Keesokan harinya Chen Si Lei dan kawan-kawan nya melanjutkan perjalanan menuju ke arah sungai telaga barat untuk melakukan pencarian terhadap Ketua Sekte Gobi Pay yang tenggelam di dasar sungai telaga barat, pada kemarin pagi hari saat melakukan misi memperebutkan dua belas lambang shio untuk bantu kesejahteraan rakyat Tionggoan.
Chen Si Lei menyelusuri tepi sungai telaga barat untuk mencari tahu jejak terakhir dari peristiwa tenggelam nya Sang Ketua Sekte Gobi Pay sesuai info dari pihak para murid dari Sekte Gobi Pay, terutama dari informasi yang di ketahui oleh Chen Si Lei dari Nona Zhao Shao Ran yang mengikuti langkah Chen Si Lei di setiap sisi sungai telaga barat tersebut.
Duk!!
"Eh awas hati -hati jangan sampai kau jatuh ke dalam air sungai telaga barat juga ", kata Chen Si Lei cepat menahan tubuh gadis yang ter tabrak tubuh nya saat dia berbalikan badan tepat menabrak gadis itu yang nyaris terjungkal ke air sungai.
"Ah ya ,kau jika berbalik tubuh mu jangan asal saja sehingga menabrak ku ", kata Nona Zhao Shao Ran memerah malu dengan jantungnya berdetak cepat begitu ia di selamatkan oleh Chen Si Lei.
"Hmm,kau jaga jarak dari ku saat kamu mengikuti ku ,maka kau aman dari resiko ter tabrakan dengan ku ",kata Chen Si Lei sedikit kasar saat memerintahkan gadis itu jaga jarak aman dengan nya.
Nona Zhao Shao Ran cemberut tapi mematuhi perintah Chen Si Lei yaitu mundur beberapa langkah dari Chen Si Lei yang cepat berjalan kembali dengan angkuh dan dingin tidak menghiraukan gadis yang mengikuti langkah sepasang sepatu nya dari jarak delapan langkah darinya.
"Koko ",panggil Liu Ci Xian mendekati Chen Si Lei.
"Ada apa, Ci Xian ?", tanya Chen Si Lei lembut kepada gadis ber kuncir dua kepang
"Lihat di tengah sungai telaga barat itu ",jawab Liu Ci Xian meraih tangan Chen Si Lei untuk melihat ke arah tengah sungai telaga barat.
"Kau ingin aku masuk ke dalam air sungai telaga barat ?", tanya Chen Si Lei halus pada selir nya.
"Tidak, tapi lihatlah dengan teliti air sungai telaga barat ini",jawab Liu Ci Xian raih air sungai telaga barat dengan cawan keramik bening.
"Ber racun ", kata Chen Si Lei menepis cawan keramik yang sudah berubah warna hitam dari genggaman tangan selir nya.
"Ah apakah itu berarti guru ku sudah meninggal dunia ?", tanya Zhao Shao Ran mendekati Chen Si Lei dan Liu Ci Xian dengan mulai menangis lagi.
"Bisa jadi ", jawab Chen Si Lei santai.
"Kau sungguh keterlaluan dengan jawaban mu yang tidak enak di hatiku ", kata Zhao Shao Ran marah sambil menangis.
"Eh bukan salah ku tapi salah mu yang sudah menyebabkan guru mu tewas",kata Chen Si Lei menyambar tangan Zhao Shao Ran yang sudah ingin memukul nya.
"Lepaskan tangan ku ! ! Hei!!",teriak Zhao Shao Ran kesakitan pada pergelangan tangannya di cengkeraman Chen Si Lei.
Chen Si Lei tidak mempedulikan teriakan Nona Zhao Shao Ran yang marah sekali kepadanya, melainkan Chen Si Lei memutar tubuh gadis itu untuk di jatuhkan ke dalam air sungai telaga barat sambil menjerit kesakitan dan ketakutan sekali oleh ancaman dari Chen Si Lei.
"Aghhhhh! ! Jangan !!Jangan tenggelam kan aku di air sungai telaga barat !!!",
"Aku ingin tahu seberapa besar rasa sakit mu karena guru meninggal dunia di sebabkan oleh kecerobohan mu atau dirimu sendiri yang ingin menjadi Ketua Sekte Gobi Pay dengan cepat yaitu dengan cara kau membunuh guru mu dengan menggunakan tangan dari orang sakti yang kau jadikan kambing hitam mu ",
Chen Si Lei sudah mencurigai gadis remaja itu yang sebenarnya orang yang licik yang sudah mengkhianati gurunya dengan cara yang lebih licik daripada gadis Nikouw kemarin yang sudah tewas oleh Chen Si Lei .
