Chen Si Lei dan kawan-kawan nya memantau pertempuran antara dua belas orang murid dari Sekte Gobi Pay menghadapi tantangan dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat yang keduanya adalah sama- sama dua aliran Sekte yang berbeda yaitu Sekte Aliran Putih atau Bersih dan Sekte Aliran Hitam atau Sesat .
Trangggggg !!
"Hyatttttttttttttt !!", teriak para dua orang belas murid Sekte Gobi pay menerjang hebat dengan jumlah dua belas pedang hebat di adu melawan dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat yang juga memakai dua puluh tujuh senjata khas hutan kasar.
Wuttt,wutt!!
Dua puluh tujuh Sekte Rimba Barat menggerakkan dua puluh senjata tajam secara hebat terdengar angin yang cukup mematikan lawan.
Trangggggg !!
Trangggggg !!
Dua belas pedang dari dua belas orang murid Sekte Gobi Pay menangkis dua puluh senjata tajam dari dua puluh tujuh Sekte Rimba Barat dengan berani dan hebat.
Wuttttt, trang !!
Gerakan cepat dua puluh tujuh senjata milik dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat menggetarkan dua belas pedang milik dua belas murid Gobi Pay.
Wushhh, trang !!
Angin pedang hebat menerjang dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat yang dalam sekejap terpental hebat oleh hawa pedang mukjizat dari seorang gadis remaja berusia empat belas tahun berpakaian indah sederhana namun amat cantik jelita.
"Hormat pada Nona Chiu ",dua belas murid Gobi Pay memberi hormat kepada gadis hebat itu.
"Siapa dia ?", gumam Chen Si Lei tersenyum sendiri.
"Rupanya murid utama dari Ketua Gobi Pay telah muncul di hutan rimba barat ini dan apakah itu berarti Ketua Gobi Pay telah berada di sini juga?!",ucap Xue Erl pelan tetapi tetap terdengar jelas oleh Chen Si Lei.
"Di sana ada seorang Nikouw cantik sedang bertarung melawan seorang dari tiga Ketua Sekte Rimba Barat ", kata Chen Si Lei jauh lebih tertarik melihat dua orang Ketua Sekte hebat itu daripada para murid mereka.
"Kalian semua turun berikan bantuan kepada dua belas orang murid Sekte Gobi Pay dan taklukkan dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat ", perintah Chen Si Lei kepada para pengikutnya.
"Siap Paduka !!", jawab para pengikutnya serentak.
Brrrrrrrrrrrrr! !
Chen Si Lei sudah lenyap dari pertempuran di bawah pohon rindang yang menjadi tempat peristirahatan Chen Si Lei dan kawan-kawan nya yang sudah turun cepat membantu para dua belas orang murid Sekte Gobi Pay untuk menaklukkan dua puluh tujuh Sekte Rimba Barat.
Sedangkan Chen Si Lei melayang ke atas puncak pohon kaktus untuk melihat dua orang sakti sedang bertarung di atas dua tebing yang berhadapan dan di batasi oleh hutan pohon kaktus yang sangat banyak dan mengancam kematian yang menyakitkan tertusuk pohon berduri tajam.
Wushhh, plakkkkkk !!
Dua orang sakti saling mengadu tenaga pukulan yang hebat sesuai kehebatan dari dua orang sakti itu.
Wushhh, plakkkkkk, plakk, plakkkkkk !!
Dua orang sakti yang saling mengadu tenaga pukulan bergerak cepat sekali yang membuktikan bahwa ginkang yang di miliki oleh dua orang sakti itu sangat hebat mengagumkan hati Chen Si Lei yang asyik menonton saja.
Brrrrrrrrrrrrr! !
Dessssssss !!
Chen Si Lei berkelebat cepat mengerahkan tenaga sakti mukjizat untuk melawan seorang sakti lain yang datang dari arah berhadapan dengan Chen Si Lei serta di tengah -tengah dua orang sakti yang sedang bertarung secara adil.
"Siapa kau bocah cilik berani sekali menantang ku Raja Telaga Barat ??!!",hardik Raja Telaga Barat dengan keras terhadap Chen Si Lei.
"Siapa kau bocah tua berani sekali berlaku curang di hadapan ku Sang Pendekar Rajawali Emas Sakti ?!!", hardik Chen Si Lei tidak kalah keras terhadap kakek tua.
