Senyum terbit di bibir Kakek Wijaya setelah mendapat pesan singkat, ternyata tak perlu susah payah mencari.
Sementara Adrian di landa gelisah, setiap hari berlalu terasa begitu cepat. Namun Ia belum juga menemukan wanita di masa lalu nya.
Ia ingat betul janji mereka berdua.
flash back
💟💟💟
Sore hari mendung melanda, nampak rombongan iring- iringan ambulans memasuki area pemakaman. Semua yang hadir di sana terlihat sangat berduka, mengiringi dua peti jenazah yang di turunkan dari mobil ambulans itu.
Begitu juga ketika pemakaman di mulai hingga selesai, semua pelayat sudah kembali kerumah masing-masing namun tidak dengan seorang Pria berumur 17 tahun yang baru saja di tinggalkan kedua orang tersayang nya.
Ia berteriak-teriak di atas pusara yang masih baru itu memanggil- manggil orang yang baru saja di masukkan kedalam liang lahat itu.
Seorang anak gadis berumur 12 tahun yang nampak bingung melihat tingkah Pria itu akhir nya mendekat.
Ia memberikan sapu tangan milik nya, sapu tangan yang bertuliskan nama gadis itu.
Pria itu melirik sapu tangan itu dan membaca nama yang tertera di sana tanpa melihat siapa yang empu nya.
" Laras....... !. "
" I ya itu nama ku. Hai.... kenalan dong, namaku Laras. "
Laras mengulurkan tangan nya namun tidak di balas oleh Pria itu.
" Hei kamu kenapa. Aneh ya, cowok kok nangis. "
Pria itu menengadahkan kepala nya melihat siapa yang sedang mengganggu nya itu.
" Pergi sana, jangan ganggu aku. " Bentak nya.
Namun Laras bukan nya takut dia malah tertawa.
" Eh cengeng, mau sampai kapan kamu nangis disini. Apa ku pikir dengan menangis orang yang sudah tidur itu akan bangun, nggak lah. Harus nya kamu itu berdoa agar mereka tenang di sana, mendapatkan tempat yang layak. " Oceh Laras
" Eh bodoh, kamu enak bisa mengatakan seperti itu karena kamu tidak pernah mengalami berada di pihak ku. Coba kalau kamu seperti aku, apa kamu masih bisa tersenyum. " Sahut Pria itu dengan suara keras.
Laras kecil kemudian tersenyum lagi serta menarik tangan Pria itu melangkah menuju dua makam yang berdampingan tidak jauh dari sana.
" Kamu siapa sich, main tarik- tarik saja, kenal juga nggak. " Protes nya.
" Protes mulu. Tuh baca.....!. "
Laras menunjuk nisan yang bertuliskan nama, tahun serta tanggal wafat. Tanggal menunjukan hari itu.
" Mereka adalah orang tua ku, kemarin sore mereka berdua sudah kembali dengan tenang kehadapan sang Khaliq. Sebuah kecelakaan maut sebagai perantara yang mengajak mereka kembali. Lihat lah aku nggak sedih, kalau aku sedih tinggal aku do' a in saja. Do' a anak soleh kan di ijabah oleh Allah. Jadi jangan buat mereka bersedih, mereka juga pasti sedih kalau melihat kamu tidak mengikhlaskan kepergian mereka. "
Laras kecil ceramah panjang di kali lebar, berharap Pria yang ada di depan nya itu sadar.
Pria yang takain adalah Adrian memandang Laras dengan bingung. Bagaimana mungkin gadis kecil seperti nya mampu tegar di tinggalkan oleh orang yang di sayangi nya dalam waktu yang bersamaan, hal itu membuat Ia merasa malu.
" Sudah jangan sedih lagi, senyum dong.......!. "
Kepolosan Laras mampu membuat hati Adrian menghangat, dan perlahan mulai tersenyum.
