Episode 17

“Masih mau lagi Bby…?” tanya Nayla selesai menyuapi buah apel kepada Dito

“Cukup dulu cinta, berasa penuh perutku” ucap Dito

“Penuh…?” tanya Nayla kebingungan. “Penuh gimana sih Bby.. baru aja satu biji apel yang kamu makan” ucap Nayla  tersenyum geli

“Aku nggak bohong Cinta, beneran aku berasa kenyang banget” ucap Dito merebahkan tubuhnya dengan malas di ranjang

“Ya udah nanti kalau mau makan sesuatu kasih tahu aja yah Bby..” ucap Nayla menyimpan pisau di nakas

Dito tersenyum dan mengangguk pelan. Ia memperhatikan Nayla yang sibuk membereskan peralatan makan. Ia memejamkan matanya dengan pelan ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

Nayla mendekati Dito dan duduk di ranjang menatap suaminya yang sedang terpejam. Dengan pelan ia mengelus kepala Dito.

“Bby…” panggil Nayla lembut, Dito membuka matanya, dan menatap Nayla

“Apa ada yang kamu rasakan Bby..?” tanya Nayla lembut sambil mengelus puncak rambut Dito

Dito melepas nafas dengan pelan “Bosan Cinta…” ucap Dito meraih tangan Nayla untuk digenggamnya.

Nayla tersenyum lalu mengecup kening Dito dengan lembut “Sabar ya sayang, kalau kamu menuruti semua ucapan dokter pasti bakalan cepat sembuh kok Bby” ucap Nayla

“Malas banget baring, duduk, tidur, makan, minum obat” Dito mengoceh yang ditanggapi oleh Nayla dengan tertawa kecil

“Sudah akh, jangan ngeluh. Namanya juga sakit Bby.. yah harus istirahat. Lagian akhir-akhir ini kamu juga sering begadang, udah tahu masih fokus kegiatan kampus Bby, kamu malah asyik sendiri sampai malam” ucap Nayla

“Aku begadang karena kita bakalan nginap kan di kegiatan baksos cinta, jadi aku selesain aja yang bisa aku selesaikan, dari pada ntar aku balik setelah itu malah lembur kan sama saja” ucap Dito

“Bisa kan minta tolong Kak Garra dan Kak Ardy kan bisa Bby..” ucap Nayla masih asyik mengelus kening Dito

“Nggak enaklah cinta, kalau aku suruh orang terus” ucap Dito mengelus lembut pipi Nayla

“Kan mereka juga ngerti kan Bby kalau kamu lagi sakit juga” ucap Nayla

Dito tersenyum “Debat sama kamu cinta nggak akan habisnya” ucap Dito mencubit gemas pipi Nayla

Nayla tertawa “Siapa yang debat sama kamu Bby, kalau kamu sakit kamu kan yang menderita bukan aku” ucap Nayla

“Mmmm.. iyain aja.. daripada malah panjang urusannya” ucap Dito ikut tertawa bersama Nayla.

TOK..TOK…TOK.

“Siapa sih ganggu aja” ucap Dito ketus

“Cik.. Nggak boleh gitu Bby.. Aku bukain dulu yah” ucap Nayla, Dito mengangguk dan melepas genggaman tangannya di tangan Nayla

Nayla membuka pintu kamar, ia pun tersenyum menatap Darma, Andre, Dodit, dan Laras.

“Ekh.. Kalian ayo masuk” ucap Nayla

“Gimana keadaan Dito Nay?” tanya Laras menyerahkan kantong plastik berisi buah

“Sudah agak mendingan kok, makasih ya” ucap Nayla

“Ia sama-sama” ucap Laras

Darma, Andre, dan Dodit langsung berdiri mengeliling ranjang Dito.

