Tetesan Air

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

FLASHBACK

"Ran, kamu jangan cari pacar ya. Kakek udah punya calon suami buat kamu. Nanti kalau kakek rasa kamu sudah siap, kamu nikah sama dia. Ini fotonya, namanya Arjuna. Dia lebih tua 5 tahun dari kamu."

Lima bulan lalu sang Kakek memberikan foto pada Kirana. Foto seorang pria berkaos hitam yang sedang menatap ke arah kamera.

Ada senyuman yang terbit di wajah Kirana, dia menyukai pria di dalam foto itu begitu sang kakek memberikannya. Lima bulan berlalu, foto itu disimpan dengan sangat baik.

Kirana tidak banyak bertanya, dia memilih untuk menuruti apa kata orang yang tengah membesarkannya itu.

Sampai suatu saat sebuah surat undangan datang dari kampus, Kirana mendapatkan beasiswa di sana.

"Jadi bagaimana, Kek? Kirana boleh kuliah? Katanya kalau Kirana kuliah, Kirana gak boleh menikah dulu. Soalnya ini program beasiswa."

"Kamu mau kuliah?"

"Kirana terserah izin Kakek saja."

"Kamu maunya gimana?"

Keduanya kini tengah duduk berhadapan di sebuah ruangan, yang mana membuat Kirana menunduk.

"Gak papa kalau mau kuliah, coba saja dulu."

"Tapi Kak Arjuna?"

"Gak papa, kamu coba aja dulu kuliah."

Karena izin sang kakek lah, Kirana berani mengambil keputusan. Dia menerima beasiswa dan kuliah di fakultas pendidikan agama.

Kirana tidak banyak mengetahui tentang calon suaminya, kakeknya hanya mengatakan kalau dia bernama Arjuna, berusia lebih tua 5 tahun darinya.

Dan dihari pertama Kirana ospek, dia dipertemukan dengan sosok yang selama ini fotonya dia simpan dengan baik. Sosok yang memberi sambutan pada semua mahasiswa baru di gedung audit.

Ada rasa menggelitik di perut Kirana melihat sosok itu secara langsung, begitu tampan dan berwibawa.

Apakah pria itu juga tau kalau dirinya adalah calon istrinya? Begitu benak Kirana bertanya-tanya.

"Kak Arjuna keren ya, dulu pas masa kepemimpinanya jadi Presiden Mahasiswa, banyak banget pencapaiannya. Progres nya semuanya jalan."

"Keren banget, udah punya pacar belum ya? Ganteng banget, mana S2 di Fakultas Ekonomi. Eh, denger denger Bokapnya juga punya usaha di hotel. Itu hotel Green, punya Kak Juna katanya."

"Kaya dong, gue aja nginep lima hari di itu hotel langsung bangkrut."

Begitulah telinga Kirana mendengarkan semua celotehan mereka di belakang sana. Para mahasiswi yang juga mengagumi Arjuna Braja Satya. Sosok yang begitu pintar dan berwibawa.

Membuat Kirana tersenyum mendengar semua pujian untuk calon suaminya itu.

Sampai dia mendengar kalimat, "Pacarnya juga ada FE katanya, Kak Merlinda. Doi udah tingat empat tahun ini. Dia juga anggota BEM FE, ketuanya malah. Gila ya? Emang yang cantik sama yang ganteng lagi."

Saat itulah hati Kirana terasa menceleos, ada rasa sesak di hatinya. Menyakitinya tanpa kasat mata, membuatnya ingin menangis kencang.

Dan kebenarannya, saat mahasiswa keluar dari gedung audit. Kirana tidak sengaja melihat Arjuna dengan seorang perempuan berambut bergelombang yang ada di dalam rangkulannya.

Dia tidak sengaja mendengar percakapan mereka saat lewat di depannya.

"Nanti jalan jalan ya, Kak. Capek banget aku."

"Iya, Sayang."

FLASHBACK END.

🌹🌹🌹

Kenangan itu membuat Kirana yang kini sedang duduk di halte kembali merasakan rasa sakit di dadanya.

Teringat kalimat sang Kakek, "Percaya sama Kakek, Arjuna akan menjaga kamu dengan baik. Setiadaknya Kakek akan merasa tenang jika melihat kalian bersama sebelum Kakek meninggal dunia."

