Aku Dan Bintang
Aku berpacaran sejak di bangku kelas 3 smu dengan Wisnu yang kini menjadi suamiku selama hampir 2 tahun lamanya.Aku memutuskan untuk menikah dan meninggalkan pendidikanku di universitas ternama di Ibukota padahal baru semester 3,Wisnu tak pernah setuju dari awal kalo aku harus kuliah di lain kota dan menjalani LDR.
Makanya, Wisnu segera melamarku agar kami tak berpisah jauh. Sebenarnya tidak terlalu jauh juga sih, dari kota asalku ke Ibukota hanya perlu 3 jam perjalanan darat, dan kalau naik pesawat hanya 40 menit saja,
Tapi karena aku pun sangat mencintai Wisnu, akhirnya aku menerima lamarannya dan merelakan untuk tidak melanjutkan pendidikanku.
Wisnu ingin aku menjadi istri yang hanya mengurus rumah tangga saja, tidak mengijinkanku melanjutkan kuliah apalagi bekerja setelah kami menikah.
Wisnu merasa dirinya mampu memberikan apapun yang aku inginkan, dengan harta yang dia punya.
Memang benar sih,selama ini Wisnu memang selalu memanjakanku dengan segala kemewahan, rumah yang besar dan mobil mewah, pokoknya aku diperlakukan bak putri raja oleh Wisnu.
Aku pun tak pernah kekurangan kasih sayang dari Wisnu, selalu perhatian, menemaniku belanja, sering memberiku kejutan manis dan hadiah mewah, suami idaman lah pokoknya.
Aku sendiri tak pernah berpikiran yang aneh atau cemburu, walau aku tau usaha Wisnu adalah hiburan malam yang pastinya disana Wisnu di kelilingi banyak wanita wanita malam yang tentu saja selain cantik, mereka genit dan berani menggoda siapapun.
Tapi untungnya yang aku tau, disana Wisnu adalah seorang atasan yang sangat disegani oleh semua karyawannya, termasuk para wanita penghibur yang ada disana, tak ada satupun yang berani menggoda Wisnu, semua karyawan disana tau kalau Wisnu sudah menikah dengan ku, terkadang, aku juga di ajak ke tempatnya bekerja, sekedar menemani dia di ruangan kantornya.
Seperti hari itu,
Wisnu mengajakku menemaninya bekerja.
"Ayolah Ra,,temani aku,hari ini Beni gak masuk kerja,dia sedang keluar kota," Ajak Wisnu.
Beni adalah orang kepercayaan Wisnu, dia bisa jadi asisten, sopir, sekertaris, bisa dibilang tangan kanan Wisnu yang mengurusi segala hal kebutuhan Wisnu, pekerjaan di kantor maupun di rumah.
" Oke,aku siap siap sebentar" Jawabku tak menolak.
*****
Diruangan kantor Wisnu yang berada di lantai atas, Wisnu duduk di balkon sambil memperhatikan ke bawah, tempat para penggila hiburan malam melakukan aktivitasnya, ada yg mabuk, main perempuan,yang joget joget, seperti itu lah pemandangan setiap malamnya yang bisa di saksikan secara langsung dari balkon ruang kerja Wisnu.
" Tambah ramai saja pengunjung malam ini" aku membuka obrolan saat menghampiri Wisnu yang sedang duduk dan memainkan gelas berisi wine di tangannya.
" Ya, pengunjung semakin ramai saja dari hari ke hari, tapi kita kekurangan wanita untuk menemani mereka, makanya Beni sedang pergi ke luar kota untuk menemui Angga, katanya dia ada 5 orang yang ingin bekerja sebagai wanita malam disini, tapi minta di jemput kesana." Ujar wisnu tanpa menoleh sedikitpun padaku.
Apa yang menarik perhatian Wisnu sampai dia ngobrol denganku tapi matanya tertuju ke arah bawah terus ? Batinku, sambil menoleh kebawah menelisik apa yang sedang Wisnu lihat.
" Apa yang kamu lihat ?sepertinya kamu serius sekali" Tanyaku mengagetkan konsentrasinya.
" Eh,,oh, itu sepertinya ada tamu yang mau berkelahi di sana, aku harus menghubungi keamanan, kamu tunggu disini jangan kemana mana, aku hanya sebentar" Wisnu meninggalkan ku diruangan kerjanya sendiri.
Orang berkelahi di tempat ini memang sudah biasa terjadi, apalagi mayoritas di antara mereka di bawah pengaruh minuman keras semua, jadi masalah sedikitpun bisa menimbulkan perkelahian diantara mereka dengan mudahnya.
