Kamu berubah

Seminggu berlalu, sejak pertama kali Mia datang di club dan berhasil menghantui kehidupan Wisnu.

Semakin Wisnu berusaha menghindar dari Mia, semakin hatinya mendorong Wisnu untuk mengenal lebih dekat siapa sebenarnya Mia,sosok perempuan yg seminggu ini tak lepas dari pandangannya dari balkon ruang kerjanya setiap malam, dan selalu mengganggu ketenangan pikirannya saat di rumah karena seakan akan gelisah jika tak jumpa dia.Sehingga membuat dia ingin buru buru pergi ke kantor dan enggan untuk pulang.

" Kamu beberapa hari ini pulang pagi terus, apa ada masalah di club ?" Tanyaku pada Wisnu sore itu, yang sepertinya sudah siap siap berangkat kerja.

Beberapa hari belakangan ini Wisnu jarang di rumah, biasanya berangkat kerja jam 9 atau 10 malam, sekarang sore sudah berangkat,begitupun saat pulang, biasanya dia pulang paling telat jam 3 pagi, sekarang,,, jam menjelang dzuhur baru nyampe rumah, itupun dia tak lebih hanya sekedar numpang tidur,lalu bangun sore hari saat akan berangkat ke club lagi.

Begitu terus setiap harinya, sampai hampir tak pernah punya waktu bertemu bahkan sekedar ngobrol atau makan bareng denganku, padahal kami satu atap.

Sepertinya, dia pulang sekedar absen saja.

Meski begitu,tak ada kecurigaan apapun di benakku, aku hanya berpikir mungkin sedang ada masalah di clubnya, atau memang dia sedang banyak pekerjaan saja.

" Ya, ada beberapa masalah yang luman serius di kantor, jadi maaf kalau aku harus sering lembur." Jawab Wisnu sambil berlalu pergi meninggalkanku, tanpa menoleh sedikitpun padaku.

Seolah tak ingin berbicara lebih banyak lagi denganku.

Aku hanya diam menatap punggungnya yang menghilang dibalik pintu mobil dan pergi menjauh keluar gerbang.

Sungguh tak seperti biasanya, pergi pun tak pamit, padahal biasanya dia tak pernah lupa memeluk dan mencium ku sebelum dia pergi.

' Ah, mungkin masalah yang di hadapinya saat ini cukup rumit di kantor, makanya untuk sekedar telpon atau chat pun tak sempat ' gumamku dalam hati mencoba bepikiran positiv.

*****

Author POV,

Sore itu ternyata Wisnu menuju apartemennya,dia duduk di sudut sofa ruang tengah sambil memandangi layar ponselnya, lama dia menatap layar ponsel yang ternyata menampilkan beberapa foto Mia yang dia ambil secara diam diam dari balkonnya.

" Hallo Ben, tolong kau sampaikan ke Mia, setengah jam lagi ku tunggu di ruang kerjaku, dan kau tak usah banyak tanya , cukup kerjakan saja !" Perintah Wisnu lewat telpon, seakan mengerti kalau sahabatnya itu pasti akan bertanya sesuatu padanya.

" Ta-tapi..." Belum sempat Beni melanjutkan kata katanya,

Tuut tuut tuut...

Sambungan telpon sudah terputus.

' Apa sebenarnya yang ada di pikiran Wisnu ? Makin hari makin aneh saja kelakuannya, tiap ada tamu yg mencari Mia, selalu saja dia halang halangi, malahan sudah 3 malam, kerja Mia hanya menemani  Wisnu di ruangannya.Ada yg tak beres ini ' Gerutu Beni yang melihat gelagat bos sekaligus sahabatnya mulai berulah aneh.

***

Satu jam kemudian,

Pandangan Wisnu selalu tertuju ke arah pintu masuk ruang kerjanya.

Ya, dia sedang menunggu Mia yang tak kunjung datang.

Tok tok tok ...

Terdengar suara ketukan dari balik pintu, Wisnu tersenyum

" Masuklah...!" Teriaknya penuh semangat.

Tapi, seketika mukanya yang sedang tersenyum berubah masam,

" Kau... Apa kau tak melakukan tugasmu untuk menyuruh Mia datang kesini, huh ? Ini sudah 1 jam aku menunggu." Wisnu kesal ketika tau yang datang ternyata Beni.

Beni memang dengan sengaja tak menyampaikan pesan Wisnu pada Mia, karena menurutnya sahabatnya itu sudah benar benar salah arah.

Beni juga mencium kebusukan dari sikap Mia,walaupun dia belum punya bukti yang kuat.

Beni hanya tak ingin terjadi apa apa pada sahabatnya .

