Chen Si Lei dan kawan-kawan nya sudah mendekati daerah wilayah Kerajaan Xi dan mereka semua melihat sesuatu yang tidak wajar telah terjadi di daerah ini karena banyaknya orang yang berkumpul untuk melakukan sesuatu yang sangat besar bagi seseorang yang tentunya sangat penting untuk Kerajaan Xi yang sangat di cintai oleh seluruh rakyat kerajaan itu.
"Ah ada sesuatu yang telah terjadi di dalam Kerajaan ayah ku",ucap Song Hui Lan menatap cemas ke arah wilayah Kerajaan di depan mata.
"Iya semacam pemberontakan telah terjadi di sana ", kata Chen Si Lei mengamati keadaan wilayah itu.
"Tuan Putri !!", teriak seseorang orang datang dari arah kiri Chen Si Lei dan orang itu berlari ke arah Song Hui Lan yang berkuda di samping kiri Chen Si Lei.
" Li Erl ada apa? Apakah sudah terjadi sesuatu kepada ayah dan ibu ku?",tanya Song Hui Lan khawatir terhadap orang tuanya .
"Iya, Kerajaan kita telah di kuasai oleh Raja Macan Tutul Barat yang sudah bunuh seluruh anggota keluarga Tuan Putri termasuk Raja dan Ratu kini yang tersisa di dalam anggota keluarga Kerajaan kita hanyalah Tuan Putri dan Pangeran Kecil Yan Erl ", jawab Li Erl pengikut setia kerajaan Xi melaporkan kepada Song Hui Lan.
"Kurang ajar aku akan habisi Raja Macan Tutul Barat dan mengambil kembali ke Kerajaan ku ",kata Song Hui Lan marah.
"Lalu dimana kah Pangeran Kecil Yan Erl berada ?",tanya Song Hui Lan mendesak Li Erl dari nada suaranya.
"Di bawa lari dari Istana oleh dayang Muk pada saat Raja dan Ratu di bunuh oleh Raja Macan Tutul Barat ", jawab Li Erl cepat.
"Koko ",Song Hui Lan menoleh ke arah Chen Si Lei berkuda di sampingnya.
"Jangan khawatir kita akan selamatkan Kerajaan mu tetapi hal pertama yang harus kita lakukan adalah menemukan adik mu dahulu lalu kita buat rencana untuk perang melawan Raja Macan Tutul Barat itu ", kata Chen Si Lei mengerti dari tatapan mata Song Hui Lan meminta bantuannya.
"Serahkan kepada ku untuk mencari dan menemukan Pangeran Kecil Li Erl ", kata Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao sigap.
"Aku juga akan membantu mu",kata Si Tangan Sakti mengikuti arah kuda teman nya.
"Yang lain ikuti aku ke arah penginapan terdekat dari tempat ini ", kata Chen Si Lei memutar arah kudanya dan memacu kudanya ke arah berlawanan.
Semua mengikuti langkah kuda Chen Si Lei yang sudah berada di penginapan kosong dan terbengkalai, lalu mereka semua berdiskusi untuk rencana perang melawan Raja Macan Tutul Barat dengan bantuan beberapa prajurit tersisa dari Kerajaan Xi yang di pimpin oleh Li Erl.
Setelah mereka selesai berdiskusi dan sudah mengingat strategi perang dengan cermat, mereka semua mulai mempersiapkan diri mereka untuk memulai perang sesuai dengan strategi yang sudah mereka atur dan persiapkan dengan sebaik mungkin dan tepat waktu dengan tujuan mereka agar mereka bisa menang dari pihak Raja Macan Tutul Barat dan mengambil kembali Kerajaan Xi.
"Baiklah, sekarang kita mulai perang dan kita harus menang!!Semangat semua ! ! Ayo kita bergerak dan berperang sampai kita menang!!",perintah Chen Si Lei beri semangat pasukan perang nya.
"Pendekar Rajawali Emas Sakti",panggil seorang pemuda sebaya dengan nya.
"Apakah kau adalah Pangeran Kecil Yan Erl ?", tanya Chen Si Lei dari atas kuda .
"Iya benar inilah aku",jawab Pangeran Kecil Yan Erl yang datang bersama Si Tangan Sakti dan Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao serta seorang wanita tua yang berada di belakang kedua temannya.
"Bagus lah dan tinggallah di penginapan ini bersama kedua orang teman ku ini ,kami akan berperang untuk mendapatkan kembali milik mu dan kakak mu dari maling yang berada di rumah mu",kata Chen Si Lei kepada Pangeran Kecil Yan Erl.
"Tapi aku mau ikut berperang dengan mu ,Rajawali Emas Sakti",kata Pangeran Kecil Yan Erl bersikeras dan bersemangat untuk berperang.
"Aku suka dengan orang tipe mu yang seorang yang pemberani",kata Chen Si Lei kagum.
