Episode 9

Pukul 8.00 seluruh mahasiswa kembali mengikuti kegiatan orientasi kampus atau dikenal dengan pengenalan kampus. Dito da Nayla pun bergabung dengan mahasiswa lainnya.

"Baik.. adik-adik mahasiswa baru yang masih semangat mengikuti kegiatan ini, saya sangat senang melihat antusias kalian" ucap Azriel.

"Sekarang kita masuk ke acara "sapa saling kenal". Nah karena berhubung ada perubahan schedule yang semula hari ini adalah materi dari Rektor jadi kita ganti dengan acara sapa saling kenal. Informasi yang dapat saya berikan Rektor akan hadir bersama kita pada pukul 14.00 selesai istirahat. Jadi untuk kegiatan pagi ini kita akan isi dengan sapa saling kenal" ucap Azriel

"Baik.. adik-adik yang cantik dan ganteng silahkan perkenalkan diri kalian satu persatu yah serta tunjukkan bakat dan kemampuan kalian. Siapa tahu kalian bisa bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas ini khususnya di jurusan kita" lanjutnya. "Kalau begitu kita mulai yah".

Satu persatu mahasiwa baru tersebut memperkenalkan diri mereka. Banyak kejadian lucu diakibatkan beberapa diantara mereka yang gagal faham, dan akhirnya dijadikan bahan lawakan untuk menghindarkan rasa malu dari mahasiswa yang sedang memperkenalkan diri. Para senior pun tidak ada yang melakukan bullian yang tidak bermanfaat dalam kegiatan ini.

"Hai Perkenalkan nama saya Celia Andaresta. Saya lulusan dari Sekolah yang ada di LA" ucap Celia memperkenalkan diri

"Loh.. kok malah memilih balik ke Indonesia, kenapa tidak melanjutkan saja di LA" ucap Azriel

"Bukan apa-apa sih Kak.. karena memang ingin saja, lagian tiga tahun di sana saya rasa sudah cukup. Dan lagi saya ke sini karena rindu kampung halaman" ucap Celia tersenyum

"Bagus dong kalau cinta tanah air. Ini patut menjadi teladan untuk kita semua" ucap Azriel tersenyum. "Celia.." panggil Azriel

"Ya Kak.." jawab Celia sopan

"Kamu punya hobi yang kamu sukai?" tanya Azriel

"Iya punya kak" jawab Celia

"Mmm.. apa hobi kamu?" tanya Azriel

"Hobi saya salah satunya menyanyi" ucap Celia tersenyum

"Wow.. kebetulan banget yah.. gimana kalau kita dengarkan suara emas dari Celia" ucap Azriel. "Kamu nggak keberatan kan kalau menyanyikan satu tembang lagu?" Tanya Azriel

"Dengan senang hati kak" ucap Celia

"Ok.. kalau begitu dengarkan sama-sama" ucap Azriel. "Silahkan Celia" ucap Azriel.

Celia berjalan menuju pengiring lagu yang berada di sebelah kanan panggung. Setelah berbincang-bincang sesaat ia pun kembali ke tengah panggung. Celia menyanyikan lagu "Listen" milik "Beyonce"

Listen to the song here in my heart

A melody I start but can't complete

Listen to the sound from deep within

It's only beginning to find release

Oh, the time has come for my dreams to be heard

They will not be pushed aside and turned

Into your own all 'cause you won't

Listen

Listen, I am alone at a crossroads

I'm not at home in my own home

And I've tried and tried to say what's on mind

You should have known

Celia menyanyikan lagu yang membuat keadaan hening meresapi pesan dari lagu tersebut.

....

But now I've gotta find my own

I don't know where I belong

But I'll be moving on

If you don't, if you won't

Listen to the song here in my heart

A melody I start but I will complete

Oh, now I'm done believing you

You don't know what I'm feeling

I'm more than what you made of me

I followed the voice you think you gave to me

But now I've gotta find my own, my own

....

Celia berhasil menyanyikan lagu yang begitu syahdu hingga gemuruh tepuk tangan di aula tersebut membahana.

