Ravi yang baru saja menyelesaikan semua pekerjaan nya melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya. Ternyata sudah menunjukkan pukul dua pagi. Ravi merasa mengantuk namun dia harus mengecek kondisi Amora.
Ravi pun mengendap-endap masuk ke kamar Amora, karena dia takut Amora akan terbangun. Ravi melihat wajah tenang Amora sedang tertidur pulas dengan Nafas yang teratur.
Ravi pun duduk di tepi ranjang sambil mengamati wajah cantik Amora.
"Siapa kau sebenarnya, mengapa sejak bertemu dengan mu pikiran dan hati ku selalu di penuhi oleh wajah mu, padahal aku sudah tahu latar belakang mu." Batin Ravi sambil menatap wajah tenang Amora.
"Selamat tidur cantik, aku berjanji akan selalu menjaga mu. Karena aku tahu bagaimana rasanya di posisi kamu." Batin Ravi sambil mengelus rambut Amora.
Ravi memang tahu betul apa yang di rasakan oleh Amora, karena dia juga terlahir dari rahim seorang wanita malam yang terpakasa melakukan pekerjaan hina itu demi melanjutkan kehidupan. Bahkan sampai hari ini Ravi tidak tahu siapa ayah kandung nya.
Saat Ravi baru saja keluar dari kamar Amora, Tiba-tiba Ravi ingat bahwa Amora yang datang ke sini tanpa sepasang baju pun, bahkan tadi Ravi menyuruh sang dokter yang membawakan baju untuk Amora serta menyuruh nya langsung mengganti baju Amora karena pakaian Amora terlihat begitu kacau.
Ravi pun langsung memerintahkan pelayan nya untuk menghubungi toko baju ternama di kota itu dan mengantarkan semua pakaian dan oerleny yang akan di butuhkan Amora. Karena mulai besok Amora akan tinggal di sini.
Setelah nya Ravi pun ke kamar nya dan mandi, setelah selesai mandi Ravi pun merebahkan tubuhnya di ranjang king size nya. Dan tidak perlu membutuhkan waktu lama Ravi pun tertidur dan mulai mengarungi dunia mimpi.
.
.
Waktu pun terus berlalu,dan kini pagi pun sudah datang menghampiri. Amora pun terbangun dari tidurnya dan mulai mengumpulkan kesadaran nya.
"Lho kenapa aku bisa sebodoh ini ya?, Kok aku mau-mau nya saja tinggal di sini. Bisa saja pak Ravi itu orang yang jahat dan akan memanfaatkan aku sebagai pemuas nafsu nya. Mana semalam semuanya sudab ku ceritakan lagi sama dia. Aduh kok aku nego banget sih." Ucap Amora kepada dirinya sendiri setelah mengingat semua kejadian tadi malam.
"Tapi sepertinya dia orang baik deh, kalau dia memang ingin merusak ku pasti tadi malam sudah terjadi. Tapi tunggu dulu kenapa sekarang bajuku bisa berubah begini,? Tanya Amora setelah dia menyadari bahwa pakaian nya telah terganti.
"Aaaa..." Teriak Amora tanpa sadar karena otak nya langsung kemana-mana.
Sementara Ravi yang baru saja selesai mandi dan berpakaian yang mendengar kan teriak an Amora langsung segera keluar dari kamar nya dan turun ke bawah
Ravi takut terjadi sesuatu yang buruk kepada Amora.
"Ada apa nona Amora, apa kau baik-baik saja?" Tanya Ravi yang langsung membuka pintu kamar Amora.
"Semalam siapa yang mengganti baju ku?" Tanya Amora dengan suara terbata-bata.
"Hahaha kau takut ya kalau aku yang mengganti pakaian mu, dan berbuat semena-mena kepada mu?" Tanya Ravi di iringi tawa nya.
"Iya, soalnya kan saya belum melihat ada perempuan yang masuk ke kamar ini. Dan semalam saya tidak sadar jadi saya takut bahwa pak Ravi bisa saja berbuat tidak senonoh kepada saya." Ucap Amora.
"Tenang saja nyonya Amora, walaupun benar katamu kau belum pernah melihat wanita masuk ke kamar ini. Ya karna memang benar kau wanita pertama uang tinggal di rumah ini, tapi yang mengganti pakaian mu adalah wanita kok. Dia dokter yang memeriksa kondisi mu tadi malam. Aku merasa kasihan dengan kondisi mu makanya ku suruh dia membelikan pakaian dan mengganti pakaian mu." Jelas Ravi sambil bersender di meja salah satu kamar dan menyilang kan tangan nya di dada serta menyilang kaki nya.
