Patah hati gaya Safira

" Fira,, udahan dong sedihnya, udah 3 hari lho kamu mengurung diri !" Bujuk Dara pada sahabatnya yang semenjak kejadian itu seakan kehilangan semangat hidupnya, setiap hari hanya menangis dan mengurung diri di kamar.

" Maaf ya Ra, aku nyusahin kamu ya? aku ganggu kamu disini ya? tapi aku belum siap pulang, aku belum siap melihat rumah tempat aku dan bajing*n itu menghabiskan waktu selama 2 taun ini. kamu jadi keganggu ya, ga bisa ngantor karena nemenin aku ? Tinggal aja Ra, aku ga apa apa kok " Suara Safira masih lemah saat berbincang dengan Dara.

" Ih,, apaan sih kamu Fir, aku ga ngerasa keganggu atau di susahin kok, malahan aku seneng kamu disini, setidaknya aku tenang dalam keadaan seperti ini aku bisa jaga kamu,kalo kamu sendirian di rumah, ntar kamu bunuh diri, lagi !" Dara berusaha bercanda dengan sahabatnya itu.

Safira bangkit dari tempat tidur dan duduk di sofa yang ada di kamarnya Dara itu.

" Hah... bunuh diri? Aku tak segila itu Dara ! aku memang sedang patah hati saat ini, sakit banget rasanya, dan aku nangis selama 3 hari ini bukan karena menangisi perselingkuhan yang di lakukan suami durjana itu, jujur aku malah bersukur Tuhan memberi tahuku sekarang, sehingga aku bisa menentukan sikap secepatnya." Safira mengambil ponselnya yang selama 3 hari ini sengaja dia matikan.

Hanya ada telpon tak terjawab dari ibunya, tak ada panggilan atau pesan dari Wisnu suaminya,

" Lalu apa yang kamu tangisi selama 3 hari ini?" tanya Dara bingung.

Safira tak menjawab pertanyaan Dara,

dia malah berjalan menuju balkon,

menyambar teropong yang masih tergeletak di meja pojok balkon.

Safira mulai mengamati apa yang di lakukan suaminya dengan wanita selingkuhannya itu.

Selama tiga hari ini, dia selalu melakukan pengamatan itu pada jam jam dimana suaminya keluar dan masuk rumah.

Dara hanya mengikuti gerak gerik sahabatnya tanpa protes.

" Lihatlah Ra, selama 3 hari ini diam diam aku selalu melihat apa saja yang mereka lakukan, hampir setiap hari mereka bercumbu, tertawa bahagia, bahkan tak pernah menghubungi atau sekedar mengirim pesan padaku, apa pantas aku menangisi laki laki seperti itu ? aku tak sekonyol itu Ra, beberapa hari ini aku hanya menangisi kebodohan ku sendiri... Betapa bodohnya aku mengorbankan masa mudaku, waktuku, perasaanku, kuliahku, bahkan masa depan ku hanya untuk seorang laki laki yang tak pantas aku cintai dan perjuangkan.

Dua tahun sudah cukup bagiku membuang waktu untuk orang itu. Ini sudah selesai. " Safira tersenyum getir.

" Aku dukung apapun keputusan kamu Fir, dan aku pasti bantu apapun yang kamu butuhkan. Hmm, aku tenang sekarang, ternyata Safira ku masih se keren dulu, tak pernah lemah menghadapi masalah apapun." Dara tersenyum memeluk sahabatnya.

Tiba tiba ponsel milik Safira berbunyi, panggilan dari Panji.

Safira mengerutkan keningnya, tumben kakak angkatnya itu menelpon.

(Panji) : " Dek, akhirnya bisa di hubungi juga, kamu dimana? ibu nyari kamu, katanya kamu ga ada di rumah, dek?"

(Safira) : " aku di rumah Dara, ibu tau kok, handphone aku mati kemaren kak. emh,, kak ada yang mau ku tanyakan, apa Wisnu tiap hari masuk kantor?"

Panji terdiam dia menimbang nimbang apa dia harus menceritakan apa yang dia dengar,  tapi dia juga tak tega.