"Wow.. Amazing Celia. Perfect banget" ucap Azreil

"Terima kasih Kak" ucap Celia membungkuk senang

"Kita sudah punya the Star Of Singing" ucap Azriel memuji kemampuan Celia

"Kakak terlalu berlebihan" ucap Celia

"Ok.. Celia terima kasih sudah menghibur kita di sini dengan suara merdunya. Kalau misalnya ada perlombaan seni sudah dipastikan kamu akan mewakili jurusan kita" ucap Azriel

"Ya Kak..dengan senang hati saya siap mewakili jurusan kita nanti" ucap Celia

"Baik Celia. Silahkan kembali ke tempat duduk" ucap Azriel

"Baik Kak" ucap Celia

Acara pun berlanjut hingga perkenalan demi perkenalan pun berlanjut.

"Hai.. semua.. perkenalkan nama saya Larasati Wibisono. Biasa dipanggil Laras"

"Laras...?" Pekik Nayla tertahan ketika menatap ke arah panggung.

"Itu bukannya Laras ya cinta. Teman kamu yang ikut Rainas?" tanya Dito yang kebetulan duduk di sebelah Nayla

"Iya Bby.. wuah.. senangnya akhirnya aku punya teman juga" ucap Nayla senang

"Nggak cukup apa teman hidup kamu ini?" sungut Dito pura-pura kesal

"Ikh.. Bby.. bisanya cemburuan sama cewek" ucap Nayla bersungut-sungut

Dito tertawa kecil "Kalau kamu sama Laras yang ada aku dicuekin lagi" ucap Dito membelai rambut Nayla yang hitam legam

"Yah aku juga kan butuh teman curhat Bby" ucap Nayla kesal

"Nggak boleh curhat sama orang lain kecuali sama aku kamu cinta" ucap Dito

"Astaga.. kumat labilnya.. cewek pun dicemburui" ucap Nayla membuat Dito tertawa kecil

"Pokoknya aku nggak mau tahu, Yourself is Mine" ucap Dito berbisik di telinga Nayla, dengan jahil Dito mengecup telinga Nayla

"Astaga.. Bby.. kamu apa-apaan sih.. main kissing aja" ucap Nayla lalu mengedarkan pandangannya takut ada yang lihat.

Dito mendekatkan wajahnya, Nayla pun menjauhkan wajahnya juga.

"Mau ngapain?" tanya Nayla menahan dada Dito dengan salah satu tangannya

"Menurutmu?" tanya Dito tersenyum menyeringai

"Ntar malam tidur di sofa" ucap Nayla mendorong pelan dahi Dito

Dito membelalakkan matanya "Cik.. ngancam lagi" ucap Dito kembali ke posisi semula membuat Nayla tertawa menang

"Senang banget yah.. nyiksa suami.. Istri nggak ada akhlak" ucap Dito kesal namun membuat Nayla semakin cekikikan dengan Dito

"Biarin blleeeekkk..." ucap Nayla menjulurkan lidahnya kepada Dito. "Yang penting disayang pake banget" ucap Nayla mengedipkan salah satu matanya menggoda Dito

Dito tertawa lalu mengacak rambut Nayla, lalu meraih tangan Nayla untuk digenggamnya. Nayla pun membalas genggaman Dito di jari lentiknya. Mereka kembali fokus ke arah panggung Laras menampilkan dance tunggal sebagi hobinya.

"Dia memang jago dance ya cinta?" tanya Dito

"Iya.. dia memang hobi dance. Waktu ikut Rainas dulu dia juara 1 mewakili provinsi kita dalam dance modern tunggal Bby" ucap Nayla

"Ow.. pantasen.. badannya lentur gitu" ucap Dito. "Kamu mau menampilkan apa cinta?" tanya Dito

"Mmm.. nggak tahu. Liat aja ntar" ucap Nayla. "Kamu Bby..?" tanya Nayla

"Tuh.." menunjuk gitar di sudut panggung

"Nyanyi sambil main gitar Bby?" tanya Nayla

"Iya.." ucap Dito menatap Nayla dengan senyum khasnya.

Seketika jantung Nayla berdebar menatap senyum Dito yang selalu membuatnya terbuai.

"E..mang.. mau nyanyi lagu apa kamu Bby?" tanya Nayla segera menghindar tatapan Dito yang selalu membuat Nayla berdebar.

Dito tertawa kecil melihat wajah Nayla yang merona. Nayla mengernyitkan dahinya.

"Kenapa kamu tertawa Bby?" tanya Nayla

Dito mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Nayla "Kenapa aku ganteng ya..?" tanya Dito

"Ya Tuhan narsisnya kumat" ucap Nayla menggaruk dahinya yang tidak gatal

"Iya kan.. aku ganteng..?" tanya Dito

"Seterah.." ucap Nayla ketus menyebabkan Dito tertawa.

