Cinta Karena Janji

Cinta Karena Janji

Kirana Larasati

🍀🍀🍀

Seorang gadis berseragam putih lengkap berlarian di lorong rumah sakit, baru saja Ia mendengar kabar bahwa Orang tua satu satunya yang Ia miliki masuk rumah sakit karena penyakit tuanya.

" Nenek bertahan lah, jangan tinggalkan aku. Aku tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini selain Nenek ."

Langkah kakinya terus berlari menelusuri lorong rumah sakit itu, hingga Ia berdiri dengan nafas terengah engah karena lelah berlari.

" Suster, kamar Bu Fatimah yang masuk beberapa jam yang lalu karena serangan jantung, nomor berapa ?" Tanya Kirana pada Suster yang berada di ruangan administrasi itu.

Suster memandang sebentar kearah Kirana dengan mimik bingung.

" Saya cucu nya Sus.......! " Jawab Kirana yang seakan mengerti kebingungan Suster tersebut.

" Kamar 101 Suster " Jawab Suster itu sambil tersenyum.

Kirana langsung kembali berlari menuju kamar yang di sebutkan Suster tersebut. Hingga dari jauh matanya melihat nomor kamar yang Ia cari.

" Itu dia kamarnya " Gumam Kirana.

Buk !

Karena fokus belari Ia menabrak tubuh seseorang, hingga Ia terpental karena saking kuatnya tubuh orang yang Ia tabrak.

" Dasar labil, tidak punya mata. Kenapa berlari di dalam rumah sakit, menyusahkan saja " Ucap seseorang yang baru saja Ia tabrak

Kirana mengelus elus bokongnya yang terasa sakit, akibat benturan keras di lantai.

" Galak sekali dia, apa dia tidak pernah berpikir kalau di rumah sakit hal apa pun bisa di lakukan. Termasuk berlari adalah hal yang lumrah, ketika keadaan sedang genting. Bukan nya menolong Ku berdiri, eh dia malah mengomel. Dasar tidak punya hati........" Gerutu Kirana kesal.

Dengan sekuat tenaga yang tersisa, Kirana bangkit. Ia kembali bersemangat ketika mengingat sang Nenek tercinta.

" Nenek.........! " Gumam Kirana.

Dengan segera Kirana membuka pintu kamar tersebut, alangkah terkejut nya ketika matanya memandang sesuatu yang berada di atas ranjang rumah sakit, tubuh yang sudah tertutup dengan kain kafan.

" Nenek..........!" Teriak Kirana histeris, membuat para Dokter dan juga Suster yang berada di sana terkejut dan sontak menoleh.

" Dokter, kenapa dengan Nenek saya. Kenapa kalian menuutup nya dengan kain seperti ini ." Tanya Kirana

Ia benar benar syok, dengan pelan Kirana membuka penutup wajah seseorang di hadapan nya yang sudah terbujur kaku.

" Nenek...........? " Teriak Kirana kembali histeris, setelah melihat siapa pemilik tubuh di balik kain kafan tersebut.

" Dokter, kenapa Dokter tidak bisa menyembuhkan Nenek saya, bukan kah tugas Dokter untuk membuat orang sakit menjadi sembuh ?! ." Tanya Kirana pada Dokter yang menangani Nenek Fatimah.

" Maaf, saya kira anda juga tau jawaban kami."

Ucap Dokter itu melihat penampilan Kirana.

" Kita hanyalah Dokter, hanya sebagai perantara. Yang menentukan hidup dan mati seseorang hanyalah sang Kholiq, jadi kami mohon kepada Suster Kirana agar bisa merelakan semuanya. Semua mahluk yang bernafas, kelak akan menemui jalan yang seperti saat ini. Ibaratkan kita hanya tinggal nunggu giliran. " Ucap sang Dokter sembari membaca nama yang tertera di nik name Kirana.

Kirana bukan tidak mengetahui itu, dia juga menuntut ilmu di bidang tersebut. Hanya saja kepergian mendadak sang Nenek membuat nya tidak bisa berfikir jernih.

