Restoran

Amora hanya bisa mengamati semua berita yang dia baca di media sosial mengenai kebakaran restoran nya tanpa bisa berbuat apapun. Bahkan seharian ini Amora tidak mandi dan tidak makan karena dia benar-benar terpukul dengan masalah yang dia hadapi nya ini.

Kini Amora tidak lagi memikirkan tujuan utama nya pulang ke Jakarta, dia benar-benar frustasi karena semua harta benda nya yang di Bali sudah ludes terbakar, bahkan tidak tahu siapa yang harus di salahkan untuk kejadian ini karena polisi masih menyelidiki kasus kebakaran itu.

Amora pun hanya bisa mengurung diri di kamar. Sedangkan Kevin yang sudah tahu semua kejadian yang menimpa Amora dan sudah tahu keberadaan Amora sekarang di Jakarta dari sepupunya Riska menyuruh Clara untuk menemui Amora di apartemen nya dan menenangkan Amora. Karena kebetulan Kevin sedang berada di luar kota jadi dia tidak dapat menghibur Amora.

Ting, tong.. suara bel apartemen Amora. Suara bel itu membuyarkan lamunan nya Amora dan mau tidak mau Amora harus membuka pintu apartemen nya untuk melihat siapa tamu yang tidak di undang itu.

"Lho cla, kok kamu bisa tahu aku sedang ada di Jakarta?" Ucap Amora saat melihat tamu yah datang adalah Clara sahabat nya.

"Iya mor, Kevin sudah cerita semuanya. Kamu yang kuat ya mor." Jawab Clara yang langsung memeluk Amora.

"Hehehe iya cla, aku ga apa-apa kok yah namanya juga sudah takdir semuanya sudah di atur sama yang di atas kita hanya bisa menjalani saja." Kata Amora mencoba menyembunyikan kesedihannya.

"Yasudah yuk masuk dulu, jangan berdiri di depan pintu begini." Ajak Amora sambil menarik tangan Clara.

Clara pun menurut dan mengikuti Amora masuk ke dalam apartemen nya dan duduk di sofa ruang tamu.

"Lalu apa rencana kamu setelah ini mor? Apa kamu akan tetap kembali ke Bali?" Tanya Clara setelah mereka berdua berbincang panjang lebar.

"Entah lah cla, aku juga bingung mau ngapain setelah ini. Kalau balik ke Bali apa yang akan ku dapat kan di sana? Restoran saja sudah terbakar semua nya, di sini apa yang bisa ku harapkan aku sudah tidak punya harta benda lagi untuk biaya hidup sehari-hari saja aku bingung mau cari dari mana." Jelas Amora dengan wajah kebingungan.

"Oh iya mor, apa kamu tidak ada niat mau bekerja?, Ya memang benar sih kata kamu kehidupan harus terus berlanjut sementara uang kamu sudah kamu investasi semuanya di restoran sedangkan tabungan kamu juga sudah menipis?" Tanya Clara.

"Sebenarnya ada cla, tapi kalau wanita tidak berpendidikan seperti aku mau kerja di mana cla?. Kalau kembali ke pekerjaan lama seperti nya aku sudah tidak mau lagi deh cla." Jawab Amora.

"Benar kata kamu mor, di zaman sekarang ini sangat susah mencari pekerjaan, sedang kan lulusan sarjana saja masih kesusahan cari pekerjaan apalagi yang seperti kita tidak memiliki ijazah." Kata Clara yang setuju dengan kata-kata Amora.

"Mor, tapi kamu yakin tidak mau lagi mencoba mencari om-om seperti dulu? Ya minimal untuk memperbanyak tabungan kamu lah. Selagi kamu masih cantik dan seksi kenapa tidak kamu manfaat kan saja semuanya?" Tawar Clara kepada Amora.

"Tidak cla, aku tidak mau lagi menyakiti istri-istri pertama om-om yang akan ku pacari nantinya." Tolak Amora yang memang sudah bertekad.

"Tapi kan kamu masih menyimpan nomor nya om-om kamu, rata-rata kan mereka itu adalah pebisnis yang hebat kenapa kamu tidak meminta pekerjaan saja di kantor mereka. Minta jabatan sebagai sekretaris." Saran Clara.