“Gimana keadaan lu Cot?” tanya Andre

“Udah agak mendingan kok” ucap Dito bangun dan duduk di ranjang

“Kata dokter apa Dit…?” tanya Dodit

“Kecapean..” ucap Dito lirih

“Lu sih nggak kenal waktu nyerang terus, akhirnya tumbang kan lu” ucap Andre menggoda Dito

“Asem lu..”ucap Dito melempar bantal ke arah Andre

“Lah benar kan?” tanya Andre terus menggoda Dito, sedangkan yang lainnya tertawa

“Mudah-mudahan lu juga bakalan masuk rumah sakit gara-gara wik-wikkan” Dito kesal dengan Andre

“Kalau gue aman, sudah doping dari sekarang” ucap Andre tertawa

“Ntar malam pertama malah lu yang molor duluan kasian Febby” ucap Dito tertawa

“Lontoy dong…” goda Nayla membuat mereka tertawa lepas

“Nggak jelas lu Nay..” Ucap Andre ketus

“Udah pinter aja si Nay-Nay” ucap Darma terus tertawa, Nayla terus tertawa.

“Dito hebat nggak Nay..?” Goda Darma

Nayla membelakkan matanya “Pada ngomong apa yaa?” Tanya Nayla dengan wajah polos

“Kalau Nayla ngomong gitu, berarti ada yang disembunyiin” ucap Andre, tapi Nayla tidak menanggapinya.

“Atau.. jangan-jangan Dito pake obat kuat yah Nay?” tanya Darma

“Dih… obat kuat, ngapain?” ucap Dito tertawa geli

“Kali aja lu habisin Nayla beberapa ronde” ucap Andre

“Walau nggak pake obat kuat tepar tu bocah” ucap Dito menunjuk ke arah Nayla. Sedangkan Nayla membelalakan matanya

“Aneh kamu Bby..” ucap Nayla menggeleng berkali-kali

“Iya kan Cinta?” tanya Dito menyakinkan Nayla

“Iya apaan Bby?” Goda Nayla

“Jujur ajalah Nay, bagi ilmu gitu” Goda Laras

“Apaan sih Ras, dibawah umur” ucap Nayla menggoda Laras

“Isss… kamu Nay” ucap Laras cemberut membuat mereka tertawa

“Tapi lu nggak apa-apa kan Dit..?” tanya Darma

“Iya nggak apa-apa, sudah agak mendingan kok” ucap Dito

“Soalnya bokap telepon gue semalam, ada relasi yang menawarkan kerja sama gitu. Sudah diwakilkan oleh Kak Ardy dan Kak Garra tapi mereka maunya menemui lu langsung Dit” ucap Darma.

“Terus..?” tanya Dito penasaran

“Yah.. karena lu masih sakit makanya mereka tunggu sampai lu sembuh kata bokap” ucap Darma

“Kan udah ada Kak Ardy, Kak Garra dan Bokap lu” ucap Dito

“Mereka maunya ketemu langsung sama lu Dit” ucap Darma

“Tunggu kamu sembuh Bby” ucap Nayla menekan suaranya

“Satpam bertindak guys” goda Laras membuat mata Nayla membuat sempurna

Andre tertawa lepas “Bukan Ras.. Kostrat komdan bataliyon” ucap Andre menyebabkan Dito tertawa sedangkan Nayla menatap Andre dengan mengulum senyumnya.

“Wuah… abis lu Ndre.. sama danton kostrat” Goda Laras

“Makanya itu Ras, Dito nggak bisa ngapa-ngapain kalau dantonnya beraksi, bisa nggak kena jatah” Goda Andre

“Heedddeeehhh.. nggak jelas lu Ndree” ucap Nayla membuat mereka tertawa

Sedang asyik-asyiknya bercanda lagi-lagi pintu diketuk, Nayla hendak menuju pintu namun Laras menahan tangannya.

“Gue aja yang buka Nay..” ucap Laras, Nayla pun menuju pintu dan membukanya. Laras terperangah menatap laki-laki yang berdiri di depannya. Hingga dia pun terpesona.

Ardy tersenyum membuat Laras berdebar tak menentu “Permisi” ucap Ardy lembut, Laras menatap Ardy tanpa berkedip sehingga membuat Ardy tersenyum geli dengan tingkah Laras.

“Mbak….” Ucap Ardy lembut membuat Laras tersentuh. Ardy menjentikkan jarinya sehingga membuat Laras tersentak kaget dan membuyarkan lamunannya.

