" Mas, sepertinya ada keributan di bawah, lihatlah,! ada dua orang wanita yang sedang di dekati banyak laki laki disana. Apa mereka karyawan baru disini ?" Tanya Mia yang sedikit penasaran dengan beberapa tamu pria yang seakan berkerumun mendekati dua wanita cantik di bawah.
Wisnu yang sedang asik mencumbu Mia di pangkuannya, tak begitu memperhatikan keadaan di bawah, lalu dia segera menoleh ke arah kerumunan yang di tunjuk Mia di bawah sana.
Berulang kali dia mengucek matanya, menajamkan pandangannya ke arah wanita cantik yang menjadi pusat kerumunan para lelaki yang memandangnya penuh nafssu disana.
' Apa aku mabuk hanya dengan segelas wine? atau aku mulai merindukan istriku,? kenapa aku melihat wanita di bawah sana seperti Safira.? Tapi,, ga mungkin, Fira tak pernah pergi ke tempat hiburan malam sendiri, kecuali menemaniku bekerja, tapi,,,' Perdebatan dalam batinnya tiba tiba saja berhenti saat Panji datang melerai keributan di bawah sana, dan berbincang dengan wanita itu, Wisnu yakin kalau wanita dibawah sana adalah Safira istrinya.
" Shiiitttt... ! " Dengan wajah panik Wisnu menyingkirkan Mia dari pangkuannya, lalu segera berdiri dan bergegas turun.
Setengah berlari Wisnu tak sabar ingin segera menghampiri istrinya di bawah sana, tentu saja ingin memastikan kejelasan, apa yang terjadi.
Kegilaan apa yang sedang istrinya perbuat saat suaminya ini sedang tak berada di rumah .
Ya, karena panik dan emosi melihat istri cantiknya sedang di ganggu para pria haus kenikmatan, Wisnu jadi lupa, bukankah tadi dia bilang pada Safira sedang berada di luar kota saat ini, dan baru akan pulang minggu depan.
" Safira ! Apa yang sedang kamu lakukan disini ?" Bentak Wisnu menarik paksa tangan Safira kasar dari tempat duduknya.
" Oh, hai,,, apa kamu sedang memberiku kejutan? Sepertinya dua jam yang lalu saat di telpon kamu bilang masih di luar kota, Ah,, kamu memang sweet banget." Safira malah memeluk Wisnu, menyembunyikan senyum iblisnya di balik dada bidang Wisnu.
Jebakan batman yang dia rencanakan sepertinya akan berhasil dan berjalan sempurna sesuai harapannya,
dia berhasil membuat Wisnu membongkar kebohongannya sendiri tanpa harus bercape cape ria, dirinya bertanya.
" Mm,,, iya sayang, ini aku baru saja sampai. Aku belum sempat mengabari kamu, tadi langsung kesini." Wisnu tak bisa menutupi kegugupannya,
dia baru sadar, dua jam yang lalu baru saja berbincang dengan istrinya dan dia mengatakan bahwa dia masih di luar kota, dan beberapa hari lagi dia baru akan pulang,
kini kata katanya seakan menjadi bumerang untuk dia sendiri.
Wisnu balas memeluk Safira dan mencium puncak kepala istrinya dalam, ada sedikit sesal dalam hatinya karena telah menghianati istri polosnya itu, menurutnya.
" Mas...! siapa Jala*g yang kamu peluk itu? " Teriak Mia penuh emosi saat mendapati suami sirinya itu memeluk dan mencium wanita lain di depan umum, dia kehilangan kendali dan kehilangan kesabarannya, sejak dari ruangan kerja Wisnu tadi, dia ditinggalkan begitu saja tanpa kata, dan saat dia menyusulnya malah di suguhi pemandangan seperti ini.