"Cinta.." panggil Dito lembut

"Ap...." ucapan Nayla terhenti karena ketika Nayla menoleh bibirnya tiba-tiba menempel lembut di bibir Dito. Mata indahnya membulat sempurna dengan cepat ia menarik wajahnya menahan malu

"Apaan sih kamu Bby.." ucap Nayla mendorong tubuh Dito nafasnya memburu karena menahan kesal

Dito tertawa "Kenapa?" tanya Dito dengan tenang

Nayla menundukkan wajahnya, beruntung tempat duduk mereka berada di pojok belakang jadi memungkinkan jauh dari pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.

"Bekicot Labil" sungut Nayla kesal hendak melepas genggaman tangan Dito di tangannya namun di tahan Dito dengan cepat

"Loh.. kamu yang nyium aku, kok jadi marah sih cinta?" tanya Dito bersikap masa bodoh

"Ya.. Tapi.." ucap Nayla hendak protes dan seketika ia membuang wajahnya ke depan karena Dito melempar kiss jauh untuknya.

"Sabar Nay.. Sabar.. ntar malam jangan dikasih jatah" ucap Nayla mengelus dadanya

Dito melotot menatap Nayla. "Enak aja, itu kewajiban kamu cinta" ucap Dito menggoda Nayla

"Bodo'.." ucap Nayla menahan kesal

Dito tertawa lalu membelai lembut rambut Nayla "Love you Cinta" ucap Dito lirih kembali menggenggam berat tangan Nayla

Nayla pura-pura tidak menggubris ucapan Dito yang masih ia dengar. Ia menarik senyum tipis di sudut bibirnya.

"Love You Too Hubby.. Tetaplah seperti ini sampai nanti. Aku selalu merindukan kelembutan dan kehangatan cinta dan kasih sayang darimu" Batin Nayla lalu ia membalas genggaman tangan Dito,

Dito menoleh kepada Nayla namun Nayla bersikap tidak peduli. Dengan pelan Dito mengangkat tangan Nayla lalu mengecup punggung tangan Nayla dengan lembut.

"Love you so much cintaku" ucap Dito lirih. Kembali Nayla tidak bersikap tidak peduli namun dalam hatinya sangat bahagia hingga detik ini sikap Dito tidak pernah berubah untuknya.

***

Perkenalan demi perkenalan terus berlanjut. Tibalah giliran Dito memperkenalkan dirinya.

"Aku duluan ya Cinta" ucap Dito pada Nayla

"Iya Bby.. ingat istri jangan tebar pesona" ucap Nayla pelan sehingga membuat Dito tertawa geli.

"Astaga.. bisa aja kamu cinta" ucap Dito

"Pokoknya jangan sampai tebar pesona, ingat sofa di luar kamar kosong tuh" Goda Nayla membuat Dito tertawa kecil berjalan menuruni setiap anak tangga dengan menggelengkan kepalanya.

"Cinta.. cinta.. ada-ada saja kamu" Dito bergumam lirih.

Dito berjalan menuju panggung semua mata terpana padanya terlebih-lebih kaum cewek yang berdecak kagum padanya.

"Silahkan.." ucap Azriel mempersilahkan Dito

"Terima kasih Kak" ucap Dito sopan

"Ekheemm.." Dito berdeham terlebih dahulu.

"Selamat siang semua" ucap Dito sambil melirik ke jam tangannya.

"Siang.."

"Sudah siang yah.. karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11.00" ucap Dito berkelakar

"Bisa juga.. Bisa Pagi.. Bisa Siang" balas Azriel juga ikut berkelakar.

"Ya udah deh Kak.. Kalau gitu Pagi menjelang siang aja" ucap Dito diiringi tawa ringan oleh lainnya.

"Perkenalan Nama Saya Aldito Rahmadi. Biasa dipanggil Dito" ucap Dito

"Status....?" tanya panitia cewek dari arah belakang yang duduk di tempat duduk khusus untuk kepanitiaan.

Dito tertawa lalu menatap Nayla yang tersenyum padanya.

"Sudah beristri..." ucap Dito tanpa ragu

"Haaa'..." ucap para gadis yang terlihat kecewa

"Wuaa.. sudah disegel rupanya" ucap panitia cewek lainnya.

