Panti Asuhan

Alisha masih betah duduk bercanda dengan anak-anak panti, beberapa temannya pun masih betah di sana, menyenangkan sekali bukan, jika berada diantara banyak bocah-bocah yang masih polos dengan berbagai karakteristik berbeda. Ada yang cerewet, pendiam ada juga yang keingintahuannya tinggi. Mereka bercerita banyak hal-hal menarik hingga membuat anak-anak panti betah berada di tengah-tengah mereka.

Cantika masih betah duduk di pangkuan Alisha, bahkan dia tidak memberi ruang untuk teman-temannya yang berebut duduk di pangkuan Alisha. Hingga Bu panti memanggil mereka untuk makan siang, wah ternyata sudah waktunya makan siang, berarti Alisha dan kelima temannya sudah berjam-jam di sini.

"Kakak jangan pulang dulu, aku mau makan siang, nanti pulang kalo aku udah selesai makan ya," ucap Cantika saat akan meninggalkan Alisha.

"Siap Princess," timpal Alisha sambil tersenyum.

"Dulu waktu awal-awal saya di sini, ada juga anak yang seperti Cantika, tidak mau berbicara dengan orang lain, bahkan kami para pengurus pun tidak bisa mengajak anak itu bicara," ucap Bu panti yang kini telah duduk di sisi Alisha.

"Hingga suatu saat, setelah pulang sekolah dia membawa seorang teman, katanya temannya itu tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Bahkan temannya itu sampai menginap di sini, dari situ awal perubahannya,"

"Dia mulai ceria kembali, bahkan selalu menghibur teman yang dia bawa, sampai seminggu kemudian orang tua anak itu menyusul ke sini, tentu saja karena pihak kami melapor polisi karena tidak mau terkena masalah tentunya, karena di lihat dari penampilannya anak itu dari kalangan orang berada,"

Alisha menyimak cerita Bu panti yang baru kali ini dia dengar.

"Anak itu meminta suapaya membawa serta anak asuh kami, tapi orang tuanya menolak keras, bahkan sampai membentak," Bu panti geleng-geleng kepala mengingat momen belasan tahun lalu.

"Tapi, tiga hari kemudian anak itu datang lagi dengan dua orang yang berbeda, bukan orang tuanya. Meminta pada kami untuk mengadopsi anak asuh kami, dan akhirnya dia pun ikut orang itu. Kami bahagia saat itu, karena bisa melihat betapa bahagianya anak asuh kami bertemu dengan orang yang tepat,"

"Sampai saat ini, anak itu masih sering ke sini, sebulan sekali minimalnya, dan dia sudah dewasa sekarang, bahkan sudah bekerja di kantor ayah angkatnya,"

"Sedikit cerita tentang anak asuh di sini, dan masih banyak lagi, tapi itu yang paling mengesankan," pungkasnya.

"Emang anak itu kenapa bisa sampai sini Buk?' tanya Alisha penasaran.

Bu panti sedikit berfikir, lalu menghembuskan nafas sebelum menjawab, "Saya tidak terlalu tahu sih, tapi katanya dia di sini sejak bayi yang dia buang oleh orang tuanya, lalu di adopsi oleh seorang wanita, tapi setelah wanita itu meninggal, anak itu justru di kembalikan ke sini, dan sejak saat itu dia mulai terlihat murung dan menyendiri. Itu cerita dari senior sebelu saya masuk ke sini," jawabnya.

Alisha menganggukkan kepala paham, dia merasa iba dengan anak itu. Ternyata kehidupan di luar lebih menyeramkan dari pada dirinya, yang hanya di hukum oleh sang Papa ketika melakukan kesalahan.

"Dia cewek apa cowok Bu?" tanyanya, entah kenapa dia ingin bertanya seperti itu.

"Laki-laki Mbak, keduanya laki-laki, mereka kalau pas berdua ke sini seperti kakak adik saja, bahkan wajah mereka terlihat mirip, ya meskipun bukan saudara,"

Alisha mengangguk. Saat akan bertanya lagi, tina-tiba ponselnya berbunyi.

