Kecurigaan Tama

Baru saja Amora memejamkan matanya, bel apartemen nya kembali berbunyi berkali-kali dan mau tidak mau Amora harus membuka kan pintu untuk tamu yang tidak di undang itu. Amora berpikir mungkin saja yang datang Clara karna ada barang nya yang tertinggal atau yang lainnya.

Amora pun menuruni tangga dan segera membuka pintu apartemen nya. dan betapa terkejutnya Amora saat melihat ada Arya yang sedang berdiri di hadapannya.

"Lho kok om Arya bisa ada di sini?" tanya Amora kebingungan.

Namun bukan nya menjawab pertanyaan Amora Arya langsung memeluk Amora, karena sungguh dia sangat merindukan mantan kekasihnya itu.

"om lepasin, kita bukan muhrim," tolak Amora yang langsung mendorong paksa badan Arya agar menjauh dari tubuhnya.

"Hahaha bukan muhrim kamu bilang Amora, setelah apa yang sudah kita lakukan selama ini?" tanya Arya dengan tawa menggelegar nya.

"Amora tahu om, bahwa dulu kita pernah melakukan sebuah kesalahan yang fatal. tapi izinkan Amora mencoba berubah dan menjalani hidup yang lebih baik lagi." ucap Amora dengan wajah memohon.

"Amora saya sangat mencintai mu, saya tidak bisa jauh dari kamu. saya sudah mencoba beberapa bulan ini tetapi saya semakin mencoba melupakan kamu maka cinta saya semakin besar kepada kamu. saya mohon Amora menikah lah dengan ku akan ku berikan semuanya untuk mu. hidup ku kebahagiaan segalanya akan saya berikan." kata Arya memohon sambil menggenggam kedua tangan Amora.

"Maaf om Amora tidak bisa, tidak ada rasa cinta di hati Amora untuk om. Amora mohon jangan ganggu Amora lagi om biarkan kita menjalani kehidupan kita masing-masing ya." pinta Amora sambil melepaskan genggaman tangan itu dan langsung menutup pintu apartemen nya.

"Amora saya tahu kamu masih di balik pintu, ingat Amora saya sudah terbiasa mendapatkan apapun yang saya ingin kan. maka jika saya tidak dapat mendapatkan kamu dengan cara baik-baik jangan salah kan saya jika saya akan melakukan segala cara untuk mendapatkan dan menikahi kamu." Ancam Arya saat pintu itu tertutup.

Amora yang ada di balik pintu hanya diam saja, dia tahu benar siapa Arya semua kata-kata nya akan menjadi kenyataan. namun mau bagaimana lagi Amora juga tidak dapat berbuat apapun.

Arya pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah karena hari sudah sore. dan dia yakin Amora tidak akan membukakan pintu untuk nya jadi sia-sia saja dia menunggu Amora di depan pintu namun dia sudah mulai menyusun rencananya.

Namun karena Arya merasa kecewa dengan penolakan Amora Arya pun pergi ke klub malam dulu untuk menenangkan pikirannya dan mencari hiburan di sana. semenjak Amora memutuskan hubungan nya dengan Arya, Arya memang banyak berubah. dulu saat Arya masih berpacaran dengan Amora Arya adalah pria yang lemah lembut dan kini berubah menjadi pria yang kasar.

Arya yang selalu pintar membagi waktu antara kantor, Amora dan rumah kini menjadi tidak memiliki jadwal. Arya sering sekali telat pulang ke rumah bahkan dulu dia begitu penurut kepada Kiya istrinya kini berubah menjadi pemarah dan sering membentak Kiya bahkan Arya sering sekali main tangan kepada Kiya.

Namun Kiya selalu sabar dan pasrah menghadapi kemarahan Arya dan memilih memendam semuanya sendiri.

