Sop Resep Cinta

🌟🌟🌟

Kirana mengerjakan tugas nya dengan sangat hati hati, Ia bahkan sangat telaten dalam mengurus Kakek Wijaya. Tidak ada penolakan dari Kakek Wijaya seperti yang sebelum - sebelum nya.

Bahkan Kakek Wijaya mulai bisa berinteraksi walau baru beberapa kata saja, begitu pun dengan tangan dan kaki yang mulai di gerakkan. Semua itu karena kepandaian Kirana dalam membuat mood Kakek Wijaya baik.

" Kek..... Apa Kakek mau tidur saja terus, wah lihat kaki kakek sudah mulai mengecil. Sebenar nya kalau melihat Kakek seperti ini, Kiran jadi sedih. Jadi ingat Kakek Kiran dulu, Kiran sayang sekali sama Kakek nya Kiran. Apa Kakek tidak sayang sama cucu kakek itu, sama kayak Kakek Kiran sayang sama Kiran. Andai saja Kakek Kiran masih hidup, Kiran pasti akan berbakti pada nya. Apa pun yang Kakek minta pasti akan Kiran wujudkan, tapi sayang Kakek sudah tidak ada.....!. " Ucap Kirana murung.

Ucapan Kiran ternyata berbuah manis, Kakek Wijaya mulai menggerakkan kaki serta tangan beliau. Beliau juga mulai berkata kata.

" Ja- ngan se- dih, a- nggap sa- ja Ka- kek i- ni se- ba- gai Ka - kek - Mu. " Ucap Kakek Wijaya terbata bata.

Kirana sangat bahagia mendengar ucapan Kakek Wijaya.

" Horeeeee ! Kiran punya Kakek, Kiran bisa manggil dan merasa Kakek adalah Kakek Kiran. " Seru Kiran bahagia.

Namun tiba tiba kebahagiaan nya hilang seketika, ketika mengingat Pria yang mempekerjakan diri nya di sini.

" Bagaimana kalau Pak Adrian marah karena aku lancang menganggap Kakek nya sebagai Kakek ku dan aku di pecat, tamat sudah riwayatku. " Batin Kirana.

" Ke- na- pa Nak ?. " Tanya Kakek Wijaya.

" Ah tidak apa- apa Kek. " Jawab Kirana

" Ka- mu ti- dak u- sah ta- kut sa- ma Ri - an, di- a se- be- nar- nya sa- ngat ba- ik. "

" Kamu tidak perlu takut sama Adrian, sebenar nya dia sangat baik. Hanya memang dia selalu membatasi hati nya untuk setiap wanita, dengan marah marah itulah cara dia untuk membuat wanita tidak betah dengan nya dan mulai menjauh. " Batin Kakek Adrian.

kruyuk kruyuk ! Terdengar perut Kakek berbunyi, pertanda cacing dalam perut beliau minta di isi.

" Wah, perut Kakek bunyi. Kakek pasti laper. Oh ya Kek, Kiran punya resep khusus lho. Dulu Kakek Kiran sangan suka makan masakan Kiran kalau sedang sakit, apa Kakek mau coba ?. " Tanya Kiran bersemangat berharap Kakek Wijaya mau mengijinkan nya memasak masakan itu lagi.

Tanpa terduga, Kakek Wijaya menganggukkan kepala nya tanda setuju. Bukan kepalang bahagia nya Kirana, karena akhir nya Ia bisa memasak lagi.

" Boleh ya Kek. " Tanya Kiran memastikan dan di angguki oleh Kakek Wijaya.

" Wah Alhamdulillah, kalau begitu Kakek di sini saja dulu. Kiran mau ke dapur buat masak dulu, hm kakek mau disini saja, atau di tempat tidur. Biar Kiran bantu. " Ucap Kirana.

Kiran segera turun kedapur setelah memastikan Kakek Wijaya baik baik saja.

" Bi Mayang, Kirana mau buat Sop buat Kakek. Apa boleh Bibi tunjukan di mana Kiran bisa dapat kan semua bahan baku nya. " Tanya Kiran setelah tina di dapur.

" Semua nya ada di kulkas, memang nya Kiran bisa masak ?. " Tanya Bi Mayang ragu.

" Hm.... tidak jago jago banget sich Bi, hanya saja dulu Kiran sering lihat Nenek masak. Kiran juga sering buat kan sop buat Kakek, Alhamdulillah Kakek suka, semoga kali ini Kakek Wijaya juga menyukai nya. " Ucap Kiran penuh semangat.

Tangan nya dengan lihai memotong motong daging dan kemudian merebus nya. Di lanjut dengan sayur sayuran dan juga bumbu yang di ulek langsung oleh Kiran sendiri.

" Kiran ini ada Blender kamu bisa gunakan ini untuk menghaluskan bumbu nya biar cepat. " Ucap Bi Mayang, namun di tolak oleh Kiran dengan alasan yang cukup bagus.

