Beberapa bulan berlalu, tetapi sang Mama tidak lagi membahas tentang perjodohan itu, membuat Alisha bersyukur, dia berfikir jika sang Mama hanya mengancamnya saja supaya dia tidak berulah lagi. Saat ini dirinya sudah berkuliah di salah satu kampus milik keluarga. Berbeda dengan Ayesha yang justru memilih kuliah di tempat lain, ia tidak mau di istimewa kan di sana, apalagi sang Papi yang sering mengunjungi kampus itu, karena kampus tersebut sudah menjadi tanggung jawab Papinya.
"Duh, dosen baru itu ganteng banget ya, dia sepertinya masih muda. Kapan ya dia masuk kelas kita? Bisa caper dikit," celetuk teman Ayesha, mereka saat ini sedang berada di taman kampus.
"Kamu tu ya, enggak bisa liat cowok bening dikit aja, ingat dia dosen Yas," timpal Ayesha, dia tidak melihat ke arah dosen yang di sebut oleh temannya itu.
"Kayaknya cuma kamu doang yang enggak lirik Pak Dosen ganteng itu, coba deh kamu lihat, cewek-cewek pada ngiler liatin tu dosen," Yasmin menunjuk para gadis yang tidak lepas menatap si dosen yang dia maksud.
"Bodo amat, aku enggak peduli Yas. Aku pulang ya, si Shasha ngechat mulu, katanya udah di parkiran," ucap Ayesha lalu berdiri meninggalkan Yasmin yang masih terpesona dengan dosen muda itu. Saat menyadari Ayesha sudah tidak ada di hadapannya, Yasmin hanya bisa mengumpat dengan kesal.
"Mau kemana? Mobil gue gimana?" tanya Ayesha saat sudah berada di dalam mobil Alisha.
Alisha mengarahkan ekor matanya ke belakang, Ayesha pun menoleh ke arah lirikan Alisha, dia mengernyit saat mendapati adiknya duduk di belakang sambil bersedekap dada.
"Kok kamu di sini Dek?" tanya Ayesha heran.
Bukannya menjawab, Arga sang adik justru menjulurkan tangannya di hadapan Ayesha. Tahu apa yang di maksud sang adik, Ayesha pun memberikan kunci mobilnya pada sang adik.
"Jangan bawa Kak Yesha keluyuran enggak jelas, sebelum asar harus kembali," Arga memperingati Alisha, karena kebiasaan Alisha mengajak sang Kakak ke tempat balapan motor.
"Iya, iya, cerewet banget jadi cowok, udah sana keluar," Alisha mengusir Arga sambil mengibaskan tangannya.
"Motor kamu di mana Dek?" tanya Ayesha karena setahunya sang adik membawa motor saat ke sekolah.
"Di bawa Arsyad. Aku pulang ya Kak, jangan mau di ajak ke tempat yang aneh-aneh, tadi Shasa ijin sama Mami katanya mau ajak Kakak jenguk temannya yang sakit, kalau sampai dia bohong bilang sama aku," ucap Arga lalu ia meraih tangan sang Kakak untuk di cium.
"Iya, kamu hati-hati ya," Ayesha melambaikan tangan saat Arga sudah berjalan menjauh dari mereka.
"Siapa yang sakit Sha?" tanya Ayesha penasaran.
"Temen gue, dia jatoh pas balapan kemaren," jawab Alisha sambil mengemudikan mobilnya.
"Oh temen balapan,"
Tiga puluh menit berlalu, mereka pun sampai di sebuah rumah sakit, ternyata kali ini Alisha tidak berbohong, dia benar-benar akan menjenguk temannya yang sakit. Ayesha berjalan mengikuti langkah kaki sepupunya, setelah menaiki lift, mereka pun sampai di depan sebuah ruang rawat inap.
"Rame banget deh kayaknya Sha," ucap Ayesha karena samar-samar dia mendengar beberapa orang sedang berbicara di dalam.
"Mungkin temen-temen gue, udah ayo masuk," Alisha menarik tangan Ayesha supaya masuk ke dalam ruangan itu.
Kedatangan mereka di sambut meriah oleh beberapa pemuda yang berada di dalam ruangan itu. Tapi Ayesha tampak kesal karena orang yang selalu dia hindari ada di sana juga, sepertinya, Alisha sengaja supaya mereka bertemu.
"Ayang Yesha, tambah cantik aja, Abang jadi makin cinta," pemuda itu mendekati Ayesha, bahkan ia seperti ingin menyentuh wajah Ayesha.
