🌹🌹🌹
Adzan subuh berkumandang Kirana sudah bangun dari tidur nya, menyelesaikan semua tugas nya sekaligus kewajiban nya pada sang kholiq. Setelah itu menyiapkan sarapan nya sendiri sebelum memulai aktifitas nya.
Dengan mengendarai motor kesayangan nya Kirana menuju sebuah RS di daerah selatan kota.
Kurang dari setengah jam perjalanan Kirana sudah tiba di sana, memarkirkan motor milik nya di tempat yang aman.
Dengan mengendap- endap Kirana memasuki sebuah ruangan dan duduk di kursi kebesaran.
Ia tahu persis jadwal sang empu nya ruangan, kalau di jam- jam seperti ini biasa nya yang punya masih keliling.
Arif masuk kedalam ruangan dan nampak terkejut melihat seseorang di kursi kerja nya. Wajah nya tidak nampak karena duduk nya membelakangi pintu masuk.
" Hey suster...... untuk apa anda duduk di sana, bisa keluar sekarang karena saya mau bekerja."
Arif bingung karena wanita itu tidak bergeming dari sana.
" Apa Anda bisa mendengarkan saya. " Tanya Dokter Arif mulai tidak sabar.
" Saya dengar Pak Dokter, baru juga datang sudah di usir. " Jawab Kirana masih dengan duduk membelakangi sahabat nya itu.
Arif terkejut mana kala mendengar suara yang begitu tidak asing bagi nya.
" Kiran..... benar kah itu kamu. " Tanya Arif memastikan pendengaran nya.
" I ya.....!. " Jawab Kiran cemberut seraya memutar tempat duduk nya.
" Baru juga beberapa hari tidak bertemu, Kakak sudah tidak mengenali aku lagi. Malah mau di usir pakai satpam lagi. "
Arif semakin gemes melihat bibir cemberut Kirana, ingin rasa nya merasakan sesuatu yang belum pernah Ia rasakan. Maklum lah teman sebaya nya sudah punya pasangan masing- masing. Terkadang mereka selalu menjahili Dokter tampan itu karena sampai sekarang masih betah menyendiri.
" Maaf sayang....! Aku pikir kamu itu suster genit yang sering biasa nggak ada kerjaan. Kalau tahu kamu mana berani aku ngusir. Eh... tapi kok kamu bisa di sini, bukan kah kamu masih bekerja. Apa kamu kabur, ah.... aku tahu kamu pasti kabur demi aku kan..... ?. " Tanya Arif begitu bersemangat.
Kirana enek mendengar gombalan Arif, setiap bertemu selalu di gombalin.
" Apa an sih Kak, bercanda mulu aku pulang nih. " Ancam Kiran seraya berdiri dari tempat duduk nya.
" I ya - I ya, nggak lagi deh. Tapi benar, kok kamu bisa ada di sini ?. " Tanya Arif penasaran.
" Aku sudah tidak bekerja di sana lagi. " Jawab Kirana malas, karena Arif selalu menanggapi nya dengan candaan.
" Apa kamu di pecat di sana, pasti Pria itu marah kan gara- gara kamu jalan sama aku kemarin. " Duga Arif
" Ish kamu mah selalu berprasangka buruk, belum tentu fakta nya begitu. Aku memang berhenti di sana karena Kakek Wijaya sudah sembuh, kan aku bekerja di sana untuk Kakek. Sekarang Kakek sudah sembuh lalu untuk apa lagi aku di sana. Tapi jangan salah, Kakek Wijaya yang meminta aku untuk bekerja lagi di RS. " Jelas Kirana panjang lebar.
" Alhamdulillah ternyata baik juga ya Tuan Wijaya itu, aku pikir dia orang yang nggak punya belas kasih loh. Selama ini kan beliau terkenal dengan sebutan Pria berdarah dingin. " Ucap Arif.
" Masa sich, tapi selama aku di sana Kakek sangat baik loh. "
Kirana hampir tidak percaya dengan apa yang di katakan Arif pada nya, karena selama di sana Kakek Wijaya begitu baik pada nya. Bahkan beliau tidak nampak seperti Pria yang bengis atau semacam nya.
" Sudah ah, nggak perlu di bahas itu lagi. Sekarang bagaimana, kamu mau gabung di sini atau masih mau di sana ?. " Tanya Arif yang berharap penuh Kirana mau bergabung di RS keluarga nya, agar Ia bisa terus menjaga wanita itu agar tetap aman.
Kirana nampak berpikir menimbang nimbang keputusan apa yang harus Ia ambil.
" Sebenar nya aku mau kerja di sini kalau di Terima. " Ucap Kirana pelan hampir tidak terdengar.
