Episode 12

"Selamat Ya Broo.." ucap Dito kepada Eddy begitu sampai di pesta syukuran atas kelulusannya.

"Thanks Broo.." ucap Eddy

"Selamat Ya.. " ucap Nayla lembut dan mengulurkan tangannya, Eddy pun menyambutnya dengan hangat.

"Ya Nay.. Thank's" balas Eddy

"Naning mana Ddy..?" tanya Nayla mengedarkan pandangannya ke tamu-tamu dan Gank Bekicot serta Gank Macan yang berdiri

"Tadi sih ada Nay" ucap Cicin

"Mungkin ke toilet" ucap Febby

"Ow.."ucap Nayla membulatkan bibirnya

"Nay.. boleh aku ngomong berdua denganmu?" tanya Eddy tiba-tiba

"Ekh..." ucap Nayla lalu menatap sesaat kepada Eddy dan Dito bergantian. Dito mengangguk pelan. "Ya udah yuk" ucap Nayla tersenyum.

Eddy dan Nayla memisahkan diri dari Gank Bekicot dan Gank Macan. Mereka menuju balkon yang tidak jauh dari tempat acara dilaksanakan.

"Ada apa Ddy..?" tanya Nayla

"Nay.. boleh aku curhat tentang Naning?" tanya Eddy. "Maaf Nay, bukannya aku manja atau gimana? Tapi aku bingung mau cerita ke siapa. Kau adalah orang yang paling mengerti dengan sahabatnya" ucap Eddy lirih.

"Ada apa dengan Naning?" tanya Nayla penasaran. Eddy diam sesaat lalu menarik nafasnya pelan.

"Dia memutuskan hubungan denganku Nay" ucap Eddy lirih

"Haaa', bukannya kalian sudah sepakat untuk LDR sementara?" tanya Nayla bingung

"Naning masih belum bisa menerima kenyataan Nay. Aku nggak tahu harus bagaimana sekarang. Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untuknya tapi dia malah seperti ini. Apa salah, aku dengan impianku Nay?" ucap Eddy lirih. Nayla diam ia tidak tahu memberi solusi untuk hubungan Eddy dan Naning.

"Tapi Naning datang kan hari ini?" tanya Nayla

"Dia datang Nay, tapi hanya untuk mengucapkan selamat berpisah dan pergi dari hidupku" ucap Eddy lirih

"Aku akan bantumu buat dia mengerti dan menerima semuanya" ucap Nayla lembut.

"Percuma Nay, kayaknya dia memang sudah tidak cinta sama aku Nay" ucap Eddy

"Maksud kamu?" tanya Nayla bingung lalu menurunkan tangannya

"Dia selingkuh Nay" ucap Eddy dengan suara bergetar

"Naning selingkuh?" tanya Nayla terkejut "Nggak mungkin dia selingkuh Ddy. Aku tau dia sayang banget sama kamu" ucap Nayla dengan heran

"Itu kenyataannya Nay. Aku nggak bohong Nay, aku pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri dia jalan dengan cowok lain" ucap Eddy lirih. Nayla menelan salivanya, ia ikut merasakan kesedihan Eddy.

"Bahkan sudah bertunangan dua hari yang lalu" ucap Eddy membuat Nayla terperangah, pasalnya ia lun tidak tahu menahu soal pertunangan Naning.

"Aku akan coba tanyakan sama Naning Ddy, aku yakin Naning punya alasan yang bisa kamu terima demi mempertahankan hubungan kalian" ucap Nayla menyakinkan Eddy

"Nay.. sudahlah, aku sudah pernah melihat mereka jalan bareng. Bukan hanya sekali dua kali Nay, aku sering memergokinya dan melihat dengan mata kepalaku sendiri dia jalan dengan cowok yang sama. Dan lebih menyakitkan adalah dia tertawa mesra dengan laki-laki itu" ucap Eddy lirih.

"Aku sempat membututinya sampai masuk ke apartemen" ucap Eddy.

"Haa'.. Naning ke apartemen?" tanya Nayla.

"Iya Nay, aku nggak tahu itu apartemen siapa" ucap Eddy lirih. "Ketika aku bertanya meminta ia menjelaskan yang bisa aku pahami, dia selalu menyangkal" lanjutnya.

"Jika aku ngajak dia jalan pasti dia akan menolak Nay, dia banyak alasan yang tidak bisa aku terima" ucap Eddy menarik nafas dalam-dalam Nayla masih membisu mendengarkan keluh kesah Eddy.

