"Abang, ayo kejar aku," Alisha berlari, di susul kembarannya yang mengejar dia.
Dua anak kembar itu tampak ceria, sedangkan sang Mama duduk di sebuah bangku taman sambil bermain dengan anak bungsunya.
"Enggak kena, enggak kena," Alisha terus berlari sambil mengejek sang Abang.
"Larinya jangan kenceng-kenceng dong Sha, Abang capek," keluh Aufa sang Abang.
"Ayo Bang, jangan nyerah, masak gitu aja nyerah. Kalah sama aku dong," Alisha terus berceloteh sambil berlari. Namun tiba-tiba
Bruk
"Aw, sakit," keluh Alisha sambil memegangi no kongnya yang mendarat di tanah tanpa persetujuan.
"Kamu tidak apa-apa Dek?" tanya seseorang yang baru saja Alisha tabrak, "Ayo Kakak bantu berdiri," anak laki-laki yang umurnya lebih tua dari dirinya itu mengulurkan tangan untuk membantu Alisha.
Alisha menerima uluran tangan anak laki-laki itu, "Enggak apa-apa Kak, cuma pantatku sakit dikit," jawabnya.
"Kamu enggak apa-apa Sha?" tanya Abang yang baru saja menghampirinya.
Alisha tersenyum, lalu menggeleng.
"Makasih ya Kak, dan maaf aku nabrak Kakak," dia justru masih berbicara dengan anak laki-laki yang menabraknya.
Anak laki-laki itu tersenyum, "Iya sama-sama, aku juga minta maaf, tadi jalannya enggak lihat," ucap anak laki-laki itu.
Setelah pertemuan pertama mereka, Alisha selalu menghampiri anak laki-laki itu yang sering menyendiri, dan entah apa yang dia pikirkan bahkan tak ada seorang pun yang mau mendekati anak itu.
"Kakak siapa namanya?" tanya Alisha di hari ke dua mereka bertemu. "Aku Shasa Kak," Alisha mengulurkan tangannya.
"Nama Kakak Bintang ya," Alisha melihat name tag di seragam sekolah anak tersebut.
Anak laki-laki itu hanya tersenyum dan mengangguk, tapi dia tetap menerima jabatan tangan Alisha.
"Kak ayo makan, aku bawa kroket buatan Mama, enak banget lho Kak," Alisha kecil menyodorkan kotak makan ke hadapan Bintang.
Tapi Bintang justru menatap gadis kecil yang terlihat menggemaskan bahkan saat makan dia belepotan.
"Buat kamu aja, aku sudah kenyang," jawabnya.
"Kakak harus coba, ini enak banget," Alisha memaksa. Sambil terus mengunyah makanan, ia mengambil satu kroket berniat menyuapkan ke hadapan Bintang, tapi Bintang lebih dulu mengambilnya.
"Makasih, akau makan sendiri aja," ucap Bintang setelah berhasil mengambil kroket tersebut.
Akhirnya mereka berdua menghabiskan kroket bekal Alisha yang sengaja tidak di makan saat di sekolah, karena dia memilih untuk beli jajan.
Setelah menghabiskan kroket, Alisha berceloteh tentang kehidupan sehari-harinya, yang selalu kalah dengan sang Abang jika berebut mainan. Sedangkan Bintang memilih mendengarkan, dia sesekali tersenyum menanggapi gadis kecil nan cerewet itu.
"Sayang, ayo pulang, ini sudah siang, waktunya sholat dan makan siang," Mama menghampiri Alisha sambil menggendong Arsyad.
"Abang mana Ma?" tanya Alisha karena sejak tadi tidak mendapati Kakaknya.
"Abang sudah masuk mobil," jawab Mama, "Ini siapa? Kamu kenal?" tanyanya.
"Kenalkan Ma, ini Kak Bintang," ucap Alisha antusias.
"Aku Bintang Tan," ucap Bintang sambil menyalami Mama Icha.
"Bintang sekolah di mana? Kok sendirian aja?" tanya Mama
"Aku sekolah di SD Pelita, Tan," jawab Bintang.
"Oh, SD sebelah itu ya. Maaf ya Bintang, kita harus pulang sekarang, sudah siang," akhirnya mereka pun pulang, sedangkan Bintang masih betah tinggal di taman itu, menyendiri hanya di temani dengan sepi.
Sudah beberapa kali Alisha bertemu dengan Bintang, dia selalu bercerita tanpa henti pada anak laki-laki itu kadang sampai membuat Aufa kembarannya marah karena bermain sendiri. Tapi Alisha tetap asyik bercerita dengan Bintang, meskipun Bintang hanya merespon dengan senyuman tanpa menimpali celotehan Alisha.
