Rombongan Chen Si Lei bergabung dengan rombongan dari Raja Bhutan untuk melakukan perjalanan menuju ke arah Istana Kerajaan Bhutan bersama -sama sehingga pasukan keamanan dan keselamatan yang bertugas untuk menjaga para anggota Keluarga Kerajaan Bhutan menjadi lebih tenang dan nyaman serta merasa terlindungi dari para musuh mereka.
Di sepanjang perjalanan rombongan Chen Si Lei menggunakan kuda untuk ikuti langkah kereta kuda milik rombongan dari Kerajaan Bhutan yang berada di depan mengikuti rombongan kuda para pengawal kerajaan Bhutan, dan di dalam kereta kuda pribadi dari anggota para putri dari kerajaan Bhutan berkali-kali mengintip Chen Si Lei dari dalam kereta kuda melalui jendela.
"Wahhhhhhh tampan sekali dia saat berkuda pun jauh lebih gagah perkasa ", kata para putri Kerajaan Bhutan dari dalam kereta kuda mereka.
"Aku dengar kalau Pendekar Rajawali Emas Sakti dari timur itu adalah seorang Pangeran Muda tunggal di Kekaisaran Tang yang isu nya adalah pewaris tahta satu -satunya di Kekaisaran Tang, maka siapa pun pasangannya pasti sangat bahagia sekali ", kata salah seorang putri dari Kerajaan Bhutan.
"Ya pantas saja dia masih remaja saja sudah miliki banyak selir dan dua orang isteri di dalam Kekaisaran Tang tapi belum memiliki calon putri Makhota yang akan menjadi pasangan nya nanti ketika dia menjadi Kaisar Tang masa depan ", kata salah seorang putri lainnya.
"Apakah itu tandanya dia masih perjaka suci ?", tanya para selir Raja Bhutan di dalam kereta kuda lain.
"Di dalam Kekaisaran Tang berarti dia belum bisa di katakan sudah menikah karena belum mempunyai calon putri Makhota sah",jawab Ratu Kerajaan Bhutan yang berharap Putri Gangga Dewi bisa menjadi pilihan utama calon putri Makhota dari Pangeran Muda tunggal Kaisar Tang itu.
"Iya semua gadis dan putri di mana saja ,mereka semua berharap banyak bisa menjadi pendamping hidup Pangeran Muda dari Kaisar Tang yang berjuluk Sang Pendekar Rajawali Emas Sakti di dunia persilatan timur yang sudah di ketahui oleh para ahli silat dari utara, selatan, barat dan tengah ",kata Raja Bhutan di dalam kereta kuda.
Mereka semua tidak tahu bahwa percakapan mereka semua sudah di dengar oleh Chen Si Lei yang memiliki pendengaran tajam sekali sehingga beberapa kali wajah Chen Si Lei panas mendengar hal yang sangat meresahkan hati dia dan beberapa kali Chen Si Lei menggaruk belakang daun telinga nya gatal tidak jelas.
"Tuan Muda Anda tidak apa-apa ?", tanya Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao memberi Chen Si Lei minuman keras segar sambil berkuda.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya ingin cepat sampai ke Istana Kerajaan Bhutan secepatnya ", jawab Chen Si Lei menutupi rasa jengah yang tidak diinginkan nya.
Werrrrrrr, werrr, wer, werrr !!
Cep, cep ,cep,cep!!
"Aghhhhhh !!", teriak para pasukan kerajaan Bhutan terjatuh dari kuda dan tewas terkena panah dari berbagai penjuru di dekat pintu masuk Kota Raja Bhutan.
Wuttttt, trang, tranggg !!
Chen Si Lei dan kawan-kawan nya berkelebat cepat melindungi para anggota dari Kerajaan Bhutan bersama para pasukannya dengan senjata mereka masing - masing.
Cranggg, crang, crang !!
Chen Si Lei menggerakkan pedang menghancurkan sejumlah anak panah dari pihak penyamun barat yang sudah ber datangan ke arah mereka.