Plak
Alisha menghalau tangan pemuda tersebut supaya tidak menyentuh sepupunya.
"Jangan kurang ajar Lo Max!" ucapnya sambil menatap tajam pemuda bernama Max itu.
"Santai dong Sha. Perasaan Lo emosi melulu kalo berhadapan sama gue," ucap Max enteng. "apa karena gue bisa ngalahin Lo di arena?" tanyanya sambil menaik turunkan salah satu alisnya.
Ya, pemuda yang bernama Max tersebutlah yang pertama kali mengalahkan Alisha dalam arena balapan liar. Bahkan beberapa kali mereka bertanding, Alisha selalu jadi nomor dua.
"Gue enggak suka Lo deket-deket sama Kaka Gue," jawab Alisha.
"Lagian ngapain Lo di sini?" tanya Alisha, pasalnya temannya yang sedang sakit itu musuh Max dalam arena sama seperti dirinya.
"Bukan urusan Lo, ayo cabut," Max mengajak temannya untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Yesha, Abang pulang dulu ya, kapan-kapan kita kencan tapi jangan ajak cewek galak ini, oke," ucap Max lembut, sambil mengedipkan salah satu kelopak matanya.
Ayesha hanya bergidik, dia tidak mau menanggapi ucapan Max. Merasa jijik dengan perlakuan Max tersebut. Kenapa Yesha tidak suka dengan Max? Jawabannya karena pemuda itu selalu menatap Yesha dengan tatapan menjijikkan menurut Yesha, padahal dia tidak pernah berpenampilan tidak sopan meskipun tidak berhijab seperti sang Mama. Ayesha selalu memakai pakaian tertutup dan tidak pernah memamerkan bentuk tubuhnya.
🌻🌻🌻
Setelah dari rumah sakit, mereka pun pulang tanpa mampir terlebih dahulu ke tempat lain. Alisha mengantarkan sepupunya terlebih dahulu, setelah itu dia pulang ke rumahnya.
"Sha, Mama mau bicara sama kamu," ucap sang Mama saat melihat putrinya sudah kembali, sang Mama memang sengaja menunggu Alisha pulang karena ingin membicarakan sesuatu.
Alisha mendekati Mama Icha yang sedang duduk di sofa ruang keluarga, "Iya Ma, mau bicara apa?" tanyanya.
"Kamu masih inget tentang perjodohan itu? Nah, tadi Mama bertemu sama temen Mama, katanya kalian harus bertemu dulu, saling mengenal setelah itu baru kalian menikah. Temen Mama itu minta kalian bertemu lusa, katanya lebih cepat lebih baik," ucap Mama Icha panjang lebar.
Ternyata dugaan Alisha salah, dia mengira sang Mama hanya main-main ternyata serius mau menjodohkan dia dengan anak temennya. Ah, padahal dia belum bisa menemukan laki-laki yang dia cari, jika saja sudah pasti dia akan menolak perjodohan ini, akhirnya Alisha hanya mengangguk lemah.
"Baiklah Ma, terserah Mama aja," ucapnya.
"Nak, Mama melakukan ini untuk kebaikan kamu, dia lelaki baik, Mama tahu karena beberapa kali bertemu dengannya, ya meskipun usia kalian jauh tapi Mama yakin dia bisa membimbing mu. Bukannya Mama menyerah untuk membimbing kamu, tapi Mama ingin kamu memiliki alasan untuk berubah, alasannya yaitu suami kamu. Mama yakin kamu akan menyukai pemuda itu setelah bertemu dengannya, Mama yakin itu," ucap Mama panjang lebar, ia tahu putrinya belum menerima perjodohan ini, tapi Mama berusaha supaya Alisha menerimanya, karena menurut Mama orang yang dia jodohkan sangat tepat untuk seorang Alisha.
"Iya Ma," hanya itu yang bisa Alisha ucapkan.
Setelah itu Alisha memilih untuk naik ke kamar, memikirkan bagaimana caranya supaya perjodohan itu gagal. Meminta tolong Ayesha sepupunya tapi waktu itu dia menolak, ah sial, Alisha buntu. Akhirnya dia memilih untuk tidur saja, dari pada pusing memikirkan perjodohan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Nur Suci Aeni
nyimak dulu ah
2022-12-26
0
Fikavindia
aku mampir kak
2022-02-12
0
Elin Sri Agustini
thor disini dikatakan penampilan ayesha tidak seperti mama nya krna dia tertutup berhijab kan maksudnya, laah gimanaa di cerita novel sebelumnya kan nayla berhijab pas ultah farhan suaminya thor .
2021-09-07
1