MENGAGUMI

💫💫💫

Siang ini baik Kiran maupun Adrian di undang Kakek Wijaya untuk bertemu di sebuah Cafe, walau berat hati ke dua insan itu tetap memenuhi undangan Kakek yang mereka sayangi.

Berbeda dengan yang sudah mengetahui akan di jodohkan dengan Adrian, Adrian malah belum mengetahui akan di jodohkan dengan siapa.

Adrian datang lebih awal dari Kirana dan memilih memainkan ponsel mbuang rasa suntuk karena menunggu.

" Apa apa ini, belum jadi bagian dari keluarga Wilayah saja sudah buat akau menunggu. Kakek juga, gimana sich menjodohkan aku dengan wanita yang seperti ini. " Batin Adrian menghela nafas panjang seraya tangan nya berselancar du dunia maya.

" Assalamu'alaikum....! Maaf Kek, jadi lama menunggu. Tadi ada pasien mendadak jadi terlambat. " Ucap Kirana.

" Tidak apa apa Nak, kami juga baru sampai. " Jawab Kakek Wijaya sembari tersenyum.

Adrian terkejut melihat siapa yang di jodohkan dengan nya.

" I ya kamu terlambat, sudah karatan nih nungguin. Kaya orang spesial saja. " Gerutu Adrian kesal.

Kirana hanya tersenyum sementara Kakek Wijaya malah merasa tidak enak hati pada Kirana.

Mereka menikmati makanan yang sudah di pesan sebelum nya, lalu mulai membicarakan maksud kenapa ada yang di undang dan mengundang.

" Kalau bukan karena Kakek aku tidak akan mau tunangan dengan mua. "Batin Adrian menatap sinis pada Kirana namun Kirana hanya cuek saja.

" Adrian, setelah ini kamu ajak Kirana ke butik langganan kita. Beli gaun terbaik di sana, cari semua yang pantas untuk nya dan jangan membuat Kakek malu nanti pas acara besok. " Perintah Kakek Wijaya.

Walau dongkol Adrian tetap menuruti semua kemauan sang Kakek. Di dalam mobil tidak ada seorang pun yang mau membuka percakapan, hingga akhir nya ponsel Kirana berdering.

Ia tersenyum melihat siapa nama yang tertera di sana dan segera menerima sambungan telpon itu.

" Assalamu'alaikum Kak. "

" Waalaikum salam. " terdengar suara di seberang.

Percakapan mereka diam diam di simak oleh Adrian yang masih fokus mengemudikan mobil nya ke jalur yang benar.

" Aku lagi ada urusan Kak, hm kira- kira dua jam kedepan kita ketemu di tempat biasa ya. "

Kirana berbicara sembari tersenyum membuat Adrian merasa tidak suka.

" Jangan kelamaan menerima telpon, kalau ketahuan Kakek baru tahu rasa. "

Kirana melirik sebentar ke arah Adrian dan merasa aneh dengan ucapan Pria itu.

"Aneh, ada apa dengan nya kenapa dia berbicara seperti itu. " Batin Kirana

" Kiran..... kiran ! kamu masih di sana, dan suara siapa itu. " Panggil Arif di ujung telpon..

" Hm... i ya kak, aku masih di sini dan masih mendengarkan. Itu tadi orang Kak, kan banyak orang di sini. " Jawab Kiran.

Ia terpaksa berbohong, kalau Ia menjawab dengan jujur pasti Arif akan bertanya lebih jauh lagi. Sementara Ia harus memutus sambungan telpon itu agar Pria di samping nya tidak ribut.

Suasana kembali hening setelah sambungan telpon terputus, hingga mereka tiba di sebuah butik ternama langganan para orang orang terpandang.

Adrian lebih dulu turun dan melangkah memasuki butik tersebut, namun akhir nya Ia sadar kalau hanya berjalan sendirian.

" Cepat turun, aku masih banyak pekerjaan yang lebih penting dari ini. "

Kirana pun turun dan mengikuti langkah kaki Adrian, karena kebetulan Ia pun masih ada janji dengan orang lain.

" Pak Adrian, mari silahkan masuk.... !. " Sapa seorang pegawai di sana, yang memang sudah sangat mengenal baik keluarga Tuan Wijaya.

" Mari silahkan duduk. "

Adrian duduk di kursi yang tersedia di sana dengan santai.

" Tolong kalian pilihkan gaun terbaik untuk nya." Perintah Adrian tanpa melihat siapa yang di perintahkan.

Para pelayan pun mengerti yang di maksud, karena hanya ada Kirana orang luar yang ada di butik itu.

" Mari Bu......! Sembari menunggu. persilahkan Kirana untuk mengikuti nya.

Kirana mengikuti saja kemana wanita itu membawa nya.

" Maaf Bu, gaun untuk apa dan di gunakan kapan. " Tanya pelayan itu ramah.

"Wanita ini pasti sangat sepesial buat Pak Adrian. Seperti nya baru kali ini Pak Adrian membawa lagi setelah si wanita Kunti itu, dan nampak nya yang ini wanita baik baik. "Batin sang pelayan toko.

" Gaun untuk acara perusahaan, dan acara nya besok. " Jawab Kirana ramah.

Pelayan itu mengajak Kirana ke sebuah ruangan yang penuh dengan gaun- gaun indah. Pelayan itu pun memilih salah satu gaun indah yang menurut nya cocok di tubuh Kirana.

Kirana pun mencoba nya satu demi satu gaun yang terbuka sebagian dan keluar menunjukan nya pada Adrian, namun tanggapan Pria itu biasa- biasa saja.

Entah sudah yang ke sekian kali Kirana mencoba beberapa gaun namun rasa nya memang tidak nyaman bagi nya.

" Aku hanya ingin gaun yang sederhana namun anggun, tapi tetap enak ketika di gunakan. " Ucap Kirana.

Mereka pun berpindah keruangan lain tempat menyimpan gaun yang di sebutkan Kirana.

Kirana menunjuk sebuah gaun yang menurut nya cocok untuk nya.

" Coba yang ini mbak. " Pinta Kirana

Kirana kemudian mencoba baju tersebut dengan bantuan pelayan. Setelah usai Ia pun keluar dan melangkah dengan anggun.

Adrian melihat dari bawah sampai atas, tanpa sadar bahkan mata nya tidak berkedip melihat kecantikan Kirana. Kirana yang sejak tadi menunggu jawaban Adrian terus mengajak berbicara, namun Adrian seakan tidak mendengar seruan Kirana.

Sampai Kirana menyentuh pundak nya baru Ia tersadar dari keterkaguman nya.

" Ada apa.....?. " Tanya Adrian gugup.

" Bagaimana dengan ini Pak. " Tanya Kirana kemudian.

Adrian yang masih mengatur kondisi jantung nya meng iyakan saja apa yang di tanya kan Kirana.

" Baiklah Mbak, yang ini saja. " Ucap Kirana ramah.

" Pak......! " Panggil Kirana lagi.

" Sudah selesai, apa kita bisa kembali sekarang ?. "

Mereka kembali setelah keperluan Kirana lengkap semua.

🙏🙏🙏

Kadang datang waktu jemu. Membuat ingin tidur saja.

yuk bagi dukungan nya like setiap bab buat penyemangat Author dalam berkarya

Makasih juga buat yang sudah dukung, semoga rezeki nya tambah berkah 🙏🙏