Arya sering jajan di klub malam, mencoba berbagai macam jenis perempuan malam tapi tak ada satupun yang seperti Amora. kepergian Amora memang mengubah hidupnya dan mengambil kebahagiaan nya. namun saat Arya tahu bahwa hidup Amora sudah membaik semenjak dia pindah ke Bali bahkan Amora memang sungguh-sungguh ingin berubah Arya pun mencoba mengikhlaskan Amora dan tidak ingin mengganggu Amora lagi.

Namun pertemuan tidak sengaja di restoran tadi mengubah semua pola pikir Arya tentang Amora. entah kenapa tiba-tiba Arya merasa kini dia dan Amora sangat jauh akhirnya dia pun mulai merasa dia memang harus memiliki Amora. Arya pun semakin frustasi dengan keadaan ini bahkan dia tidak berselera dengan wanita-wanita malam yang mencoba menggodanya.

akhirnya Arya memutuskan pulang ke rumah dengan kondisi setengah mabuk. sesampainya di rumah kiya istri Arya kaget melihat kondisi Arya yang bajunya sudah acak-acakan bahkan tubuhnya berbau alkohol.

"mas kamu dari mana? kamu habis minum ya?" tanya Kiya meminta penjelasan dari suaminya itu.

"ahh diam kamu berisik" ucap Arya yang mendorong Kiya agar menjauh dari tubuhnya.

karena dorongan Arya terlalu kuat Kiya pun sampai terpental ke lantai. Tama yang baru saja keluar dari dapur melihat mama nya yang menangis dan terduduk di lantai. dengan sigap Tama langsung berlari dan membantu mama nya untuk bangkit berdiri.

"ma, mama tidak apa-apa kan?" tanya Tama sambil membantu kiya bangkit berdiri.

"Tidak sayang, mama baik-baik saja kok." jawab kiya menenangkan Tama.

"papa apa-apa an sih?" tega sekali papa mendorong mama sampai jatuh ke lantai." bentak Tama kepada papa nya.

"sekarang kamu sudah berani ya Tama bentak papa, ini balasan kamu kepada orang tua setelah kami susah payah membesar kan mu, hah?" tanya Arya kembali membentak putra bungsu nya itu.

"pa Tama juga tidak akan membentak papa kalau papa tidak berubah seperti sekarang ini. papa kenapa sih kenapa papa banyak berubah hah?" tanya Tama meminta penjelasan.

"diam kamu Tama, kamu tidak berhak membentak papa, ingat ya Tama kamu itu masih hidup dengan papa dan kamu masih bekerja di perusahaan papa jadi jangan berani-berani nya kamu ya." kata Arya mulai terpancing emosi.

"Hah, perusahaan papa? ingat pa dulu papa itu siapa kalau bukan karena mama yang mengangkat derajat papa mungkin sampai sekarang papa masih jadi gembel." ucap Tama mulai membalas emosi papa nya.

"plak..." kurang ajar ya kamu Tama, berani kamu bicara seperti itu sama papa."satu tamparan mendarat di pipi Tama.

"buk..." tanpa banyak bicara Tama langsung membalas tamparan papa nya dengan satu tonjokan di pipi Arya.

keadaan semakin panas, bahkan bibir Arya pun sampai mengeluarkan sedikit darah, tentu saja kiya panik dan kaget dengan keadaan itu.

"mas, Tama sudah cukup. kenapa kalian malah jadi berantam sih?" lerai Kiya sambil menangis.

"ajarin tuh anak kamu biar tahu sopan santun." ucap Arya yang langsung meninggalkan Tama dan Kiya dan berlalu ke kamar nya.

"Tama sayang, mama mohon jangan pancing emosi papa kamu nak mama tidak mau sampai terjadi keributan seperti tadi ya." pinta Kiya pada putra bungsu nya itu.

"ma Tama juga tidak mau melakukan itu kalau papa tidak bertindak kasar sama mama, Tama tidak tahu apa yang membuat papa jadi berubah seperti ini." ucap Tama membela dirinya.

"iya sayang mama ngerti kok, mama baik- baik saja kok nak. yasudah sana gih Tama istirahat mama juga mau menyiapkan pakaian untuk papa mu nak." titah kiya kepada putra bungsu nya itu.