"Lancang! ! Tidak sopan kepada ku !!Berani memaki bocah tua!!!",hardik Kakek tua yang mengaku sebagai Raja Telaga Barat.
"Ah karena kau sudah tua tapi kelakuan mu mirip bocah pikun yang tidak tahu aturan persilatan !!",balas Chen Si Lei garang.
"Kurang ajar!!!",teriak Raja Telaga Barat menyerang Chen Si Lei dengan hebat.
Wushhh, plakkkkkk !!
Dessssssss !!
"Agh !!", Raja Telaga Barat terkejut dengan keberanian Chen Si Lei menyambut pukulan maut dengan telapak tangan terbuka dan Kakek itu terdorong jauh dari pertempuran dua orang sakti yang sedang bertarung secara adil.
"Pendekar Rajawali Emas Sakti bunuh dia dan ambil salah satu pusaka lambang dua belas shio ",suara halus dari Nikouw cantik yang menggunakan ilmu mukjizat dari tubuh tidak menggunakan mulut.
"Baiklah, tentu saja ku patuhi kau Nikouw hebat ", kata Chen Si Lei cepat karena ingin sekali bisa mempunyai ilmu mukjizat dari Ketua Sekte Gobi Pay yang sakti.
Wuttttt!!
Syuutttttttt !!
Plakkkk !!
Gerakan cepat Chen Si Lei mengejutkan hati Raja Telaga Barat yang berusaha cepat untuk mengurangi rasa penasaran hatinya merasa malu kalah dengan bocah remaja,maka ia cepat mengirim pukulan maut yang hebat ke arah Chen Si Lei.
Wushhh!!
Plakkkk! !
Dessssssss !!
"Aghhhhhh !!", teriak Raja Telaga Barat terjungkal tertusuk kaktus tepat pada leher nya oleh terjangan pukulan bunga persik milik Chen Si Lei.
"Sekarang kamu matilah duluan daripada aku ",kata Chen Si Lei halus.
Crakkkkkk !!
Kepala Raja Telaga Barat terbelah oleh pedang Chen Si Lei yang menggunakan pedang seperti orang membelah kayu pohon.
Wushhh !!
"Eh kadal gurun ", kata Chen Si Lei melompat naik ke atas pohon kaktus karena binatang gurun keluar dari pasir dan menikmati kepala Raja Telaga Barat dengan lahap.
Brrrrrrrrrrrrr! !
"Ketua Sekte Gobi Pay aku sudah tepati janji ku membunuh Raja Telaga Barat untuk mu ", kata Chen Si Lei sudah duduk di dekat Nikouw yang masih belum bisa menang hadapi Ketua Sekte Rimba Barat.
"Apa permintaan mu kepada ku ?", tanya Nikouw berwibawa sekali.
"Ajari aku ilmu suara tadi ", jawab Chen Si Lei memainkan ujung topi Nikouw.
"Baiklah ",kata Nikouw itu kagum sekali begitu melihat Chen Si Lei begitu dekat darinya.
"Ini ambillah lambang sapi ",kata Chen Si Lei sopan menyerahkan lencana sapi kepada Nikouw sakti itu.
"Sekarang kamu perhatikan aku menghadapi Ketua Sekte Rimba Barat yang di sana itu dengan baik dan jangan ganggu aku dulu ", kata Nikouw sakti nada suara nya lembut sekali kepada Chen Si Lei.
"Iya aku patuh, tapi kau belum juga menang .Itu berarti kau masih bodoh dalam pertarungan menghadapi Bibi itu ", kata Chen Si Lei nada halus yang menyindir Ketua Sekte Gobi Pay.
"Siapa yang kau panggil Bibi ?!!", teriak Ketua Sekte Rimba Barat marah.
"Dirimu ", jawab Chen Si Lei menoleh ke arah wanita sakti di seberang tebing.
"Aku bukan Bibi mu!!",bentak Ketua Sekte Rimba Barat marah pada pemuda gila berani mati menyindir Ketua Sekte Gobi Pay dan memanggilnya Bibi.
"Tapi mulai sekarang kau adalah Bibi ku dan Ketua Sekte Gobi Pay adalah murid ku ",kata Chen Si Lei memukul tebing .
Kress! !
Wushhh, plakkkkkk !!
