Dress Baru

Alisha terus memikirkan pertemuan tidak sengajanya dengan pemuda itu, esok setelah pulang kuliah dia berencana mendatangi panti asuhan, mengajak Yesha ikut serta karena kemarin Cantikan menanyakan Yesha dan itu alasan yang sangat masuk akal menurutnya, tidak harus memiliki alasan lain lagi.

"Kalau bener dia Kak Bintang, tapi selama ini dia kemana ya? Kok enggak pernah ketemu, ah pasti bahagia banget kalau itu Kak Bintang, jadi enggak kebayang deh," Alisha menerawang jauh, mengingat pertemuannya dengan Bintang tiga belas tahun lalu saat dia masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar dan saat itu dia tahu kalau Bintang masih kelas enam sekolah dasar.

Alisha tersenyum sendiri membayangkan betapa konyolnya dirinya saat masih kecil, begitu cerewet, jika sedang bercerita dia ingin selalu di dengarkan, kenapa dia tidak begitu akrab dengan Aufa kembarannya, karena Aufa jarang sekali mau mendengarkan dia bercerita, sibuk dengan mainannya sendiri atau bahkan belajar tanpa kenal lelah.

Alisha menghembuskan nafas kasar saat mengingat masa lalunya, apalagi masa lalu bersama kembarannya yang tak lain Aufa. Mereka berdua selalu saja berseberangan, selalu beda pendapat, tapi sebenarnya Alisha menyayangi abangnya itu melebihi apa pun.

"Gimana kabar Abang ya? Udah lama banget enggak telfon dia, kira-kira jam segini apa ya?" Alisha bergumam sendiri, dia jadi teringat dengan kembarannya.

Alisha melihat jam di ponselnya, tenyata sudah hampir jam tiga sore. "Jam segini Abang pasti masih sibuk," gumamnya. "Ini kan tanggal merah, coba deh siapa tahu dia enggak sibuk," Alisha segera mencari kontak Abangnya, telfon tersambung tapi hingga tiga kali panggilan tak jua di terima oleh Aufa.

"Bener kan, dia pasti sibuk," Alisha menghembuskan nafas lalu memilih berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit kamar, pikirannya menerawang jauh, mengingat kembali beberapa waktu silam sebelu mereka masuk SMA.

"Kalian mau masuk ke SMA mana? Sudah ada pilihan?" tanya sang Papa. Waktu itu mereka berdua baru saja menyelesaikan ujian di hari terahir.

"Udah Pa," Alisha terlihat paling antusias.

"Kalau Abang gimana? Maunya Papa sih kalian satu SMA aja, kasian Mama kalau kalian beda SMA, kalian kan tahu Papa jarang di rumah,"

"Iya Pa," jawab mereka berdua.

Setelah menerima hasil kelulusan, mereka berdua pun mengikuti seleksi masuk SMA dengan cara online, tapi kali ini mereka memiliki pilihan sekolah yang berbeda.

"Lho, kalian tidak daftar di satu SMA aja?" tanya sang Mama saat mendapati kedua anaknya memilih sekolah yang berbeda.

"Emang Abang daftar di SMA mana?" tanya Alisha, ia mengira Abangnya mendaftar di sekolah yang sama.

"SMA Garuda," jawab Aufa singkat.

"Lah? Aku enggak mau di SMA Garuda Ma, enggak asik di sana, menurut teman-temanku di sana ketat banget, enggak mentoleransi kesalahan sedikit pun, ya meski terbukti banyak anak SMA Garuda yang masuk olimpiade Nasional," Alisha tidak ingin nanti saat SMA nya tidak memiliki pengalaman yang mengesankan saat sekolah di Garuda, dia sudah bisa menebak pasti akan membosankan.

"Itu lebih baik, supaya kamu juga lebih fokus belajar." Mama justru mendukung sang Abang, "Emang kamu mau ke SMA mana?" tanyanya.

"SMA tempat sekolah Mama dan Papa dulu, di sana juga bagus kan Ma?" Alisha menjawab dengan pertanyaan.

"Di sana bagus juga, tapi lebih bagusan Garuda," Mama dan anak itu masih memperdebatkan masalah sekolah.