"iya ma," jawab Tama yang langsung berlalu meninggalkan mama nya.namun sudah tersusun seribu satu cara di pikirkan Tama untuk mengungkap penyebab perubahan papa nya.

setelah nya Tama pun mengumpulkan para pelayan di rumah itu dan menanyakan hal apa saja yang sudah terjadi di rumah ini Antara mama dan papa nya selama Kaka nya sudah menikah dan Tama berada di luar negeri. awalnya para pelayan memilih bungkam namun karena desakan Tama akhirnya para pelayan mulai membuka mulut bahwa beberapa bulan ini Arya sering sekali melakukan kdrt kepada Kiya. dan Arya selalu mengancam para pelayan agar tidak buka mulut sementara Kiya selalu mengangguk kepada pelayan mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Tama menjadi begitu marah mendengar penjelasan para pelayan, dia merasa papa nya banyak berubah.

Tama adalah anak kedua dari Arya dan Kiya, danTama memiliki kakak tiri perempuan hasil pernikahan pertama kita dengan suami pertamanya. namun Tama sangat menyayangi Kaka nya itu dengan sepenuh hati.

Beberapa bulan yang lalu kakak nya menikah dengan seorang pebisnis asal Malaysia jadi sang kakak harus ikut pindah dengan sang suami ke negara tetangga. sedangkan Tama yang baru saja selesai menempuh pendidikan S1 nya di Amerika pulang ke Indonesia karena ingin membantu Arya mengurus perusahaan karena nantinya Tama adalah pewaris tunggal perusahaan itu.

Sebenarnya Arya dulunya adalah seorang pria sederhana yang tidak Sengaja di cintai oleh Kiya seorang janda anak satu yang memiliki harta yang lumayan banyak karna peninggalan suaminya. akhirnya setelah melewati banyak rintangan akhirnya kiya dan Arya pun menikah dan hasil pernikahan mereka lahir lah Arya.

Namun semenjak Kiya hamil Tama Arya pun mulai mengambil alih semua urusan perusahaan dan menyuruh kiya lebih fokus mengurus rumah tangga dan anak-anak.

kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja dan harmonis tapi semuanya berubah setelah beberapa bulan yang lalu, Arya banyak berubah entah apa penyebabnya.

sementara di kamar nya Tama menyuruh seseorang untuk memata-matai papa nya, bahkan Arya mencoba menyadap ponsel milik sang papa saat Arya sedang mandi. namun Tama tidak mendapatkan apapun yang mencurigakan di ponsel Arya.

pagi ini setelah selesai sarapan bersama Arya terlihat buru-buru sekali berangkat ke kantor. Tama yang merasa curiga mencoba tenang dan biasa saja. Arya pun pamit dan langsung menyuruh supir pribadinya mengendarai mobil nya dan meninggal rumah itu.

Dengan sigap Tama langsung menyuruh mata-mata nya untuk mengikuti papa nya tanpa menimbulkan rasa curiga. dan betapa terkejutnya Tama saat mendapat kan informasi bahwa Arya pergi ke salah satu apartemen yang ada di pusat kota dan bertemu dengan seorang wanita cantik, namun sang mata-mata tidak sempat mengambil foto sang wanita karena Arya dan sang wanita langsung masuk ke dalam apartemen itu.