"Aghhhhh! ! Dari mana kau ketahui bahwa aku mencurangi guru ku untuk bisa menjadi Ketua Sekte Gobi Pay dalam waktu cepat ?!!Aghhhhhh !!",teriak Nona Zhao Shao Ran menarik sepasang sepatu nya dari air sungai.
"Melalui cara mu ingin membunuh ku menabur bubuk racun di sungai telaga barat saat berada di belakang ku tadi dengan sengaja bertabrakan dengan ku agar aku jatuh ke sungai dan tewas karena keracunan air sungai ", jawab Chen Si Lei pelan sekali.
"Ketua Sekte Gobi Pay tidak mungkin bisa meninggal dunia karena tenggelam di dasar sungai telaga barat karena aku tahu bahwa guru mu orang sakti yang amat cerdas dan bisa berenang karena air ini awalnya tidak ada racun ", kata Si Tangan Sakti sudah memberitahu informasi tentang Ketua Sekte Gobi Pay kepada Chen Si Lei.
"Zhao Shao Ran !!Kau jahat sekali terhadap guru yang sudah sangat baik dan sayang kepada mu jauh lebih besar daripada kepada kami !!",amarah dua belas murid Gobi Pay pada kakak seperguruan mereka itu.
"Aku tahu tapi aku harus membunuhnya karena Nikouw itu sudah membuat ku kehilangan kedua orang tua dalam semalam sekitar sepuluh tahun yang lalu dan Aku harus mencari waktu yang tepat untuk membunuhnya dan menjadi Ketua Sekte Gobi Pay yang baru ",jawab Nona Zhao Shao Ran menangis tapi raut wajah nya penuh dendam ketika bicara tentang Ketua Sekte Gobi Pay.
"Kata siapa guru telah membunuh kedua orang tua mu dan apakah ada bukti nya ??", tanya salah seorang dari dua belas murid Sekte Gobi Pay.
"Kata adik ke lima ", jawab Zhao Shao Ran penuh amarah memandang salah satu dari dua belas murid Sekte Gobi Pay yang berpakaian merah muda.
"Dia berbohong pada mu karena dia iri hati pada mu yang sangat di manja dan di sayangi oleh guru. Orang tua meninggal dunia di sebabkan oleh wabah penyakit kolera di desa mu dan kau di selamatkan oleh guru saat kami melakukan misi ke arah timur untuk melakukan perjalanan untuk menemukan lambang kerbau yang di curi oleh Ketua Sekte Lima Dewi Timur ", jawab gadis muda berpakaian rapi dan bijaksana.
"Ahhhhh benarkah cerita mu itu ataukah kau berbohong juga adik pertama ?!!", Nona Zhao Shao Ran bertanya dengan nada tinggi.
"Cerita nona itu benar Nona Zhao Shao Ran atau Nona Chiu Shao Ran ", jawab Xue Erl yang sudah mengetahui kisah Nona Zhao Shao Ran dengan Ketua Sekte Gobi Pay melalui kakeknya yang menjadi sahabat dari Ketua Sekte Gobi Pay.
"Ahhhh!!Aku telah berdosa besar terhadap guru ku sendiri !!Whoa huhuhhuh !!Aku layak mati mengenaskan untuk menebus dosaku terhadap guru",tangisan rasa penyesalan dari Nona Zhao Shao Ran terdengar oleh semua orang di sana .
"Kau memang pantas untuk mati sesuai dengan perbuatan mu",kata Chen Si Lei menurunkan gadis itu ke air sungai telaga barat yang sudah ber racun ganas.
"Jangan hukum mati dia Tuan Muda !!", cegah Si Tangan Sakti memohon ampun untuk nyawa Nona Zhao Shao Ran kepada Chen Si Lei.
"Kenapa kau membela nya ?", tanya Chen Si Lei menatap tajam Si Tangan Sakti.
"Karena gadis itu adalah adik terkecil saya ", jawab Si Tangan Sakti cepat sambil bersujud kepada Chen Si Lei.
"Adik mu?",tanya semua orang terkejut termasuk Nona Zhao Shao Ran sendiri.
"Iya kami telah terpisah pada saat desa kami terkena penyakit kolera, saya di bawa oleh kakek kandung kami sejak adik kecil ku ini masih bayi karena itu jarak usia kami sangat jauh berbeda dua puluh tahun ", jawab Si Tangan Sakti jujur dan ia bercerita singkat tentang riwayat orang tua nya yang mempunyai anak sekitar delapan belas orang anak dari satu ibu yang sama.
"Iya itu benar ", kata Nona Zhao Shao Ran menangis sedih dan terharu masih bisa di pertemukan kembali dengan kakak tertua nya.