" Ohoo,,, jala*g ? siapa yang kau sebut jala*g ? Apa sedang mengatai dirimu sendiri ?" Safira menyeringai dan melepaskan diri dari pelukan Wisnu,
Tak dapat di sembunyikan, wajah wisnu semakin menegang, dia memejamkan matanya, kepalanya seakan tiba tiba akan meledak.
" Jaga ucapan mu Re, dia istriku !" Bentak Wisnu.
Dengan gerakan cepatnya, dia menahan dan menangkap tangan Mia yang mengayun ke udara hendak menampar wajah Safira.
" Aku juga istrimu Mas, apa kamu lupa?" Mia yang terbakar emosi akhirnya mengungkapkan rahasia yang seharusnya tak ada yang tau.
Sialnya Mia mengatakan itu di tempat umum, di tempat kerjanya, bahkan beberapa karyawan juga pengunjung yang berada didekat mereka mendengar ucapan Mia yang lantang tadi.
Tentu saja itu membuat mereka terkejut, walaupun beberapa karyawan sebenarnya tidak terlalu kaget mendengar pernyataan Mia barusan, karena kedekatan antara Wisnu dan Mia sudah menjadi rahasia umum di club.
Tapi tidak untuk Wisnu, dia terlihat pucat dan sangat kaget saat Mia mengungkapkan rahasia perselingkuhannya di depan istri sahnya, bahkan di depan orang banyak,
dia benar benar tak tau harus berbuat apa sekarang.
Lain halnya dengan Safira yang tampak tenang, tak terlihat kaget sedikitpun mendengar ucapan Mia, karena memang dia sudah tau, atau malah karena Safira tak mau tau dan sudah mati rasa terhadap suaminya itu.
" Wah,, wah,,, dia istri mudamu ?
Tapi,,, sebentar, sepertinya ada yang salah disini.
istri mudamu kok kelihatan tua ya?
aku yang istri tua malah masih muda,
Ah,, membingungkan..!
Kalian pasangan tua memang susah dipahami, hmm,,, baiklah, sebagai yang paling muda di antara kalian, aku mengalah,
heh,,! Anda, Mba Mba istri muda yang sudah tua,,! Ambillah calon mantan suamiku itu. Kalian sungguh serasi, sama sama tua dan tak tau diri ! " Ujar Safira santai sambil mangambil gelas berisi orange jus di meja lalu menyesapnya.
Umur Mia memang beberapa tahun lebih tua dari Safira, itu sangat terlihat jelas, malah sepertinya Mia seumuran dengan Wisnu.
" Fira,, apa maksudmu? Aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun" Tatap Wisnu tajam ke arah Safira
" Dan aku tak akan mungkin kembali padamu sampai kapanpun !
Apalagi setelah melihat kemesuman kalian setiap sore di balkon rumah, sangat Menjijikan ! Kelakuan kalian tak ubahnya seperti binatang,,! melakukan hal seperti itu di tempat terbuka dan banyak orang menontonnya, aku pastikan secepatnya kita akan bercerai..!" Tegas Safira berhasil membuat Wisnu syok, sekaligus membungkam berjuta pertanyaan di kepala Wisnu saat itu, dari mana Safira tau semua hal kegiatannya dengan Mia ?
" A-apa yang kamu katakan Fira, siapa yang mengatakan hal sekotor itu padamu?
Atau kamu memata mataiku selama ini?
Tapi, kenapa kamu seolah baik baik saja selama ini, kalau kamu tau tentang aku dan dia ?" Tanya Wisnu bingung dengan sikap Safira yang seolah biasa saja.
" Terus,,, kamu berharap aku gimana ? Marah? Cemburu? Hmmm,,, sebenernya pengen banget kaya gitu, tapi.... Gimana mau marah atau cemburu, kalau dia aja gak lebih oke dari aku !" Safira dengan senyum sinisnya,
Perkataan Safira berhasil membuat beberapa orang yang berada disana tertawa seakan melecehkan Mia,
Seketika wajah Mia langsung berubah merah padam karena dipermalukan di depan banyak orang. ( Hmmm,, Kena mental dia.)
