Episode 6

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00, waktunya istirahat dari penerimaan materi pengenalan kampus.

"Ok.. Adik-adik mahasiswa, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 jadi waktunya istirahat. Tapi sebelum kalian keluar dari Aula ini, saya akan ingatkan kembali kita berkumpul di Aula ini pukul 13.00. Paham" ucap Azriel

"Paham Kak"

"Silahkan kalian istirahat, gunakan waktu kalian dengan sebaik-baiknya, kalau ada yang terlambat maka terima ganjaran kalian" ucap Azriel

"Ya Kak"

Seluruh mahasiswa baru keluar dari Aula jurusan, begitupun Aku, Nayla, Andre, Darma, dan Dodit.

"Kita makan siang di mana?" tanya Andre

"Kantin.." ucap Nayla

"Tau nggak tempatnya?" tanya Andre, Nayla menggeleng

"Makan di luar kampus aja, ada kok dekat-dekat sini warteg atau apalah" ucap Darma

"Iya.. lagian kalau ke kantin kampus pasti rame" ucap Nayla

"Ya udah yuk, waktu kita hanya sejam nih" ucapku melirik jam tanganku

"Ayo" jawab mereka bersamaan

"Satu mobil aja, biar rempong nunggu sana-sini" ucap Nayla memberi saran, Kami berempat saling tatap

"Ya udah yuk pakai mobilku" ucapku mengajak mereka

"Yuk.."

Kami bergegas menuju mobilku. Dengan segera ku kendarai mobil keluar kampus mencari warung makan atau rumah makan sederhana di sekitar kampus.

"Wuah.. kayaknya banyak juga nih yang makan siang di luar kampus" ucap Nayla

"Wajarlah Nay, Mahasiswa baru semua, belum mengenal seluk beluk kampus" ucap Andre

"Terus gimana dong?" tanya Nayla terlihat khawatir

"Sabar cinta.. ini juga kan sambil jalan sambil mencari" ucapku lembut

"Ekh.. tuh ada resto lesehan, ke sana yuk agaknya pengunjungnya belum banyak" ucap Dodit

"Ok.. bentar putar balik yah" ucapku dengan segera mencari jalur untuk ke arah resto yang dimaksud Dodit.

Setelah sampai di sana kami berlima turun dan menuju restoran tersebut. Kami memilih tempat duduk paling pojok, dengan segera pramusaji datang menghampiri meja kami.

"Siang Kak"

"Siang juga" ucap kami hampir bersamaan

"Silahkan Kak" ucapnya sambil memberikan buku menu kepada kami

Kami membuka dan membaca setiap menu yang ada. Kami berdiskusi tentang menu yang akan santap bersama, setelah itu pramusaji pun mencatat berbagai aneka pesanan kami.

"Baik Kak, ditunggu sebentar yah" ucapnya berlalu

Aku menatap Nayla yang sibuk dengan ponselnya.

"Ngapain sih cinta?" tanyaku

"Mau VC bareng macan lainnya. Mereka juga hari ini ada kegiatan pengenalan kampus" ucap Nayla

"Ow.." Aku tersenyum tak lama kemudian suara khas dari masing-masing sahabat Nayla menyapanya.

"Hai..." ucap Nayla kegirangan sambil melambaikan tangannya kepada mereka.

"Naya..." teriak mereka saling sahut-sahutan membuat kami berempat tersenyum dan saling pandang

"Mmm.. loo kok aneh gitu Feb.. tampilannya?" ucap Nayla tertawa kecil

"Hiks... Hiks.. kok kalian bertiga pada cantik-cantik sih?" protes Febby

"Astaga Feb.. loo kok kayak ondel-ondel" ucap Naning, Nayla menanggapinya dengan tertawa

"Iya.. nggak banget" ucap Cicin

"Pindah kampus aja Feb.." ucap Naning

"Kenapa dengan Febby..?" tanyaku penasaran

"Lihat nih Bby.." ucap Nayla memperlihatkan ponselnya kepadaku dan juga lainnya, sontak membuat mereka tertawa tapi tidak dengan Andre

