Sesampainya di red Apple aku menemui Clara sahabat sekaligus teman seprofesi ku. aku pun menangis di pelukan nya dan menjelaskan apa saja yang terjadi kepada ku hari ini.
Clara pun menenangkan ku, lalu mulai menasihati ku.
"Amora sayang, kalau mau jadi pelakor jangan nanggung dong, kamu harus kuat harus lebih garang dari istri pertama nya. ya kali baru di usir saja sudah langsung meninggalkan semua harta benda yang kamu dapatkan dengan mengorbankan diri kamu.
Oh iya satu lagi mulai besok kalau jadi pelakor agak pintar dikit ya sayang, kamu harus pintar-pintar menyisihkan uang yang di berikan oleh om-om kamu ke tabungan pribadi kamu. dan kalau perlu kamu minta kepada mereka rumah, mobil, tanah dan lain sebagainya di belikan atas nama kamu.
Biar sewaktu-waktu kalau kamu ketahuan oleh istri sah nya atau om-om kamu itu jatuh miskin kamu masih punya uang dan harta benda milik sendiri." Nasihat Clara panjang lebar kepadaku.
Setelah ku pikir-pikir ucapan Clara ada benarnya, aku memang tidak boleh lemah dan harus pintar dikit. akhirnya Clara pun mengenalkan ku kepada om Andre, seorang om-om pengusaha sukses yang tidak bisa memiliki keturunan.
Om Andre pun bersedia menjadikan aku sebagai wanita simpanan nya, dan semenjak berpacaran dengan om Andre aku mulai menyisihkan uang dari om Andre.
Aku mulai meminta ini dan itu atas nama ku. Begitu lah seterusnya hidupku lambat laun aku semakin lihay menggoda laki-laki kaya. dan pundi-pundi uang ku pun semakin bertambah.
Namun semenjak di tebus oleh om Bambang, aku sudah tidak mau lagi menjadi wanita malam. karena walaupun begitu bagiku kesehatan masih sangat penting. karna kalau aku menjadi wanita malam aku tidak tahu pria bagaimana saja yang akan tidur dengan ku.
"Huh..." aku menghembuskan nafas ku kasar, saat aku sudah keluar dari dalam mobil mewahku dan mengingat semua kejadian di hidup ku. kini aku berdiri di depan klub red Apple ini, rasanya kehidupan ku hanya berputar-putar di tempat ini.
Aku masuk ke dalam red Apple, dan seperti biasa kedua satpam penjaga red Apple ini akan selalu menggoda ku. Yah aku sudah cukup lama kenal dengan mereka, jadi godaan mereka berdua sudah jadi hal biasa bagiku.
"Ya ampun neng Amora cantik banget sih." goda Dadang salah satu satpam sambil mengelus lembut lengan mulus ku.
"Hahaha Abang Dadang bisa saja." jawab ku sambil mentoel hidung mancung nya Dadang.
"Boleh lah neng kita minum-minum dulu." ajak Supri sang satpam satu lagi sambil mendekatiku.
"Boleh dong, tapi nanti ya sekarang kalian harus bekerja dulu, entar mami Silvi marah lho." ucapku mengingatkan mereka sambil berjalan meninggalkan mereka.
"janji ya neng,abis kami tugas." teriak Supri.
"ku bulatkan jari ku tanda ok."
Akhirnya aku pun masuk ke dalam klub malam itu, ku lihat Kevin sahabat ku sudah tersenyum dari jauh di bawah kelap-kelip lampu redup diskotik.
"Tumben main ke sini mor, pacar nya lagi balik ke rumah istri nya ya?" goda Kevin saat aku sudah duduk di depan bar.
"Hmm" jawab ku cuek karena sedikit kesal dengan Kevin yang memang suka sekali mengganggu ku.
Kevin adalah salah satu bartender di klub malam ini, aku dan Kevin sudah cukup lama bersahabat, bahkan dia sudah tahu baik buruknya aku.
"Kasihan banget sih cantik-cantik malah bobo nya sendirian, sini bobo sama Abang saja." goda Kevin kepadaku.
"Ah berisik Lo, sudah buatin gue satu minuman yang biasa." ucap ku memerintah Kevin.
"Ada rasa baru nih mor, mau coba ga?" tanya Kevin yang memang sangat pandai mengkolaborasikan minuman.
"Hmm boleh deh," jawab ku.
Selagi menunggu Kevin menyiapkan minuman untuk ku aku duduk sambil menatap orang-orang yang sedang ada di bar ini, ada yang sedang bercumbu, ada yang bermesraan dan ada yang sedang menari kegirangan setengah sadar.
Aku pun menyalakan sebatang rokok dan mulai menghisap nya dengan sangat santai, bahkan walaupun dengan keadaan seperti ini. di tengah-tengah riuh nya suara musik.
