Pagi ini Adam berangkat ke restoran untuk menyerahkan surat pengunduran diri nya karena dia juga tidak tahu sampai kapan dia akan berada di Jakarta. setelah selesai dengan semua urusan di restoran Adam pun pamit kepada semua rekan kerjanya dan Amora pun hanya bisa menahan air matanya agar tidak tumpah ke pipi mulusnya. karena bagi Amora ini pertama kalinya dia merasa di cintai dan mencintai dengan tulus tanpa feedback namun semuanya akan segera berakhir.
Setelah Adam pulang dan akan segera berangkat ke Bandara Amora langsung pamit kepada Riska dan dengan alasan ada urusan sebentar di luar. Amora pun langsung memesan ojek online dan melaju menuju bandara.
sesampainya di bandara Adam yang memang sudah tahu bahwa Amora akan mengantarkan sampai bandara langsung memeluk erat tubuh kekasih cantik nya itu saat Amora sudah berjalan ke arahnya.
"Jangan nangis dong sayang, kan aku pergi nya cuman sebentar doang nanti kalau semua urusan di Jakarta sudah selesai pasti bakal balik ke Bali lagi. atau mungkin nanti kamu yang main-main ke Jakarta lagi ya." ucap Adam sambil memeluk Amora dan mengelus lembut pucuk rambut nya.
"Janji ya kabarin aku terus apapun yang terjadi, jaga mata dan hati kamu di sana sayang. ingat ada aku yang selalu menunggu kamu." jawab Amora sambil menangis sesenggukan di dada bidang Adam.
"Iya sayang, aku janji." sambung Adam sambil mengecup hangat kening Amora.
Sebenarnya Amora ingin ikut kemanapun Adam pergi, tapi dia punya banyak kerjaan di restoran. selain itu Amora juga tidak ingin kembali lagi ke Jakarta karena itu artinya dia akan mengungkit kembali masa lalu kelam nya. Tapi entah kenapa Amora merasa kalau ini pertemuan terakhir nya dengan Adam dia merasa dia dan Adam akan terpisah jauh. namun Amora menepis semua pikiran buruk nya dan hanya mampu membawa Adam ke dalam doa nya.
dan waktunya pun tiba, Adam harus pamit karena sebentar lagi pesawat nya akan terbang ke Jakarta. Amora hanya bisa terdiam terpaku melihat punggung kekasih nya itu pergi menjauh meninggalkan dirinya.
setelah lama merenung akhirnya Amora pun kembali lagi ke restoran karena kehidupan harus terus berlanjut.
setelah beberapa jam berlalu Amora yang sedari tadi tidak fokus bekerja akhirnya mendapatkan kabar dari Adam bahwa dia sudah sampai di bandara di Jakarta dan ini sedang di dalam mobil di perjalanan menuju rumah nya.
Amora merasa lega karena Adam sampai di tujuan dengan selamat, dan dia pun bisa melanjutkan pekerjaannya seperti biasa sambil menunggu kabar dari Adam lagi.
Namun satu jam, dua jam berlalu tidak ada kabar apapun lagi dari Adam. Amora yang menunggu Adam pun akhirnya kelelahan dan tertidur. ke esokan paginya Amora melihat ponselnya namun harapan nya pupus tak ada satupun panggilan dan pesan dari Adam. Amora pun mulai memberanikan diri untuk menelepon nomor Adam namun nomor Adam tidak aktif.
Amora menjadi khawatir namun dia tidak bisa berbuat apapun karena memang selama berpacaran dengan Adam Amora tidak pernah tahu siapa saja keluarga Adam.
dimana Adam tinggal di Jakarta dan lain sebagainya. ingin rasanya Amora mencari Adam ke Jakarta namun dia tidak punya keberanian sebesar itu untuk kembali ke kota yang sudah membentuk dirinya sedemikian rupa.
Namun Amora hanya bisa menunggu semoga ada kabar baik dari Adam. dan mau tidak mau Amora harus terus melanjutkan aktivitas nya seperti biasanya.
.
.
.
.
Hari berganti hari, Minggu lepas minggu dan bulan lepas bulan pun berlalu namun kabar dan keberadaan Adam tidak pernah di ketahui Amora. Amora yang merasa kepergian Adam membawa separuh nyawanya dan semangat hidupnya akhirnya memutuskan mencari Adam ke Jakarta. Yang artinya dia akan membuka lagi buku kenangan pahit nya namun dia sudah tidak perduli lagi dengan konsekuensi yang akan dia hadapi karena baginya sekarang Adam adalah segalanya.