"Astaga Naya.. loo bareng Gank Bekicot?" tanya Febby malu

"Iya.. kami lagi makan siang" ucap Nayla tertawa

"Jahat banget sih loo" ucap Febby protes

"Jojo mana nih, kok nggak bisa dihubungi?" tanya Naning

"Pacaran kali.." ucap Cicin

"Hoy.. ngamuk lakinya" ucap Nayla

"Jojo belum bergabung?" tanya Darma

"Belum.. dari tadi berdering terus" ucap Nayla

"Jangan-jangan kepincut sama senior nih.." goda Andre membuat kami tertawa, Darma menggertakkan giginya menahan kesal.

"Sorry guys.. baru gabung, soalnya baru istirahat nih" ucap Jojo tiba-tiba

"Parah loo Joo.. wajah loo kenapa?" tanya Nayla tertawa.

"Widih.. serumpun loo sama Febby" ucap Naning ikut tertawa

"Iya.. nggak jelas banget" ucap Jojo

"Nih.. laki loo ngambek, loo lama angkat VC-nya" ucap Nayla memperlihatkan layar ponselnya pada Darma

"Astaga.. Naya don't get him" ucap Jojo buru-buru memutar layar kameranya

"Hanny..." panggil Darma meraih ponsel Nayla terdengar suara tertawa entah apa yang terjadi

"Nggak.." ucap Jojo

"Kenapa cinta?" tanyaku penasaran

"Wajahnya Jojo parah dari wajah Febby" ucap Nayla membuat yang lainnya tersenyum

"Pantas aja dia nggak mau kuantar tadi" ucap Darma tertawa lalu menyerahkan ponsel kepada Nayla

"Jojo.." panggil Nayla

"Loo jahat Nay.." ucap Jojo ketus dan mengembalikan layarnya seperti semula

"Ya habisnya loo juga pakai wajah diancurin gitu" ucap Nayla

"Ini sudah ketentuan dodol" ucapnya ketus membuat kami tertawa

"Mana sih gue penasaran?" tanya Andre

"Nih.." dengan cepat Nayla membalikkan ponselnya membuat Jojo histeris

"Astaga Jojo, ngalahin Mak Lampir loo" ucap Andre tertawa

"Naya.. sebel deh" ucap Jojo akhirnya pasrah Darma pun ikut menatap ponsel Nayla tapi tidak memunculkan wajahnya di frame kamera

"Dih.. Han.." ucap Darma pura-pura jijik dan tertawa

"Aarrgggg... Naya..." teriak Jojo semakin membuat kelima gadis itu tertawa renyah

"Kok kalian bertiga rapi amat?" tanya Jojo

"Iya.. karena kami Nagita Slavina" ucap Cicin membuat kami tertawa

"Aseemm loo semua" ucap Jojo kesal

"Sudah terima kodrat aja Jo" ucap Cicin

"Secara kita bertiga kan high level gitu" ucap Naning

"Haisst.. sombong" ucap Jojo ketus

Tidak lama terdengar suara bariton dari ponsel Nayla.

"Hai.. Guys.." ucap Eddy

"Eddy Cinta..?" tanyaku dan dijawab anggukan oleh Nayla

"Naning yang menyambungkan ke Eddy" ucap Nayla

"Hey.. broo, apa kabar?" tanya Andre karena Eddy sudah lama tak bertemu dengan mereka

"Baik Broo.." jawab Eddy

"Gimana tes kesamaptaannya Ddy?" tanyaku

"Sudah selesai, tinggal tunggu besok pengumuman kelulusan" ucap Eddy.

"Semoga sukses yah" ucap Nayla

"Iya.. Nay.. thanks" ucap Eddy. "Kalian lagi ngumpul di situ Nay?" tanya Eddy

"Iya kami lagi ngumpul" ucap Nayla

"Ow.. salam yah buat para bekicot" ucap Eddy

"Iya.. nih mereka" ucap Nayla memperlihatkan wajah kami satu persatu kepada Eddy, dan kami pun bergiliran menyapanya.