Ujung tebing di gunakan sebagai senjata hebat untuk menghadapi Ketua Sekte Rimba Barat oleh Chen Si Lei yang membuat Ketua Sekte Rimba Barat segera menghadapi Chen Si Lei.
"Ei aku bukan murid mu",kata Ketua Sekte Gobi Pay halus tidak bisa marah pada Chen Si Lei .
"Setelah kau melihat aku bisa menang dari lawan mu,kau adalah murid ku ", kata Chen Si Lei ramah pada Ketua Sekte Gobi Pay.
Wushhh, plakkkkkk, dess !!
Ketua Sekte Rimba Barat nomor tiga ini adalah Dewi Ular yang sedang di hadapi oleh Chen Si Lei yang berani menyambut pukulan tangan ular dengan ilmu tapak bunga persik yang dahsyat sehingga Dewi Ular terdorong hebat.
Wuttttt!!
Crakkkkkk !!
"Aghhhhhh !!", teriak Dewi Ular kaget tangan ular sakti nya putus oleh dua jari Chen Si Lei yang di sertai ilmu mukjizat piramida sakti.
Ketua Sekte Gobi Pay tercengang melihat pemuda remaja yang minta di ajarkan ilmu suara khikang halus darinya berhasil memotong tangan kiri Dewi Ular yang terkenal sakti dan Ketua Sekte Gobi Pay pun belum tentu bisa menang hadapi Dewi Ular.
"Kau sudah begitu hebat masih ingin belajar dari ku ",kata Ketua Sekte Gobi Pay merasa malu karena kalah dengan pemuda remaja.
"Aku masih belum hebat maka aku harus banyak belajar dari semua orang yang ku temui di sepanjang perjalanan ku",kata Chen Si Lei rendah hati.
"Bibi apakah kau masih belum menyerah kalah kepada ku?",tanya Chen Si Lei pada Ketua Sekte Rimba Barat Dewi Ular tajam.
Dewi Ular berusaha untuk bangun dari pasir yang penuh darah dari luka tangan kirinya yang sudah terpotong secara hebat oleh Pendekar Rajawali Emas Sakti , kini baru Dewi Ular ketahui sendiri kehebatan ilmu silat Pendekar remaja yang selama ini dia dengar dari isu dunia persilatan semata dan ternyata bukan omong kosong.
"Aku belum bisa mengaku kalah dari mu ,Pendekar Rajawali Emas Sakti",katanya seraya menerjang marah kepada pemuda remaja tersebut.
Wushhh!!
Dewi Ular menerjang menggunakan ilmu pukulan racun ular sanca yang sangat mematikan untuk membunuh Chen Si Lei.
Plakkkk !!
Dessssssss! !
Chen Si Lei mengetahui gerakan pukulan hawa racun yang dilakukan oleh Dewi Ular untuk membunuhnya tetapi Chen Si Lei sama sekali tidak takut, maka Chen Si Lei menyambut pukulan racun dengan ilmu pukulan hawa sakti dari ilmu tapak piramida yang dahsyat sehingga Dewi Ular terlempar dan di makan kadal gurun pasir.
"Aghhhhhh !!", teriak Dewi Ular memilukan karena tubuhnya di sobek -sobek oleh hewan liar itu.
Chen Si Lei sudah berada di dekat Ketua Sekte Gobi Pay yang mengakui Chen Si Lei adalah guru dari Ketua Sekte Gobi Pay yang juga mengajarkan ilmu suara sakti khikang yang sangat cepat di kuasai oleh Chen Si Lei mengikuti saran dari Ketua Sekte Gobi Pay sakti.
"Kau belajar dengan cepat tanpa perlu menunggu lama untuk dapat menguasai ilmu suara sakti dari ku .Aku harus segera menyelamatkan murid -murid ku ",kata Ketua Sekte Gobi Pay berkelebat cepat ke arah hutan rimba barat.
"Aku juga ingin cepat menemui teman -teman ku ",kata Chen Si Lei lebih cepat dari Ketua Sekte Gobi Pay dalam ilmu ginkang.
"Aku kalah lagi dari mu ",kata Ketua Sekte Gobi Pay ketika dia tiba di hutan rimba barat di belakang Chen Si Lei.
Wuttttt !!
Bressssss !!