"Maaf Buk, saya angkat telfon dulu," setelah mendapat persetujuan dari Bu panti, dia pun menerima panggilan dari sang Mama.

Setelah menerima telfon dia kembali menemui Bu panti, "Cantika belum selesai ya Bu?" tanyanya.

"Saya harus segera pulang," tambahnya.

Saat Bu panti akan menghampiri Cantika, gadis kecil itu lebih dulu datang.

"Sayang, Kakak harus pulang, kamu baik-baik di sini ya, Kakak akan datang lagi kalau libur," ucapnya sambil berjongkok mensejajarkan dengan Cantika.

"Iya Kak,"

"Cantika mau Kakak bawakan apa?" tanyanya.

Cantika tampak berfikir, "Mau Barbie ya Kak, tapi jangan satu yang banyak ya, buat teman-teman juga," ucap Cantika antusias.

"Baik princess,"

Setelah berpamitan dan menyerahkan beberapa uang sisa belanja yang di bagikan pada anak panti itu, mereka pun berpamitan untuk pulang. Alisha pulang dengan Dani seperti awal berangkat ke tempat ini. Saat Dani akan melajukan mobilnya, lebih dulu ada sebuah mobil SUV masuk ke area panti, karena gerbangnya sempit dan tidak muat dia mobil, Dani memilih untuk menunggu mobil itu masuk terlebih dahulu.

Baru saja Dani akan melajukan mobilnya, Alisha menghentikan gerakannya.

"Tunggu Dan," ucapnya, terpaksa Dani mengurungkan niat untuk melajukan mobilnya.

"Kenapa?" tanya Dani, tapi tida di tanggapi oleh Alisha karena gadis itu sibuk memandang seseorang yang baru saja keluar dari mobil SUV tadi, lalu dengan gerakan cepat ia melepas sabuk pengaman, baru saja akan membuka pintu lebih dulu tangan Dani menariknya.

"Mau kemana Sha?" tanyanya.

"Gue haru ketemu sama cowok itu Dan, dia...." ucapannya terpotong karena Dani lebih dulu menyela.

"Gue enggak mau ambil resiko kena semprot Om Al, jadi sekarang pulang sebelum Papa Lo balik," ucapnya.

Alisha menghembuskan nafas kasar, padahal ini kesempatan langka, apalagi dia mencari keberadaan pemuda itu sejak beberapa waktu lalu saat pertama bertemu, bukan tanpa alasan kenapa Alisha terus mencari pemuda itu, selain karena pemuda itu telah menolongnya, dia juga ingin menanyakan sesuatu.

Tapi dia tidak boleh egois bukan? Karena dia tadi mengaku pada sang Mama sedang bersama Dani dan teman-temannya dan sang Mama menyuruh Dani untuk mengantar pulang Alisha sebelum Papa kembali.

Baiklah, semoga aja ketemu lagi dengan dia. Jika memang jodoh pasti tidak akan kemana bukan? Alisha menyemangati dirinya sendiri.

"Yaudah ayo pulang," ucapnya lemas.

"Maaf Sha, kalao Lo enggak dalam masa hukuman gue sih mau-mau aja tapi ini dalam masa hukuman, demi kebaikan Lo kedepannya Sha," ucap Dani, dia tahu Alisha kecewa.

"Iya Dan, gue ngerti. Makasih dah pengertian sama gue Dan," timpal Alisha masih tidak bersemangat. Dia sempat bahagia saat melihat pemuda yang di carinya itu berada di tempat yang sama.

"Besok Lo bisa temui Bu panti dan tanya siapa yang datang ke panti setelah kita pergi," Dani memberi solusi. "Lo sempet liat plat mobilnya enggak?" tanya Dani saat dia menyadari sesuatu.

Alisha menepuk jidatnya, kenapa juga dia tidak melihat plat mobilnya tadi, ah bodoh sekali. Alisha merutuki sirinya sendiri.

"Lo selalu gitu kalao ada masalah pasti lupa segalanya, mau main seruduk aja," Dani mencibir, meledek kebodohan gadis itu.

"Dahlah, mungkin belum saatnya gue ketemu sama tu cowok," ucap Alisha lesu.

"Opsi ke dua tanya Bu panti," ucap Dani.