"Itu wajah kalian berdua kenapa Febby.. Jojo?" tanya Eddy tertawa kecil

"Biasalah Beb.. kampus aneh" ucap Naning lalu disertai tawa khas mereka

"Aseemm loo Ning" ucap Jojo. "Kalau gue jadi rektor gue skor semua nih panitianya" ucapnya membuat kami tertawa

"Terima aja.. seminggu aja kan?" tanya Nayla

"Iya, tapi malu tau" ucap Jojo

"Terus loo ke kampus gimana?" tanya Nayla

"Dianterin Takur" ucap Jojo membuat mereka tertawa

"Astaga.. dasar anak laknat loo" ucap Nayla membuat kami tertawa lepas. "Masih aja sebut bokap loo Takur" ucapnya

"Heee... Heee.. Maap" ucap Jojo

"Kenapa nggak minta antar jemput Darma sih?" tanya Naning

"Sebenarnya pengen, tapi gue malas diledekin" ucap Jojo

"Han.. kucinta kamu apa adanya.." ucap Darma sontak membuat kami histeris

"Alay..." ucap Nayla tertawa

"Maklum Cinta, lagi ngebujuk malam pertama" ucapku membuat mereka tambah histeris

"Benar..benar..benar.." ucap Andre makin histeris

"Awas loo Jo'.." ucap Dodit tertawa

"Siap-siap disantap bekicot lapar" ucap Nayla membuat mereka semakin histeris

"Bekicot lelet jaringan Nay.." ucap Andre

"Lelet tapi nikmat" seru Febby membuat kami semakin histeris

"Astaga Feb.. loo dah ngerasain yah?" tanya Nayla

"Dalam mimpi" ucap Febby tertawa

"Mimpi jadi kenyataan ntar" ucap Andre

"Makin nggak jelas loo semua" ucapku tertawa

"Ekh.. udah dulu yah.. nanti kita sambung lagi" ucap Nayla ketika pramusaji mengantarkan hidangan kami

"Kemana loo?" tanya Naning

"Makan, lapar" ucap Nayla. "Kebetulan pesanan kami sudah datang" ucap Nayla

"Ow.. kirain kalian di kampus" ucap Naning

"Nggak.. kita lagi cari makan di luar" ucap Nayla

"Ok.. selamat makan yah.." ucap Naning

"Nanti kalau kegiatan kampus selesai kita nongkrong yuk" ucap Cicin

"Iya.. fokus aja dulu jadi mahasiswa baru di keperawatan" ucap Nayla

"Ok.. Nay.." ucap Cicin mengacungkan jempolnya

"Bye.. semua.." ucap Nayla mengakhiri panggilannya.

Setelah mengakhiri panggilannya, kami pun segera menyantap makanan yang sudah ada mengingat kami harus kembali pada pukul 13.00.

***

"Baik adik-adik mahasiswa baru sekalian, kita lanjutkan, sekarang kegiatan kita ada tour in campus. Di sini sudah ada tiga bis yang akan memandu kalian untuk berkeliling kampus" ucap Azriel

"Saya bagi tiga kelompok yah" lanjutnya kemudian membacakan nama-nama mahasiswa baru.

Sungguh membuat kesal Nayla tidak sekelompok denganku dan juga dengan Andre, Dodit, dan Darma. Nayla berada di bis ketiga terpisah dariku dan juga lainnya.

"Cinta..." kataku lirih

"Nggak apa-apa Hubbyku, ini juga kan hanya tour keliling kampus" ucapnya tersenyum.

"Tapi.." ucapku

"Ya ampun.. kok nggak bisa pisah sebentar aja sih Bby, paling abis mutar-mutar kampus kita bakalan sama-sama lagi" ucapnya tersenyum mengenggam kedua tanganku

"Jangan nakal" ucapku

"Iya.., sana naik ke bis Bby.." ucapnya sambil mendorong tubuhku menuju bis pertama. Aku pun berjalan dan menuju ke bis.