Wuttttt !!
Crakkkkkk !!
Pedang Chen Si Lei berputar cepat sekali lalu menebas leher pimpinan penyamun terdekat.
"Wu Sin Hao lindungi anggota keluarga Kerajaan Bhutan dengan selamat sampai ke Istana Kerajaan Bhutan bersama Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen cepat !!!!!!!, Chen Si Lei memerintahkan Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao dan Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen.
"Siap Paduka ", jawab keduanya serentak.
"Ayo ikuti hamba berdua ", kata mereka kepada para anggota Kerajaan Bhutan.
"Kalian berdua lindungi para selir ku bawa mereka bersama kalian ke Istana Kerajaan Bhutan ", perintah Chen Si Lei kepada Si Mata Satu Yu Erl dan Si Tangan Sakti.
"Siap Paduka ",sahut keduanya patuh.
"Ayo para Nyonya Selir ikuti hamba berdua ", kata mereka berdua.
Chen Si Lei beserta pasukan pilihan dari Kerajaan Bhutan bersiap untuk bertarung melawan pasukan musuh penyamun barat yang total ada seratus orang musuh yang di antaranya ada sepasang orang sakti yang bertelanjang kaki menatap tajam Chen Si Lei yang sudah tahu bahwa musuh -musuh itu tangguh .
"Ayo kita basmi mereka semua!!",perintah Chen Si Lei kepada para pasukan dari Kerajaan Bhutan yang memiliki ilmu silat hebat.
Brrrrrrrrrrrrr !!
"Pendekar Rajawali Emas Sakti. Aku datang untuk membantu mu",seorang sakti entah dari mana datang untuk membantu Chen Si Lei.
"Locianpwe kau siapakah ?", tanya Chen Si Lei sopan kepada kakek tua itu.
"Aku Dewa Langit Barat yang ingin sekali menjadi pengikut setia mu mulai dari hari ini untuk selamanya ", jawab Kakek sakti itu hormat kepada Chen Si Lei.
"Kami berdua juga ", sahut sepasang gadis kembar dari arah desa kembar.
"Kami lima penjahat dari Desa Penjahat Barat ikut serta bersama mu ", sahut lima orang aneh bersujud hormat kepada Chen Si Lei.
"Wah rejeki dunia datang ",kata Chen Si Lei senang sekali mendapatkan banyak pengikut pilihan baru yang sakti.
"Gadis kembar siapa nama kalian berdua ?", tanya Chen Si Lei meneliti wajah dua orang gadis kembar yang memegang senjata payung indah.
"Nama ku Xiao Ling ",jawab gadis ber payung putih.
"Nama ku Xiao Qing ", jawab gadis ber payung hijau.
"Hati -hati lah kalian berdua jangan sampai terluka ", pesan Chen Si Lei khawatir dua orang gadis kembar itu celaka hadapi ratusan musuh.
"Ihh jangan khawatir, Tuan Muda. Kami bisa membunuh mereka untuk mu",ucap kedua orang gadis kembar itu serentak sehingga Chen Si Lei terdiam sesaat.
"Tidak percaya ?", tanya Nona Xiao Qing melihat tatapan mata ragu dari Chen Si Lei.
Wushhh, jlebbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb !!
Nona Xiao Qing memutar payung nya dengan sangat cepat sekali tetapi lima orang musuh ter babat habis oleh payung nya.
"Prok!!Prok!!",Chen Si Lei bertepuk tangan gembira melihat gadis hebat baru nya.
"Aku juga bisa bunuh mereka untuk mu",kata Nona Xiao Ling lemah gemulai.
Bressss !!
"Aghhhhhh !!", pekik kematian lima puluh orang sekaligus sekali tebasan dari ujung payung putih gadis lemah gemulai itu.
Werrrrrrr, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk ,crakk, crakkkkkk, crakk !!