Kalimat sang kakek yang diingat Kirana sebelum pria tua itu meninggal dunia.

"Tidak apa, aku harus kuat," guman Kirana membuka ponselnya. 

Dia menghubungi Arjuna. Panggilan pertama ditolak, panggilan kedua diabaikan. Sampai yang ketiga, Arjuna mengangkatnya.

"Hallo? Ini siapa?"

Kirana menggigit bibirnya. Nomornya bahkan tidak disimpan? "Assalamualaukum, ini Kirana, Kak."

"Mau apa kamu?"

"Kirana mau izin ke rumah Nenek ya, Kak. Pulangnya malem mungkin."

"Gak usah pulang sekalian. Denger ya, jangan kamu coba coba telpon saya lagi, kalau yang angkat orang lain mau apa? Saya gak peduli kamu mau kemana."

"Maaf, Kak. Tadi Kirana mau kirim pesan, tap--"

TUT.

Telpon itu dimatikan oleh Arjuna, yang mana membuat Kirana kembali menghela napasnya. 

"Tidak apa, sabar sedikit lagi."

Hujan mulai turun, dan Kirana masih berada di halte sembari menunggu angkot.

Sampai seseorang yang baru saja datang dengan payung bergabung dengannya di halte. Kirana menoleh dan mata mereka bertabrakan.

"Eh, anak yang tadi nganterin map ya?"

"Iya, Kak."

"Aduh, Dek. Maaf ya kamu lihat itu, gak sopan banget ya?" Tanya perempuan itu canggung.

"Gak papa, Kak." Kirana tersenyum pedih.

"Aku Merlinda." Perempuan itu mengulurkan tangannya.

Dibalas jabatan tangan oleh Kirana. "Aku Kirana, Kak."

"Tingkat berapa, Dek?"

"Baru masuk kok, Kak."

"Oalah, Mahasiswa baru udah akif di BEM?"

"Bulan kemaren ada seleksi, jadi aku ikutan, Kak. Fakultas pendidikan emang suka lebih awal sih."

"Bener sih, ekonomu juga kayaknya perlu perubahan sistem," ucap perempuan berambut gelombang itu. "Kamu nunggu jemputan, Dek?"

"Nunggu angkot, Kak."

"Lah, jam segini emang masih ada?"

"Biasanya ada satu lagi kok, Kak. Nanti jam setengah enam."

"Ohh.. jemputan kakak datang," ucap Merlinda melihat BMW hitam yang mendekat pada halte. "Kakak duluan ya."

"Iya, Kak. Hati hati."

Dan alangkah sakitnya hati Kirana melihat bagaimana kaca mobil itu diturunkan, memperlihatkan sosok pria yang seharusnya menjaganya.

Namun pria itu malah menatap perempuan di samping Kirana, kemudian berkata, "Ayo masuk cepetan. Awas kena hujan, nanti sakit."

"Mau makan dulu, Kak," rengek Merlinda yang berlari masuk ke dalam mobil. 

Payungnya dia simpan di jok belakang tanpa menghiraukan jok menjadi basah. "Ke cafee yang baru yuk, temen temen aku rekomendasiin."

"Boleh," ucap Arjuna kemudian melajukan mobil dari sana.

Tanpa menatap Kirana sedikit pun.

🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Banyak bawang juga rupanya

2025-02-28

0

Memyr 67

Memyr 67

𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮? 𝗮𝗿𝗷𝘂𝗻𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗿𝗶𝘁𝗮𝘂, 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗺𝗲𝗻𝗶𝗸𝗮𝗵 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻𝗮?

