Menolak Ajakan

👜👜👜

Happy maljum👄

Yuk tinggalkan jejak nya ya, like and rate untuk semangat Author lagi ya🙏

***

Selama perjalanan pulang Kirana tetap diam karena tidak ada yang perlu di bahas menurut nya, sedangkan Adrian masih terganggu dengan kejadian beberapa saat yang lalu.

"Kenapa dia santai saja di jodohkan, apa dia beneran mau di jodohkan atau dia punya niat di balik semua ini. " Batin Adrian.

" Kamu jangan berpikir macam- macam ya, aku menerima pertunangan ini karena terpaksa. Aku hanya tidak mau Kakek jatuh sakit lagi apalagi kalau terjadi apa apa dengan Kakek. "

Adrian memulai percakapan dan seolah menjelaskan pada Kirana bahwa tidak ada rasa sama sekali.

" Bukan hanya anda Pak Adrian, karena aku pun melakukan hal yang sama. Demi janji pada Kakek, aku harus menerima perjodohan ini dan mengingkari janji yang lain. "

Mereka berdua berperang dengan batin mereka masing-masing.

" Ini mau aku antar pulang atau bagaiamana. " Tanya Adrian.

" Maaf Pak, tapi mobil saya masih di tempat tadi. " Jawab Kirana

" Baiklah, aku antar kamu ke Cafe yang tadi saja. " Ucap Adrian dan melajukan mobil nya kembali.

Tiba di Cafe Kirana langsung turun dan mengucapkan Terima kasih dengan senyum manis nya.

" Terima kasih Pak atas tumpangan nya. "

Kirana menuju mobil milik nya, baru saja Ia ingin membuka pintu mobil itu terdengar seruan dari Pria yang baru saja bersama nya.

" Jangan lupa besok, aku akan jemput kamu agar kita ke butik tadi lagi. "

" Tidak perlu di jemput, biar saya berangkat sendiri ke sana. Saya tidak ingin merepotkan anda Pak. " Jawab Kirana.

" Saya tidak mau tahu, pokok nya besok saya yang jemput. Di alamat yang kemarin kan. " Tanya Adrian memastikan.

Kirana tidak bisa membatah lagi, sebenar nya bukan tidak mampu. Hanya saja Kirana enggan berdebat, belum lagi ponsel milik nya yang berdering sedari tadi.

" Baik Pak, Iya masih di tempat yang dulu. " Jawab Kirana tersenyum dan masuk ke dalam mobil untuk menjawab sambunhan telpon. "

" Kak Arif. Ya Allah, Aku sampai lupa kalau sudah janji pada nya. "

" Iya Kak, Kakak sudah ada di sana ya ? . " Tanya Kirana setelan sambungan telpon terhubung.

" Iya sudah lumayan, sudah habis dua mangkuk. "

" Baiklah, tunggu sebentar Kak. Aku di jalan lagi macet. "

Kirana melajukan mobil nya karena kasihan sahabat nya itu akan menunggu nya lebih lama lagi. Ia setengah berlari kecil sembari menyapa Mang Ujang yang sedang sibuk melayani para pembeli.

" Maaf Kak, aku terlambat. "

" Tidak apa- apa, kenapa harus lari- lari nanti jatuh. Aku akan setia menunggumu sampai kapan pun, bahkan walau seumur hidup sekali pun. "

" Aku tidak akan mungkin setega itu padamu, maaf.....!.

Arif merasa lucu melihat wajah manyun Kirana karena merasa bersalah tidak sampai tepat waktu.

" Sudah- sudah tidak apa- apa. Sekarang kamu lagi yang makan karena aku sudah habis dua mangkuk. " Sembari menunjuk mangkuk yang sudah kosong di atas meja.

Kirana memesan Bakso kesukaan nya dan menikmati nya kembali bersama Arif. Iya karena paksaan Kirana lagi- lagi Arif harus menikmati Bakso untuk mangkuk yang ke tiga.

Pria itu memang sangat menyayangi Kirana, dia tidak akan pernah menolak apa pun yang di minta Kirana.

" Emm sebenar nya ada yang ingin aku bicarakan padamu Kiran. " Arif memulai percakapan mereka setelah Bakso yang di mangkuk sudah sukses berpindah tempat.

" Apa itu Kak. " Tanya Kirana.

" Sebenar nya aku ingin mengajak kamu besok ke sebuah acara keluarga, kalau kamu punya waktu dan tidak kemana-mana. "

Kirana nampak berpikir, besok Ia juga harus pergi ke acara keluarga Wijaya. Bagaimana Ia akan mengatakan nya pada sahabat nya itu.

" Maaf Kak Arif, tapi besok aku juga ada acara dan tidak bisa di tinggalkan. " Ucap Kirana jujur.

Kekecewaan muncul di hati Arif tapi dengan sangat lihai Ia menyembunyikan nya.

" Ya sudah Kiran tidak apa- apa, biar nanti pergi dengan yang lain saja. "

*

*

*

*

Sekembali dari acara seharian kini Kirana duduk di atas sajadah, memohon petunjuk sang Khaliq apa yang terbaik bagi nya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***