Hari Minggu, Alisha memaksa sang Mama untuk pergi ke taman biasanya, padahal Mama sudah menolak tapi Alisha rewel dan akhirnya mereka pun pergi ke taman, kali ini bersama dengan Papa.
"Kalian bertiga duduk di situ ya, biar Papa fotoin, buat kenang-kenangan,"
Bintang, Alisha sama Aufa menurut, mereka pun berfoto dengan berbagai gaya, terutama si kembar sedangkan Bintang hanya sesekali tersenyum dengan gaya kakunya.
Karena Papa menggunakan kamera palaroid jadi fotonya langsung jadi, dan Papa memberikan selembar foto buat Bintang. Dengan senang hati Bintang menerima foto tersebut dan menyimpannya.
Tapi beberapa hari kemudian, saat Alisha kembali mampir ke taman setelah sekolah dia tidak mendapati Bintang di sana, bahkan beberapa kali dia ke taman, Bintang tak pernah muncul batang hidungnya, membuat Alisha bersedih beberapa hari.
"Jangan gitu dong sayang, mungkin Kak Bintang sudah pindah sekolah, Mama yakin suatu saat Shasa bisa bertemu Kak Bintang lagi, udah ya jangan sedih kan masih ada Abang," Mama menasehati Alisha ketika gadis kecil itu terus bersedih saat mendapati tak ada Bintang di taman.
"Abang enggak mau dengerin Shaha ngomong Ma, Abang juga suka ganggu Shasa," Alisha kecil sesegukan, terus menangis
"Kalau gitu, gimana kalau ke rumah Yesha aja, nanti Shasa cerita sama Yesha, bisa main Barbie bareng juga," Mama membujuk Alisha kecil.
"Ayo Ma, aku mau, mau," dasar bocah, baru saja dia menangis tapi lihat sekarang dia kegirangan saat mendapat tawaran dari Mama untuk berkunjung ke rumah Yesha sepupunya.
Alisha bercerita banyak tentang Bintang dan perginya Bintang pada Yesha.
"Aku jadi enggak punya Kakak," ucap Alisha bersedih setelah menyelesaikan ceritanya
"Shasa boleh panggil Yesha Kakak, kok. Kaya Arga juga panggil Yesha Kakak," Yesha mengingat jika adiknya memanggil dia dengan sebutan Kakak.
"Tapi Yesha kan lebih kecil dari Shasa," Alisha cemberut, tapi kemudian dia tersenyum, "Oke deh, aku panggil Yesha Kakak mulai sekarang, ye ye ye aku punya Kakak lagi," girang sekali gadis itu.
Sejak saat itu Alisha memanggil Yesha dengan sebutan Kakak, dan dia juga sering bercerita dengan Yesha karena Yesha lebih sering mengalah dengan Alisha berbeda dengan Aufa yang tidak mau mengalah dengan kembarannya itu.
Puk
Dani menepuk pundak Alisha, karena sejak tadi pemuda itu mengajak bicara tapi Alisha hanya terdiam tak menanggapi.
"Ada apa Dan?" tanya Alisha saat kembali pada dunia saat ini.
"Lo ngelamunin apaan sih Sha? Gue liat dari tadi senyam senyum, terus tiba-tiba kaya mau nangis gitu,"
"Mana ada gue nangis," Alisha tak terima di katakan menangis, "Gue keinget jaman kecil Dan, dulu gue punya temen waktu kecil tapi dia menghilang gitu aja entah kemana," Alisha menghembuskan nafas panjang.
"Dan Lo tahu enggak? Cowok tadi itu punya foto gue waktu masih kecil sama temen gue itu, makanya gue penasaran dan pengen tahu dia temen gue apa bukan," tambahnya.
"Kok Lo bisa tahu?" tanya Dani penasaran.
"Lo inget waktu gue di keroyok orang, gara-gara nabrak mobil di lampu merah?" bukannya menjawab Alisha justru bertanya.
Dani mengangguk, "Iya gue inget, waktu Lo habis balapan motorcross terus di telfon sama Mama Lo, kan?" tebaknya.
Alisha mengangguk, "Nah bener banget, dari situ gue tahu," jawabnya.
___________________
Di sini aku bahas beberapa dari masa lalu Alisha ya, karena di novel sebelumnya tidak ada jadi sedikit ada pencerahan, kenapa Alisha memanggil Yesha dengan sebutan 'Kak' dan kenapa Alisha ingin sekali bertemu dengan pemuda itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Kahiyang Cahaya Bening Efendi
Sepertinya bintang itu adnan
2021-08-12
0
J.Lux❣️🗝️❄️
lanjut lagi 😁
2021-05-21
1
Dewi Desiawati
bintang, 🤔🤔
2021-05-16
1