Setelah mempersiapkan segalanya dan sampai di hari yang di tentukan Amora pun berpamitan kepada Riska, untuk berangkat ke Jakarta dengan alasan ada urusan penting dan dia bilang kemungkinan dirinya akan di Jakarta selama dua Minggu ke depan.
beberapa jam berlalu kini Amora sudah menginjakkan kaki nya kembali ke bandara yang dulu pernah di janjikan nya tidak akan ke sini lagi.
namun Amora mencoba melupakan semuanya, Amora pun memesan taksi online dan meminta agar dirinya di antar kan ke apartemen nya. karena saat Amora menjual semua harta benda nya dulu sengaja apartemen nya tidak di jual karena menurut Amora itu bisa jadi investasi.
karena jarak antara rumah Amora dan apartemen tidak terlalu jauh beberapa menit kemudian Amora telah sampai di depan apartemen dan jujur saja dia sebenarnya sangat merindukan tempat ini.
perlahan tapi pasti Amora membuka pintu apartemen itu apartemen yang menyimpan sejuta sakit Amora karena di tempat ini lah dulu Amora setiap harinya menyesali semua perbuatannya namun tidak bisa keluar dari zona nyaman nya itu.
Amora pun mulai merapikan semua barang-barang nya dan mandi, setelah nya dia beristirahat karena ini sudah malam dan sia sangat merasa kelelahan dan berniat besok pagi akan segera mencari Adam.
"Ah aku sangat merindukan ranjang ini." ucap Amora berbicara sendiri saat dirinya sudah merebahkan tubuh mungil nya di atas ranjang miliknya.
Tidak butuh waktu lama untuk Amora terpejam dan mengarungi dunia mimpi nya. dan waktu pun terus berlalu dan kini pagi sudah datang menghampiri bahkan cahaya mentari pagi sudah masuk melalui celah-celah gorden.
Amora yang merasakan matanya terasa silau pun memaksa bangun dari tidurnya dan ingin langsung mandi dan sesegera mungkin mencari pujaan hatinya itu.
"Aduh enak banget bisa tidur se nyengak ini." batin Amora sambil meregangkan otot-otot nya.
Amora pun turun dari ranjang dan segera menuju kamar mandi namun saat Amora mengambil handuk di lemari tiba-tiba ponselnya berdering. Amora pun menyambar ponsel yang terletak di atas meja kamar nya.
"Lho ngapain mbak Riska pagi-pagi begini sudah menelepon sih?" batin Amora saat melihat ada nama Riska ada di layar ponsel.
"Halo ada apa ya mbak, kenapa menelepon pagi-pagi begini?" tanya Amora saat panggilan telah tersambung.
" huhuhu....Amora tadi malam restoran kita kebakaran dan semua nya sudah hangus tanpa sisa." Jelas Riska di iringi tangisan.
"Mbak lagi bercanda kan? mau nge prank Amora kan?" tanya Amora yang masih tidak percaya dengan berita Riska.
"Tidak Amora, mbak sudah berkata sejujurnya. mbak juga tidak tahu harus bahagia apa sedih." sambung Riska lagi.
"Maksud mbak?" tanya Amora kebingungan.
"Kalau seandainya kamu tidak berangkat ke Jakarta mungkin saja restoran tidak akan terbakar. Tapi kalau restoran tetap terbakar mungkin kamu juga akan jadi salah satu korban kebakaran itu Amora." jelas Riska yang masih di iringi tangis nya.
Sedari tadi memang Amora masih belum percaya dengan penjelasan Riska. dan dia pun mencoba mendengarkan penjelasan Riska bahkan Amora langsung membuka berita seputar Bali dan ternyata benar bahwa restoran miliki nya kebakaran dan semuanya sudah ludes terbakar.
Amora sudah tidak mendengarkan penjelasan Riska lagi dia hanya terkulai lemas di lantai. Betapa Tuhan masih sangat menyayangi nya dan memberikan dia kesempatan hidup karena benar kata Riska jika saja kemaren Amora tidak berangkat ke Jakarta mungkin sekarang dia sudah hangus terbakar di dalam restoran itu. karena memang hanya Amora yang tinggal di restoran itu sedangkan rumah Riska tidak jauh dari restoran itu dan Riska tinggal bersama suami dan anak-anak nya.dan para karyawan restoran nge kos di sekitar restoran.
"Amora apa kamu baik-baik saja?" tanya Riska karena tidak ada jawaban dari lawan bicaranya itu.
"Iya mbak Amora baik-baik saja, mbak yang kuat ya ini sudah takdir yang kuasa untuk kita." kata Amora menguatkan Riska.
"Kamu juga yang kuat ya Amora, bentar ya ada polisi mbak harus memberikan keterangan dulu. nanti kita sambung lagi telepon nya." kata Riska menutup telepon.
"iya mbak." hanya itu jawaban Amora, dan panggilan pun berakhir sementara Amora masih terduduk di lantai meratapi nasibnya yang selalu begitu menyedihkan. Amora pun menangis sejadi-jadinya karena sudah lama dia tidak mengeluarkan uneg-uneg nya dengan berbicara sendiri sambil menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Inik Maybelle
Siapa yya y membakar kedainya amo
2022-08-13
0
Nur Leveganti
pasti perbuatan mamanya Adam,sangat pedih nasipmu mor
2022-03-20
0
Maria Fransiska
itulah cobaan hidup berpasrahlah mor
2022-03-01
0