“Boleh saya masuk Mbak..” ucap Ardy sopan

“Oh.. iya si..lah..kan” ucap Laras merasa malu

“ASTAGA GANTENG BANGET” batin Laras meronta

“EKh.. lagi ada tamu rupanya” ucap Ardy sempat grogi juga di depan Laras dan jantungnya ikut berdetak tidak jelas

“Kamu Kak kirain siapa, kok lama masuk?” tanya Dito menyelidik

“O.. itu nunggu Garra dulu” ucap Ardy gelagapan membuat Dito tersenyum paham dan melirik Laras yang masuk sambil menundukkan kepalanya

“Datang bersama Garra ya Kak?” tanya Dito tersenyum simpul

“Mmmm.. iya tadi katanya mo ke sini juga” kata Ardy tahu kalau Dito menggodanya, seketika tawa Dito pecah membuat Darma, Andre, dan Dodit mengernyitkan dahinya.

“Lu kenapa cot?” tanya Andre

“Nggak.. pengen ketawa aja” ucap Dito

“Gila kali Nay” ucap Ardy ketus

“Kayaknya sih Kak” ucap Nayla mulai paham yang terjadi antara Dito dan Ardy

“Periksa lagi sarapnya Nay, kali aja ada yang lepas” ucap Ardy ketus dan duduk menuju sofa

“Iya nanti bakalan Naya periksa” ucap Nayla tersenyum.

“O..ya Dit, gue pamit dulu yah, soalnya ada pelanggan parfum yang ingin melihat sampel parfum yang baru diliris” ucap Darma

“Okay.. nanti kasih kabar saja gimana hasilnya” ucap Dito

“Yo’I brooo” ucap Darma. “Ok.. Guys gue duluan” ucap Darma

“Gue juga nih, inces  gue minta dikolonin” ucap Andre ketika menatap ponselnya dan tersenyum

“Dih.. asal aja lu Cot..” ucap Dito ketus

“Maksudnya bentar lagi, ini ada masalah dengan gedung yang semula kita pesan” ucap Andre

“O.. ya udah selesaikan saja dulu” ucap Dito

“Ok..” ucap Andre. “Duluan yah Nay..” ucap Andre

“Ok.. Hati-hati di jalan” ucap Nayla

“Nah.. lu mau kemana?” tanya Dito kepada Dodit yang berbalik

“Mau duduk Dit, cape berdiri” ucap Dodit duduk di samping Ardy, Dito tertawa kecil

“Ada kabar apa kak?” tanya Dito tahu maksud kedatangan Ardy

Ardy tersenyum “Aku ke sini cuma jenguk kamu doang kok” ucap Ardy

“Masa sih?” tanya Dito menggoda Ardy

“Hedeeehhh.. paling susah untuk nutupin sesuatu dari kamu Dit” ucap Ardy mengambil Tabletnya lalu menyerahkan kepada Dito.

Dito tersenyum dan menerima tab yang diberikan oleh Ardy. Seketika Dito mengernyitkan dahinya, lalu ia menatap Ardy.

“Kenapa Dit..?” tanya Ardy

“Nggak kok nanti kita bahas nanti kalau sudah sembuh kak, aku dapat larangan dari komdan

713 untuk tidak mengurus kerjaan selama sakit” ucap Dito tersenyum menatap

Nayla yang menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

“Baguslah

kalau tahu” ucap Nayla mengulum senyumnya

Ardy  tertawa “Ok.. deh nanti aja kita bahas setelah kamu sembuh” ucap Ardy lalu tersenyum, Dito tersenyum smirik membuat Nayla merasa penasaran dengan arti senyum suaminya.

***

Ponsel Nayla berdering tanda pesan masuk, Dito melirik Nayla yang duduk di sampingnya membuka pesan di ponselnya.

“Siapa Cinta..?” tanya Dito

“Laras Bby…” ucap Nayla lalu membaca pesan Laras seketika tawa Nayla pecah

Dito mengernyitkan dahinya “Ada apa cinta?” tanya Dito

“Nih baca bby” ucap Nayla tertawa menyerahkan ponselnya pada Dito

Dito kembali mengernyitkan dahi “Kak Ardy maksudnya cinta?” tanya Dito penasaran

-LARAS-

NAY MAU TANYA NIH?