Terpopuler

Comments

Inik Maybelle

Inik Maybelle

Ayoo amora...lari dong.tama nanti bisa nyusul

2022-08-13

0

Wisda Neri

Wisda Neri

lanjut

2022-06-07

0

Bagus Adi Nugroho

Bagus Adi Nugroho

anaknya tama wkwkkwk

2022-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Reed Apple
3 Pria Baru
4 Tamu Tak diundang
5 Kenangan pahit
6 Ingin Berubah
7 Bisnis
8 Pantai
9 Pacaran
10 Pulang
11 Menyusul ke Jakarta
12 Restoran
13 Kecurigaan Tama
14 Penculikan
15 Balasan Tama
16 Ravi
17 Pekerjaan baru
18 Perjanjian
19 Pendekatan
20 Bertanya
21 Kedatangan Miko
22 Rencana Miko
23 Surat perjanjian
24 Tidur bersama
25 Sarapan
26 Pindah kamar
27 Perdebatan
28 Perasaan kamu
29 Penyatuan
30 Mandi Bersama
31 Black card
32 Tamu Bulanan
33 Siapa Ravi
34 Menyukai Amora
35 Rindu Amora
36 Penculikan Amora
37 Dendam Tama
38 Penyelamatan Amora
39 Panggil aku sayang
40 Kenapa Tidak Menikah
41 Ngedate
42 Bertemu Clara
43 Kedatangan Elsa
44 Mengajak ke pesta
45 Bertemu Elsa
46 Foto Berdua
47 Menikah
48 Langit dan Bumi
49 Visual
50 Penjelasan Adam
51 Kemarahan Miko
52 Kejujuran Ravi
53 Berpacaran lah dengan ku
54 Pindah kamar
55 Dinner
56 Putuskan Dia
57 Pindah
58 Kedatangan Mama
59 Menantu Idaman
60 Kejujuran Ravi
61 Mengabari Amora
62 Rencana jahat Adam
63 Kemarahan Sovi
64 Pertolongan
65 Bertemu camer
66 Ujian
67 Ujian 2
68 Putuskan dia
69 Kejujuran
70 Keadaan Amora
71 Masakan Amora
72 Mengabari Sean
73 Kejutan
74 Ancaman Sean
75 Melamar Amora
76 Menikah
77 Bertemu orang spesial
78 Malam pertama
79 Malam pertama 2
80 Berbelanja
81 Masak Bersama
82 Ke Apartemen
83 kejujuran
84 Tinggal Bersama
85 rencana Ravi
86 Senjata makan tuan
87 Ke Mall
88 Pencuri Parfum
89 Gado-gado
90 Garis Dua
91 pengumuman
92 Bertemu Kevin
93 Gulali
94 Jangan pindah
95 Ravi
96 Sarapan Dari Sovi
97 kedatangan Elsa
98 Sekretaris Baru
99 Mencoba membuka Hati
100 Resepsi pernikahan
101 Mengidam
102 Mangga muda pak Rt
103 Bagaimana Kanaya
104 Tujuan Kanaya
105 Toko roti
106 Butik
107 Konferensi pers
108 Perhitungan
109 Menjenguk Elsa
110 Tukang Sate
111 kedatangan Ana
112 Ravi dan Kanya
113 Kedatangan Kanaya
114 Dinner
115 Pertanyaan Keluarga
116 Lanjut
117 Pelakor
118 Penolong
119 Mau jadi pacar pura-pura
120 Membuat kue
121 Bolu bantet
122 Percobaan Kanaya
123 Rasa tidak bersalah
124 Gagal
125 Makan Malam
126 Bertemu Ayu
127 Kerja sama
128 Penjelasan ke ayu
129 Penyebaran Undangan
130 Resepsi pernikahan
131 pertanyaan Kanaya
132 Ancaman
133 Mengungkapkan perasaan
134 penghilang bukti
135 Menerima
136 Oleh-oleh untuk camer
137 Perdebatan
138 Jatah
139 Tes Ayu
140 Bertemu Kevin
141 Kejujuran Kanaya
142 Pindahan Ayu
143 Kejujuran Kanaya
144 Makan siang
145 Membuat Camilan
146 Settingan
147 Liburan
148 Membeli Berlian
149 Pesan Miko