Kakek Dewa Langit Barat berkelebat cepat tidak mau kalah dari sepasang gadis kembar untuk memperlihatkan kesakitan nya di hadapan junjungan muda mereka yaitu memotong habis tiga puluh orang sekali gus dengan cakar maut nya.
Wuttttt, trang, tranggg, jlebbb, jlebbb, jlebbb!!
Gerakan cepat dari lima orang aneh yang membuat takjub Chen Si Lei adalah cara mereka ber lima membunuh para musuh lain dengan cara ganas tapi sopan ada aturan main dalam membunuh musuh yang kini tinggal dua orang sakti yang menunggu Chen Si Lei maju untuk menghadapi mereka berdua.
Chen Si Lei memberikan isyarat untuk para pengikutnya yang baru untuk mundur dan menjaga pasukan Kerajaan Bhutan, sedangkan Chen Si Lei sudah melayang maju untuk menghadapi dua orang musuh sakti bertelanjang kaki yang di duga adalah sepasang malaikat maut gurun pasir hidup.
"Tuan Muda",kata Gadis cantik jelita berpakaian biru membawa payung warna biru pula.
"Siapa lagi kau ?", tanya Chen Si Lei menyambar payung biru si gadis yang sudah bersujud kepada nya.
"Hamba Xiao Chen ", jawab gadis anggun menundukkan kepala.
"Chen jie jie ",panggil kedua orang gadis kembar.
"Ling Ling, Qing Qing ", panggil gadis bernama Xiao Chen kembali kepada dua orang gadis kembar.
"Pendekar Rajawali Emas Sakti hadapi lah kami berdua tanpa bantuan mereka. Jika kau berani dan benar-benar seorang pendekar pilihan langit untuk dunia ", kata sepasang malaikat maut gurun pasir hidup menantang Chen Si Lei dengan sikap garang.
"Tentu saja aku berani ", kata Chen Si Lei berkilat sinar tajam dan sikap agung.
Wushhh, plakkkkkk, plakk !!
Sepasang malaikat maut gurun pasir hidup menerjang bersama menggunakan ilmu pukulan maut menyerang Chen Si Lei yang sudah cepat gunakan ilmu tapak bunga persik yang dahsyat sehingga sepasang malaikat maut gurun pasir hidup merasakan getaran hebat pada sepasang telapak tangan mereka.
Wuttttt, syuttt,dess !!
Sepasang malaikat maut gurun pasir hidup bergerak cepat bagai badai gurun pasir hidup untuk mengerahkan tenaga sakti mukjizat melawan Chen Si Lei yang cepat juga menggunakan ilmu pukulan hawa sakti bunga persik di sertai hawa mukjizat ilmu piramida dan ilmu lima jari sakti Buddha.
Bressss !!
"Aghhhhhh !!", teriak sepasang malaikat maut gurun pasir hidup muntah darah segar bersamaan.
Wushhh!!
Crashhhh!!
Crasshh!!!
"Aghhhhhh !!", teriak sepasang malaikat maut gurun pasir hidup yang ingin balas pukulan maut dari Chen Si Lei tetapi mereka gagal karena Chen Si Lei jauh lebih cepat menyambar memukul pelipis mereka berdua bersamaan sampai pecah dan mengeluarkan otak dari tempurung kepala mereka.
Chen Si Lei sudah menghadapi para pengikutnya serta para pasukan kerajaan Bhutan yang sudah bersujud hormat kepada nya seraya menghaturkan perasaan kagum dan hormat mereka terhadap Pendekar Rajawali Emas Sakti .
"Hormat kami untuk Pendekar Rajawali Emas Sakti ",mereka semua memberikan hormat tiga kali kepada Chen Si Lei.
"Sekarang kita akan menuju ke Istana Kerajaan Bhutan ", kata Chen Si Lei lompat naik ke atas kudanya dan di ikuti oleh para pengikutnya baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
🤍
Like 👍
2021-09-16
0
Yukity
Mampir di sini lag thor...
Semangaat 🆙😍
2021-09-11
2
Daratullaila🍒
hadir kak
2021-09-07
2