"Wuaahh.. menikah muda yah Dit..?" tanya Azriel

"Iya Kak.." ucap Dito sopan

"Alasannya apa menikah muda?" tanya Azriel

"Simple aja sih Kak.. biar sah aja. Mau kemana aja nggak perlu ribet" ucap Dito

"Nggak takut.. Ntar ada banyak godaan apalagi dengan menikah muda" ucap Azriel

"Mmm.. semoga saja tetap terjaga. Karena sudah mengambil keputusan untuk menikah muda yah harus dijalani sebagai mana mestinya" ucap Dito

"Istrinya ada nggak di sini?" tanya Azriel penasaran

"Ada kok.. tu di sana" ucap Dito menunjuk ke arah Nayla yang sedang tersenyum manis

Semua mata tertuju pada Nayla, terutama lebih banyak kaum cewek yang penasaran dengan pasangan hidup Dito.

"Boleh diajak ke depan sekalian saja perkenalannya" ucap Azriel yang penasaran

"Boleh Kak.. Cinta..sini dong" Panggil Dito lembut membuat mereka berteriak histeris

"Ya ampun sweet banget" ucap Azriel tersenyum

Nayla enggan untuk maju, namun sekali lagi Dito memanggil Nayla dengan sebutan khasnya untuk Naylanya.

Akhirnya Nayla pun melangkah menuruni tangga perlahan. Semua mata tertuju pada Nayla. Azriel terdiam sesaat. Dia tidak menyangka gadis yang selama ini menjadi incarannya dalam proses PDKT ternyata sudah bersuami.

"Sini.. Cinta.." ucap Dito lembut menarik lengan Nayla agar berdiri di sampingnya. Sesuai harapannya diawal Dito memang ingin mempublikasikan statusnya bersama Nayla. Agar tidak ada lagi yang menaruh harapan baik untuknya dan untuk Nayla.

"Ow.. jadi ini istrinya" ucap Azriel menahan kecewa namun dia tidak bisa berbuat banyak karena sudah tidak ada kesempatan untuknya mengenal Nayla lebih lanjut. Nayla tersenyum dan mengangguk pelan.

"Ayo sekalian aja perkenalan yah.. sepertinya kalian berdua adalah mahasiswa terakhir dalam sesi ini" ucap Azriel

"Ayo Cinta.." ucap Dito menyerahkan pelantang kepada Nayla.

"Siang semua.." sapa Nayla lemah lembut

"Duh.. lembutnya, tapi sayang yah.. sudah bersuami" tukas Azriel menggoda Nayla, Dito tersenyum smrik. Memang ini tujuannya agar Azriel berhenti mengejar Nayla.

Nayla tersenyum dan melanjutkan perkenalan.

"Perkenalan nama saya Nayla Rahmawati. Biasa dipanggil Nayla atau Naya" ucap Nayla

"Status sudah pasti kita sudah tahu semuanya" ucap Azriel berusaha menutup rasa kecewanya.

"Apa ada hobi kalian yang sama?" tanya Azriel

"Mmm.. kayaknya beda" ucap Nayla menghindari agar tidak disuruh menyanyi bersama Dito, sedangkan Dito tersenyum tahu Nayla menghindar untuk bernyanyi.

"Ow.. Beda yah?" tanya Azriel. "Kalau kamu Dito?" lanjut Azriel

"Saya hobi musik" ucap Dito seadanya

"Kalau Nayla?" tanya Azriel

"Saya olahraga. Khususnya Voli" ucap Nayla

"Ow.. gitu" ucap Azriel. "Ya udah deh.. Dito aja kalau gitu. Mau menyanyi sendiri atau diiringi musik?" tanya Azriel

"Nyanyi sambil main alat musik sendiri" ucap Dito

"Ok.. Deh kalau gitu. Kita dengarkan bersama yah" ucap Azriel

Dito pun melangkah mengambil gitar akustik elektrik yang terletak di pojok panggung. Azriel membantu menyiapkan kursi untuk Dito agar nyaman bernyanyi.

"Tes.. Mike.. " ucap Dito mengetes pelantang yang sudah diletakkan pada dudukannya.

"Lagu ini saya persembahkan untuk istriku tersayang Nayla" ucap Dito lembut membuat semua histeris, sedangkan Nayla menggelengkan kepalanya dengan tingkah Dito yang menurutnya berlebihan, tapi kalau Nayla protes maka justru akan membuat Dito mengamuk padanya.