150 Penyelesaian
151 BBQ an
152 Mengobrol
153 Mencari Kehangatan
154 penyelesaian
155 pembatalan kontrak kerja
156 kebun teh
157 Dendam Elsa
158 Sakit
159 Dukung Ravi
160 Kecantikan Ayu
161 Kematian Ana
162 Jalan-jalan bersama Ayu
163 Apa artinya aku
164 ke kampus
165 Makan siang
166 Lupakan semua nya
167 Rencana Pertunangan
168 Ungkapan Steven
169 Putus
170 Percobaan bunuh diri
171 Tidur dengan ku
172 Menjemput Kanaya
173 Bahy syyaid Wijaya
174 Pertunangan
175 Hancur
176 Masih belum terima
177 Kerja baru
178 Pamit pindah
179 Hargai keputusan ku
180 Kecelakaan
181 Donor Darah
182 Jangan Pindah
183 Kondisi Ravi
184 Kedatangan Kanaya
185 Kesadaran
186 Suapin Ravi
187 Cerita dongeng
188 Drama pagi
189 Hampir
190 bertemu Steven
191 rencana Steven
192 Kantor polisi
193 Melaporkan Steven
194 Bertemu Kanaya
195 Melamar
196 Menikah
197 Pulang Kampung
198 Kampung Halaman Ayu
199 Mengobrol dengan Bapak
200 Merindukan mu
201 Ikut ke ladang
202 Nasehat Bapak
203 Memancing
204 Pulang ke Jakarta
205 Pertunangan
206 Lamaran
207 Akad nikah
208 Season 2 Kehidupan Rumah tangga Ravi dan Ayu
209 Kesucian
210 Belum siap
211 Tamu bulanan
212 Mengabari Sovi
213 Menjemput ke bandara
214 Mall
215 ke Kampus
216 Bertemu Cinta pertama
217 ingkar janji
218 jas
219 Makan Siang
220 Aku Mau
221 Boleh ku panggil Sayang
222 Berbohong
223 Mulai curiga
224 Maaf
225 Mengakhiri
226 Jujur
227 Biarkan Aku sendiri
228 Ancaman Devina
229 Kemarahan Miko
230 Hikmah
231 Terimakasih
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Perkenalan
2
Reed Apple
3
Pria Baru
4
Tamu Tak diundang
5
Kenangan pahit
6
Ingin Berubah
7
Bisnis
8
Pantai
9
Pacaran
10
Pulang
11
Menyusul ke Jakarta
12
Restoran
13
Kecurigaan Tama
14
Penculikan
15
Balasan Tama
16
Ravi
17
Pekerjaan baru
18
Perjanjian
19
Pendekatan
20
Bertanya
21
Kedatangan Miko
22
Rencana Miko
23
Surat perjanjian
24
Tidur bersama
25
Sarapan
26
Pindah kamar
27
Perdebatan
28
Perasaan kamu
29
Penyatuan
30
Mandi Bersama
31
Black card
32
Tamu Bulanan
33
Siapa Ravi
34
Menyukai Amora
35
Rindu Amora
36
Penculikan Amora
37
Dendam Tama
38
Penyelamatan Amora
39
Panggil aku sayang
40
Kenapa Tidak Menikah
41
Ngedate
42
Bertemu Clara
43
Kedatangan Elsa
44
Mengajak ke pesta
45
Bertemu Elsa
46
Foto Berdua
47
Menikah
48
Langit dan Bumi
49
Visual
50
Penjelasan Adam
51
Kemarahan Miko
52
Kejujuran Ravi
53
Berpacaran lah dengan ku
54
Pindah kamar
55
Dinner
56
Putuskan Dia
57
Pindah
58
Kedatangan Mama
59
Menantu Idaman
60
Kejujuran Ravi
61
Mengabari Amora
62
Rencana jahat Adam
63
Kemarahan Sovi
64
Pertolongan
65
Bertemu camer
66
Ujian
67
Ujian 2
68
Putuskan dia
69
Kejujuran
70
Keadaan Amora
71
Masakan Amora
72
Mengabari Sean
73
Kejutan
74
Ancaman Sean
75
Melamar Amora
76
Menikah
77
Bertemu orang spesial
78
Malam pertama