"Aghhhhhh !!", teriak dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat ter hempaskan oleh Chen Si Lei dari jarak jauh melalui ilmu hawa mukjizat ular sanca sakti yang berhasil di pelajari oleh Chen Si Lei secara singkat dari musuhnya.
"Siapa kau yang sudah menggunakan ilmu silat dari Bibi Guru kami?",tanya salah seorang dari anggota Sekte Rimba Barat berusaha untuk bangun.
"Paman Guru kalian ", jawab Chen Si Lei menggerakkan telapak tangannya untuk menotok dua puluh tujuh murid Sekte Rimba Barat menggunakan ilmu totokan ular sanca.
Cus,cus ,cus,cus,cus!!
Lima orang murid Sekte Rimba Barat terbunuh terkena ilmu totokan racun ular sanca dari Chen Si Lei praktik.
"Sisa nya serahkan kepada ku",kata gadis remaja memakai pedang hebat yang sudah mengayunkan pedang ke arah dua puluh dua orang musuh.
"Koko !!", panggil para gadis Chen Si Lei melangkah mendekati pemuda itu.
"Tuan Muda !!", panggil para pengikutnya sudah menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
Wushhh!!
Trangggggg! !
Gadis murid utama Ketua Sekte Gobi Pay terlempar dari dua puluh dua orang murid Sekte Gobi Pay karena pedang hebatnya ter tangkis oleh senjata cangkul milik seorang pria ganas yang sudah berada di hutan rimba barat secara tiba-tiba .
"Dewa Rimba Barat yang datang ", kata para murid Sekte Gobi Pay gemetar dan takut.
"Aku tidak takut mati. Biarkan aku yang akan melawan dia ", kata gadis murid utama Ketua Sekte Gobi Pay bersikeras meskipun di cegah oleh gurunya.
"Zhao Shao Ran jangan ceroboh, dia sangat sakti dan bukan lawan mu", Ketua Sekte Gobi Pay mencegah murid nya menghadapi Dewa Rimba Barat.
"Eh Ketua Sekte Gobi Pay kenapa kau mencegah murid mu menghadapi orang itu ?", tanya Chen Si Lei heran dengan sikap Ketua Sekte Gobi Pay.
"Dia bukan Guru kami .Dia pengkhianat yang sudah menipu guru kami sehingga guru kami tenggelam di dasar sungai telaga barat ",jawab salah seorang dari dua belas murid Sekte Gobi Pay.
"Oh aku mengerti ", kata Chen Si Lei mengangguk paham.
Wushhh, jlebbb !!
"Aghhhhhh! ! ",Nikouw pengkhianat tewas tertusuk pedang Chen Si Lei yang sudah berkelebat cepat menyelamatkan gadis murid utama Sekte Gobi Pay yang di sandera oleh pengkhianat.
"Kau tidak apa-apa? ",tanya Chen Si Lei sopan kepada Nona Zhao Shao Ran.
"Aku baik - baik saja terima kasih ", jawab Nona Zhao Shao Ran hormat kepada Chen Si Lei dengan wajah memerah malu.
"Pinjam pedang hebat mu ",kata Chen Si Lei mengambil pedang pusaka Gobi Pay.
Wushhh, trang, tranggg!!
Chen Si Lei menyambar cepat menggerakkan pedang pusaka Gobi Pay yang lebih sakti di tangan Chen Si Lei membuat Raja Rimba Barat harus cepat menangkis serangan pedang Pendekar Rajawali Emas Sakti dengan cangkul nya.
"Hyatttttttttttttt !!", teriak Chen Si Lei menukik tajam menggerakkan ilmu pedang rajawali sakti menggunakan pedang pusaka Gobi Pay.
Cranggg !!
Cangkul patah oleh pedang pusaka Gobi Pay yang digunakan oleh Chen Si Lei sehingga Raja Rimba Barat terpaksa menggunakan ilmu ginkang dan pukulan maut untuk menghadapi Chen Si Lei.
Wushh!!
Chen Si Lei melemparkan pedang pusaka Gobi Pay untuk menghadapi lawan secara adil yaitu menggunakan ilmu pukulan hawa sakti bunga persik di sertai oleh ilmu ginkang yang sangat hebat.
Plakkkkkk!!
Plakkkk !!
Chen Si Lei sungguh berani menghadapi tantangan ilmu pukulan maut Sang Raja Rimba Barat dengan telapak tangan terbuka yang membuat Raja Rimba Barat kagum.