Chen Si Lei mengangguk paham, lalu mengampuni Nona Zhao Shao Ran untuk Si Tangan Sakti bahagia hidup bersama adik kandung terkecil dan mengenai urusan dalam Sekte Gobi Pay, Chen Si Lei menyerahkan kekuasaan tertinggi di pimpin oleh Nona Fei saudari seperguruan pertama dari Nona Zhao Shao Ran sebagai pengganti dari Ketua Sekte Gobi Pay.
"Sedangkan untuk Nona Zhao Shao Ran ikut dengan ku untuk seumur hidup nya ",perintah Chen Si Lei tegas sambil menyerahkan stempel kuasa dan pedang Gobi Pay kepada Nona Fei .
"Terimakasih atas kebaikan hati, Pendekar Rajawali Emas Sakti",jawab Nona Fei bersujud hormat kepada Chen Si Lei menyerahkan stempel dan pedang pusaka Gobi Pay untuk di simpan oleh Nona Ketua Sekte Gobi Pay yang baru.
Setelah itu, mereka berpisah dengan rombongan dari Sekte Gobi Pay di pintu desa Telaga Barat, karena rombongan dari Sekte Gobi Pay pergi menuju ke tempat asal mereka yaitu di Gurun Gobi, sedangkan rombongan Chen Si Lei menuju ke arah desa yang bernama desa orang kembar.
Tapi di tengah jalan mereka di hadang oleh sejumlah orang dari salah satu dari anggota perkumpulan Sekte dua puluh lima Sekte penguasa wilayah barat yang menuju ke pintu masuk wilayah Kota Raja Bhutan yang menculik para biksu asal Bhutan untuk melakukan pembunuhan terhadap Raja dan Ratu Bhutan yang sedang melakukan ziarah berdoa di salah satu kuil terbesar di dekat desa kembar .
"Siapa kalian semua yang telah berani menghalangi jalan ku? ",tanya Chen Si Lei berkilat marah ke arah rombongan musuh yang menghadang mereka.
"Kami adalah murid dari Sekte Kerbau Hitam dari salah satu dari dua puluh lima Sekte Penguasa Barat ", jawab salah seorang dari anggota musuh yang total ada lima puluh orang.
"Lalu apa alasan dari kalian untuk menghadang jalan kami ?", tanya Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao sudah melintangkan golok nya di depan dada nya.
"Tolongggg ! ! Tolongggg kami!!",teriak para biksu yang tertawan di dalam gubuk terdekat .
"Tolongggg kami juga !!", teriak Raja dan Ratu Bhutan beserta rombongan nya di sebuah menara kuil di dekat rombongan Chen Si Lei lalui.
"Selamatkan mereka semua ", perintah Chen Si Lei kepada para gadis nya.
"Siap koko ",jawab para gadis Chen Si Lei berkelebat cepat.
"Kita basmi lima puluh orang gila itu ", perintah Chen Si Lei kepada para pengikut nya.
"Siap Paduka ", jawab para pengikutnya serentak berkelebat menerjang maju ke arah musuh.
Trangggggg ,trang, tranggg, trang !!
Para pengikut setia Chen Si Lei sudah mulai bertarung melawan lima puluh orang musuh mereka dengan kepandaian mereka masing - masing.
Cranggg !!
Chen Si Lei sudah menggerakkan pedang sakti miliknya untuk menyerang ke arah para musuh terkuat dari lima puluh orang musuh.
Wuttttt, trang! !
Pedang Chen Si Lei menyambar -nyambar ganas membuat sekitar sepuluh orang musuh ter hempaskan oleh ilmu mukjizat milik Chen Si Lei.
Wushhh, jlebbb, jlebbb, jlebbb ,jlebbb, jlebbb !!
Chen Si Lei berkelebat cepat membunuh sekali terjang habislah lima orang musuh itu.
Werrrrrrr, crakkkkkk, crakk ,crakkkkkk ,crakk, crakkkkkk, crakk !!
Gerakan cepat golok Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao membabat habis kepala lima orang musuh yang menggerakkan sejumlah senjata tajam ter patahkan dengan kecepatan gerak Si Pemabuk Gila Wu Sin Hao lakukan.
Trangggggg, jlebbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb,jlebbb !!
Tongkat Si Mata Satu Yu Erl menerjang hebat sehingga sekitar lima orang musuh terbunuh cepat dalam gerakan ilmu tongkat Si Mata Satu Yu Erl.
Wushhh, jlebbb, jlebbb, jlebbb, jlebbb , jlebbb !!"
Si Burung Jangkung Lauw Yi Chen juga menggunakan ilmu sempoa sakti dalam melakukan serangan terhadap lima orang musuh yang berhasil di bunuh oleh nya .
Wushhh, plakkkkkk, dess !!