"Barulah tadi dia menjelaskan semuanya, dia sudah menjalin hubungan dengan laki-laki itu di belakangku dan memilih bertunangan dengannya" ucap Eddy tersenyum miring.

"Apa yang salah Nay?" tanya Eddy dengan suara bergetar

Nayla menarik nafas dalam-dalam "Nggak ada yang salah dengan pilihan kamu Ddy" ucap Nayla pelan

"Kalau tidak ada yang salah kenapa dia selingkuh Nay, kenapa dia melakukan ini padaku, kenapa Nay?" ucap Eddy dengan frustasi.

"Dia meninggalkan aku dengan luka di hatiku Nay" ucap Eddy lirih. Nayla terus membisu mendengar keluh kesah Eddy.

"Aku lelah Nay, aku nggak tahu harus cerita ke siapa lagi" ucap Eddy menundukkan wajahnya menahan sesak di dadanya. "Jika aku cerita kepada Dito, Darma, Andre, dan Dodit mereka pasti akan menggodaku" ucap Eddy lirih "Maaf Nay..." ucap Eddy.

"Iya Ddy. Nggak apa-apa kok kamu cerita sama aku" ucap Nayla lembut mengusap pundak Eddy .

"Kalau ini memang keinginan Naning Nay, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain melepaskannya. Jika ia bahagia aku rela Nay" ucap Eddy lirih.

"Ddy.. aku coba hubungi Naning yah" ucap Nayla hendak menelepon Naning namun dicegat oleh Eddy.

"Nggak usah Nay, semua nggak ada gunanya kalau kamu mengatakan ini kepada Naning. Aku sudah mengakhiri hubungan ini Nay" ucap Eddy lirih

"Ddy.. kamu nggak apa-apa?" tanya Nayla memegang pundak Eddy

"Aku nggak baik-baik saja Nay. Hatiku perih" ucap Eddy. "Kenapa dia harus seperti ini, kenapa dia meninggalkan aku, kenapa Nay.. Kenapa?" ucap Eddy dengan suara bergetar.

Nayla terdiam dan berkali-kali menelan salivanya.

"Kalau memang itu keinginannya, lo nggak perlu ragu untuk melepaskannya" ucap Dito tiba-tiba muncul dari belakang Nayla dan Eddy.

Eddy membalikkan tubuhnya dengan pelan, Nayla pun melakukan hal yang sama.

"Lo harus melanjutkan hidupmu Ddy.. gue tahu lo pasti berat dengan semua ini, tapi lo harus bisa melupakannya. Naning mungkin belum ditakdirkan untuk loo" ucap Dito berjalan pelan ke hadapan Eddy

"Tapi Dit.. gue.." ucap Eddy tertahan.

"Percaya dengan gue" ucap Dito memegang pundak Eddy "Loo harus move on, biarkan itu keinginannya, jangan loo paksakan kehendak Lo, gue yakin akan ada yang lebih baik dari dia. Tapi kalau dia jodoh loo, dia akan kembali dengan cara yang berbeda" ucap Dito lalu tersenyum.

"Benar Ddy.. apa yang dikatakan Hubby-ku ada benarnya. Jika dia jodoh kamu pasti dia akan kembali ke kamu kok, tapi jika tidak kamu harus melanjutkan hidupmu tanpa dia" ucap Nayla mengelus lembut punggung Eddy

"Thanks Dito, Thanks Nayla... kalian berdua sudah membuat gue tenang" ucap Eddy. "Gue melepasnya meskipun terasa berat" ucap Eddy

"Gue yakin loo pasti bisa" ucap Dito menepuk lembut pundak Eddy. Nayla tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Ddy..." panggil Mamanya

"Ya Mi.." ucap Eddy

"Ayo sayang acaranya akan segera dimulai" ucap Mamanya

"Baik Mi..." ucap Eddy menganguk pelan.

"Yuk..." ajak Eddy kepada Dito dan Nayla.

"Ok.. Broo duluan aja, nanti gue nyusul sama bini gue" ucap Dito lembut dan tersenyum

"Ok.." ucap Eddy pergi meninggalkan Nayla dan Dito.

Dito menggandeng pundak Nayla dengan mesra lalu mengecup pelipis Nayla.

"Ada apa nih?" tanya Nayla menatap Dito dengan senyum penuh tanya

"Nggak ada apa-apa hanya kangen, nggak bisa jauh-jauh dari kamu cinta" ucap Dito lalu memeluk Nayla dengan manja

"Baru beberapa detik Bby.." ucap Nayla membelai wajah Dito dengan lembut

"Kenapa..? Nggak boleh?" tanya Dito cemberut dibuat-buat

"Atau jangan bilang kalau kamu cemburu aku ngobrol sama Eddy" ucap Nayla membuat Dito terdiam.