Kami pun terpisah, dan bis pun berjalan mengitari kampus di dampingi oleh panitia lainnya. Mereka menjelaskan setiap bangunan yang kami lewati, tapi pikiranku hanya tertuju pada Nayla. Sungguh membuat konsentrasiku pecah. Apalagi di bis Nayla yang memandu adalah Azriel.

"Huuffttt.. benar-benar menyiksa" gumamku lirih

"Hai.." ucap seorang gadis tiba-tiba duduk di sampingku. Aku memejamkan mata lalu mengalihkan perhatianku keluar jendela.

"Boleh aku duduk di sini?" tanyanya, aku tidak meresponnya.

"Enggg.. gini di sini kosong jadi aku boleh kan duduk di sini karena aku pikir sudah penuh tadi" ucapnya manja

"Duh.. merusak suasana saja" aku membatin dan tidak memperdulikan tatapannya padaku.

"Engggg.. sepertinya aku mengenalmu" ucapnya masih bersikap manis. Aku menarik nafas dalam-dalam

"Kalau mau duduk.. duduk aja.. nggak usah modus" ucapku ketus lalu menatap ke arahnya.

"Dito..." ucapnya sumringah langsung memelukku

"Duh.. kenapa lagi sih main peluk-peluk segala? Ganjen banget jadi cewek" ucapku melepas kasar kedua tangannya.

"Ya Ampun Dito.. loo nggak ngenalin aku" ucapnya dengan mata berbinar.

"Siapa sih loo?" ucapku ketus

"Aku.. Celia Dit.. teman kecil kamu, kita pernah satu sekolah, bahkan dulu kita pernah dekat" ucapnya senang

"Salah orang kali loo" ucapku ketus

"Nggak Dit.. aku nggak salah orang, Kamu Aldito Rahmadi kan?" tanya Celia. Aku terdiam sesaat dan tidak mau ambil pusing

"Kita pernah tetangga Dit.. dan kita sering main bareng dengan Dodit. Sebelum Tante Maya dan Om Hans memutuskan untuk pindah. O..iya bagaimana kabarnya Tante Maya dan Om Hans?" tanya Celia

"Baik" ucapku singkat

"Kapan-kapan aku bisa main ke rumah kamu nggak, aku kangen sama Tante Maya dan Om Hans. Boleh ya Dit" ucap Celia memanjakan suaranya

"Aku ngekost bersama istriku, jadi kalau pengen ketemu Mama dan Papa yah silahkan aja kamu ke rumah" ucapku ketus

"What.. loo udah merit?" tanya terkejut

"Iya.." ucapku santai terlihat ada perasaan kecewa di wajahnya. Dia diam sesaat dan sudah tidak banyak bertanya lagi.

"O..ya aku nggak nyangka kita bisa satu jurusan, berarti kita bisa berteman seperti dulu lagi kan?" tanyanya mengalihkan pembicaraan

"Istriku bakalan cemburu kalau aku dekat dengan cewek" ucapku masih enggan menatapnya

"Loo pikir gue percaya kalau loo udah merid Dit.." ucapnya ketus

"Terserah loo" ucapku berdiri dan berjalan melewatinya karena bis berhenti sudah berada di depan aula jurusan

"Dit.. loo mau ke mana?" tanya Celia yang aku tahu dia mengejarku

Aku bergabung dengan Darma, Dodit, dan Andre karena mereka berada di bis kedua.

"Dit.. tungguin kok main tinggal sih" ucap Celia langsung bergelayut di lenganku.

"Apaan sih?" ucapku melepas kasar tangannya

"Celia.." ucap Dodit

"Dodit.." ucapnya senang dan langsung memeluk Dodit membuat Darma dan Andre menatap gadis itu dengan mengernyitkan dahi masing-masing

"Akhirnya gue ketemu kalian berdua, sudah lama banget yah" ucap Celia meregangkan pelukannya

"Dito jahat Do' dia sudah tidak mengenali gue" ucapnya manja membuatku tersenyum smrik.