BOLEH NGGAK TAHU SIAPA COWOK KEREN TADI  YANG DATANG JENGUKIN DITO?

Nayla tertawa

“Siapa lagi Bby kalau bukan Kak Ardy” ucap Nayla lalu membalas pesan dari Laras

 -NAYLA-

KAK ARDY. MAKSUD KAMU?

-LARAS-

Oo,, ARDY

NAMANYA, BOLEH MINTA NOPENYA NGGAK?

-NAYLA-

LOH KENAPA EMANGNYA MINTA NOPENYA-

-LARAS-

KALI AJA COCOK GITU NAY. EKH ITU TEMAN DITO YAH, SUMPAH GANTENGNYA SEBELAS DUA BELAS MA DITO

Nayla tertawa membuat Dito bertanya “Kenapa Cinta?”

“Minta nomornya Kak Ardy Bby..” ucap Nayla masih asyik dengan ponselnya

-NAYLA-

SUDAH TIDAK MENGHARAPKAN EDDY YAH

-LARAS-

KELAMAAN KALAU NUNGGU EDDY NAY, JIWA JOMBLO GUE MERONTA NAY, APALAGI LIAT LU SAMA DITO KAYAK ROMEO AND JULIET

-NAYLA-

NGOMONG APA SIH...

ASTAGA DASAR..

-LARAS-

AYOLAH NAY

-NAYLA-

AKU TANYA ADIKNYA BOLEH APA TIDAK

-LARAS-

ADIK..? MAKSUDNYA..?

-NAYLA-

YAH DITO ADIKNYA

-LARAS-

ASTAGA PANTAS GANTENGNYA NGGAK KETULUNG, SUMPAH TERNYATA KAKAK BERADIK YAH

-NAYLA-

DASAR CENTIL

-LARAS-

SAMA KAKAK IPAR TIDAK SOPAN LU

-NAYLA-

DIH SIAPA KAKAK IPAR….?

-LARAS-

ANGGAP AJA IYA. CEPAT DONG NAY, MANA NOMOR HAPENYA

-NAYLA-

IYA BENTAR, MAKSA BANGET SIH

-LARAS-

TINGGAL NGASIH JUGA MALAH ANEH-ANEH LU NAY

Nayla mengirim nomor Ardy kepada Laras, sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan.

-LARAS-

MAKASIH YAH ADIK IPAR

-NAYLA-

DIH.. BERHAYAL JANGAN KETINGGIAN NENG.. HAHAHA

-LARAS-

SEMENTARA GITU DULU, NANTI JUGA BAKALAN KITA BERIPAR

-NAYLA-

MMM…

-LARAS-

MAKASIH YAH SAY.. MEMANG PALING THE BEST

-NAYLA-

MUJI KALAU LAGI ADA MAUNYA

-LARAS-

HAAAAHAAAAHAAAA.

DOAIN YAH ARDY JODOH GUE

-NAYLA-

MMMM

-LARAS-

KENAPA LU NAY? KETIKAN LU SINGKAT BANGET

-NAYLA-

SSSSTTTTTT… BERISIK BAYI BESARKU LAGI…..

-LARAS-

NGGAK BERES LU NAY,, HAAAAAHAAAAA. LAGI MIMI YAH BAYI BESAR

-NAYLA-

NAH ITU TAU

-LARAS-

OTAK LU NAY, DASAR CEBONG

-NAYLA-

HAAAHAAAHAAAA..

Nayla kembali tertawa “Apa sih…?” tanya Dito penasaran dana akhirnya ia merebahkan kepalanya di pundak Nayla sambil bermanja-manja dan menatap layar ponsel Nayla.

“Laras Bby..” ucap Nayla membiarkan Dito bermanja-manja padanya karena posisi Nayla berbagi

ranjang bersama Dito.

“Wuaah.. Laras pengen kenal dengan kak Ardy” ucap Dito tertawa membaca chat Nayla bersama Laras.

“Kayaknya sih..” ucap Nayla tersenyum. “Lagian Laras nggak bisa liat yang bening dikit langsung minta ini itu” ucap Nayla, Dito menatap wajah Nayla

“Emang kamu nggak tertarik dengan yang bening-bening cinta?” goda Dito menatap Nayla dengan pura-pura memasang wajah garang.