"Ta...tapi.." belum selesai Amora melanjutkan kata-katanya sudah di potong duluan oleh Ravi.
"Kalau saya mau berbuat tidak senonoh dengan kamu, mana mungkin kamu bisa tidur nyenyak semalaman dan kondisi kamu masih baik-baik saja sampai sekarang." Potong Ravi.
"Benar juga ya,kenapa sih otak aku langsung suudzon sama orang yang sudah baik smaa aku." Batin Amora setelah mendengar kata-kata Ravi.
"Kamu jangan melamun terus, enak kamu ya bos kamu sudah selesai mandi dan akan segera bekerja dan kamu masih enak-enak an bangun tidur. Cepat mandi dan di dalam lemari ini sudah tersedia pakaian kerja kamu. Dan ingat saya tunggu kamu 20 menit lagi di meja makan kalau sampai kamu telat kamu akan mendapatkan hukuman." Perintah Ravi.
"Tapi kan pak..."
"Tidak ada tapi-tapian Amora, kamu sudah setuju dengan tawaran saja, jadi kamu harus mematuhi semua peraturan di rumah ini
Dan jika kamu membantah maka kamu akan menanggung sendiri konsekuensinya. Ingat saya bos yang galak bagi saya waktu adalah uang." Jelas Ravi yang ingin segera keluar dari kamar Amora.
"Kenapa hidup ku se tragis ini sih," ucap Amora saat Ravi sudah keluar dari kamar nya. Dia pun mulai mengumpat namun tetap mandi karena dia tidak tahu siapa Ravi itu dan hanya di sini seperti nya dia aman dari kejaran Tama dan Arya.
Amora pun mandi tancap gas, 10 menit sia sudah selesai mandi dan langsung membuka lemari pakaian nya. betapa kagetnya Amora melihat banyak nya pakaian dengan merek ternama dan keluaran terbaru berderet di lemari pakaian nya.
"ini aku tidak sedang bermimpi kan?, ini semua untuk ku?" tanya Amora yang merasa takjub mendapatkan semua pakaian mahal itu.
"ya untuk ku lah, tadi kan pak Ravi bilang kalau di dalam lemari ini sudah tersedia baju kerja ku." ucap Amora menjawab pertanyaan nya sendiri.
Amora pun langsung mengambil satu stell rok selutut dan cardigan berwarna biru muda dengan isian sebuah tank top hitam ketat. sehingga semuanya membentuk lekuk tubuh Amora.
tak lupa Amora juga merias dirinya dengan mengusapkan sedikit bedak di wajah putih mulusnya dan mengoleskan lipstik di bibir seksi nya.kemudian dia mengeringkan rambutnya dengan hair dryer karena memang dia keramas karena rambut nya sudah sangat lepek.
Amora terlihat terburu-buru karena memang hanya di kasih waktu 20 menit oleh Ravi. dan Amora pun segera keluar dari kamar nya yang memang kebetulan berada di lantai dasar rumah itu.
"waw... amazing..." hanya kata itu yang terucap dari bibir Amora saat dia keluar dari kamar dan ini pertama kalinya dia melihat megah dan mewah nya rumah yang di tinggali nya itu.
Amora masih mematung di depan pintu kamar nya menikmati pemandangan indah itu.
"ehemm.." dehem Ravi saat melihat Amora melamun.
"eh iya iya pak saya segera ke sana." jawab Amora yang langsung tersadar akibat suara Ravi.
Amora pun berjalan menuju meja makan, dan dengan spontan semua mata di ruangan itu menatap Amora takjub tak terkecuali Ravi. baju itu terlihat seksi saat di pakai perempuan se cantik dan se seksi Amora.
mereka sampai menelan ludah karena setelah sekian lama bekerja di rumah ini, untuk pertama kalinya ada seorang perempuan di rumah ini, dan sekalinya ada langsung bidadari se cantik Amora.
Sedangkan Ravi pura-pura biasa saja melihat penampilan Amora yang berjalan mendekati nya. padahal dia ingin sekali memuji Amora karena dia juga sudah cukup lama tidak pernah melihat wanita secantik Amora karena terlalu sibuk dengan pekerjaan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments
Inik Maybelle
Jangan dekat2 ravi,nanti jatuh hati...
2022-08-13
0
Bagus Adi Nugroho
beg* thor bukan nego .wkwkwk
2022-06-02
0
Rafel
untung ravi juga mempunyai ibu hidup di dunia malam ,jadi tau bagaimana keadaan amora..setelah ini smoga amora hidup bahagia
2022-05-15
0