Dito mulai memetikkan gitarnya perlahan secara akustik. Keadaan aula hening sejenak terhipnotis dengan kemampuan Dito yang memainkan alat musik gitar.

Waktu pertama kali

Kulihat dirimu hadir

Rasa hati ini inginkan dirimu

Keadaan semakin hening ketika suara merdu Dito mengalun indah mengikuti petikan gitarnya.

Dito menyanyikan lagu milik "Andmes" judul "Cinta Luar Biasa"

Hati tenang mendengar

Suara indah menyapa

Geloranya hati ini tak kusangka

Rasa ini tak tertahan

Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini

Dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga

Aku tak punya harta

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Tulus padamu

Nayla menelan salivanya mendengar Dito menyanyikan lagu untuknya. Untuk kedua kalinya Dito bernyanyi untuk Nayla.

Hari-hari berganti

Kini cinta pun hadir

Melihatmu, memandangmu bagai bidadari

Lentik indah matamu

Manis senyum bibirmu

Hitam panjang rambutmu anggun terikat

Rasa ini tak tertahan

Hati ini selalu untukmu

Dito membayangkan pertemuan pertama kali dengan Nayla yang membuatnya sulit untuk melepaskan Nayla dalam pikiran dan hatinya.

Terimalah lagu ini

Dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga

Aku tak punya harta

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Tulus padamu

Oh-ho huu

Terimalah lagu ini

Hm-mm

Dari orang biasa

Dito melirik Nayla dan kemudian menghentikan sesaat petikannya, Nayla tersenyum manis kepada Dito dan kemudian Dito melanjutkan kembali part-nya.

Terimalah lagu ini

Dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga

Aku tak punya harta

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Yang kupunya hanyalah hati yang setia

Terimalah cintaku yang luar biasa

Hm-mm

Tulus padamu

Dito mengakhiri syair lagu yang ia nyanyikan. Tepuk tangan hangat diberikan oleh semua pihak yang ada di ruang Aula tersebut.

"Wuaaah.. sungguh luar biasa" ucap Azriel yang mengakui kemampuan Dito

"Nayla bagaimana menurutmu?" tanya Azriel

"Amazing.." ucap Nayla tersenyum

"Tidak ada kata pujian untuk suami yang sudah menyanyikan lagu pujaan hatinya?" tanya Azriel

"Mmm.. apa Yah?" tanya Nayla bingung. "Yah.. itu luar biasa, lagunya sangat menyentuh" ucap Nayla tersenyum, Dito tertawa kecil.

"Penasaran nih. Dito romantis nggak?" tanya Azriel

"Nggak.." ucap Nayla tertawa membuat Dito mengernyitkan dahinya

"Benar Dit..?" tanya Azriel

"Mmm.. bisa nggak juga.. bisa iya.." ucap Dito

"Ow.. gitu..berarti jarang romantis yah?" tanya Azriel

"Yang tahu hanya Naya.. kalau saya romantis atau tidak" ucap Dito menatap Nayla

"Ok.. terlepas dari romantis atau tidak Ditonya Nay.. semoga kalian langgeng sampe kakek nenek" ucap Azriel.

"Amin.." ucap Nayla dan Dito bersamaan.

"Sekarang kita ke Nayla" ucap Azriel. "Tadi kalau tidak salah hobinya main Voli" ucap Azriel

"Iya Kak.." ucap Nayla

Azriel mengisyaratkan salah satu teman panitianya untuk mengambil bola voli.

"Di voli sebagai apa Nay?" tanya Azriel

"Spiker.." ucap Nayla

"Boleh kita praktekkan di sini?" tanya Azriel

"Wuaaahh.. apa nggak ganggu kalau cobanya di sini?" tanya Nayla menatap Azriel yang sudah memegang bola voli

"Tenang aja Nay, aula ini bisa kok digunakan untuk kegiatan apa saja" ucap Azriel sambil memantulkan bola ke lantai.

"Saya tidak tanggung jawab loh kak kalau ada barang-barang di Aula ini sampai rusak" ucap Nayla

"Nggak akan Nay, saya akan tanggung jawab. Kita turun panggung dulu" ucap Azriel. "Dit.. pinjam sebentar boleh?" tanya Azriel

"Asal jangan dibawa pulang, dan jangan lama-lama" ucap Dito membuat mereka tertawa.

Nayla tertawa mendengar ucapan Dito. Dan berjalan pelan menuruni panggung.