"Waktu SMP, Abang sudah ngalah mau ikut masuk SMP pilihan kamu, jadi sekarang gantian, kamu yang ikut Abang ke SMA pilihan Abang," Aufa bersuara, dia jelas tidak mau masuk SMA Nusa Bangsa. Karena di jaman ini, SMA Nusa Bangsa banyak melahirkan murid badung yang suka tawuran bahkan sering tertangkap petugas. Sedangkan SMA Garuda, sering masuk televisi karena muridnya yang sering menjuarai berbagai olimpiade, bukan hanya tingkat Nasional bahkan ada yang sampai di tingkat Internasional.

"Yaudah terserah Abang," ucap Alisha pada akhirnya, setelah mengatakan itu, Alisha memilih meninggalkan Abang dan Mamanya yang masih duduk di ruang keluarga.

Mereka akhirnya benar-benar masuk SMA Garuda, tapi siapa sangka, Alisha justru menjadi murid bandel, sering bolos pelajaran bahkan dia mengajak beberapa temannya bolos, hingga orang tua mereka murka dengan kelakuan Alisha. Dia melakukan semua itu sebagai bentuk protes terhadap orang tuanya, karena selama ini kedua orang tuanya selalu memenuhi semua permintaannya terutama sang Papa.

Hingga kelas dua SMA dia harus tinggal kelas karena sering bolos dan tidak mematuhi peraturan, membuat dia harus pindah sekolah, yaitu di SMA Nusa Bangsa, satu SMA dengan sepupunya Yesha membuat keduanya semakin bertambah akrab, meski Yesha tak pernah mengikuti jejak Alisha yang sering bolos sekolah bahkan tak segan ikut tawuran, balapan liar dan sebagainya. Hobinya itu bertahan hingga kini dan sulit sekali untuk melepaskannya.

Sedangkan Aufa, di SMA Garuda menjadi murid teladan, dia bisa membawa nama baik SMA Garuda di kancah Internasional, meskipun harus puas hanya masuk lima puluh besar, tapi kedua orang tuanya tetap bangga. Dan setelah lulus SMA Aufa memilih kuliah di luar negeri, seperti impiannya, di University of Oxford. Bahkan sudah setahun lebih Aufa belum pulang sama sekali.

"Ngelamunin apa sih Kak? Mama panggil dari tadi enggak jawab," ucapan sang Mama membuat Alisha kembali ke dunia nyata, tersenyum ke arah sang Mama.

"Enggak Ma, lagi kangen aja sama Abang, udah lama banget enggak ada kabar," jawabnya. Lalu dia duduk mendekati sang Mama yang sudah duduk di sisi tempat tidur.

"Tadi Abang kamu habis telfon Mama, katanya lagi sibuk mau ujian tengah semester, dia titip salam buat kamu," ucap Mama, karena tadi siang Aufa telfon, mungkin di sana masih pagi atau subuh.

"Pantesan, aku telfon enggak di angkat," timpalnya, "Mama bawa apa?" tanyanya saat menyadari sang Mama membawa dua buah paper bag di tangannya.

"Oh iya, ini Mama tadi beli baju buat kamu, ini pilihan Tante Nayla sama Yesha, bagus banget coba deh," Mama menyerahkan dua paper bag tersebut.

Alisha membuka paper bag itu, dia menghela nafas saat mendapati beberapa dress dan gaun yang ada dalam paper bag itu.

"Kenapa? Kamu enggak suka ya? Mama tahu kamu enggak suka, tapi setidaknya sebelum menikah ubahlah cara berpakaian kamu sayang, apa kamu enggak malu sama mertua, kalau pakaiannya gini terus, bahkan isi lemari kamu sama Arsyad aja hampir sama,"

"Coba ya, emang sulit, tapi harus di coba dulu nanti lama kelamaan pasti akan nyaman, percaya deh sama Mama,"

"Mama juga dulu pernah dalam fase seperti kamu, saat memutuskan untuk berhijab, pertama emang susah banget, tapi lama kelamaan jadi terbiasa, malah lebih nyaman, meskipun beda situasi tapi hampir sama,"

"Baiklah akan aku coba Ma, tapi untuk berhijab aku belum siap Ma," Alisha menyetujui permintaan Mama.

Mama mengangguk sambil tersenyum, "Iya, Mama ngerti. Ayo di coba sekarang,"

Alisha bergegas masuk ke dalam kamar mandi, lalu mengganti pakaiannya.

"Nah kan cantik," Mama tersenyum puas melihat penampilan Alisha. Dress berwarna biru muda itu pas di tubuh Alisha yang ramping.