Arif yang sudah patah arang dan mengira kalau Kirana tidak mau bergabung di RS keluarga nya samar samar mendengar ucapan Kirana, dan sontak membuat nya begitu bersorak dalam hati, namun untuk kali ini Ia enggan menampakan kebahagiaan nya.
" Alhamdulillah, sudah pasti kamu di Terima di sini Dokter Kirana Larasati, nanti biar aku yang ngomong langsung ke Tante Ayu. Jadi kapan kamu mau mulai bekerja ?. " Tanya Dokter Arif memastikan.
" Secepat nya juga boleh, sekarang kan aku juga nganggur. " Jawab Kirana.
" Ya sudah, besok saja kamu mulai bekerja. Oh ya, gimana kalau kita merayakan kembali nya kamu ke RS, tapi kali ini kamu yang bayar. Kamu kan baru habis gajihan tuh, aku juga mau dong sekali kali di traktir sama kamu. "
" Hmm jadi selama ini traktir nya nggak ikhlas ya rupa nya. " Goda Kirana.
" Mana ada sejarah nya aku nggak ikhlas. Untuk kamu apa saja akan ku berikan, walau kamu minta nyawa ku pun akan aku berikan. " Selah Arif tidak Terima, Ia juga mengatakan apa ada nya.
" Sudah - sudah, lagian aku hanya bercanda tidak perlu seperti itu. Aku juga tahu kamu orang yang sangat baik, sudah jangan cemberut lagi. Yuk kita mau makan apa dan di mana, pilih sesuka hati saja, aku ikhlas kok ? . " Ajak Kirana sembari menahan tawa nya melihat wajah Arif yang menurut nya sangat lucu kalau sedang cemberut.
*
*
*
*
*
Hari ini adalah hari pertama di mana Kirana kembali bekerja di RS lagi, Ia sangat bahagia karena kebaikan hati Kakek Wijaya akhir nya Ia di ijinkan untuk tetap melanjutkan cita- cita yang Ia bangun selama ini.
" DOKTER KIRANA LARASATI " panggil seseorang ketika baru saja Kiran tiba di RS Rahayu.
Kirana menoleh mencari asal suara yang memanggil nama nya, Ia terkejut dan tersenyum melihat siapa yang baru saja memanggil nya.
" Tante Rahayu.....! Eh Dokter Rahayu. " Ralat Kirana gugup.
Saking senang nya Ia sampai lupa kalau ini RS dan semua harus di panggil sesuai dengan jabatan nya.
" Tidak apa- apa sayang, panggil saja Tante atau Mama juga boleh. " Ucap Bu Rahayu, pemilik RS tersebut sambil tersenyum hangat.
Senyum yang begitu tulus menggambarkan kebaikan yang empu nya senyum.
" Kapan Kiran mau main main di rumah, Tante rindu dan juga sunyi di rumah. Punya anak laki- laki semua, di suruh nikah nggak ada yang mau
Kalau mereka mau kan Tante jadi punya teman ngobrol di rumah. " Curhat Bu Rahayu.
Ia Dokter Rahayu adalah seorang janda di usia muda karena di tinggal untuk selama nya oleh sang suami yang lebih dulu menghadap sang kholiq. Meski waktu itu Dokter Rahayu masih muda tapi beliau memutuskan untuk tidak menikah lagi demi merawat sang buah hati dan juga mengelola RS peninggalan sang suami.
Kini Dokter Rahayu sudah berumur di atas 40an namun masih nampak cantik dan modis. Bahkan kalau di lihat sekilas tidak ada yang menyangka kalau beliau sudah berumur.
" InsyaAllah nanti Kiran ketempat Tante, Tante kabari saja kapan Tante ada di rumah biar kita bisa kumpul bareng. "
Dokter Rahayu sangat- sangat bahagia, akhir nya Kiran mau juga berkunjung kerumah nya. Dokter Rahayu juga sudah menganggap Kirana seperti anak nya sendiri, karena Dokter Rahayu tidak punya anak perempuan.
Begitu juga, selagi kecil Kiran memang sering di ajak orang tua nya ke rumah Dokter Rahayu jadi mereka jadi sangat dekat satu sama lain
🌲🌲🌲
Hai readers ku sayang, mohon bagi dukungan nya ya, biar tambah semangat berkarya Oke, makasih 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
wig dokter Arif mau merasakan apaaa hayoooo
2023-08-07
1
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🐰Diana 🍌
horee
2022-03-07
1
banyubiru
Kasihan juga ya sama mas Arif..semoga dia dpt jodoh yg baik
2021-08-25
2