Si Tangan Sakti cepat menyambut pukulan maut dari seorang pria hebat yang sudah mengayunkan golok untuk membunuhnya dengan ilmu Tangan Sakti gurun pasir.
Wuttttt !!
Crakkkkkk !!
Golok pria musuh dari Raja dan Ratu Bhutan terpenggal oleh Si Tangan Sakti yang sangat cepat merampas golok musuh lalu memenggal kepala musuh pakai golok musuh itu sendiri.
Bressss! !
Chen Si Lei merobohkan menara untuk membebaskan rombongan Raja dan Ratu Kerajaan Bhutan yang susah payah untuk di bebaskan oleh para gadis Chen Si Lei yang sebagian sudah berhasil membebaskan para biksu.
Brrrrrrrrrrrrr! !
Serrr, sett, tap!!
Chen Si Lei berkelebat cepat ke atas dan menyelamatkan seorang putri dari atas puncak menara yang terjatuh karena ingin menyelamatkan diri dari perbuatan hina dari seorang pria Kerajaan Bhutan .
Wushhh !!
Crakkkkkk !!
"Aghhhhhh !!", pekik pria Kerajaan Bhutan terpenggal oleh Chen Si Lei setengah badan.
"Agh!!",pekik putri Bhutan terjatuh dalam pelukan Chen Si Lei dari atas turun ke jalan depan pintu menara.
"Gangga Dewi kau tak apa - apa ?", tanya Raja dan Ratu Kerajaan Bhutan kepada putri mereka.
"Aku tidak apa-apa Ayah dan ibu ", jawab Putri Gangga Dewi turun dari pelukan Chen Si Lei yang sudah menerjang musuh lainnya.
"Dia sungguh mengagumkan ",kata para anggota Kerajaan Bhutan mengagumi sepak terjang pemuda sangat tampan itu.
"Tentu saja Pendekar Rajawali Emas Sakti kami ",sahut para gadis Chen Si Lei nada bangga sekali.
"Pendekar Rajawali Emas Sakti ?", tanya Putri Gangga Dewi terpesona sekali pada pemuda yang telah menyelamatkan nyawa nya itu.
"Iya Koko kami",jawab Liu Ci Xian, Xue Erl, Xiao Lin, Xiao Zhao, Shia Chu Chu dan Putri Sin Mi dan Nona Zhao Shao Ran serentak dengan ciri khas masing - masing.
Werrrrrrr, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk ,crakk, crakkkkkk !!
Chen Si Lei menyambar cepat menggerakkan pedang melawan serangan maut dari sekitar lima orang bersenjata ala rantai biksu yang berhasil di putus oleh Chen Si Lei yang langsung memenggal kepala lima orang musuh.
Trangggggg !!
Trangggggg !!
Trangggggg !!
Pedang Chen Si Lei menangkis serangan senjata milik tiga orang musuh yang sangat hebat yang sudah membuat Si Mata Satu Yu Erl kewalahan.
Cringgg, cring !!
Pedang Chen Si Lei berkelebat cepat mengayunkan pedang dengan ilmu pedang piramida.
Wuttttt !!
Bressssss!!
"Aghhhhhh !!", teriak tiga orang musuh yang langsung di potong oleh Chen Si Lei.
Crakkkkkk, crakkkkkk, crakk !!
Brrrrrrrrrrrrr !!
Crakkkkkk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk !!
Sekali berkelebat cepat Chen Si Lei memenggal enam kepala sekaligus yang amat mengejutkan hati para musuh tersisa yang sudah ingin kabur dari para pengikut setia Chen Si Lei.
"Habiskan mereka semua ", perintah Chen Si Lei tegas.
Syuutttttttt!!
Crakkkkkk, crakkkkkk ,crakk, crakkkkkk, crakk, crakkkkkk !!
Para pengikut setia Chen Si Lei menerjang sisa musuh dalam sekali bergerak pun mereka semua bisa memotong tubuh musuh -musuh itu sehingga Raja dan Ratu Kerajaan Bhutan menggigil ketakutan melihat sepak terjang dari kawan-kawan Chen Si Lei.
"Pendekar Rajawali Emas Sakti bagaimana kalau engkau ikut kami ke Istana Kerajaan Bhutan sebagai tamu istimewa kami",ucap Raja Kerajaan Bhutan nada hormat kepada Chen Si Lei.
"Baiklah Raja Bhutan karena kebetulan sekali aku ingin meminta izin kepada mu untuk rombongan ku bisa melewati kerajaan mu untuk mempermudah jalan kami ke arah lain di barat ",kata Chen Si Lei menjura hormat kepada Raja Bhutan nada berwibawa sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Titik pujiningdyah
lNjutgf
2021-10-03
0
heri surianto
mantaap thor
2021-05-11
3