"Tidak cla, aku tidak mau lagi berhubungan dengan mereka semua. Aku sudah berniat untuk keluar dari belenggu dosa itu dan apapun yang terjadi aku tidak akan kembali ke masa lalu suram itu lagi." tolak Amora.

Clara yang menyadari bahwa sahabat nya itu adalah seorang perempuan keras kepala hanya bisa mengikuti kemauan Amora saja. Untuk menghilangkan kebosan Amora akhirnya Clara mengajak Amora untuk makan siang di luar. Awalnya Amora menolak namun karena Clara terus memaksa akhirnya Amora mau.

Setelah Amora mandi dan bersiap-siap, dia dan Clara pun pergi ke luar dan mengendarai mobil Clara menuju restoran terdekat. Clara pun mulai mengalihkan topik pembicaraan agar Amora merasa nyaman.

Sesampainya di restoran mereka berdua pun makan siang bersama dan sedikit banyak nya Amora bisa melupakan sedikit masalahnya berkat kehadiran Clara.

Namun tanpa mereka berdua sadari sepasang bola mata sedang mempersiapkan mereka berdua dengan amat sangat teliti. Ya yang menatap mereka adalah Arya, sebenarnya Arya ingin melupakan Amora dan memulai kembali kehidupan rumah tangga nya seperti sedia kala. Namun apalah daya nya Arya tidak dapat mengatur perasaannya dan menentukan siapa yang harus di cintai nya. Karena semakin Arya ingin melupakan Amora semakin besar juga rasa cinta nya kepada Amora. Namun Arya ikhlas membiarkan Amora bahagia di Bali sana karena bagi Arya kebahagiaan Amora adalah kebahagiaan nya juga.

Tadi Arya ada meeting dengan client di restoran ini, dan saat dia ingin keluar dari ruang VIP dia melihat seorang perempuan yang sangat amat di rindukan nya. Setelah memperjelas penglihatan nya ternyata Arya tidak salah wanita yang sedang duduk di pojok ruangan itu benar Amora.

Arya yang buru-buru ke kantor akhirnya berniat akan mencari tahu apa alasan Amora kembali lagi ke Jakarta, dan apa Amora ada masalah kenapa wajahnya begitu si tekuk. Arya pun menyuruh anak buah nya untuk mencari tahu tentang Amora. Dan Arya langsung meninggalkan Amora serta sejuta kerinduan nya kepada Amora.

.

.

.

Beberapa menit setelah mereka selesai makan siang, dan Clara yang harus menjemput anak nya pulang sekolah. Clara pun mengantarkan Amora pulang ke apartemen karena saat Clarisa mengajak Amora ikut menjemput anak nya Clara tapi Amora menolak dan meminta untuk di antar ke apartemen saja.

Sesampainya di apartemen Amora pun masuk ke dalam apartemen nya dan merebahkan tubuhnya Di ranjang miliknya.

"Kenapa dunia begitu kejam kepada perempuan sebatang kara seperti ku?, Kenapa semuanya meninggalkan ku kenapa, kenapa?" Tanya Amora kepada dirinya sendiri.

"Adam kamu jahat kamu bilang kamu akan selalu ada di sisi ku apapun yang terjadi, tetapi kenapa dam, kenapa kamu tega meninggalkan ku di saat seperti ini di saat aku baru merasakan cinta yang tulus untuk pertama kalinya. apa wanita murahan seperti ku sangat begitu tidak pantas untuk di cintai hah?" sambung Amora lagi.

Amora menangis sejadi-jadinya, saat mengingat semua perjalanan hidup nya yang begitu tragis sampai ke titik ini. Titik dimana dia sedang jatuh sejatuh-jatuhnya.

Amora benar-benar menyesali semua kejahatan nya dulu karena sering merebut suami orang Dan memeras mereka. Menurut Amora ini semua adalah karma karena kejahatan nya.

Amora yang kelelahan menangis dan meratapi nasibnya hanya bisa tertidur di ranjang nya.

Terpopuler

Comments

Inik Maybelle

Inik Maybelle

siannya amora...ayoo amo...bangkit.jangan lemah.vari lah keja y baik,walaupun hanya cuci pirin

2022-08-13

0

Shillamaulinn

Shillamaulinn

clarisa siapa thorr??