"Siap yah Nay.." ucap Azriel melambungkan bola.

"Bentar Kak.." ucap Nayla melepas sepatu high heels ukuran 5 CM

Azriel tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya. Nayla bersiap walaupun agak kesusahan melakukan gerakan karena ia menggunakan rok hitam ukuran 3/4.

"Siap yah Nay.." ucap Azriel

Nayla mengangguk pelan. Bola dilambungkan oleh Azriel. Nayla melakukan passing atas karena posisi untuk melakukan smash tidak memungkinkan. Azriel membalas bola Nayla dengan pukulan yang sangat keras. Dengan sigap Nayla menahan bola dan bola pun kembali kepada Azriel. Kembali Azriel menghantam bola dengan keras, Nayla yang sudah bisa membaca gerakan Azriel kembali bertahan dan mengembalikan bola kepada Azriel dengan pelan. Azriel melakukan tipuan meloncat hendak melakukan smash. Namun seketika Nayla mengeksekusi bola dengan melakukan jump dengan sangat keras. Sehingga bola tepat mengenai dada Azriel hingga ia terjatuh meringis merasakan sakit.

"Waduh..." ucap Nayla tertahan. Nayla ingin mendekat Azriel namun seketika langkahnya tertahan karena pasti Dito akan mengamuk jika Nayla membantu Azriel berdiri. Tiga orang panitia pelaksana cowok bergegas membantu Azriel berdiri.

Dito tersenyum sekaligus senang menatap Nayla yang tidak peduli dengan Azriel.

"Loh.. kok lu bisa meper gini kena hantaman bola dari cewek lagi. Malu-maluin UKM olahraga lu.." ucap salah satu teman cowok Azriel

"Cabut aja gelar ketua voli dari lu" ucap teman cowok lainnya

"Iya.. pukulan cewek aja mentaaal luu"

"Pukulannya keras broo.. suuerrr.. dada gue sakit" ucap Azriel menarik nafas dalam-dalam

"Cemen luu.."

"Bukan Cemen.. tapi beneran tadi bolanya keras banget" ucap Azriel

"Lebay.. luu Ze'.. sudah nyerah aja.. udah punya laki"

"Iya gue nyerah.. tapi setidaknya bisa kan gue berusaha" ucap Azriel mengerling nakal

"Gila loo, nggak liat lakinya perfect gitu. Luu mah kalah jauh"

"Jadi teman dulu pelan-pelan" ucap Azriel

"Parah.. sarap loo kumat gara-gara hantaman bola"

"Sungguh dia buat gue jatuh cinta pada pandangan pertama, meski sekarang gue tahu dia sudah milik orang"

"Sudah sana jangan banyak ngehalu luu"

Azriel terkekeh dan berjalan ke arah Nayla yang sebelumnya mengambil pelantang dari temannya.

"Duh.. Nay sakit dada saya" ucap Azriel yang bermakna ambigu

"Maaf Kak" ucap Nayla

"Iya.. nggak apa-apa" ucap Azriel. "Ternyata kamu punya skill yang luar biasa" ucap Azriel

Nayla tersenyum ramah tidak membalas ucapan Azriel.

"Kalau kamu nggak keberatan bisa gabung bersama kami di UKM olahraga" ucap Azriel.

Dito langsung menatap Nayla tanda tidak setuju.

"Nggak diizinkan kak.. maaf ya.." ucap Nayla cepat

"Oo..iya.. aku lupa kamu bukan singel lagi, jadi semua kegiatan kamu harus ada izin dari suami" ucap Azriel melirik Dito yang masih duduk di atas panggung.

Nayla tersenyum manis pada Dito, Sedangkan Dito menarik tipis senyumnya enggan berkomentar dan menunduk wajahnya.

"Ok.. Nayla.. terima kasih atas waktunya. Dan juga Dito" ucap Azriel kembali ke panggung. Nayla masih berada di bawah panggung dan kembali mengenakan sepatunya

"Dan juga Dito, terima kasih juga sudah menghibur kita di siang ini" ucap Azriel. "Silahkan kalian kembali ke tempat duduk kalian" ucap Azriel

Dito dan Nayla kembali ke tempat duduk mereka. Dito membiarkan Nayla terlebih dahulu menaiki tangga untuk menuju tempat duduk.