" Ini belum jam kerja, aku ingin berbicara dengan mu sebagai seorang sahabat.sepertinya kita akhir akhir ini sudah tak punya waktu untuk ngobrol, kamu terlalu sibuk dengan Mia. Ada apa di antara kalian ?" Beni memulai pembicaraan dengan serius, tapi tetap tenang.

" Maksudmu..?" Wisnu enggan menanggapi,meski dia tau kemana arah pembicaraan Beni.

Sebenarnya dia sendiri menyadari,  belakangan ini hari hari dia hanya dihabiskan dengan Mia, tak ada waktu untuk yang lain.

Bahkan tak punya waktu untuk istri dan sahabatnya sekalipun.

" Ayolah Wisnu,, dia bukan Rena ! Tolong berhenti bersikap bodoh, apa kau tak kasihan pada Safira,,, ku lihat kau juga jarang pulang !" Beni coba mengingatkan masih dengan suara pelan.

" Jaga ucapan mu, tiap hari aku pulang !" Wisnu tak terima dengan tuduhan Beni dengan suara meninggi.

" Ya, kau memang pulang.... Tapi pada jam yang tak sewajarnya, Kau datang ke kantor bahkan jauh sebelum OB kita datang, lalu kau pulang setelah tak ada satupun karyawan tersisa disini, Kau pikir aku tak tau,huh ?"  Belum sempat Beni mengeluarkan semua yang ingin dia ungkapkan pada sahabatnya sore itu,Tiba tiba pintu terbuka,

" Upss,,, apa saya mengganggu ?"  ujar Mia yang baru saja muncul dari balik pintu, dan melihat kedua atasannya memasang muka yang mengerikan seperti sedang bersitegang.

" Masuklah,,Aku menunggumu dari tadi." Wisnu berubah menjadi lembut saat berbicara pada Mia, bibirnya melengkung membentuk senyuman manis.

" Ini ruangan bos mu, apa kau tak punya etika hah,,! Bahkan aku yang sahabatnya saja selalu mengetuk pintu saat masuk ruangan ini !" Hardik Beni ke arah Mia penuh amarah.

Beni lalu bergegas keluar ruangan karena takut semakin tak bisa menahan emosinya.

Sementara Mia hanya tertunduk diam.

" Maaf, Mas,, aku gak tau kalau ada pak Beni,biasanya kan jam segini cuma ada kamu," Ucap Mia manja sambil menghampiri Wisnu yang baru saja berdiri dari kursi kerjanya.

" Tak apa Re,,, Beni memang lagi kesal dengan ku bukan marah padamu." Ujar Wisnu sambil membalas pelukan manja Mia.

" Tuh kan.. Manggilnya Re lagi,, kenapa sih mas ?" Protes Mia mengerucutkan bibirnya, karena Wisnu selalu memanggil dirinya dengan panggilan Re, yang dia sendiri tak tau apa artinya.

" Bukankah nama asli mu Resmiani,, jadi aku ingin memanggil kamu Re saja, terserah kamu suka atau tidak, aku hanya mau memanggilmu dengan sebutan itu !" Tegas Wisnu sambil mencubit pipi Mia.

' Karena kamu harus menjadi Rena ku,' Batin Wisnu.

" Maas,, nanti malam aku boleh kerja? Ini kan malam minggu,, biasanya banyak tamu yang mencariku, kan lumayan uang tips nya buat tambah tambah bayar sewa kost." Rengek Mia manja, masih di pelukan Wisnu.

" Re.. Apa uang dariku masih kurang ! Bukankah aku sudah sering bilang, kamu tak aku izinkan kerja lagi, tugasmu sekarang hanya menemaniku saja. Apa itu terlalu sulit bagimu? Aku tetap membayarmu berkali kali lipat dari gajimu, kalau kamu tetap ingin bekerja seperti itu, silahkan di tempat lain !" Wisnu melepaskan tubuh Mia yang sedang memeluknya dengan kasar.

" Oke,, maafin aku mas,, tapi.. Aku gak mau para karyawan membicarakan ku di belakang,mereka sudah mulai bergosip tentang kita." Mia menahan tubuhnya yang hampir tersungkur ke meja karena di hempaskan Wisnu.

" Siapa yang berani menggunjingkan kita? Aku pemilik tempat ini, apa yang aku lakukan terserah aku. Kalau ada yang tidak suka, ku pastikan dia akan pergi !" Wisnu dengan sikap arogannya.

" Bagaimana kalau itu istrimu Mas?" tanya Mia hati hati takut menyinggung Wisnu lagi.

" Istriku adalah urusanku tak ada hubungannya dengan kamu. Lakukan saja tugasmu sebagai wanitaku, buat aku bahagia" Wisnu menatap Mia tajam seolah berkata,

' Jangan usik kehidupan rumahtanggaku..!'

Terpopuler

Comments

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

seruuu lanjut thor

2021-11-11

1

Zaki Sifa

Zaki Sifa

lanjut

2021-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!