" Sebaiknya sekarang Suster segera urus semua administrasinya, agar jenazah ini segera di bawa pulang untuk di makamkan. " Ucap Dokter itu lagi.

Kirana mencoba menerima kenyataan bahwa kini dia hanya lah hidup sebatang kara, semenjak kecelakaan beberapa tahun silam yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, Kirana hidup bersama sang Nenek. Orang tua dari pihak Ayah.

Nenek Fatimah membesarkan Kirana dengan baik, meskipun Ia bersedih karena kehilangan anak serta menantunya di saat yang bersamaan.

Namun Nenek Fatimah sangat bersyukur, kecelakaan itu tidak merenggut nyawa bocah imut, Cucu kesayangannya. Beliau pun menjaga dengan sepenuh hati, dengan uang peninggalan anak dan juga anak menantunya itu, Nenek Fatimah menyekolahkan Kirana sampai tahap ini.

Tinggal beberapa langkah lagi, Kirana sudah dapat mencapai semua yang mereka cita citakan, yaitu menjadi seorang Dokter yang baik. Ia ingin membantu semua orang yang sakit, sehingga siapa pun tidak akan mengalami nasib yang sama sepertinya.

Namun belum lagi cita cita itu tercapai, Ia harus kembali kehilangan sandaran hidupnya selama ini.

Dengan di bantu Pak Arif, tetangga yang membawa Nenek Fatimah ke Rumah Sakit, mereka membawa kembali Nenek Fatimah, walaupun kini dengan keadaan lain, hanya sebagai jasad yang akan segera mereka hantarkan ke peristrahatan terakhir.

Liu~ liu~ liu~! Bunyi ambulans yang membawa rombongan Kirana dan juga jasad Nenek Fatimah keperistrahatan terakhirnya. Tepat disamping kedua makam anak dan juga menantunya.

" Mama, Papa......!. " Lirih Kirana.

" Lihat Kirana seorang diri sekarang, Mama dan Papa sudah memanggil Nenek bersama kalian. Tapi Kirana kuat Ma, Kirana pasti akan jadi Dokter hebat, agar bisa menyembuhkan orang yang sakit. Mama dan juga Papa tenang disana, Oh ya Ma, Nenek sering sakit sakitan. Sekarang Nenek sudah di sana, kata orang di sana tidak akan sakit lagi, semoga begitu ya Ma........!. "

Pak Arif yang berdiri tidak jauh dari sana pun ikut menitikkan air mata, melihat Kirana seperti berbicara langsung kepada kedua orang tuanya, seakan mereka masih hidup di dunia ini.

Kirana berjalan beberapa langkah disamping makam ketiga orang yang sangat di sayanginya tersebut.

" Assalamu alaikum Tante, maaf baru datang kemari. Gimana kabar Tante dan juga si cengeng itu, apa dia masih menemui Tante dan juga Om di sini. Dia juga tidak pernah menemuiku lagi. Entah dimana Dia sekarang, pergi tanpa kabar berita. "

Kirana kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu dan itu bisa membuatnya tersenyum sesaat.

" Aku masih menantimu di sini Kak Rian....! " Batin Kirana lirih.

*╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗*

╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝*

Kembali bersama Author Ais, hadir dengan judul baru asli dari kehaluan Author. Masih dengan harapan yang sama. Mohon dukungannya, Like, Rate 5, fav juga komen positif. Kalau berkenan bisa bantu Vote dan juga Hadiah seikhlasnya.

Atas semua dukungannya Author ucapkan banyak banyak terima kasih, hanya Do' a terbaik untuk semuanya. Semoga mendapat keberkahan dari sang Kholiq, tercapai semua yang kita harapkan.

Aamin ya Robbal Aalamiin

Terpopuler

Comments

Vivi Maulidiyah

Vivi Maulidiyah

biar kakak semangat..aq kasih kopi...