" Horeee yeey yeey, dia tersenyum..... ! Sorak Laras bahagia. Ia duduk tepat di samping Adrian.
" Hei kita belum kenalan, bagaimana kalau kita kenalan dulu. Hm... aku ulangi ya. Baiklah...... Hai namaku Laras dan kalau boleh tahu nama kamu siapa ganteng.......!. "
Adrian tersenyum, Ia merasa sangat terhibur dengan kehadiran Laras yang mampu mengobati hati nya.
Namun kemudian wajah nya kembali murung mengingat kedua orang tua nya.
" Jangan sedih lagi, hmm bagaimana kalau kita pacaran sama seperti temanku di dekat rumah, dia punya pacar sedangkan aku belum punya. "
Adrian memandang wajah gadis kecil itu, wajah yang sangat cantik. Senyum nya sangat indah, dan ada rasa nyaman di sana.
" Memang kamu tahu apa itu pacaran ?. " Tanya Adrian.
Laras bingung harus menjawab apa, pasal nya dia memang belum tahu pacaran. Ia tahu nya dari teman nya.
" Kata nya pacaran itu, saling menyayangi. Tidak boleh menyakiti atau meninggalkan satu sama lain. Laras janji akan menyayangi.........
Ia memandang Adrian karena Pria itu belum menyebutkan nama nya.
" Adrian.....!. ' Ucap Adrian.
Laras kembali tersenyum dan melanjutkan ucapan nya.
" Laras janji akan menyayangi Adrian dan tidak akan menyakiti hati Adrian. " Ucap Laras polos.
Adrian tersenyum melihat tingkah Laras.
" Benarkah ? Kamu janji akan menyayangi dan tidak akan meninggalkan ku ?. " Tanya Adrian yang memang mulai tertarik pada Laras kecil.
Laras yang tidak tahu apa - apa pun mengangguk meng Iyakan.
" I ya janji. " Jawab Laras menautkan jari nya dan di sambut oleh Adrian.
Di atas makam kedua orang tua mereka tampa sadar mereka sudah mengucapkan janji.
" Tapi bagaimana kalau nanti kamu bertemu cowok lagi dan menyukai nya juga, apa kamu akan meninggalkan aku ?. " Tanya Adrian.
" nggak lah. " Jawab Laras cepat.
" Baiklah, bagaimana kalau kita berjanji sesuatu. "
Laras bingung harus berjanji apa.
" Janji apa, tadi kan aku sudah janji. "
Adrian bingung harus mengatakan nya seperti apa.
" Begini, orang pacaran itu kan kalau sudah besar akan menikah. Menikah seperti Ibu dan Ayah kita, bagaimana apa kamu mau setelah besar nanti menjadi Istriku. "
Laras yang belum faham sepenuh nya meng Iyakan apa yang di katakan Adrian.
" Baiklah, aku janji setelah besar nanti akan menjadi Istri mu. "
Hari-hari yang mereka lalui selalu manis, hingga tiba saat mereka berpisah karena masing-masing ingat mengemban pendidikan lebih lanjut.
Sore hari mereka bertemu di taman paforit mereka dan pamit satu sama lain.
Adrian meminta kenang- kenangan dari Laras. Laras kemudian memberikan gelang bertuliskan nama nya, buatan dari sang Ibu.
" Ini untuk mu, hmm tidak mahal sich, tapi itu sangat berharga untukku karena itu buatan Ibu. "
flah end
💟💟💟
Sejak saat itu tidak ada kabar satu sama lain, tapi baik Laras maupun Adrian tetap mengingat janji nya hingga saat ini.
*
*
*
Sedih tidak semangat nulis lihat yang like kurang. Padahal hanya like gratis saja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🐰Diana 🍌
dono
2022-03-09
1
Nayla Asfiah
lanjut
2021-09-27
1
banyubiru
Janji dua insan yg tidak ingkar walau terhalang oleh waktu yg lama
2021-08-25
0