Dessssssss! !
"Aghhhhhh !!", pekik Raja Rimba Barat merasakan separuh tubuhnya telah luka parah sampai merasa sesak napas.
Chen Si Lei menyambar cepat menggerakkan kedua telapak tangannya yang mengandung hawa mukjizat piramida sakti menerjang bagai seekor Rajawali Emas.
Krekkk !!
"Aghhhhhh !!", teriak Raja Rimba Barat merasakan wajahnya remuk hancur dan ia masih sempat melawan Chen Si Lei dengan ilmu ala hutan rimba barat menekan batang leher Chen Si Lei untuk di remukkan kembali.
"Celaka !!", teriak para pengikut Chen Si Lei berkelebat cepat maju untuk menolong Chen Si Lei.
Wushhh, plakkkkkk, plakk!!
Si Tangan Sakti menangkis serangan pukulan dari dua orang dari murid Sekte Rimba Barat.
Trangggggg ,trang,tranggg, trang, tranggg !!
Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao berkelebat cepat melawan lima murid dari Sekte Rimba Barat menggerakkan golok hebatnya yang menggetarkan hati para musuh yang di hadapi oleh Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao.
Singggggg,cring, cring !!
Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen serta Si Mata Satu Yu Erl bersama para gadis Chen Si Lei ikut melawan para murid Sekte Rimba Barat bersama dua belas orang murid Sekte Gobi Pay.
Wushhh, trang !!
"Awas !!",teriak Chen Si Lei kepada Nona Zhao Shao Ran
Chen Si Lei melompat menolong Nona Zhao Shao Ran yang ingin menolong Chen Si Lei dari ilmu rimba Raja Rimba Barat menggunakan pedang pusaka Gobi Pay telah berhasil di balikkan oleh Raja Rimba Barat untuk merampas pedang dan membunuh gadis itu.
Syuutttttttt, plakkkkkk !!
Trangggggg !!
Chen Si Lei bergerak cepat memukul Raja Rimba Barat yang ilmu pukulan hawa sakti bunga persik yang dahsyat dan berhasil melemparkan pedang pusaka jauh dari tangan Raja Rimba Barat.
"Hyatttttttttttttt! ! Matilah kau !!", teriak Chen Si Lei mengambil batu besar untuk memukul hancur kepala Raja Rimba Barat.
Bruakkk!!
Bruakkk !!
Kepala Raja Rimba Barat beserta tubuhnya hancur oleh Chen Si Lei yang sangat marah menjadi sangat sadis menggunakan batu besar memakai sinkang hebat menghantam hancur musuhnya.
Brrrrrrrrrrrrr! !
Crakkkkkk , crakkkkkk, crakk, crakkkkkk, crakk !!
Chen Si Lei menggunakan pedang pusaka Gobi Pay untuk menyelamatkan para gadis yang mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai serangan dari lima orang pria ganas murid dari Sekte Rimba Barat yang di penggal oleh Chen Si Lei .
Wushhh, jlebbb, jlebbb, jlebbb !!
Chen Si Lei menyambar membunuh tiga orang musuh yang mengurung Putri Sin Mi dan Nona Zhao Shao Ran dalam satu kali serangan.
Syutttttttttt, tranggg !!
Chen Si Lei meluncur ganas menyerang lima orang lain masih di lawan oleh Si Mata Satu Yu Erl bersama Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen serta Xue Erl.
Wushhh, jlebbb, jlebbb !!
Dua orang musuh tewas tertusuk pedang Chen Si Lei yang melayang hebat bagai rajawali emas dan berhasil menolong kedua orang temannya dan seorang selir nya.
"Bunuh mereka semua .Jangan sampai ada yang hidup ", perintah Chen Si Lei marah.
Syuutttttttt !!
Crakkkkkk! !
Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen serta menggunakan ilmu sempoa sakt dalam menghadapi lawannya yang tewas terpotong oleh sempoa maut miliknya.
Wushhh, jlebbb !!
Si Mata Satu Yu Erl membunuh seorang musuh dengan cepat yaitu ilmu tongkat hujan pasir.
Syuutttttttt, tranggg, jlebbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb !!
Si Tangan Sakti menggerakkan tongkat tombak sangat cepat sampai ke lima orang musuh terbunuh cepat dalam gerakan ilmu silat khasnya yang luar biasa.