"Loo kapan balik dari Amrik?" tanya Dodit

"Kemarin..dan langsung ikut pengenalan kampus yang membosankan menurutku" ucap Celia masih bermanja-manja di lengan Dodit

"Naya mana sih?" tanyaku kesal karena belum melihat batang hidungnya

"Tuh.. bini loo lagi dipepet sama ketua HMJ" ucap Andre menunjuk ke arah Nayla yang berjalan bersama Azriel. Aku mengepalkan tanganku dan bergegas menghampiri Nayla

"Cinta.." teriakku ketus

Nayla menoleh dan tersenyum padaku.

"Ok.. Nay gue ke sana dulu" ucap Azriel tersenyum ramah padaku dan meninggalkan aku dan Nayla.

"Enak berduaan yah?" tanyaku kesal

"Maksud kamu Bby?" tanya Nayla lembut

"Aku kan sudah bilang jangan dekat-dekat laki-laki lain" ucapku menahan kesal

"Aku nggak dekat-dekat Bby, cuma kebetulan aja, tadi itu pas aku turun dia ngejar aku, dan keburu kamu memanggilku, gitu aja kok, nggak ada aneh-aneh" ucapnya lembut

"Benar..?" tanyaku cemberut

Nayla tertawa kecil "Iya.. ganteng.." ucapnya lalu mencubit gemas pipiku. Aku memeluknya tanpa memperdulikan tatapan orang lalu lalang

"Bby.. jangan gini dong" ucap Nayla yang aku tahu tubuhnya langsung kamu karena aku memeluknya

Aku merenggangkan pelukanku padanya. Aku menundukkan wajahku dan memegang pundaknya.

"Bby.. kamu nggak apa-apa kan?" tanyanya khawatir

Aku menggeleng "Maaf kalau aku terlalu protect padamu cinta" ucapku lirih menatapnya

Nayla tersenyum "Aku ngerti kok Bby, sebisa mungkin aku akan berusaha menjadi yang terbaik buat kamu" ucap Nayla membelai pipiku

"Aku khawatir cinta.." ucapku lirih

"Udah akh.. nggak usah aneh-aneh kamu mikirnya Bby.." ucapnya tersenyum dan seketika mengecup keningku.

Aku tersenyum dan merasa tenang ketika Nayla mendaratkan kecupannya di keningku.

"Makasih cinta" ucapku lirih

"Iya sayangku" ucapnya lembut dan tersenyum.

"O..ya habis kegiatan ini, kita ke tempat kost yah cinta? kak Ardy akan menunggu kita di sana" ucapku

"Iya.. Bby paling bentar lagi acara ini selesai" ucap Nayla

"Jadi nggak sabar pengen berdua selalu bersamamu cinta" ucapku mengedipkan mataku menggodanya.

"Mesum.." ucapnya ketus

"Mmm.. alasan kamu cinta. Lain di bibir lain di hati, padahal mendesah nikmat" ucapku mencubit hidungnya

"Nggak yah.." ucapnya ketus

"Mmm.. iyain aja.. ntar juga mendesah" ucapku merangkul pundaknya menuju ke aula. Aku sengaja tidak menghiraukan Dodit, Darma, Andre, dan gadis bernama Celia yang aku tahu menatap ke arahku bersama Nayla.

"Itu.. pacar Dito yah?" tanya Celia

"Bukan itu istrinya" ucap Dodit tersenyum

"Masa sih?" tanya Celia

"Iya.. mereka sudah menikah, tapi tingkah mereka seperti orang pacaran" ucap Andre

"Yuk Guys kita masuk" ucap Darma, Dodit, dan Andre pun masuk ke Aula meninggalkan Celia dengan sejuta pertanyaan yang ada di benaknya.

***To Be Continue***

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Semangat up nya Thor...

2021-04-30

0

Ari Mulyati

Ari Mulyati

hadeuhhhhh masih ga bisa move on dari nayla sama diri,,hehehege seryuuuuuuu

2021-04-29

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Bakalan rame thor, pelakor sudah datang 😄
Lanjut authorku cantik 😘 semangat terus kk Ella 💪💪😘😘

2021-04-29

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!