2024-06-21

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Aq mampir

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang melihat
2 Tetesan Air
3 Pertolongan?
4 Hati yang membeku
5 Orang Orang Asing
6 Dunia Sebatas Mata
7 Sesuatu yang langka
8 Sebuah Kecurigaan
9 Malam penuh kenangan
10 Semakin jelas
11 Tidak memiliki tempat
12 Penyebab
13 Pemikiran dua pria
14 Rasa Percaya diri
15 Orang jahat dimana-mana
16 Cerita dari Masa Lalu
17 Bidadari Kecil
18 Air mata yang mengering
19 Tujuan yang Berbeda
20 Jembatan Penghubung
21 Memohon Izin
22 Doa untuk bidadari
23 Kekhawatiran setiap insan
24 Ketakutan yang tidak pernah ada
25 Alasan tetap bertahan
26 Keinginan sederhana
27 Perhatian untuk Kirana
28 Pesan suara
29 Masih bersembunyi
30 Kecupan
31 Sentuhan
32 Kecurigaan
33 Bangkai yang ditemukan
34 Masa yang abu
35 Anggota yang belum dianggap
36 Gadis Impian Eyang
37 Sikap yang tidak biasa
38 Permintaan Kirana
39 Alasan Permintaan
40 Melukis kenangan baru
41 Seorang Kakak
42 Terbuka
43 Pukulan Telak
44 Teka Teki
45 Keputusan sang Kepala Keluarga
46 Maaf yang tidak pernah sampai
47 Bau bangkai
48 Helaian yang Jatuh
49 Orang dari Masa Lalu
50 Rasa sakit untuk jiwa lain
51 Dua pilihan
52 Salah sasaran
53 Harapan itu masih ada
54 Balas Budi Eyang
55 wanita lain
56 Hanya wanita asing
57 Jodoh adalah kematian
58 Tindakan Arjuna
59 Tidak tepat waktu
60 Pria rapuh
61 Kenalan lama
62 Bidadari lainnya
63 Balasan itu nyata
64 Nasib yang disengaja
65 Takdir yang Berbeda
66 Goresan Tinta
67 Syurga itu untuk siapa?
68 Sebuah Jalan
69 Cerita sebenarnya
70 Tanda
71 Senyuman Bidadari
72 Kesempatan
73 Bertahanmu, untukku.
74 CINTA UNTUK ALUNA
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Hati yang melihat
2
Tetesan Air
3
Pertolongan?
4
Hati yang membeku
5
Orang Orang Asing
6
Dunia Sebatas Mata
7
Sesuatu yang langka
8
Sebuah Kecurigaan
9
Malam penuh kenangan
10
Semakin jelas
11
Tidak memiliki tempat
12
Penyebab
13
Pemikiran dua pria
14
Rasa Percaya diri
15
Orang jahat dimana-mana
16
Cerita dari Masa Lalu
17
Bidadari Kecil
18
Air mata yang mengering
19
Tujuan yang Berbeda
20
Jembatan Penghubung
21
Memohon Izin
22
Doa untuk bidadari
23
Kekhawatiran setiap insan
24
Ketakutan yang tidak pernah ada
25
Alasan tetap bertahan
26
Keinginan sederhana
27
Perhatian untuk Kirana
28
Pesan suara
29
Masih bersembunyi
30
Kecupan
31
Sentuhan
32
Kecurigaan
33
Bangkai yang ditemukan
34
Masa yang abu
35
Anggota yang belum dianggap
36
Gadis Impian Eyang
37
Sikap yang tidak biasa
38
Permintaan Kirana
39
Alasan Permintaan
40
Melukis kenangan baru
41
Seorang Kakak
42
Terbuka
43
Pukulan Telak
44
Teka Teki
45
Keputusan sang Kepala Keluarga
46
Maaf yang tidak pernah sampai
47
Bau bangkai
48
Helaian yang Jatuh
49
Orang dari Masa Lalu
50
Rasa sakit untuk jiwa lain
51
Dua pilihan
52
Salah sasaran
53
Harapan itu masih ada
54
Balas Budi Eyang
55
wanita lain
56
Hanya wanita asing
57
Jodoh adalah kematian
58
Tindakan Arjuna
59
Tidak tepat waktu
60
Pria rapuh
61
Kenalan lama
62
Bidadari lainnya
63
Balasan itu nyata
64
Nasib yang disengaja
65
Takdir yang Berbeda
66
Goresan Tinta
67
Syurga itu untuk siapa?
68
Sebuah Jalan
69
Cerita sebenarnya
70
Tanda
71
Senyuman Bidadari
72
Kesempatan
73
Bertahanmu, untukku.
74
CINTA UNTUK ALUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!