Kirana dan juga Bu Rahayu bercengkramah ria di taman belakang rumah, dengan di temani bolu kukus dan juga minuman kesukaan masing- masing.
" Wah bahagia nya yang lama tidak bertemu, sampai aku datang pun nggak ada yang tahu. "
Arif pura- pura merajuk dengan wajah yang cemberut. Bu Rahayu terkejut mendengar suara keponakan nya yang tiba-tiba ada di antara mereka.
" Arif..... sini Nak, duduk sini. Kebetulan Tante buat bolu, bisa nih sekalian di cicipi. " Seru Bu Rahayu bahagia.
Hari ini beliau kedatangan anak- anak yang sudah di anggap anak sendiri dan itu sungguh sangat menyenangkan beliau.
" Yuk, jangan cemberut begitu. Ish pantas belum laku, gaya nya begitu sich. " Goda Bu Rahayu sembari menahan tawa nya.
Arif duduk di kursi kosong di dekat Kirana dan langsung menikmati bolu kukus buatan Bu Rahayu.
*
*
*
*
Sejak mengetahui kalau wanita masa lalu nya pernah datang ke warung bakso langganan nya kini setiap pulang kerja Adrian selalu menyempatkan mampir ke warung bakso langganan nya itu. Entah untuk menikmati bakso yang selalu menggugah selera nya atau hanya sekedar bertanya kabar wanita masa lalu nya itu.
Seperti sore ini Adrian mampir kembali, berharap bahwa wanita masa lalu nya ada di sana.
" Laras, aku berharap kamu ada di sini. " Gumam Adrian
" Mang Ujang....!. " Panggil Adrian seperti biasa nya.
Mang Ujang yang masih fokus melayani pembeli pun mengalihkan pandangan nya melihat siapa yang memanggil nama nya.
" Tunggu sebentar ya.....!. "
Dengan cekatan Mang Ujang menyelesaikan pesanan semua pembeli nya, dan mendekat ke arah Adrian.
" Mau bakso atau mau tahu kabar Dokter Laras ?. " Tanya Mang Ujang yang memang sudah menduga kedatangan Adrian.
Adrian hanya tersenyum kikuk, ternyata Mang Ujang bisa membaca pikiran nya.
" Mang bisa saja, kaya peramal. Tahu saja kalau saya memang mencari kedua nya. Tapi benar Mang, satu bungkus bakso seperti biasa dan juga apa Laras kemari lagi. " Tanya Adrian
Ia sangat berharap kalau Laras akan datang lagi ke warung bakso itu dan Ia bisa menemukan nya.
" Tidak ada Rian, sejak terakhir waktu itu. Dokter Laras belum kemari lagi. " Jawab Mang Ujang seraya menyerahkan bingkisan kepada Adrian.
" Ya sudah tidak apa- apa Mang. Oh ya ini Mang, kalau nanti kapan - kapan Laras kemari, Mang Ujang bisa menelpon saya atau minta Laras untuk menemui saya, atau Mang Ujang bisa minta alamat rumah nya Laras. "
Adrian mengeluarkan kartu nama nya serta beberapa lembar uang ratusan pada Mang Ujang.
" Ini buat Mang Ujang. "
Mang Ujang terkejut karena Adrian memberikan untuk nya uang ratusan 5 lembar.
" Adrian lupa ya harga bakso Mang Ujang, kan hanya dua puluh ribu. Satu lembar saja masih ada kembalian. "
Adrian tertawa kecil mendengar ucapan Mang Ujang.
" Mang, Rian juga tahu harga bakso Mang Ujang berapa. Itu sisanya buat Mang Ujang buat tambah - tambah modal sekalian kalau nanti Laras kemari Mang Ujang bisa membantu saya. " Ucap Adrian.
Mang Ujang merasa tidak enak menerima uang sebanyak itu.
" Tanpa di beri uang, Mang Ujang pasti akan menghubungi Rian kalau Dokter Laras kemari. "
Mang Ujang menolak pemberian Adrian.
" Tidak apa - apa Mang, anggap saja saya sedekah untuk Mang Ujang. "
Mang Ujang akhir nya menerima uang itu dengan mengucap syukur.
" Alhamdulillah kalau begitu Rian, makasih ya. Semoga rezeki nya makin lancar begitu juga dengan segala urusan nya. "
Harapan dan Do'a Mang Ujang dan di Aamiin kan oleh Adrian.
Sebelum kembali Adrian melirik kiri dan kanan berharap kalau wanita yang di cari nya ada di sana. Begitu juga dengan Mang Ujang, beliau tidak tega melihat Adrian yang seperti itu.
*
*
*
*
Kirana melewati warung bakso milik Mang Ujang namun perut nya yang memang masih kenyang akibat kue buatan Bu Rahayu membuat nya mengurungkan niat nya untuk mampir ke sana.
" Ah nanti lain kali saja, lagian kue buatan Tante Rahayu juga masih ada. Sampai rumah aku bisa makan yang itu saja atau tinggal makan yang instan saja beres. " Gumam Kirana.
Mana sudah sore sebentar lagi akan turun hujan, Kirana melajukan kembali motor milik nya ke jalan raya menuju kediaman nya.
Dengan semua yang di lalui nya hari ini, hati nya benar-benar sangat bahagia.
Tiba di rumah waktu hampir memasuki magrib, dengan segera Ia membersihkan diri dan melakukan kewajiban nya kepada sang Khaliq.
Ia berkeluh kesah di dalam Do' a nya berharap secepat nya di pertemukan dengan seseorang di masa lalu nya.
Hal yang sama pun di lakukan Adrian di tempat yang berbeda.
" Rian kamu di mana, apa kamu masih mengingat ku. Mengingat janji kita yang dulu, atau kamu sudah ada yang lain yang lebih dariku. Rian, aku masih menunggu mu. Menepati janji ku buat mu, aku tidak akan menikah dengan Pria mana pun selain dengan mu. " Batin Kirana lirih.
" Hei gadis kuat, di mana kamu sekarang berada. Kenapa kamu sangat susah untuk ku temukan. Apa kamu masih mengingat janji kita, aku masih mencarimu gadis kuat. Jangan sampai kamu punya lelaki yang lain selain aku. Karena aku akan membuat hidup Pria itu susah nanti kalau aku bertemu dengan nya. Kamu hanya milik ku, tidak akan aku biarkan siapa pun memiliki nya. "
Adrian berbicara pada gelang pemberian wanita di masa lalu nya itu dengan nada ancaman, seolah- olah wanita itu ada di hadapan nya dan ketahuan selingkuh.
🌻🌻🌻
Hai Hai sahabat semua, bantu like dong. Gratis kok hanya klik doang ya, yang sudah like moga berkah ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 🐰Diana 🍌
iya
2022-03-07
1
banyubiru
Duh pengen cepet ketemu keduanya
2021-08-25
1
Helen Apriyanti
sudh Like thorr .. & sll like
2021-08-22
0