"Iya kalo di beri tahu, kalau enggak gimana? Mereka pasti jaga privasi Dan,"

"Bener juga ya," Dani membenarkan ucapan Alisha.

Ya, pemuda tadi adalah pemuda yang selama ini Alisha cari, tapi saat ada kesempatan justru dia tidak bisa menyapa pemuda itu, sungguh menyesal sekali Alisha. Berkali-kali dia menghembuskan nafas kasar karena penyeslannya.

Terpopuler

Comments

hetty sandaka

hetty sandaka

alisha kayanya suka sama adnan ya

2021-07-16

0

Rosdelita Siregar

Rosdelita Siregar

makin menarik dan penasaran

2021-07-07

0

J.Lux❣️🗝️❄️

J.Lux❣️🗝️❄️

lanjut lagi

2021-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Untuk Kebaikan
3 Gagal Bertemu
4 Tidak Bisa Menolak
5 Terpesona
6 Jatuh Hati
7 Ajakan Makan Siang
8 Pahlawan Kesiangan
9 Dosen Ganteng
10 Jangan Ganggu
11 Tujuh Purnama
12 Ketahuan
13 Kamu Cantik
14 Menghindar
15 Jus Jeruk Tanpa Gula
16 Cantika
17 Panti Asuhan
18 Apakah Dia Bintang?
19 Foto Itu
20 Dress Baru
21 Bukan Modus
22 Rasa Penasaran
23 Kecewa Lagi
24 Bertemu Kembali
25 Tidak Menyangka
26 Antara Dua Pilihan
27 Kebahagiaan Alisha
28 Orang Yang Di Cari
29 Belajar Memasak
30 Rumah Alisha
31 Jatuh Cinta
32 Kamu Mengenalnya?
33 Pak Dosen Kang Pehape
34 Hari Bahagia
35 Kekacauan
36 Tanpa Ampun
37 Tidak Akan Memaafkan Kamu
38 Di Culik 1
39 Di Culik 2
40 Makin Kesal Di Buatnya
41 Bukan Jodohku, tapi Jodohmu
42 Amplop
43 Bulan Madu 1
44 Bulan Madu 2
45 Bulan Madu 3
46 Cemburu
47 Terkejut
48 Cerita Adnan
49 Final Honeymoon
50 Balapan Lagi
51 Hukuman
52 Demi Kebaikan Kamu
53 Makin Membaik
54 Hari Minggu
55 Berkunjung Ke Panti Asuhan
56 Karena Mama
57 Tak Bersemangat
58 Masa Lalu Biarlah Berlalu
59 Di Jerman
60 Bukan Wanita Idaman
61 Kesempatan Dalam Kesempitan
62 Rejeki Tak Terduga
63 Cemburunya Adnan
64 Cemburu Membawa Berkah
65 Tapi Matikan Lampunya
66 Hotel Kakek
67 Terserah Kamu
68 Aku Sudah Tidak Sabar
69 Apakah Kamu Sudah Siap?
70 Pagi Terindah
71 Kesempatan Dalam Kesempitan
72 Memalukan
73 Makin Pintar
74 Rumah Bunda
75 Servis Apa?
76 Gagal Sebelum Bertindak
77 Jangan Melakukan Itu Lagi
78 Berangkat Juga
79 Miss you
80 Kekhawatiran Alisha
81 Usaha Tanpa Hasil
82 Masalah Baru
83 Panggil Papa dan Mama
84 Pergi
85 Berikan Aku Tumpangan
86 Terjawab Sudah
87 Tempat Terindah
88 Ceroboh Sekali
89 Keanehan Yang Terjadi
90 Sayang Kamu Sejak Pertama Bertemu
91 Bukan Aku, Tapi Kamu
92 Hari Yang Luar Biasa
93 Penasaran Yang Tertunda
94 Serba Salah
95 Sindrom Couvade
96 Jangan Ragu Untuk Mengatakannya
97 Harus Bersyukur
98 Puncak 1
99 Puncak 2
100 Ada Sesuatu Di Balik Semua Ini
101 Puncak 3
102 Akan Melakukan Apa Saja
103 Asinan Vs Martabak