(Safira) : " Kenapa kak? apa kakak juga tau tentang Wisnu dan wanita simpanannya?"

(Panji) : " Fir,,, kamu,,, tau semua?"

(Safira) : "Ya, aku tau, tapi tak semua kak, tolong kakak ceritakan apa yang kakak tau, Fira mohon kak"

Mendengar Safira memohon akhirnya Panji tak tega lalu menceritakan apa yang dia tau dan dia dengar tempo hari di ruangan bosnya.

Tentang siapa Mia, pengakuan Wisnu yang ternyata sudah menikahi Mia, dan tentang Mia yang mirip Rena sang mantan kekasih Wisnu masa remaja,

Setelah kejadian itu Panji yang penasaran dengan siapa itu Rena, menelpon Beni dan Beni pun menceritakan semuanya.

Panji merasa lega telah memberi tau Safira dan berjanji pada Safira akan mendukung apapun yang akan Safira lakukan selanjutnya.

Safira terdiam, terlihat seperti mengingat ingat sesuatu, setelah mengakhiri pembicaraannya dengan Panji lewat telpon tadi.

' Rena,,, sepertinya Wisnu pernah bercerita dulu, dia memang sangat mencintai mantan pacarnya yang telah meninggal itu, Astaga ! berarti selama ini dia masih belum bisa move on dan aku hanya pelarian saja ?'

Gumam Safira dalam hatinya.

" Fir,, kamu oke? kok ngelamun gitu?" Dara memandang ngeri Safira.

" Ga papa, foto si duo mesum waktu lagi enak enak di bakon masih ada kan? Kirimin aku ya"  Safira tersenyum iblis, otaknya penuh rencana, sementara Dara dibuat merinding melihat senyuman Safira

" Ada dong, malah ada foto yang lainnya juga, kemaren aku iseng foto mereka pas lagi ciuman di teras rumahnya. Ups,, maaf,,!" Dara menutup mulut dengan kedua tangannya

" Bagus, kamu memang sahabat terbaik ku dan sangat bisa di andalkan, tenang saja,,, udah ga ngaruh buat aku dia mau ngelakuin apa aja, aku ga sakit hati, sekarang melihatnya lebih ke muak, menjijikan !"  Safira menepuk bahu sahabatnya pelan

Safira sudah membulatkan tekad harus segera mengakhiri pernikahannya dengan Wisnu sesegera mungkin, andai Wisnu menolak bercerai dengannya, terpaksa foto foto panas itu akan dia jadikan senjata untuk mengancam Wisnu, dia pasti akan takut bila foto mesum bersama selingkuhannya tersebar di internet, apalagi Ayahnya akan maju dalam pemilihan gubernur, dia harus menjaga reputasi baik keluarganya.

Safira tak ingin terlalu lama terjebak dalam kehidupan rumah tangga yang menurutnya hanya sebuah kebodohan, dia ingin melanjutkan hidupnya, mewujudkan mimpi dan cita citanya yang sempat terhenti, dan ini belum terlambat, usianya masih sangat muda sekarang.

" Dira,, kamu siap menemani sahabatmu bertarung malam ini?" Tanya Safira tiba tiba dengan senyum yang sulit  diartikan

"maksudnya?" Dara bingung

" Aku akan menyelesaikan semuanya malam ini, kamu temani aku clubing malam ini, ya" Safira mengedipkan matanya ke arah Dara

" Menyelesaikan masalah,? bertarung?  Tapi kok malah clubing, ga jelas banget kamu, masih sehat kan ?" Dara memegang dahi Safira.

" Tenang saja aku sehat jiwa raga, Kita memang akan bertarung dan menyelesaikan masalah di tempat itu karena mereka pasti ada disana, kamu cukup tonton dan temani aku saja" ujar Safira penuh semangat.

" Baiklah aku akan mengikuti apapun keinginan orang yang sedang patah hati ini" Dara manggut manggut

" Iish.. Ini bukan sembarang patah hati, tapi patah hati gaya Safira, harus tetep keren dan bahagia. Nangis nangisannya tiga hari saja udah cukup, malah kelamaan kayanya kemaren." Safira terbahak, Dara hanya bisa mengeleng gelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya yang di luar nalar itu.