" Tidak perlu Bi, kata Nenek di ulek pakai tangan akan terasa sedap di banding menggunakan mesin penghalus. " Jawab Kiran sembari tangan nya dengan lihai memainkan alat alat memasak.

Bak chef profesional, Kirana dengan lancar tanpa kendala menyajikan semua nya sendiri.

Aroma wangi dari ayam dan campuran bumbu bumbu lengkap menyeruak sampai ke seluruh penjuru rumah mewah itu.

" Hm.... wangi nya, pasti rasanya enak. " Gumam Kakek Wijaya.

Kirana sudah usai menyajikan semua di tambah dengan sedikit nasi yang juga baru mateng.

" Hm..... sama persis seperti masakan Nenek, semoga Kakek suka masakan ku. " Gumam Kirana

Ia sangat berharap hidangan yang Ia sajikan dengan penuh rasa bahagia, bisa di Terima okeh lidah Kakek Wijaya.

" Bibi, Kiran naik ke atas dulu ya. Ada sisa nya di mangkuk, Bibi sajikan saja buat siapa saja yang mau. " Pesan Kirana seraya melangkahkan kaki nya naik ke lantai atas.

*

*

*

Kiran membuka kamar Kakek Wijaya, nampak Kakek Wijaya sudah tidak sabar menunggu untuk mencicipi masakan yang sedari tadi menggugah selera nya.

" Tara.....! sudah siap Kek. Hmm apa nama nya ya, I ya Kek, gimana kalau Kiran beri nama SOP RESEP CINTA. Karena Kiran membuat nya dengan cinta dan bahagia, semoga Kakek suka ya. " Seru Kirana yang memang benar benar menganggap Kakek Wijatmua adalah Kakek nya sendiri, bukan sebagai seorang perawat.

" Kiran ambilkan ya. Kakek mau ya pakai nasi sedikit, pasti lebih enak. "

Kakek Wijaya hanya mengangguk menyetujui ucapan Kirana, Kirana membantu memasukkan suapan demi suapan ke mulut Kakek.

" Hmm.... lezat sekali. Semua bumbu nya pas. Anak ini ternyata punya banyak kelebihan, hmm.....!. " Batin Kakek Wijaya.

" Kek gimana rasa nya, enak atau tidak ?. " Tanya Kirana harap harap cemas.

Kakek Wijaya tidak menjawab, beliau hanya membuka mulut pertanda minta di suapin kembali oleh Kirana dan itu membuat Kirana benar benar bahagia.

" Alhamdulillah kalau Kakek suka, semoga Kakek segera pulih dan bisa beraktifitas seperti sedia kala. " Batin Kirana.

Dari luar rumah sebuah mobil memasuki halaman rumah. Baru saja melangkah masuk Adrian sudah di suguhi dengan aroma yang menggugah selera.

" Wah harum sekali, jadi ingat Ibu. Pasti Bi Mayang sedang memasak Sop Ayam hari ini, jadi laper. " Gumam Adrian.

Langkah nya di percepat agar segera tiba di dapur.

" Bibi, wangi nya apa sudah mateng. Aku ingin makan, tolong semangkok ya sekarang. " Pinta Adrian.

Bibi Mayang menyiapkan sisa Sop buatan Kiran untuk majikan Pria nya itu.

" Ini Tuan.....! silahkan di nikmati. "

Adrian memandang sejenak lalu memasukkan suapan pertama.

" Hmm enak sekali...!. "

Tidak terasa Sop yang di mangkuk dalam sekejab sudah ludes berpindah tempat, rasa yang nikmat membuat Adrian ingin lagi dan lagi.

" Bi satu mangkuk lagi. " Pinta Adrian.

Bi Mayang jadi gelagapan, pasal nya sisa Sop nya memang hanya satu mangkok dan kalau buat sekarang mana keburu.

" Bibi, kok diam. Aku bilang satu mangkuk lagi. "

" Maaf Tuan, Sop nya hanya semangkok saja. " Jawab Bi Mayang

" Kenapa Bibi hanya buat semangkuk saja, kalau yang lain mau gimana. "

" Maaf Tuan, sebenar nya bukan Bibi yang masak. Itu buatan Kiran, tadi Kiran memasak buat Tuan besar dan tersisa se mangkuk. " Jawab Bi Mayang

" Hm.... pintar masak juga dia... Apa? Kakek sudah mau makan makanan seperti ini. " Batin Adrian.

Ia berlari ke atas karena khawatir akan kondisi sang Kakek.

" Kakek mau istirahat, bisa bantu Kakek. " Pinta Kakek Wijaya.

" Tentu saja Kek. "

Kirana membantu Kakek berdiri, namun Karena tubuh nya yang mungil hampir saja Ia terjatuh.

" Hati - hati.....!. "

Sebuah suara dan juga tangan yang kokoh mengejutkan Kirana.

" Ayo Kek. " Ucap Adrian sembari membantu Kakek Wijaya berbaring di atas tempat tidur.