2022-04-17

0

Nur Leveganti

Nur Leveganti

memilukan sekali perjalanan hidupmu amora

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Reed Apple
3 Pria Baru
4 Tamu Tak diundang
5 Kenangan pahit
6 Ingin Berubah
7 Bisnis
8 Pantai
9 Pacaran
10 Pulang
11 Menyusul ke Jakarta
12 Restoran
13 Kecurigaan Tama
14 Penculikan
15 Balasan Tama
16 Ravi
17 Pekerjaan baru
18 Perjanjian
19 Pendekatan
20 Bertanya
21 Kedatangan Miko
22 Rencana Miko
23 Surat perjanjian
24 Tidur bersama
25 Sarapan
26 Pindah kamar
27 Perdebatan
28 Perasaan kamu
29 Penyatuan
30 Mandi Bersama
31 Black card
32 Tamu Bulanan
33 Siapa Ravi
34 Menyukai Amora
35 Rindu Amora
36 Penculikan Amora
37 Dendam Tama
38 Penyelamatan Amora
39 Panggil aku sayang
40 Kenapa Tidak Menikah
41 Ngedate
42 Bertemu Clara
43 Kedatangan Elsa
44 Mengajak ke pesta
45 Bertemu Elsa
46 Foto Berdua
47 Menikah
48 Langit dan Bumi
49 Visual
50 Penjelasan Adam
51 Kemarahan Miko
52 Kejujuran Ravi
53 Berpacaran lah dengan ku
54 Pindah kamar
55 Dinner
56 Putuskan Dia
57 Pindah
58 Kedatangan Mama
59 Menantu Idaman
60 Kejujuran Ravi
61 Mengabari Amora
62 Rencana jahat Adam
63 Kemarahan Sovi
64 Pertolongan
65 Bertemu camer
66 Ujian
67 Ujian 2
68 Putuskan dia
69 Kejujuran
70 Keadaan Amora
71 Masakan Amora
72 Mengabari Sean
73 Kejutan
74 Ancaman Sean
75 Melamar Amora
76 Menikah
77 Bertemu orang spesial
78 Malam pertama
79 Malam pertama 2
80 Berbelanja
81 Masak Bersama
82 Ke Apartemen
83 kejujuran
84 Tinggal Bersama
85 rencana Ravi
86 Senjata makan tuan
87 Ke Mall
88 Pencuri Parfum
89 Gado-gado
90 Garis Dua
91 pengumuman
92 Bertemu Kevin
93 Gulali
94 Jangan pindah
95 Ravi
96 Sarapan Dari Sovi
97 kedatangan Elsa
98 Sekretaris Baru
99 Mencoba membuka Hati
100 Resepsi pernikahan
101 Mengidam
102 Mangga muda pak Rt
103 Bagaimana Kanaya
104 Tujuan Kanaya
105 Toko roti
106 Butik
107 Konferensi pers
108 Perhitungan
109 Menjenguk Elsa
110 Tukang Sate
111 kedatangan Ana
112 Ravi dan Kanya
113 Kedatangan Kanaya
114 Dinner
115 Pertanyaan Keluarga
116 Lanjut
117 Pelakor
118 Penolong
119 Mau jadi pacar pura-pura
120 Membuat kue
121 Bolu bantet
122 Percobaan Kanaya
123 Rasa tidak bersalah
124 Gagal
125 Makan Malam
126 Bertemu Ayu
127 Kerja sama
128 Penjelasan ke ayu
129 Penyebaran Undangan
130 Resepsi pernikahan
131 pertanyaan Kanaya
132 Ancaman
133 Mengungkapkan perasaan
134 penghilang bukti
135 Menerima
136 Oleh-oleh untuk camer
137 Perdebatan
138 Jatah
139 Tes Ayu
140 Bertemu Kevin
141 Kejujuran Kanaya
142 Pindahan Ayu
143 Kejujuran Kanaya
144 Makan siang
145 Membuat Camilan
146 Settingan
147 Liburan
148 Membeli Berlian
149 Pesan Miko
150 Penyelesaian
151 BBQ an
152 Mengobrol
153 Mencari Kehangatan
154 penyelesaian
155 pembatalan kontrak kerja