2022-10-01

0

🔱🅰❕Ni

🔱🅰❕Ni

mampir

2022-09-06

0

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

Baru... mampir yaa mba nay.... masih mengenal watak masing2... makasih thor... semangat

2022-01-25

4

lihat semua
Episodes
1 Kirana Larasati
2 Adrian Wijaya
3 Bukan Rian ku
4 Gelang pemberian
5 Gadis aneh, menarik
6 Sop Resep Cinta
7 Kepulangan Arif
8 Taman
9 Bakso Mang Ujang
10 KEMBALI KE RUMAH
11 Kembali Bekerja
12 Kue bolu kukus
13 Berharap kamu ada
14 Jodoh Tidak Akan Kemana
15 Janji
16 permintaan Kakek
17 MENGAGUMI
18 Menolak Ajakan
19 ACARA PERUSAHAAN
20 Panggil Nama Saja
21 Saran Fahri
22 Ijab qobul dan Resepsi
23 Salah Tingkah
24 Meyakini Sesuatu Hal
25 Tamu Bulanan
26 Malu- Malu
27 Rasa Manis
28 Setelah Tamu Pulang
29 Mata- Mata
30 Tidak Ada Kata Tidak
31 Kaktus berduri, Di malam Ini
32 Akhir nya Tidur Di Ranjang yang Sama
33 Mandi Lagi
34 Cemburu
35 Seragam Baru
36 Berbelanja Perlengkapan
37 Permintaan Kakek Adrian
38 Bantu Aku
39 Menunggu
40 Akal Bulus
41 Pelayan Naik Pangkat
42 Gagal Mengambil Hati Kakek
43 Rencana Berakhir Malu
44 Makan Siang
45 Cemburu Berakhir Nyaman
46 Tongkat Arjuna
47 Melakukan nya Lagi
48 Minta Ijin
49 End
50 Kurang Enak Badan
51 Dua Garis Merah
52 Pemakaman
53 Tetap Menunggu
54 Laras dan Rian
55 Hari bahagia
56 Ngidam yang Menguntungkan
57 Suami dan calon Papa Siaga
58 Wanita Ular
59 Ngidam yang Mustahil
60 Cemburu Berakibat Fatal
61 Operasi
62 Jenazah membuat bingung
63 Koma
64 Siuman Karena Tangisan Sang Putra
65 Terima Kasih
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Kirana Larasati
2
Adrian Wijaya
3
Bukan Rian ku
4
Gelang pemberian
5
Gadis aneh, menarik
6
Sop Resep Cinta
7
Kepulangan Arif
8
Taman
9
Bakso Mang Ujang
10
KEMBALI KE RUMAH
11
Kembali Bekerja
12
Kue bolu kukus
13
Berharap kamu ada
14
Jodoh Tidak Akan Kemana
15
Janji
16
permintaan Kakek
17
MENGAGUMI
18
Menolak Ajakan
19
ACARA PERUSAHAAN
20
Panggil Nama Saja
21
Saran Fahri
22
Ijab qobul dan Resepsi
23
Salah Tingkah
24
Meyakini Sesuatu Hal
25
Tamu Bulanan
26
Malu- Malu
27
Rasa Manis
28
Setelah Tamu Pulang
29
Mata- Mata
30
Tidak Ada Kata Tidak
31
Kaktus berduri, Di malam Ini
32
Akhir nya Tidur Di Ranjang yang Sama
33
Mandi Lagi
34
Cemburu
35
Seragam Baru
36
Berbelanja Perlengkapan
37
Permintaan Kakek Adrian
38
Bantu Aku
39
Menunggu
40
Akal Bulus
41
Pelayan Naik Pangkat
42
Gagal Mengambil Hati Kakek
43
Rencana Berakhir Malu
44
Makan Siang
45
Cemburu Berakhir Nyaman
46
Tongkat Arjuna
47
Melakukan nya Lagi
48
Minta Ijin
49
End
50
Kurang Enak Badan
51
Dua Garis Merah
52
Pemakaman
53
Tetap Menunggu
54
Laras dan Rian
55
Hari bahagia
56
Ngidam yang Menguntungkan
57
Suami dan calon Papa Siaga
58
Wanita Ular
59
Ngidam yang Mustahil
60
Cemburu Berakibat Fatal
61
Operasi
62
Jenazah membuat bingung
63
Koma
64
Siuman Karena Tangisan Sang Putra
65
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!