnya dengan wajah khawatir.

Membuat Mario segera menarik kursi dan duduk dalam meja yang sama dengan Kirana. "Santuy napa. Nunggu pesanan?"

"Aku dibawa pulang, nunggu hujan reda."

"Kayanya lu ada masalah mulu deh sama hujan. Mau gue panggilin grab lagi?"

"Gak usah, Kak. Makasih," ucap Kirana yang tidak nyaman dengan pria di depannya.

"Lu sendirian?"

"Iya, Kak."

"Kalau gue sama adek. Mana ya tuh anak? Lu pasti kenal deh. Bentar," ucapnya mengedarkan pandang. "Woy, Merlinda Cinta Satu Malam! Sibuk chatting mulu lu!"

Kirana kaget. Dunia benar benar sempit. Merlinda adiknya Mario adalah kekasih dari Arjuna.

"Sini lu, Dek!"

🌹🌹🌹

MARIO

VS

ARJUNA

GANTENGAN MANA? SAMA SAMA 24 CUMA BEDA VIBES.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

kiran memang cocoknya dgn Mario sebab si juna di tampangnya aja udah Bad boy 😏

2025-02-28

0

Nanie Sweet

Nanie Sweet

cakep mario

2024-06-01

1

v_as ruby

v_as ruby

mak aku mau mario ja boleh g

2024-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Hati yang melihat
2 Tetesan Air
3 Pertolongan?
4 Hati yang membeku
5 Orang Orang Asing
6 Dunia Sebatas Mata
7 Sesuatu yang langka
8 Sebuah Kecurigaan
9 Malam penuh kenangan
10 Semakin jelas
11 Tidak memiliki tempat
12 Penyebab
13 Pemikiran dua pria
14 Rasa Percaya diri
15 Orang jahat dimana-mana
16 Cerita dari Masa Lalu
17 Bidadari Kecil
18 Air mata yang mengering
19 Tujuan yang Berbeda
20 Jembatan Penghubung
21 Memohon Izin
22 Doa untuk bidadari
23 Kekhawatiran setiap insan
24 Ketakutan yang tidak pernah ada
25 Alasan tetap bertahan
26 Keinginan sederhana
27 Perhatian untuk Kirana
28 Pesan suara
29 Masih bersembunyi
30 Kecupan
31 Sentuhan
32 Kecurigaan
33 Bangkai yang ditemukan
34 Masa yang abu
35 Anggota yang belum dianggap
36 Gadis Impian Eyang
37 Sikap yang tidak biasa
38 Permintaan Kirana
39 Alasan Permintaan
40 Melukis kenangan baru
41 Seorang Kakak
42 Terbuka
43 Pukulan Telak
44 Teka Teki
45 Keputusan sang Kepala Keluarga
46 Maaf yang tidak pernah sampai
47 Bau bangkai
48 Helaian yang Jatuh
49 Orang dari Masa Lalu
50 Rasa sakit untuk jiwa lain
51 Dua pilihan
52 Salah sasaran
53 Harapan itu masih ada
54 Balas Budi Eyang
55 wanita lain
56 Hanya wanita asing
57 Jodoh adalah kematian
58 Tindakan Arjuna
59 Tidak tepat waktu
60 Pria rapuh
61 Kenalan lama
62 Bidadari lainnya
63 Balasan itu nyata
64 Nasib yang disengaja
65 Takdir yang Berbeda
66 Goresan Tinta
67 Syurga itu untuk siapa?
68 Sebuah Jalan
69 Cerita sebenarnya
70 Tanda
71 Senyuman Bidadari
72 Kesempatan
73 Bertahanmu, untukku.
74 CINTA UNTUK ALUNA
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Hati yang melihat
2
Tetesan Air
3
Pertolongan?
4
Hati yang membeku
5
Orang Orang Asing
6
Dunia Sebatas Mata
7
Sesuatu yang langka
8
Sebuah Kecurigaan
9
Malam penuh kenangan
10
Semakin jelas
11
Tidak memiliki tempat
12
Penyebab
13
Pemikiran dua pria
14
Rasa Percaya diri
15
Orang jahat dimana-mana
16
Cerita dari Masa Lalu
17
Bidadari Kecil
18
Air mata yang mengering
19
Tujuan yang Berbeda
20
Jembatan Penghubung
21
Memohon Izin
22
Doa untuk bidadari
23
Kekhawatiran setiap insan
24
Ketakutan yang tidak pernah ada
25
Alasan tetap bertahan
26
Keinginan sederhana
27
Perhatian untuk Kirana
28
Pesan suara
29
Masih bersembunyi
30
Kecupan
31
Sentuhan
32
Kecurigaan
33
Bangkai yang ditemukan
34
Masa yang abu
35
Anggota yang belum dianggap
36
Gadis Impian Eyang
37
Sikap yang tidak biasa
38
Permintaan Kirana
39
Alasan Permintaan
40
Melukis kenangan baru
41
Seorang Kakak
42
Terbuka
43
Pukulan Telak
44
Teka Teki
45
Keputusan sang Kepala Keluarga
46
Maaf yang tidak pernah sampai
47
Bau bangkai
48
Helaian yang Jatuh
49
Orang dari Masa Lalu
50
Rasa sakit untuk jiwa lain
51
Dua pilihan
52
Salah sasaran
53
Harapan itu masih ada
54
Balas Budi Eyang
55
wanita lain
56
Hanya wanita asing
57
Jodoh adalah kematian
58
Tindakan Arjuna
59
Tidak tepat waktu
60
Pria rapuh
61
Kenalan lama
62
Bidadari lainnya
63
Balasan itu nyata
64
Nasib yang disengaja
65
Takdir yang Berbeda
66
Goresan Tinta
67
Syurga itu untuk siapa?
68
Sebuah Jalan
69
Cerita sebenarnya
70
Tanda
71
Senyuman Bidadari
72
Kesempatan
73
Bertahanmu, untukku.
74
CINTA UNTUK ALUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!