Nayla diam sejenak lalu menatap wajah Dito “Kan sudah dapat yang bening, ngalahin Lee Min Ho lagi” ucap Nayla lalu tertawa kecil mencubit gemas pipi Dito

Dito mencubit hidung Nayla “Nakal kamu cinta” Nayla tertawa kecil dengan tingkah Dito

“Nakal kan sama suami sendiri” ucap Nayla manja lalu mengecup kening Dito.

“Awas aja kalau sampe nakalnya nyasar ke laki-laki lain. Hidupmu nggak bakalan tenang seumur hidup cinta” ucap Dito menekan suaranya.

Nayla tertawa “yah nggaklah Bby-ku” ucap Nayla lembut. Dito diam tidak merespon ucapan Nayla.

Dito memejamkan mata dan menyembunyikan wajahnya di leher jenjang Nayla “Aroma tubuh kamu buat aku candu cinta, buat aku nyaman” ucap Dito pelan

Nayla tersenyum lalu membelai pipi Dito “Mau tidur yah Bby?” tanya Nayla lembut

“Iya, ngantuk cinta” ucap Dito memeluk Nayla

“Ya udah tidur aja Bby..” ucap Nayla, Dito mengangguk pelan.

“Masih berasa mual dan pusing nggak Bby?” tanya Nayla

“Sudah tidak cinta” ucap Dito lembut

“Syukurlah, aku berharap kamu cepat sembuh Bby” ucap Nayla masih asyik membelai pipi Dito.

“Bby…” panggil Nayla

“Mmm…” Dito bergumam pelan

“Tadi siapa sih yang mau kerja sama dengan kamu sampai ngotot pengen ketemu kamu Bby?” tanya Nayla

“Mau tau aja, atau tau banget cinta?” tanya Dito masih memejamkan matanya menikmati aroma tubuh Nayla

“Bangetlah Bby.. Karena segitunya nggak mau diwakili sama Kak Ardy atau Kak Garra” ucap Nayla penasaran

“Aku tidak terlalu tertarik kerja sama dengannya, paling modus doang” ucap Dito

“Modus..?” tanya Nayla semakin penasaran

“Yah.. modus, dikiranya aku nggak tahu maksud dan tujuannya” ucap Dito membuat Nayla bingung

“Siapa sih Bby?” tanya Nayla

“Sudah tidur, urusan kerjaan itu urusan aku cinta” ucap Dito membekap bibir Nayla

“Isss… bbyy….” Ucap Nayla melepas tangan Dito tanpa Nayla sadari tangan Dito jatuh tepat di benda sintalnya.

“Mmm.. sekarang siapa yang modus?” tanya Dito lembut membiarkan telapak tangannya di atas benda sintal Nayla

“Cik.. apaan sih bby” ucap Nayla menurunkan pelan tangan Dito

Dito tertawa kecil “Pura-pura kamu cinta” ucap Dito kembali mengarahkan tangannya ke benda sintal Nayla

“Sudah tidur sana, malah aneh-aneh kamu Bby” ucap Nayla lalu memperbaiki posisi tubuhnya menghadap Dito lalu memeluk Dito dengan erat. Dito tersenyum membiarkan Nayla memeluknya. Nayla memperbaiki selimut Dito dan membiarkan Dito terlelap di pelukannya.

*** TO BE CONTINUE***

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Bikinl baper aja lihat kemesraan Dito - Naya, kayanya beneran tuh Naya hamil, soalnya sudah terlihat dari tanda2 Dito sakit 😄
Siapa ya yang jadi pelakornya, apa pemain baru atau lama 🤔 soalnya Dito tuh mantan playboy 😄
Lanjut thor semangat

2021-07-09

0

Natasya ~19>°

Natasya ~19>°

aaaaaa bikin baper anyyiinggg , cpat up donk thor . pengen lihat naya itu benaran hamil atau nggak . tpi klo bisa jan ad pelakorny di s2 ny . soalny aku krang suka klo ad plakor

2021-07-08

0

Nora

Nora

siapa ya kira2 yg modus.jgan2 ada mau nya tu.pngen njodhoin dito sma ank prempuan nya

2021-07-08

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!