"Tu kan benar kan.. cemburu" ucap Nayla membuat Dito memeluk Nayla dengan manja.

"Iya.. Cinta.. aku nggak bisa lihat kamu sama cowok lain" ucap Dito menyandarkan kepalanya di pundak Nayla dan menyusupkan wajahnya di leher jenjang Nayla

Nayla tertawa lalu memeluk Dito dan membelai punggung Dito dengan lembut.

"Eddy sahabat kamu Sayang" ucap Nayla lembut masih memanjakan Dito di pelukannya.

"Pokoknya nggak boleh ada yang dekat lama-lama sama kamu Cinta, sakit dadaku, perih rasanya, nggak rela" ucap Dito apa adanya menatap Nayla yang masih dalam pelukannya.

"Dih.. dasar bayi besar" ucap Nayla mencubit hidung Dito dengan gemas

"Mmm... cinta" Panggil Dito pelan

"Ya sayang" ucap Nayla lembut tersenyum manis kepada Dito.

"Tetap di sampingku yah cintaku" ucap Dito lirih. Nayla tersenyum menatap Dito.

"Kenapa..?" tanya Nayla dengan lembut sambil membelai wajah Dito dengan salah satu tangannya. Dito pun memeluk Nayla dengan erat.

"Takut.." ucap Dito manja

"Takut kenapa sayang?" tanya Nayla masih asyik membelai wajah Dito

"Kamu menjauh" ucap Dito lirih lalu meletakkan dahinya di dahi Nayla.

"Nggak akan sayang" ucap Nayla lirih

"Kalau aku jatuh miskin kau masih mau bersamaku cinta?" tanya Dito lirih

"Susah senang kita hadapi bersama ya Hubby" ucap Nayla. "Bimbing aku kalau sudah tidak sejalan denganmu, terkadang manusia biasa terbuai dan terlena bahkan khilaf sayang, kamu selaku suami aku berhak menegurku jika aku sudah tidak sejalan dengan pemikiranmu" ucap Nayla lirih

"Terima kasih cinta. Jujur aku takut banget kamu ninggalin aku, setelah dengar cerita Eddy tentang Naning" ucap Dito

Nayla tersenyum "Jadi sudah dengar semuanya?" tanya Nayla yang dijawab anggukan manja oleh Dito. "Dari awal aku bersama Eddy di sini?" tanya Nayla fijawab anggukan oleh Dito. "Jadi kamu mengikutiku Bby?" tanya Nayla tertawa geli dengan sifat Dito yang menurutnya menggemaskan lagi-lagi Dito hanya menjawab dengan anggukan.

Nayla menarik nafas dalam-dalam "Status kita sudah berbeda Hubby dengan mereka" ucap Nayla menyakinkan Dito.

"Yang nikah bertahun-tahun bisa cerai cinta" ucap Dito dengan suara bergetar.

"Ssssttt... nggak usah aneh-aneh kamu Hubby" ucap Nayla meletakkan telunjuk lentiknya di bibir Dito

"Aku takut kau..." ucap Dito terhenti kala Nayla langsung berjinjit dan mengecup bibir Dito.

Dito menarik senyum tipisnya dengan mesra ia mengecup bibir Nayla yang menempel di bibirnya. Keduanya nampak menikmati kecupan masing-masing. Hingga keduanya melepas kecupan dengan bersama-sama. Dito dan Nayla menstabilkan nafas mereka.

"Jika ada masalah diantara kita selesaikan dengan baik-baik Hubby, jangan mementingkan ego jika kita mau mempertahankan pernikahan kita sampai kakek nenek, atau sampai maut yang memisahkan kita" ucap Nayla membelai wajah Dito

Dito mengangguk "Yah.. hanya maut yang bisa memisahkan kita Cinta" ucap Dito lirih membuat Nayla tersenyum. "Aku sayang kamu Naya" ucap Dito lembut lalu mengecup kening Nayla dengan tulus.

"Aku juga sayang kamu Bby.." balas Nayla. "Banget malah" ucap Nayla lalu menarik lembut pipi Dito kearahnya, Nayla lalu mengecup bibir Dito dengan mesra.

"Cinta.. tolong tegur aku yah, jika ada sifat dan sikap aku yang kamu tidak sukai" ucap Dito lirih

"Iya sayangku" ucap Nayla menangkup wajah Dito dengan kedua tangannya.