104 Usaha Yang Terbaik
105 Dalam Bahaya
106 Sebuah Kenyataan
107 Luka Lama
108 Memantapkan Hati
109 Demi Kamu
110 Jangan Salahkan Takdir
111 Cemburu
112 Persiapan Melahirkan
113 Kebahagiaan Tiada Tara
114 NEW INFO
115 New Info
116 Segenggam Rasa
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Perjodohan
2
Untuk Kebaikan
3
Gagal Bertemu
4
Tidak Bisa Menolak
5
Terpesona
6
Jatuh Hati
7
Ajakan Makan Siang
8
Pahlawan Kesiangan
9
Dosen Ganteng
10
Jangan Ganggu
11
Tujuh Purnama
12
Ketahuan
13
Kamu Cantik
14
Menghindar
15
Jus Jeruk Tanpa Gula
16
Cantika
17
Panti Asuhan
18
Apakah Dia Bintang?
19
Foto Itu
20
Dress Baru
21
Bukan Modus
22
Rasa Penasaran
23
Kecewa Lagi
24
Bertemu Kembali
25
Tidak Menyangka
26
Antara Dua Pilihan
27
Kebahagiaan Alisha
28
Orang Yang Di Cari
29
Belajar Memasak
30
Rumah Alisha
31
Jatuh Cinta
32
Kamu Mengenalnya?
33
Pak Dosen Kang Pehape
34
Hari Bahagia
35
Kekacauan
36
Tanpa Ampun
37
Tidak Akan Memaafkan Kamu
38
Di Culik 1
39
Di Culik 2
40
Makin Kesal Di Buatnya
41
Bukan Jodohku, tapi Jodohmu
42
Amplop
43
Bulan Madu 1
44
Bulan Madu 2
45
Bulan Madu 3
46
Cemburu
47
Terkejut
48
Cerita Adnan
49
Final Honeymoon
50
Balapan Lagi
51
Hukuman
52
Demi Kebaikan Kamu
53
Makin Membaik
54
Hari Minggu
55
Berkunjung Ke Panti Asuhan
56
Karena Mama
57
Tak Bersemangat
58
Masa Lalu Biarlah Berlalu
59
Di Jerman
60
Bukan Wanita Idaman
61
Kesempatan Dalam Kesempitan
62
Rejeki Tak Terduga
63
Cemburunya Adnan
64
Cemburu Membawa Berkah
65
Tapi Matikan Lampunya
66
Hotel Kakek
67
Terserah Kamu
68
Aku Sudah Tidak Sabar
69
Apakah Kamu Sudah Siap?
70
Pagi Terindah
71
Kesempatan Dalam Kesempitan
72
Memalukan
73
Makin Pintar
74
Rumah Bunda
75
Servis Apa?
76
Gagal Sebelum Bertindak
77
Jangan Melakukan Itu Lagi
78
Berangkat Juga
79
Miss you
80
Kekhawatiran Alisha
81
Usaha Tanpa Hasil
82
Masalah Baru
83
Panggil Papa dan Mama
84
Pergi
85
Berikan Aku Tumpangan
86
Terjawab Sudah
87
Tempat Terindah
88
Ceroboh Sekali
89
Keanehan Yang Terjadi
90
Sayang Kamu Sejak Pertama Bertemu
91
Bukan Aku, Tapi Kamu
92
Hari Yang Luar Biasa
93
Penasaran Yang Tertunda
94
Serba Salah
95
Sindrom Couvade
96
Jangan Ragu Untuk Mengatakannya
97
Harus Bersyukur
98
Puncak 1
99
Puncak 2
100
Ada Sesuatu Di Balik Semua Ini
101
Puncak 3
102
Akan Melakukan Apa Saja
103
Asinan Vs Martabak
104
Usaha Yang Terbaik
105
Dalam Bahaya
106
Sebuah Kenyataan
107
Luka Lama
108
Memantapkan Hati
109
Demi Kamu
110
Jangan Salahkan Takdir
111
Cemburu
112
Persiapan Melahirkan
113
Kebahagiaan Tiada Tara
114
NEW INFO
115
New Info
116
Segenggam Rasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!