" Mas... aku gak terima dipermalukan seperti ini oleh istrimu !" Mia berlari ke pelukan Wisnu dan menangis meminta simpati dari suami sirinya itu.
Wisnu yang kebingungan bersikap hanya berdiri di antara kedua istrinya itu sambil diam mematung.
" Woohooo,,,! Ternyata punya rasa malu juga Mba Mba tua yang satu ini, dan kamu calon mantan suami ku, siap siap menghadiri sidang perceraian kita !" lagi lagi Safira menginjak harga diri Mia yang sepertinya memang tak berharga itu.
" Tidak,,,! Aku tidak akan menceraikanmu sampai kapan pun !" Wisnu melepaskan tangan Mia yang melingkar di pinggangnya.
Tanpa disadari, sikap Wisnu itu semakin menambah kesakitan di hati Mia, sungguh harga dirinya semakin terhinakan tak hanya oleh Safira, tapi bahkan oleh Wisnu juga.
Dia merasa tak di inginkan oleh Wisnu sekarang.
" Cukup ! setuju atau tidak setuju, kita tetap akan bercerai secepatnya. Hiduplah dengan masa lalumu, bahagiah bersama bayang bayang Renamu ! kamu sakit jiwa Wisnu !" Safira mengangkat tinggi kedua tangannya, menghindar saat tangan Wisnu akan meraihnya, lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan dengan senyuman puas.
Sedangkan Wisnu yang ingin berusaha mengejar Safira, langsung mengurungkan niatnya saat melihat Mia yang tiba tiba jatuh pingsan, dia segera mengangkat tubuh Mia dengan panik dan bergegas keluar untuk segera membawanya ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan.
Sesampainya di parkiran, Safira sekilas melihat Wisnu yang tampak wajahnya sangat khawatir menggendong Mia, entah apa yang terjadi pada mereka, Safira tak ingin tau, yang sekarang jadi pertanyaan dirinya adalah dimana keberadaan Dara sahabatnya yang baru saja di sadarinya kalau dari tadi sahabatnya itu menghilang.
Beberapa kali Safira tampak menghubungi Dara, di tengah kepanikannya, tiba tiba saja Dara muncul dari arah belakang mobil yang terparkir berjejer rapi.
" Aku disini, ayok pulang" Ajak Dara dengan wajah di tekuk, sepertinya dia baru saja mengalami hal yang buruk.
Terlihat dari matanya yang sembab seperti habis menangis dan wajahnya yang bete.
" Ra,,kamu kenapa? Darimana? Kamu ga papa kan ?" Safira memeriksa wajah dan badan Dara bolak balik takut terjadi apa apa dengan sahabatnya itu.
" Aku baik baik saja, cuma ada sedikit masalah tadi. Tapi udah selesai kok, cuma masalah keluarga." Dara tersenyum singkat mengisyaratkan dirinya baik baik saja.
" Owalah Ra,, aku yang menangkap basah suami selingkuh, kamu yang nangis nangis, kamu memang sahabat yang luaarrr biyasah...!" Ledek Safira sambil merampas kunci mobil dari tangan Dara,
dia tak ingin membiarkan sahabatnya berkendara dalam keadaan hatinya yang kacau,entah kenapa, padahal yang seharusnya yang terlihat kacau itu dirinya, tapi malah dirinya yang harus siap siap menenangkan sahabatnya.
Sepertinya Dara lebih membutuhkan dirinya sekarang.
'Ada apa dengan Dara ?' Batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Azizah az
wow elegan fira cara mu nggk pake Jambak rambut tp kena mental👍
2022-09-23
1
Fatma Kodja
bodoh banget Haikal udah dapat yang bening tapi malah dibuang hanya demi sampah busuk yang biar di daur ulang tetap tidak berguna 😏😏😏😏😏
2022-04-04
1
Leni Fatmawati Fatmawati
keren Safira good job
2022-03-12
1