"Aku senang banget Cinta.." ucap Dito ketika mereka sudah duduk di tempat semula

"Maksud kamu Bby?" tanya Nayla

"Kamu menghantam dadanya dengan bola sangat keras cinta" ucap Dito

"Astaga.. lagian aku nggak sengaja melakukan itu Bby" ucap Nayla merasa geli dengan tingkat cemburu Dito yang mulai kumat.

"Sengaja atau tidak yang jelas aku senang, itu mewakili perasaan kesalku karena dia terus menggodamu" ucap Dito ketus

"Dasar aneh.." ucap Nayla sambil menggeleng kepalanya berkali-kali.

"Jadi kamu nggak senang gitu melakukannya tadi" ucap Dito dalam bentuk protes

"Kumat labilnya.." ucap Nayla menepuk dahinya dengan lembut

"Untung saja kau tidak sok-sokan peduli sama dia tadi, kalau tadi kamu menolongnya, aku langsung menghadiahkan bogem mentah ku ke wajahnya itu" ucap Dito memperlihatkan kepalan tangannya

"Makin nggak jelas kamu Bby" ucap Nayla sudah menduga

"Kenapa menatapku seperti itu? Nggak senang kalau aku memprotes kamu yah?" tanya Dito ketus

"Heddeew... kumat.. benar.. benar.. kumat" ucap Nayla tanpa kata

"Bodo' amat" ucap Dito ketus. "Tunggu saja hukumanku di kostan Cinta" ucap Dito berbisik lembut di telinga Nayla

"Kok dihukum, emang aku ada salah apa?" tanya Nayla protes

"Semakin kamu protes hukumanmu semakin bertambah" ucap Dito menyeringai

"Dasar bekicot labil nggak jelas" umpat Nayla ketus namun Dito bergeming menatap Nayla dari dekat.

"Apa..?" tanya Nayla menatap Dito

"Love You Nayaku.. Betewe lagu tadi merupakan isi hatiku yang sebenarnya" ucap Dito lirih terus menatap Nayla.

Nayla tersenyum manis "O...ya..?" tanya Nayla dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Dito tersenyum manis "Love you so much" ucap Dito lirih lalu mengecup lembut punggung tangan Nayla.

"Love You Too My Dito. Tetaplah menjadi Ditoku seperti ini dan selamanya" ucap Nayla

Dito menarik nafas dalam-dalam dan kembali duduk seperti semula.

"Emang aku seperti apa?" tanya Dito menggoda Nayla

"Mmmm... rooo.. maaannn....tttiiissss" ucap Nayla dengan gaya centilnya.

"Mmmm.. tadi katanya nggak romantis" ucap Dito pura-pura ketus

"Sengaja.." ucap Nayla menggandeng tangan Dito dengan posesif

"Sengaja..? Maksudnya..?" tanya Dito menatap Nayla

"Yah.. kamu hanya romantis di depan aku. Kalau aku kasih tahu di sana. Ntar banyak hama bertebaran di mana-mana dan menginginkanmu. Dan aku nggak mau itu terjadi. Paham.." ucap Nayla menekan suaranya

Dito tertawa kecil "Bisa aja kamu cinta" ucap Dito mengacak puncak rambut Nayla

"Kenapa..? Emang mau romantis di depan hama?" tanya Nayla ketus

"Yah.. nggaklah cinta.. aku hanya milik kamu kok cintaku" ucap Dito lembut

"Bagus kalau gitu" ucap Nayla semakin merapatkan tubuhnya kepada Dito dengan menggandeng mesra lengan Dito.

Dito tersenyum membiarkan Nayla bersikap posesif padanya. Nayla memang jarang bertingkah posesif kepada Dito. Tapi Dito tahu kalau di hatinya Nayla sangat menyayangi dirinya dan tidak ingin jauh darinya.

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan cinta, untuk tetap mempertahankanku di sampingmu" ucap Dito lembut dan menatap ke arah Nayla.

Nayla tersenyum dan mengangguk pelan, keduanya kembali fokus pada kegiatan panitia selanjutnya.

****To Be Continue****

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Mulai menarik lagi thor ceritanya klo ada hama ataupun gulma dan Dito atau Nayla bisa mengatasinya 😘
Semangat terus thor dalam berkarya 💪💪😘

2021-05-16

0

Ari Mulyati

Ari Mulyati

sudah mulai banyak hama dan gulma nihhhh,,,,,,hahahaahah sok si tunggu,,,sm2iga nayla dan dito sll bersama melewati semua xobaan

2021-05-16

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!