"Tapi kok enggak nyaman banget Ma," protesnya.

"Nanti kalau terbiasa pasti nyaman," ucap sang Mama.

"Belajar pakai dress kalau di rumah dulu, nanti kalau udah terbiasa pakai pas kuliah juga, lebih baik dari pada kemeja yang di gulung sampai siku, terus semua kancingnya terbuka," ucap Mama sambil mengingat penampilan Alisha yang seperti itu.

"Iya deh Ma," Alisha pasrah.

____----_____-----______

Note : Ini Kisah tentang Alisha ya, karena masih berhubungan dengan Yesha, jadi nanti ada beberapa part tentang Yesha juga. Tapi nanti pas Alisha sudah menemukan siapa jodohnya, bakalan fokus sama Alisha dan aku bakal buat cerita Yesha sendiri.

Terpopuler

Comments

budiman_tulungagung

budiman_tulungagung

ga nyambung sama judulnya ya...

2022-08-20

0

Rosdelita Siregar

Rosdelita Siregar

aku menanti cerita ayesha dan adnan thor

2021-07-07

0

Dzakira Safira

Dzakira Safira

menanti ceritanya yessa

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Untuk Kebaikan
3 Gagal Bertemu
4 Tidak Bisa Menolak
5 Terpesona
6 Jatuh Hati
7 Ajakan Makan Siang
8 Pahlawan Kesiangan
9 Dosen Ganteng
10 Jangan Ganggu
11 Tujuh Purnama
12 Ketahuan
13 Kamu Cantik
14 Menghindar
15 Jus Jeruk Tanpa Gula
16 Cantika
17 Panti Asuhan
18 Apakah Dia Bintang?
19 Foto Itu
20 Dress Baru
21 Bukan Modus
22 Rasa Penasaran
23 Kecewa Lagi
24 Bertemu Kembali
25 Tidak Menyangka
26 Antara Dua Pilihan
27 Kebahagiaan Alisha
28 Orang Yang Di Cari
29 Belajar Memasak
30 Rumah Alisha
31 Jatuh Cinta
32 Kamu Mengenalnya?
33 Pak Dosen Kang Pehape
34 Hari Bahagia
35 Kekacauan
36 Tanpa Ampun
37 Tidak Akan Memaafkan Kamu
38 Di Culik 1
39 Di Culik 2
40 Makin Kesal Di Buatnya
41 Bukan Jodohku, tapi Jodohmu
42 Amplop
43 Bulan Madu 1
44 Bulan Madu 2
45 Bulan Madu 3
46 Cemburu
47 Terkejut
48 Cerita Adnan
49 Final Honeymoon
50 Balapan Lagi
51 Hukuman
52 Demi Kebaikan Kamu
53 Makin Membaik
54 Hari Minggu
55 Berkunjung Ke Panti Asuhan
56 Karena Mama
57 Tak Bersemangat
58 Masa Lalu Biarlah Berlalu
59 Di Jerman
60 Bukan Wanita Idaman
61 Kesempatan Dalam Kesempitan
62 Rejeki Tak Terduga
63 Cemburunya Adnan
64 Cemburu Membawa Berkah
65 Tapi Matikan Lampunya
66 Hotel Kakek
67 Terserah Kamu
68 Aku Sudah Tidak Sabar
69 Apakah Kamu Sudah Siap?
70 Pagi Terindah
71 Kesempatan Dalam Kesempitan
72 Memalukan
73 Makin Pintar
74 Rumah Bunda
75 Servis Apa?
76 Gagal Sebelum Bertindak
77 Jangan Melakukan Itu Lagi
78 Berangkat Juga
79 Miss you
80 Kekhawatiran Alisha
81 Usaha Tanpa Hasil
82 Masalah Baru
83 Panggil Papa dan Mama
84 Pergi
85 Berikan Aku Tumpangan
86 Terjawab Sudah
87 Tempat Terindah
88 Ceroboh Sekali
89 Keanehan Yang Terjadi
90 Sayang Kamu Sejak Pertama Bertemu
91 Bukan Aku, Tapi Kamu
92 Hari Yang Luar Biasa
93 Penasaran Yang Tertunda
94 Serba Salah
95 Sindrom Couvade