156 kebun teh
157 Dendam Elsa
158 Sakit
159 Dukung Ravi
160 Kecantikan Ayu
161 Kematian Ana
162 Jalan-jalan bersama Ayu
163 Apa artinya aku
164 ke kampus
165 Makan siang
166 Lupakan semua nya
167 Rencana Pertunangan
168 Ungkapan Steven
169 Putus
170 Percobaan bunuh diri
171 Tidur dengan ku
172 Menjemput Kanaya
173 Bahy syyaid Wijaya
174 Pertunangan
175 Hancur
176 Masih belum terima
177 Kerja baru
178 Pamit pindah
179 Hargai keputusan ku
180 Kecelakaan
181 Donor Darah
182 Jangan Pindah
183 Kondisi Ravi
184 Kedatangan Kanaya
185 Kesadaran
186 Suapin Ravi
187 Cerita dongeng
188 Drama pagi
189 Hampir
190 bertemu Steven
191 rencana Steven
192 Kantor polisi
193 Melaporkan Steven
194 Bertemu Kanaya
195 Melamar
196 Menikah
197 Pulang Kampung
198 Kampung Halaman Ayu
199 Mengobrol dengan Bapak
200 Merindukan mu
201 Ikut ke ladang
202 Nasehat Bapak
203 Memancing
204 Pulang ke Jakarta
205 Pertunangan
206 Lamaran
207 Akad nikah
208 Season 2 Kehidupan Rumah tangga Ravi dan Ayu
209 Kesucian
210 Belum siap
211 Tamu bulanan
212 Mengabari Sovi
213 Menjemput ke bandara
214 Mall
215 ke Kampus
216 Bertemu Cinta pertama
217 ingkar janji
218 jas
219 Makan Siang
220 Aku Mau
221 Boleh ku panggil Sayang
222 Berbohong
223 Mulai curiga
224 Maaf
225 Mengakhiri
226 Jujur
227 Biarkan Aku sendiri
228 Ancaman Devina
229 Kemarahan Miko
230 Hikmah
231 Terimakasih
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Perkenalan
2
Reed Apple
3
Pria Baru
4
Tamu Tak diundang
5
Kenangan pahit
6
Ingin Berubah
7
Bisnis
8
Pantai
9
Pacaran
10
Pulang
11
Menyusul ke Jakarta
12
Restoran
13
Kecurigaan Tama
14
Penculikan
15
Balasan Tama
16
Ravi
17
Pekerjaan baru
18
Perjanjian
19
Pendekatan
20
Bertanya
21
Kedatangan Miko
22
Rencana Miko
23
Surat perjanjian
24
Tidur bersama
25
Sarapan
26
Pindah kamar
27
Perdebatan
28
Perasaan kamu
29
Penyatuan
30
Mandi Bersama
31
Black card
32
Tamu Bulanan
33
Siapa Ravi
34
Menyukai Amora
35
Rindu Amora
36
Penculikan Amora
37
Dendam Tama
38
Penyelamatan Amora
39
Panggil aku sayang
40
Kenapa Tidak Menikah
41
Ngedate
42
Bertemu Clara
43
Kedatangan Elsa
44
Mengajak ke pesta
45
Bertemu Elsa
46
Foto Berdua
47
Menikah
48
Langit dan Bumi
49
Visual
50
Penjelasan Adam
51
Kemarahan Miko
52
Kejujuran Ravi
53
Berpacaran lah dengan ku
54
Pindah kamar
55
Dinner
56
Putuskan Dia
57
Pindah
58
Kedatangan Mama
59
Menantu Idaman
60
Kejujuran Ravi
61
Mengabari Amora
62
Rencana jahat Adam
63
Kemarahan Sovi
64
Pertolongan
65
Bertemu camer
66
Ujian
67
Ujian 2
68
Putuskan dia
69
Kejujuran
70
Keadaan Amora
71
Masakan Amora
72
Mengabari Sean
73
Kejutan
74
Ancaman Sean
75
Melamar Amora
76
Menikah
77
Bertemu orang spesial
78
Malam pertama
79
Malam pertama 2
80
Berbelanja
81