Pasukan yang di pimpin oleh Chen Si Lei sudah bergerak ke depan pintu gerbang menuju Kerajaan Xi yang sudah di blokir oleh pasukan yang di pimpin oleh Raja Macan Tutul Barat yang sudah berdiri di atas menara Istana Kerajaan Xi yang sudah mendengar berita bahwa Pendekar Rajawali Emas Sakti memimpin perang untuk melawannya bersama Pangeran Kecil Yan Erl dan Putri Song Hui Lan yaitu dua orang keturunan langsung dari Raja dan Ratu Kerajaan Xi.
"Serbu!!",teriak Chen Si Lei kepada para pasukannya.
Blarrrrrrrrr !!
Syuutttttttt !!
Werrrrrrr !!
Ledakan dari bahan peledak yang sudah di persiapkan oleh pasukan Chen Si Lei menyambar ke arah pintu gerbang Kerajaan Xi yang di balas oleh serbuan anak panah api ,batu dan sebagainya beterbangan ke arah pasukan Chen Si Lei yang dengan cepat menangkis serangan senjata dari pasukan musuh.
Trangggggg,trang, tranggg !!
Syuutttttttt, tranggg, trang, werrr !!
"Hyatttttttttttttt !!", teriak Chen Si Lei menggerakkan pedang dengan gerakan cepat berbentuk sinar matahari.
Brrrrrrrrrrrrr! !
"Aghhhhhh !!", pekik kematian dari pihak Raja Macan Tutul Barat dari jarak jauh pun tidak mampu melawan pembalasan terhadap Pendekar Rajawali Emas Sakti.
Brakkkk!!
"Maju !!", teriak Chen Si Lei kepada pasukannya begitu pintu gerbang terbuka.
Trangggggg !!
"Ciatt!!",pekik para kawan-kawan Chen Si Lei berkelebat menerjang pasukan Raja Macan Tutul Barat.
Brrrrrrrrrrrrr! !
Chen Si Lei berkelebat cepat melompat dari kudanya untuk memenggal kepala dari pimpinan pasukan pertama dari Raja Macan Tutul Barat yang berada di tengah pasukan musuh.
"Panah!!",perintah Panglima perang Raja Macan Tutul Barat pada para pasukan nya.
Wuttttt, syuttt !!
Werrrrrrr !!!
Trak,trak,trak!!
Senjata panah dari Panglima perang Raja Macan Tutul Barat telah berhasil di hancurkan oleh Chen Si Lei secepat kilat menerjang tanpa takut.
"Hyatttttttttttttt !!", pekik Chen Si Lei tersenyum menyilaukan musuh.
"Ehh!!",panglima perang terkejut oleh senyuman dari Pendekar Rajawali Emas Sakti.
Cranggg! !
Crakkkkkk !!
Bluk! !
Sekuat apa pun yang digunakanoleh Panglima perang Raja Macan Tutul Barat tetap saja tidak cukup untuk menangkis serangan pedang Pendekar Rajawali Emas Sakti yang kekuatan penuh dan berhasil memenggal kepalanya kemudian jatuh ke tanah penuh darah.
"Wahhhhhhh kita berhasil membunuh Panglima perang Raja Macan Tutul Barat !!!"sorak sorai para pasukan Chen Si Lei.
Pasukan perang Chen Si Lei menyerbu menerobos masuk ke dalam Kota Raja Kerajaan Xi sampai menuju ke Istana Kerajaan Xi yang menyerang dengan ganas dan melakukan perlawanan sengit melawan pasukan yang di pimpin oleh Chen Si Lei dengan tujuan untuk membunuh kedua orang terakhir anggota keluarga Xi.
Werrrrrrr, werrr, wushhh !!
Sejumlah sinar anak panah di luncurkan kembali ke arah pasukan Chen Si Lei yang dengan cepat menangkis serangan senjata musuh dengan cepat dan hebat.
Cringgg, trang, tranggg!!
Jlebbbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb !!
Pasukan Raja Macan Tutul Barat terdesak hebat dengan pasukan Chen Si Lei yang sudah membunuh sejumlah pasukan musuh mereka.
Wuttttt, trang !!
Gerakan cepat senjata tajam berbentuk kepala macan tutul sudah menerjang maju ke arah Chen Si Lei yang sudah cepat menghantam kembali senjata musuh dengan hebat menggunakan pedang sehingga terdengar suara benturan keras.
Singggggg, cring !!
Kembali senjata Raja Macan Tutul Barat berbenturan dengan pedang Chen Si Lei sehingga Raja Macan Tutul Barat merasa penasaran dengan ilmu pedang yang di miliki oleh pemuda remaja tampan sekali lawannya itu.
Syuutttttttt, tranggg !!
Raja Macan Tutul Barat menyambar cepat gerakan senjata ke arah tengkuk Chen Si Lei yang sangat pintar menggerakkan pedang ke arah yang sama dan berhasil membuat senjata Raja Macan Tutul Barat terpental jauh dari pemiliknya.