96 Jangan Ragu Untuk Mengatakannya
97 Harus Bersyukur
98 Puncak 1
99 Puncak 2
100 Ada Sesuatu Di Balik Semua Ini
101 Puncak 3
102 Akan Melakukan Apa Saja
103 Asinan Vs Martabak
104 Usaha Yang Terbaik
105 Dalam Bahaya
106 Sebuah Kenyataan
107 Luka Lama
108 Memantapkan Hati
109 Demi Kamu
110 Jangan Salahkan Takdir
111 Cemburu
112 Persiapan Melahirkan
113 Kebahagiaan Tiada Tara
114 NEW INFO
115 New Info
116 Segenggam Rasa
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Perjodohan
2
Untuk Kebaikan
3
Gagal Bertemu
4
Tidak Bisa Menolak
5
Terpesona
6
Jatuh Hati
7
Ajakan Makan Siang
8
Pahlawan Kesiangan
9
Dosen Ganteng
10
Jangan Ganggu
11
Tujuh Purnama
12
Ketahuan
13
Kamu Cantik
14
Menghindar
15
Jus Jeruk Tanpa Gula
16
Cantika
17
Panti Asuhan
18
Apakah Dia Bintang?
19
Foto Itu
20
Dress Baru
21
Bukan Modus
22
Rasa Penasaran
23
Kecewa Lagi
24
Bertemu Kembali
25
Tidak Menyangka
26
Antara Dua Pilihan
27
Kebahagiaan Alisha
28
Orang Yang Di Cari
29
Belajar Memasak
30
Rumah Alisha
31
Jatuh Cinta
32
Kamu Mengenalnya?
33
Pak Dosen Kang Pehape
34
Hari Bahagia
35
Kekacauan
36
Tanpa Ampun
37
Tidak Akan Memaafkan Kamu
38
Di Culik 1
39
Di Culik 2
40
Makin Kesal Di Buatnya
41
Bukan Jodohku, tapi Jodohmu
42
Amplop
43
Bulan Madu 1
44
Bulan Madu 2
45
Bulan Madu 3
46
Cemburu
47
Terkejut
48
Cerita Adnan
49
Final Honeymoon
50
Balapan Lagi
51
Hukuman
52
Demi Kebaikan Kamu
53
Makin Membaik
54
Hari Minggu
55
Berkunjung Ke Panti Asuhan
56
Karena Mama
57
Tak Bersemangat
58
Masa Lalu Biarlah Berlalu
59
Di Jerman
60
Bukan Wanita Idaman
61
Kesempatan Dalam Kesempitan
62
Rejeki Tak Terduga
63
Cemburunya Adnan
64
Cemburu Membawa Berkah
65
Tapi Matikan Lampunya
66
Hotel Kakek
67
Terserah Kamu
68
Aku Sudah Tidak Sabar
69
Apakah Kamu Sudah Siap?
70
Pagi Terindah
71
Kesempatan Dalam Kesempitan
72
Memalukan
73
Makin Pintar
74
Rumah Bunda
75
Servis Apa?
76
Gagal Sebelum Bertindak
77
Jangan Melakukan Itu Lagi
78
Berangkat Juga
79
Miss you
80
Kekhawatiran Alisha
81
Usaha Tanpa Hasil
82
Masalah Baru
83
Panggil Papa dan Mama
84
Pergi
85
Berikan Aku Tumpangan
86
Terjawab Sudah
87
Tempat Terindah
88
Ceroboh Sekali
89
Keanehan Yang Terjadi
90
Sayang Kamu Sejak Pertama Bertemu
91
Bukan Aku, Tapi Kamu
92
Hari Yang Luar Biasa
93
Penasaran Yang Tertunda
94
Serba Salah
95
Sindrom Couvade
96
Jangan Ragu Untuk Mengatakannya
97
Harus Bersyukur
98
Puncak 1
99
Puncak 2
100
Ada Sesuatu Di Balik Semua Ini
101
Puncak 3
102
Akan Melakukan Apa Saja
103
Asinan Vs Martabak
104
Usaha Yang Terbaik
105
Dalam Bahaya
106
Sebuah Kenyataan
107
Luka Lama
108
Memantapkan Hati
109
Demi Kamu
110
Jangan Salahkan Takdir
111
Cemburu
112
Persiapan Melahirkan
113
Kebahagiaan Tiada Tara
114
NEW INFO
115
New Info
116
Segenggam Rasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!