Masak Bersama
82
Ke Apartemen
83
kejujuran
84
Tinggal Bersama
85
rencana Ravi
86
Senjata makan tuan
87
Ke Mall
88
Pencuri Parfum
89
Gado-gado
90
Garis Dua
91
pengumuman
92
Bertemu Kevin
93
Gulali
94
Jangan pindah
95
Ravi
96
Sarapan Dari Sovi
97
kedatangan Elsa
98
Sekretaris Baru
99
Mencoba membuka Hati
100
Resepsi pernikahan
101
Mengidam
102
Mangga muda pak Rt
103
Bagaimana Kanaya
104
Tujuan Kanaya
105
Toko roti
106
Butik
107
Konferensi pers
108
Perhitungan
109
Menjenguk Elsa
110
Tukang Sate
111
kedatangan Ana
112
Ravi dan Kanya
113
Kedatangan Kanaya
114
Dinner
115
Pertanyaan Keluarga
116
Lanjut
117
Pelakor
118
Penolong
119
Mau jadi pacar pura-pura
120
Membuat kue
121
Bolu bantet
122
Percobaan Kanaya
123
Rasa tidak bersalah
124
Gagal
125
Makan Malam
126
Bertemu Ayu
127
Kerja sama
128
Penjelasan ke ayu
129
Penyebaran Undangan
130
Resepsi pernikahan
131
pertanyaan Kanaya
132
Ancaman
133
Mengungkapkan perasaan
134
penghilang bukti
135
Menerima
136
Oleh-oleh untuk camer
137
Perdebatan
138
Jatah
139
Tes Ayu
140
Bertemu Kevin
141
Kejujuran Kanaya
142
Pindahan Ayu
143
Kejujuran Kanaya
144
Makan siang
145
Membuat Camilan
146
Settingan
147
Liburan
148
Membeli Berlian
149
Pesan Miko
150
Penyelesaian
151
BBQ an
152
Mengobrol
153
Mencari Kehangatan
154
penyelesaian
155
pembatalan kontrak kerja
156
kebun teh
157
Dendam Elsa
158
Sakit
159
Dukung Ravi
160
Kecantikan Ayu
161
Kematian Ana
162
Jalan-jalan bersama Ayu
163
Apa artinya aku
164
ke kampus
165
Makan siang
166
Lupakan semua nya
167
Rencana Pertunangan
168
Ungkapan Steven
169
Putus
170
Percobaan bunuh diri
171
Tidur dengan ku
172
Menjemput Kanaya
173
Bahy syyaid Wijaya
174
Pertunangan
175
Hancur
176
Masih belum terima
177
Kerja baru
178
Pamit pindah
179
Hargai keputusan ku
180
Kecelakaan
181
Donor Darah
182
Jangan Pindah
183
Kondisi Ravi
184
Kedatangan Kanaya
185
Kesadaran
186
Suapin Ravi
187
Cerita dongeng
188
Drama pagi
189
Hampir
190
bertemu Steven
191
rencana Steven
192
Kantor polisi
193
Melaporkan Steven
194
Bertemu Kanaya
195
Melamar
196
Menikah
197
Pulang Kampung
198
Kampung Halaman Ayu
199
Mengobrol dengan Bapak
200
Merindukan mu
201
Ikut ke ladang
202
Nasehat Bapak
203
Memancing
204
Pulang ke Jakarta
205
Pertunangan
206
Lamaran
207
Akad nikah
208
Season 2 Kehidupan Rumah tangga Ravi dan Ayu
209
Kesucian
210
Belum siap
211
Tamu bulanan
212
Mengabari Sovi
213
Menjemput ke bandara
214
Mall
215
ke Kampus
216
Bertemu Cinta pertama
217
ingkar janji
218
jas
219
Makan Siang
220
Aku Mau
221
Boleh ku panggil Sayang
222
Berbohong
223
Mulai curiga
224
Maaf
225
Mengakhiri
226
Jujur
227
Biarkan Aku sendiri
228
Ancaman Devina
229
Kemarahan Miko
230
Hikmah
231
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!