Sementara Kirana menahan malu dan susah payah menahan debaran jantung nya karena hampir saja bibir mungil nya menempel di pipi kanan Pria itu, saat Ia menoleh ketika mendengar suara Adrian yang tiba tiba.

" " Kenapa pipi mu memerah, makanya lain kali hati hati. Hampir saja kamu mencuri ciuman pertamaku. " Bisik Adrian tepat di telinga Kiran.

🌷🌷🌷

Beri like, rate and komen nya ya

Terpopuler

Comments

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🐰Diana 🍌

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🐰Diana 🍌

komen

2022-03-07

1

ICHA GHEA

ICHA GHEA

awas bucin kmu andrian

2021-10-18

1

banyubiru

banyubiru

Jatuh cinta sama masakannya dulu baru orangnya

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kirana Larasati
2 Adrian Wijaya
3 Bukan Rian ku
4 Gelang pemberian
5 Gadis aneh, menarik
6 Sop Resep Cinta
7 Kepulangan Arif
8 Taman
9 Bakso Mang Ujang
10 KEMBALI KE RUMAH
11 Kembali Bekerja
12 Kue bolu kukus
13 Berharap kamu ada
14 Jodoh Tidak Akan Kemana
15 Janji
16 permintaan Kakek
17 MENGAGUMI
18 Menolak Ajakan
19 ACARA PERUSAHAAN
20 Panggil Nama Saja
21 Saran Fahri
22 Ijab qobul dan Resepsi
23 Salah Tingkah
24 Meyakini Sesuatu Hal
25 Tamu Bulanan
26 Malu- Malu
27 Rasa Manis
28 Setelah Tamu Pulang
29 Mata- Mata
30 Tidak Ada Kata Tidak
31 Kaktus berduri, Di malam Ini
32 Akhir nya Tidur Di Ranjang yang Sama
33 Mandi Lagi
34 Cemburu
35 Seragam Baru
36 Berbelanja Perlengkapan
37 Permintaan Kakek Adrian
38 Bantu Aku
39 Menunggu
40 Akal Bulus
41 Pelayan Naik Pangkat
42 Gagal Mengambil Hati Kakek
43 Rencana Berakhir Malu
44 Makan Siang
45 Cemburu Berakhir Nyaman
46 Tongkat Arjuna
47 Melakukan nya Lagi
48 Minta Ijin
49 End
50 Kurang Enak Badan
51 Dua Garis Merah
52 Pemakaman
53 Tetap Menunggu
54 Laras dan Rian
55 Hari bahagia
56 Ngidam yang Menguntungkan
57 Suami dan calon Papa Siaga
58 Wanita Ular
59 Ngidam yang Mustahil
60 Cemburu Berakibat Fatal
61 Operasi
62 Jenazah membuat bingung
63 Koma
64 Siuman Karena Tangisan Sang Putra
65 Terima Kasih
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Kirana Larasati
2
Adrian Wijaya
3
Bukan Rian ku
4
Gelang pemberian
5
Gadis aneh, menarik
6
Sop Resep Cinta
7
Kepulangan Arif
8
Taman
9
Bakso Mang Ujang
10
KEMBALI KE RUMAH
11
Kembali Bekerja
12
Kue bolu kukus
13
Berharap kamu ada
14
Jodoh Tidak Akan Kemana
15
Janji
16
permintaan Kakek
17
MENGAGUMI
18
Menolak Ajakan
19
ACARA PERUSAHAAN
20
Panggil Nama Saja
21
Saran Fahri
22
Ijab qobul dan Resepsi
23
Salah Tingkah
24
Meyakini Sesuatu Hal
25
Tamu Bulanan
26
Malu- Malu
27
Rasa Manis
28
Setelah Tamu Pulang
29
Mata- Mata
30
Tidak Ada Kata Tidak
31
Kaktus berduri, Di malam Ini
32
Akhir nya Tidur Di Ranjang yang Sama
33
Mandi Lagi
34
Cemburu
35
Seragam Baru
36
Berbelanja Perlengkapan
37
Permintaan Kakek Adrian
38
Bantu Aku
39
Menunggu
40
Akal Bulus
41
Pelayan Naik Pangkat
42
Gagal Mengambil Hati Kakek
43
Rencana Berakhir Malu
44
Makan Siang
45
Cemburu Berakhir Nyaman
46
Tongkat Arjuna
47
Melakukan nya Lagi
48
Minta Ijin
49
End
50
Kurang Enak Badan
51
Dua Garis Merah
52
Pemakaman
53
Tetap Menunggu
54
Laras dan Rian
55
Hari bahagia
56
Ngidam yang Menguntungkan
57
Suami dan calon Papa Siaga
58
Wanita Ular
59
Ngidam yang Mustahil
60
Cemburu Berakibat Fatal
61
Operasi
62
Jenazah membuat bingung
63
Koma
64
Siuman Karena Tangisan Sang Putra
65
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!