Memang dari tempat ini lah karakter ku di bentuk jadi aku sudah terbiasa dengan kondisi tempat ini. Makanya walaupun sudah tidak bekerja di sini aku tetap sering mengunjungi tempat ini, tapi untuk bekerja di tempat ini aku tidak akan Sudi lagi apapun ceritanya.
"special for you," ujar Kevin yang menyerahkan minum hasil mix and match an nya kepadaku.
"Thank you baby," ucap ku langsung meneguk habis minum itu.
"wow amazing, enak banget Kevin" ucap ku sambil menyesap sisa minuman yang masih tersisa di bibir ku.
"Apa kau mau lagi?" tanya Kevin yang merasa bahagia dapat pujian dari ku.
"Tentu sayang," jawab ku yang nagih dengan racikan baru kevin itu.
Kevin pun mulai meracik kembali minuman untuk ku dan aku menghisap rokok ku lagi sambil menunggu Kevin dan mulai menikmati alunan musik.
"Hay nona, apa kau sendiri an?" tiba-tiba seorang pria tampan dengan tubuh atletis dan kulit putih susu datang mendekati Amora.
"Hay, iya aku hanya sendiri saja." jawab Amora Dengan ekspresi wajah yang biasa saja sambil menghisap sebatang rokok.
"Boleh aku duduk di sini?" tanya nya sambil menunjuk kursi di sebelah Amora.
"Tentu saja, itu tersedia untuk umum siapapun boleh duduk di situ," ucap Amora cuek.
Yah begitu lah Amora, walaupun dia simpanan om-om kaya dan mantan perempuan malam namun kalau sudah terikat dengan satu orang dia akan cuek ke pria lain mau itu se tampan dan se tajir apapun.
"Baiklah," jawab sang pria sambil duduk di sebelah Amora.
"Boleh kah aku tahu siapa namamu cantik?" tanya pria itu yang tak melepas pandangan nya dari wajah cantik dan tubuh seksi Amora.
"Tentu saja, kalau hanya untuk sebuah nama kenapa tidak, namaku Amora." jawab Amora sambil tersenyum.
"Wah nama yang cantik se cantik orang nya." ucap sang pria.
"Terimakasih," kata Amora sambil terus menghisap rokok nya.
Kevin pun menyerahkan minum kedua Amora, dan seperti biasa akan langsung di teguk habis oleh Amora. Amora menyapu sisa minuman yang menempel di bibir seksi nya.
Tentu saja itu menjadi pemandangan terbaik untuk pria yang ada di sebelahnya, karena sedari tadi dia tak berkedip memandang Amora.
"Hey nyonya apa kau tidak mau tau siapa namaku?" tanya sang pria yang tidak ingin putus obrolan dengan Amora.
"Hmm, nama mu siapa?" kini Amora menatap pria itu.
"Namaku Pratama, biasa di panggil Tama." jawab pria sambil tersenyum manis.
"Oh Pratama, hmm berapa sekarang usia mu?"
"Aku sekarang sudah berusia 22 Tahun, dan sekarang sedang menempuh pendidikan sarjana di Amerika." jawab Pratama menjelaskan.
"Wow hebat calon sarjana ya." ucap Amora tersenyum.
"Lalu kau nyonya?, berapa usiamu dan apa kesibukan mu sekarang?" tanya Tama yang penasaran.
"Usiaku sekarang 25 tahun, aku tidak punya kesibukan alias pengangguran." Amora tersenyum simpul.
"Wah benarkah? ku pikir aku lebih tua dari mu ku kira tadi usiamu masih 17 Tahun dan masih anak SMA." ucap Tama yang sedikit kaget mendengar penjelasan Amora.
"Hahaha kau yang benar saja, aku lebih tua 3 tahun dari mu, jadi panggil aku mbak ya." titah Amora sambil tertawa kecil.
"Baiklah mbak Amora, kau terlihat seperti ABG pasti kau sering perawatan kan? dan ku yakin hidup mu pasti penuh kebahagiaan." Tebak Tama yang merasa Amora adalah putri orang kaya yang suka foya-foya.
"Hahaha iya Tama hidupku sangat bahagia bahkan bahagia sekali." jawab Amora tersenyum.
Tiba-tiba ponsel Amora berdering, dan mau tidak mau dia pamit kepada Tama,dan segera keluar dari klub itu untuk mengangkat panggilan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Inik Maybelle
Om Arya y nepon dong.cepat balik.
2022-08-13
0
Asnaini Abdullah
Anaknya om arya nih ... wah bisa heboh nih bapak dan anak rebutan amora 🤭🤭
2022-05-26
0
Siti Fitriyah
bapak sama anak sama sama suka amora
2022-04-21
0