"Jangan ngaco Yas, dia bukan apa-apa gue, apalagi calon suami," protes Yesha, karena memang kenyataannya seperti itu. Ayesha tidak mau orang lain salah faham dengan ucapan Yasmin.
"Di Aminin aja ngapa Yes, kalau Pak Adnan jadi suami Lo, beruntung banget tau enggak,"
Yesha tidak menanggapi ucapan Yasmin, tapi yang dikatakan Yasmin memang benar, Ayesha juga berharap jika Adnan adalah jodohnya. Tapi bukankah semua sudah kehendak yang di atas, jadi kita hanya bisa pasrah siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak berarti dia memang yang terbaik buat kita.
🌻🌻🌻
Malam hari di kediaman keluarga Al, Alisha baru saja ke luar dari kamarnya dengan pakaian ala-ala cewek tomboi seperti biasa, dia masuk ke dalam kamar adik bungsunya tanpa mengetuk pintu.
"Dek, ikut Kaka yuk," Alisha duduk di sofa tepat di samping Arsyad yang sedang mengotak-atik laptop, sepertinya sedang membuat tugas.
"Ogah, paling mau di jadikan alasan Kaka aja," jawabnya tanpa menoleh ke arah Alisha. Tepat sekali jawaban Arsyad, karena Alisha memang mau keluar rumah tapi dia sedikit bingung harus ijin apa, sebab semua alasan yang dia kasih ke orang tuanya tidaklah mempan.
"Lagian Mama sama Papa pergi," tambahnya.
"Seriusan, ke mana? Kok enggak bilang sama Kaka?" tanya Alisha, tentu saja dia bahagia karena dia bisa leluasa ke luar rumah tanpa omelan dari Mama dan Papanya, urusan nanti saat pulang dia tidak memikirkannya yang terpenting saat ini bisa keluar dari rumah.
"Kondangan," jawab Arsyad.
Alisha menepuk pundak adiknya, "Selamat belajar, semoga bisa membanggakan Mama dan Papa seperti Abang," ucapnya lalu ke luar dari kamar Arsyad.
Arsyad hanya mengacungi jempolnya tanpa menoleh atau pun menimpali ucapan sang Kakak.
Alisha ke luar dari rumah mewahnya, mengeluarkan motor kesayangannya dari garasi dengan hati-hati. Setelah berhasil, dia menyalakan mesin motornya lalu melaju meninggalkan kediamannya. Baru saja sampai di depan gerbang, satpam penjaga rumah sudah lebih dahulu mencegah Alisha.
"Maaf Non, tadi Bapak pesen kalau Non Shasha mau pergi katanya enggak di ijinin, jadi terpaksa saya tidak akan membukakan gerbang," ucap satpam tersebut.
Alisha mendengus, ini bukan satpam tempo hari yang bisa dia kasih duit tutup mulut, tapi satpam ini sudah lama bekerja di rumah ini bahkan sebelum Alisha lahir.
Ayo berfikir Alisha, gimana caranya ke luar rumah dengan mudah. Batin Alisa.
Aha, Ting dia menemukan sebuah ide.
"Pak ini darurat, saya baru saja di telfon sama Kak Yesha, katanya ban mobilnya bocor di daerah X, dia minta bantuan karena Om Farhan sama Tante Nayla lagi ke luar kota, kasian Kak Yesha Pak," Alisha berakting.
Satpam tersebut tampak berfikir, baru saja akan berbicara ponsel Alisha berdering.
Tepat banget, nyempurnain akting gue. Batin Alisha.
"Iya Kak, bentar tunggu ya aku segera ke sana, oke," ucap Alisha dengan seseorang di seberang sana.
Sedangkan orang yang di seberang sana tampak heran dengan kelakuan Alisha, tetapi sesaat kemudian dia paham kalau sahabatnya itu sedang berpura-pura.
"Ayo cepetan Pak, kasian Kakak saya," Alisha memaksa satpam yang rambutnya sudah memutih sebagian itu, tapi tubuhnya masih terlihat segar.
"Baiklah Non, tapi saya tidak mau tanggung jawab kalau Bapak marah," akhirnya satpam itu membukakan pintu gerbang.