******

Jam menunjukan pukul 10 malam,

Safira sudah siap, dia berdandan tak seperti biasanya malam itu dia terlihat sangat cantik mengenakan rok mini warna biru muda,atasan kemeja putih dipadukan sepatu kets putih  dan rambut yang di biarkan tergerai, penampilannya sungguh mempesona seperti gadis gadis ABG, apalagi dia juga merias wajahnya senatural mungkin semakin mempercantik dirinya yang bak boneka hidup.

" Buseet,,,! Kebangetaan, suamimu buta apa ya? cewek secantik kamu di selingkuhin." Dara yang baru keluar dari kamar  terpana melihat penampilan sahabatnya itu

" Anggap saja dia apes, karena malam ini akan sangat merugi kehilangan istrinya yang cantik ini " Safira menjulurkan lidah nya ke arah Dara sambil mengibaskan rambutnya centil.

" Hmm... sombong sekali anda calon janda !" Ledek Dara

" Haha,,,! geli banget aku dengernya, calon janda,! eh, tapi kok kamu keluar dari kamar pojok itu ? itu kamar yang selalu kamu kunci itu ya ? sebenernya kamu ngumpetin apa disana, kok kaya rahasia gitu ?" Tanya Safira penuh selidik

" Ngumpetin cowok, sengaja aku umpetin takut terjerat mba janda" Jawab Dara yang langsung mendapatkan pukulan dari sahabatnya.

*****

Dara memarkirkan mobilnya tepat di depan club malam terkenal di kota ini.

Saat mereka turun dari kendaraan dan melangkah melewati pintu masuk,  beberapa karyawan tampak tersenyum dan menganggukan kepala menyapa istri dari bosnya itu.

Beberapa karyawan lain dan pengunjung yang ada disana juga banyak yang menatap kagum pada sosok Safira yang benar benar cantik malam itu.

Safira tetap berjalan lurus sambil sesekali membalas senyum atau sapaan karyawan disana.

Setelah sampai ruangan yang menyuguhkan berbagai hiburan para penikmat dosa itu, matanya menatap ke atas kesebuah ruangan kaca yang merupakan ruangan dimana dirinya sesekali menemani suaminya bekerja, tampak seperti biasa Wisnu duduk di balkon ruang kerjanya memperhatikan para pengunjung dengan gelas berisi wine di tangannya, yang tampak berbeda hanya sekarang ditemani wanita yang tampak sedang  duduk manja di pangkuan Wisnu.

Safira tersenyum miring melihat pemandangan itu, lalu sengaja dia memilih sofa yang akan sangat jelas terlihat dari tempat Wisnu berada kini.

Beberapa pengunjung laki laki mendekati dan coba merayu Safira dan Dira, mereka ada yang mengajak berkenalan, mengajak berdansa, bahkan mengajak minum minum. Untunglah Panji yang memang awas dengan keadaan, begitu ada kerumunan mencurigakan dia langsung mendekat.

Betapa terkejutnya ketika mendapati sumber kerumunan yang rawan menjadi sumber keributan itu adalah adik angkatnya sekaligus istri bosnya, dengan cekatan dia membubarkan dan mengamankan Safira, tapi Safira yang kekeh ingiin disana dan tak ingin di jaga Panji membuat Panji serba salah, karena kebetulan malam ini pengunjung juga sedang banyak dan Panji terpaksa meninggalkan Safira dan Dara disana dengan berat hati, tapi Safira meyakinkan kakak angkatnya itu kalau dia akan baik baik saja, dan akan segera memanggil Panji bila perlu bantuan.

Terpopuler

Comments

Leni Fatmawati Fatmawati

Leni Fatmawati Fatmawati

roler Ciater d mulai

2022-03-12

1

Herwy Kurniati

Herwy Kurniati

aq deg degan.....ikut tegang....

2022-02-03

1

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

jantungku ikut deh degan nggak karuan

2022-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!