***
Dilantai bawah,
Wisnu memutar matanya mencari sosok yang tadi dia lihat dari balkon ruang kerjanya.
" Ada yang perlu dibantu bos?" Tanya Arya,salah seorang bartender yang kebetulan memperhatikan bosnya mondar mandir didepan meja bar.
" Ah,tidak,,, sepertinya tadi aku melihat temanku duduk di pojok sini" Wisnu menunjuk kursi yg sekarang kosong.
' Apa mungkin aku salah lihat ?' Gumam Wisnu dalam hatinya.
" Dari tadi yang duduk disini hanya Mia, dia teman saya bos, apa bos kenal Mia?" Arya balik bertanya.
" Mia? berarti aku salah orang tadi" Wisnu melangkah meninggalkan area bar, dia tak bersemangat melanjutkan pembicaraan dengan bartendernya itu.
" Bos,,tunggu,, ada yang perlu saya bicarakan terkait Mia. Bisakah besok saya menemui bos?" Pinta Arya.
" Hmm,,, temui aku jam 12 besok disini." Jawab Wisnu sambil berlalu pergi.
Wisnu berjalan kembali menuju ruangannya di atas.
' Mia? Padahal tadi aku jelas liat Rena dari atas,apa penglihatanku mulai terganggu ?' Gumamnya lagi dalam hati.
" Gimana, beres?" Tanya Safira saat melihat Wisnu masuk ruangan, sekembalinya dari bawah.
" Beres, ternyata mereka hanya bercanda, aku yang salah sangka, ku pikir mereka mau berkelahi" Wisnu berbohong.
*****
Pagi Wisnu sudah bangun dan mandi
" Tumben jam segini udah bangun dan mandi."
Aku heran, biasanya duhur dia baru bangun,paling pagi ya jam 10, karena kerja dia kan, malem sampai menjelang pagi.
" iya,siang ini aku janjian sama Beni mau briefing wanita wanita yang baru datang dari luar kota biar nanti malam sudah siap kerja mereka," Wisnu menjelaskan.
" Ooh,,, Baiklah, siang ini aku juga mau ke rumah ibu, sudah lama tak main kesana, boleh ya ?" Pintaku.
" Iya boleh, nanti aku antar kamu dulu sebelum ke kantor." Wisnu tersenyum dan memelukku.
*****
Wisnu sudah sampai di kantornya siang itu.
Beni yang sudah menunggunya langsung menghampiri,
"Lama sekali kau Tuan Wisnu yang terhormat,"
celoteh Beni yang memang sudah sangat akrab dengan Wisnu karena mereka berteman sejak kecil,
"Berisik kau, aku harus nganter Fira ke tempat ibunya dulu tadi, jadi ngobrol ngobrol dlu sama mertua dikit," Jawab Wisnu
Lalu mereka berjalan menuju ruang meeting.
Disana sudah ada 7 orang wanita yang duduk terkesima saat melihat Wisnu masuk,
Bagaimana mereka tidak ngiler, melihat pria berumur 28 tahun yang tampan dan gagah itu mengenakan celana jeans biru muda, kemeja putih yang pas di badan dengan lengan yang digulung sebatas sikut dan kancing depan di biarkan terbuka sebatas dada, memperlihatkan dadanya yang bidang dan menantang birahi para wanita yang ada disana.
Wisnu melirik ke arah Beni seperti ingin menanyakan sesuatu.
" Dapet bonus 2 orang, kata Angga yang dua itu dijamin bisa jadi primadona di tempat kita, hanya saja Angga minta bonus lebih katanya bos." Bisik Beni seakan tau apa yang akan di tanyakan Wisnu meski hanya dengan sebuah lirikan dari bosnya.
" Kita lihat dulu kerjanya malam ini, masalah bonus mah gampang." Tukas Wisnu
Tiba tiba pintu ruang meeting ada yang mengetuk
Tok..tok...tok...
" Masuklah," Perintah Beni dari dalam ruangan.
Pintu terbuka, Arya datang membawa seorang perempuan yang membuat Wisnu dan Beni saling tatap dan seketika menyebutkan satu nama secara bersamaan
"Rena !"
Seolah mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Azizah az
aassiiiiaaapp meluncur
2022-09-23
1
Leni Fatmawati Fatmawati
aku mampir thor
2022-03-11
1
Puji Hartati Soetarno
Inyong mampir thor,,salam dari wong kebumen
2022-01-01
1