"Santai Pak, Papa tidak akan marah sama Bapak, kalau marah sama saya sudah biasa," ucapnya. "Makasih Pak, saya pergi ya," Alisha mengendarai motor sportnya dengan kecepatan di atas rata-rata karena ia harus cepat sampai di arena balapan karena sesuai janji meraka akan memulai aksi balapan pada pukul delapan malam, sedangkan saat ini sudah pukul setengah delapan.
Tak butuh waktu lama Alisha sampai di tempat biasa mereka melakukan balapan.
"Akting apa lagi Sha?" tanya teman Alisha.
"Biasa, cuma ngibulin satpam rumah," jawab Alisha enteng.
"Pantes gue tanya apa jawabnya apa, ternyata lagi main drama sama Pak satpam, ha-ha-ha,"
"Makasih Dan, kalo Lo enggak nelfon gue tadi akting gue kurang sempurna," Alisha menepuk pundak cowok yang lebih tinggi dari dirinya, "Ayo ke sana, ini pertandingan penting," ajaknya pada ke empat cowok dan satu cewek yang tadi menunggu kedatangan Alisha.
"Lo yakin sama keputusan Lo Sha?" tanya Dani ketua geng motor, sahabat Alisha.
"Gue yakin, kali ini gue harus bisa ngalahin si Max yang songong itu, ini juga buat kebaikan Kakak gue, supaya si Max enggak gangguin dia lagi," jawab Alisha bersemangat.
Max memang sering mengganggu Ayesha, bahkan tak jarang cowok itu datang ke kampus Ayesha hanya ingin mengajak Ayesha makan siang, tapi Yesha tak pernah sedikit pun menuruti permintaan cowok itu.
"Emang apa yang akan Max kasih kalo Lo sampe menang?" tanya teman cewek Alisha, Anggun.
"Dia janji enggak bakalan gangguin Yesha lagi, semoga aja ntar dia menuhin janjinya," jawab Alisha, "Yaudah gue siap-siap ya," tambahnya.
Beberapa hari yang lalu saat Alisha ke kampus Yesha, belum saja dia masuk ke dalam area kampus tapi dia di kejutkan dengan adanya Max dan kawan-kawannya. Alisha penasaran apa yang di lakukan Max di dekat kampus Yesha, dia pun bertanya pada seorang mahasiswa yang baru saja di tanya oleh Max dan temannya.
"Maaf Kak, tadi mereka tanya apa ya sama Kakak?" tanya Alisha pada mahasiswa itu. Jaraknya dengan Max memang agak jauh, jadi Max tidak bisa melihat kehadiran Alisha.
"Oh anak berandal itu, mereka nanyain cewek jurusan kedokteran, namanya siapa ya tadi Yes, ah lupa gue," ternyata mahasiswa yang umurnya terlihat lebih tua dari Alisha itu melupakan nama orang yang di cari Max.
"Oh terimakasih Kak," Alisha langsung paham siapa yang di cari oleh Max. Alisha langsung melajukan mobilnya mendekati Max dan kawan-kawan, dia memang selalu berani mengingat dia bisa saja melawan Max dan kawan-kawannya itu.
"Ada angin apa seorang Alisha nyamperin gue, padahal yang gue tunggu bukan Lo, tapi kenapa Lo yang muncul?" tanya Max.
"Lo ngapain nyariin Kakak gue? Lo mau ganggu dia lagi gitu? Jangan harap ya, Lo bisa ganggu dia lagi Max," Alisha mengabaikan pertanyaan Max.
"Santai, santai gue cuma kangen aja sama dia, Lo di enggak pernah ngajakin dia ke arena lagi, jadi gue kangen dong,"
Memang salah Alisha, karena seringnya mengajak Yesha ke arena balapan, membuat Yesha harus kenal dengan seorang Max. Jadi sebisa mungkin Alisha menjauhkan Max dari kehidupan Yesha.
"Jangan ganggu Kakak gue Max, dia enggak suka sama Lo, percuma Lo ngejar-ngejar dia," Alisha memperingati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ketemu doi di sana😂
2025-02-16
0
Indi
mksdx gimana sich thor yesha lebih tua...pdhl yg lahir duluan alisha...dinovel sblmx kan icha melahirkan duluan...neyla br pengantin br dgn kkx icha
2021-05-08
7
Shofiena Elsazi
lanjut
2021-04-29
1