"Hyatttttttttttttt! ! Matilah kau !!", teriak Chen Si Lei tersenyum sangat tampan.
Crakkkkkk !!
Bluk !!
Raja Macan Tutul Barat telah tewas dengan kepala terjatuh ke tanah penuh darah sehingga para pasukannya menggigil ketakutan dan menyerah kalah kepada Chen Si Lei dan kawan-kawan nya.
"Hidup Pendekar Rajawali Emas Sakti !!Hidup Kerajaan Xi !!!",
"Hidup Pangeran Yan Erl!! Hidup Putri Song Hui Lan !!!",
Sorak sorai para pasukan kemenangan dari pihak Chen Si Lei yang bersatu padu bersama para rakyat Kerajaan Xi yang ikut berperang dan yang merasa senang sekali telah terbebas dari gangguan Raja Macan Tutul Barat.
Chen Si Lei mengangkat tangan untuk semua orang diam karena Chen Si Lei akan mengumumkan sesuatu untuk seluruh rakyat Kerajaan Xi dan para pengikutnya yang seketika diam memandang ke arah Pendekar Rajawali Emas Sakti yang berdiri tegak di atas menara Istana Kerajaan Xi.
"Wahai seluruh rakyat Kerajaan Xi !!Aku Pendekar Rajawali Emas Sakti akan beri pengumuman penting untuk kalian semua !!Aku memerintahkan untuk Pangeran Yan Erl menduduki posisi sebagai Raja Kerajaan Xi yang baru untuk saat ini dan selama hidupnya !!",
"Siap kami terima perintah dari Pendekar Rajawali Emas Sakti !!", sahut para rakyat Kerajaan Xi.
Chen Si Lei menoleh ke arah Pangeran Yan Erl yang sudah bersujud di hadapan nya dan bersiap untuk menerima perintah dan amanat dari Chen Si Lei dengan patuh.
"Pangeran Yan Erl mulai saat ini kamu adalah Raja Kerajaan Xi yang sudah aku pilih untuk mu, jadi aku ber pesan kepada mu untuk menjaga kedaulatan satu dengan Kerajaan Tang atas perintah ku dan jadilah Raja yang baik dan bijaksana untuk seluruh rakyat mu ", perintah Chen Si Lei tegas dan keras.
"Siap saya laksanakan perintah dan amanat dari Pendekar Rajawali Emas Sakti seumur hidup saya ", jawab Pangeran Yan Erl menerima pusaka pedang Raja Xi dari Pendekar Rajawali Emas Sakti dapatkan dari Raja Macan Tutul Barat.
Setelah Pangeran Yan Erl menerima pusaka Kerajaan Xi jadilah Pangeran itu sebagai Raja Kerajaan Xi yang baru ,lalu Chen Si Lei berkelebat cepat melompat kembali ke kudanya dan pergi dari Kerajaan Xi bersama kawan-kawan nya untuk melanjutkan perjalanan nya ke seluruh bagian barat Tionggoan.
"Rajawali Emas !!",panggil Song Hui Lan mengejar kuda Chen Si Lei dengan kuda gadis itu sendiri.
"Hui Lan, ada apa ?", tanya Chen Si Lei menengok ke arah gadis yang berkuda dari arah jauh dari belakang kuda Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao.
"Aku ingin ikut bersama mu selamanya ", jawab Song Hui Lan ter gesa -gesa dalam berkuda untuk berada di samping kuda Chen Si Lei.
"Apakah kau tidak merasa kasihan terhadap adik mu yang baru saja menjadi Raja di kerajaan mu ?Kembalilah dan bantulah adik mu menjaga kerajaan kalian bersama -sama ", kata Chen Si Lei dengan nada tegas yang tidak bisa di bantah oleh Song Hui Lan.
"Tapi. .",
"Tidak ada tapi..Ini adalah perintah ku untuk mu ,jadi kau harus laksanakan !!",
"Baiklah ", jawab Song Hui Lan menundukkan kepala patuh.
Derap langkah kuda Chen Si Lei beserta kawan-kawan nya meninggalkan debu dan pasir panas tertiup angin untuk Song Hui Lan yang berkuda kembali ke arah Kerajaan Xi dengan menangis karena Pendekar Rajawali Emas Sakti yang sangat di cintai oleh Song Hui Lan itu telah pergi meninggalkan nya untuk selamanya dan menjadi kenangan indah bagi Song Hui Lan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
khalik capricorn
Ni cerita monoton, terlalu cepat,
mengganggap istri n selir nya seperti orang lain.
sesuka hati berbuat,
terakhir, tanda baca utk alur cerita nya g jlas
2022-05-04
0
Titik pujiningdyah
like kak
2021-09-28
1
Lemkari Tanah Laut
yg ngarang ne ga ngerti beladiri. alurnya ceeitanya kasar dan monoton
2021-07-17
2