Wuttttt, syuttt! !
Crakkkkkk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk, crakk !!
Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao mengganas menerjang musuh yang terbelah dua oleh golok hebat Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao.
Setelah semua musuh tewas, Chen Si Lei mengajak mereka semua untuk pergi dari hutan rimba barat sebelum malam sekali karena sangat berbahaya bagi mereka semua berada di dalam hutan asing yang penuh hewan buas dan para manusia ganas.
"Kita bermalam di dalam goa itu saja ", kata Chen Si Lei memasuki ke goa yang tertutup semak belukar.
"Kalian semua makan malam lalu istirahat untuk menjaga kesehatan kalian agar besok pagi kita berangkat ke daerah lainnya ", kata Chen Si Lei kepada para gadis yang berjumlah sekitar delapan belas orang di gabungkan.
"Aku masih ingin mencari dan menemukan guru kami di sekitar tepi sungai telaga barat",kata Nona Zhao Shao Ran yang sudah ingin keluar dari goa di ikuti oleh para adik seperguruan nya.
"Kau ingin mati konyol di daerah yang tidak kau kenal bersama para saudari mu sebelum guru mu di temukan masih hidup atau mati ?", tanya Chen Si Lei seraya minum air putih dari kantong air kulit onta.
Nona Zhao Shao Ran berhenti di pintu goa dan menghadapi Chen Si Lei yang menatap tajam sekali gadis berkepala batu sampai Nona itu cepat menunduk tidak berani menentang tatapan mata tajam Chen Si Lei .
"Aku hanya ingin tahu keadaan guru kami saat ini bukan ingin mati konyol ",
"Guru mu akan baik-baik saja kalau muridnya cerdas dalam mengamati situasi dengan kepala dingin dan hati tenang ", kata Chen Si Lei menegur halus Nona Zhao Shao Ran.
"Kau benar semua karena aku yang ceroboh dan bodoh sehingga guru kami harus menolong ku dari seorang sakti yang berjuluk Ketua Sembilan Sekte saat merebut pusaka lambang sapi dari dua belas shio di telaga barat dan guru. ....",
Gadis itu menangis sedih menyesali kecerobohan dirinya yang telah membuat guru nya tenggelam di dasar sungai telaga barat dan nyaris mencelakakan dua belas orang saudari seperguruan nya di tangan Tiga Ketua Sekte Rimba Barat, dan kalau tidak ada pertolongan dari Chen Si Lei dan kawan-kawan nya.
"Emmm,wanita cuma bisa menangis dan marah tidak gunakan logika ", kata Chen Si Lei menggeleng kepala dan menghela napas.
"Aku tahu huhuhhuh. .Jangan marahi aku lagi ", kata Nona Zhao Shao Ran makin sedih tangis nya.
Chen Si Lei mengedarkan pandangan mata ke seluruh dalam goa untuk hindari emosi jiwanya menghadapi gadis yang menyebalkan kalau menangis membuat dia teringat pada Mung Fan mendiang kekasih pertama nya dan tangisan Ibunda Permaisuri Ling yang menyiksa diri Chen Si Lei karena kasih sayang wanita yang menjadi ibu angkat nya benar-benar seperti ibu kandung nya sendiri.
"Astaga aku seumur hidup belum pernah merasakan kebahagiaan memiliki ibu seperti Huang Er Niang membuat ku rindu pada ibu ku sendiri yang entah berapa di mana ?Dan aku merindukan Mung Fan sesaat melihat emosi dan tangisan dari Nona Zhao Shao Ran sehingga aku merasa sangat bersalah telah meninggalkan Mung Fan di dalam Istana secara diam-diam dan yang akhirnya Mung Fan pergi mencari ku dan celaka hingga tewas di dalam penjara Sekte Naga Langit Hitam ".
Chen Si Lei berdiri melangkah ke dalam goa untuk membantu gejolak perasaan jiwanya terkendali dan tetap tidak lagi mengganggu misinya untuk masa depan Kekaisaran Tang dan dunia kangouw yang menjadi tugas pokok dalam hidupnya demi perdamaian dunia dan kebahagiaan semua manusia di dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Titik pujiningdyah
like
2021-10-03
0
anggita
like👍
2021-08-15
1