79
Malam pertama 2
80
Berbelanja
81
Masak Bersama
82
Ke Apartemen
83
kejujuran
84
Tinggal Bersama
85
rencana Ravi
86
Senjata makan tuan
87
Ke Mall
88
Pencuri Parfum
89
Gado-gado
90
Garis Dua
91
pengumuman
92
Bertemu Kevin
93
Gulali
94
Jangan pindah
95
Ravi
96
Sarapan Dari Sovi
97
kedatangan Elsa
98
Sekretaris Baru
99
Mencoba membuka Hati
100
Resepsi pernikahan
101
Mengidam
102
Mangga muda pak Rt
103
Bagaimana Kanaya
104
Tujuan Kanaya
105
Toko roti
106
Butik
107
Konferensi pers
108
Perhitungan
109
Menjenguk Elsa
110
Tukang Sate
111
kedatangan Ana
112
Ravi dan Kanya
113
Kedatangan Kanaya
114
Dinner
115
Pertanyaan Keluarga
116
Lanjut
117
Pelakor
118
Penolong
119
Mau jadi pacar pura-pura
120
Membuat kue
121
Bolu bantet
122
Percobaan Kanaya
123
Rasa tidak bersalah
124
Gagal
125
Makan Malam
126
Bertemu Ayu
127
Kerja sama
128
Penjelasan ke ayu
129
Penyebaran Undangan
130
Resepsi pernikahan
131
pertanyaan Kanaya
132
Ancaman
133
Mengungkapkan perasaan
134
penghilang bukti
135
Menerima
136
Oleh-oleh untuk camer
137
Perdebatan
138
Jatah
139
Tes Ayu
140
Bertemu Kevin
141
Kejujuran Kanaya
142
Pindahan Ayu
143
Kejujuran Kanaya
144
Makan siang
145
Membuat Camilan
146
Settingan
147
Liburan
148
Membeli Berlian
149
Pesan Miko
150
Penyelesaian
151
BBQ an
152
Mengobrol
153
Mencari Kehangatan
154
penyelesaian
155
pembatalan kontrak kerja
156
kebun teh
157
Dendam Elsa
158
Sakit
159
Dukung Ravi
160
Kecantikan Ayu
161
Kematian Ana
162
Jalan-jalan bersama Ayu
163
Apa artinya aku
164
ke kampus
165
Makan siang
166
Lupakan semua nya
167
Rencana Pertunangan
168
Ungkapan Steven
169
Putus
170
Percobaan bunuh diri
171
Tidur dengan ku
172
Menjemput Kanaya
173
Bahy syyaid Wijaya
174
Pertunangan
175
Hancur
176
Masih belum terima
177
Kerja baru
178
Pamit pindah
179
Hargai keputusan ku
180
Kecelakaan
181
Donor Darah
182
Jangan Pindah
183
Kondisi Ravi
184
Kedatangan Kanaya
185
Kesadaran
186
Suapin Ravi
187
Cerita dongeng
188
Drama pagi
189
Hampir
190
bertemu Steven
191
rencana Steven
192
Kantor polisi
193
Melaporkan Steven
194
Bertemu Kanaya
195
Melamar
196
Menikah
197
Pulang Kampung
198
Kampung Halaman Ayu
199
Mengobrol dengan Bapak
200
Merindukan mu
201
Ikut ke ladang
202
Nasehat Bapak
203
Memancing
204
Pulang ke Jakarta
205
Pertunangan
206
Lamaran
207
Akad nikah
208
Season 2 Kehidupan Rumah tangga Ravi dan Ayu
209
Kesucian
210
Belum siap
211
Tamu bulanan
212
Mengabari Sovi
213
Menjemput ke bandara
214
Mall
215
ke Kampus
216
Bertemu Cinta pertama
217
ingkar janji
218
jas
219
Makan Siang
220
Aku Mau
221
Boleh ku panggil Sayang
222
Berbohong
223
Mulai curiga
224
Maaf
225
Mengakhiri
226
Jujur
227
Biarkan Aku sendiri
228
Ancaman Devina
229
Kemarahan Miko
230
Hikmah
231
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!