"Terima kasih.." ucap Dito tersenyum

"Sama-sama sayang" ucap Nayla "Yuk kita gabung sama yang lain Bby.." ucap Nayla tersenyum manis

"Kok aku jadi pengen yah cinta" ucap Dito semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Nayla.

"Jangan aneh-aneh Bby.. Ini tempat umum" ucap Nayla tersenyum geli dengan tingkah Dito yang menarik resleting gaun bagian depan milik Nayla dan menyusupkan tangan kanannya ke dada kiri Nayla mulai memainkan benda sintalnya berlapis bra.

"Ke mobil yuk" ajak Dito semakin mesra memainkan benda sintal Nayla sehingga Nayla berusaha menstabilkan nafasnya.

"Nggak Bby.." ucap Nayla menolak halus permintaan Dito

"Ayolah.." ajak Dito semakin nakal dengan satu tangannya yang bermain-main di dada Nayla

"Nggak Bby..." ucap Nayla mulai menahan desahannya.

Dito tersenyum mulai mencium leher jenjang Nayla "Yakin nggak mau cinta?" tanya Dito tepat di telinga Nayla

"Please.. Bbbyyy..." ucap Nayla berusaha menstabilkan nafasnya

Dito tersenyum lalu menghentikan sesaat aksinya "Ok.. lanjut di kontrakan mau cinta?" tanya Dito lembut memperbaiki resleting gaun Nayla.

"Ngggaaakkkk.." ucap Nayla setengah berteriak.

"Kok.. Nggak sih?" protes Dito. "Apa kamu sudah nggak sayang sama aku" protes Dito

"Nggak nolak maksudnya sayangku.." goda Nayla dengan senyum nakal

Dito tertawa dengan Nayla yang menggodanya "Jangan lari kamu cinta..!!!" ucap Dito tersenyum

"Iya nggak akan lari kok Bby, Yuk kita gabung sama yang lainnya" ajak Nayla.

"Ok.. Cinta.. ingat janji kamu" ucap Dito

"Iya, ingat pakai banget" ucap Nayla mengecup pipi Dito dengan gemas.

"Yeesss..." ucap Dito senang. "Kalau gitu ayo kita gabung sama mereka. Jadi nggak sabar pengen cepat pulang" ucap Dito tersenyum senang lalu merangkul pinggang Nayla

"Duh.. sampai berapa ronde nih?" Goda Nayla

"Sampai kamu nggak bisa turun dari ranjang cinta" ucap Dito berbisik mesra di telinga Nayla

"Haa'.. emang kuat?" tanya Nayla menggoda Dito

"Kamu sudah merasakan sendiri kan, aku kuat apa tidak, jadi kamu nggak usah ragu sayang, aku pasti akan memuaskan mu nanti" ucap Dito membelai dagu Nayla.

"Makin nggak waras kamu Bby" ucap Nayla tertawa

"Karena kamu aku jadi nggak waras. Sekarang aja bayangan indah lekuk tubuh kamu terbayang Cinta" ucap Dito berbisik dan meniup lembut telinga Nayla

"Ikh.. apaan sih" ucap Nayla merinding

"Nggak tahan yah?" goda Dito

Nayla kesal dengan tingkah Dito "Sana pergi, ogah dekat-dekat sama kamu Bby" ucap Nayla ketus. "Raja Mesum" tukas Nayla membuat Dito tertawa

"Baiklah..,aku nggak akan dekat-dekat" ucap Dito berjalan pelan meninggalkan Nayla namun tangan kanannya diulurkan ke belakang membuat Nayla tertawa.

Nayla meraih tangan Dito lalu berjalan di sampingnya. "Bisa aja kamu Bby.." ucap Nayla disambut tawa hangat oleh Dito.

"Nggak bisa kan jauh-jauh dari aku kamu cinta" ucap Dito dengan bangga. "Makanya jangan sok jual mahal" ucap Dito menggoda Nayla.

Nayla tertawa "Iya nggak bisa jauh darimu Hubby-ku" ucap Nayla lembut membuat Dito tertawa riang

"Kalau gitu ntar sampai puas yah mainnya sampai kamu lemes.." ucap Dito berbisik di telinga Nayla

"Mesum.." ucap Nayla cepat membuat Dito tertawa

"Lihat aja kamu pasti akan mendesah sampai hilang suaranya saking keenakan" ucap Dito semakin menggoda Nayla

"Terserah.." ucap Nayla

Dito tertawa dan terus merangkul pinggang Nayla dengan mesra.

"Nggak akan aku biarkan kamu jauh sedetikpun dariku Cinta" batin Dito

Acara terus berjalan hingga selesai. Perasaan bahagia di keluarga Eddy menghangat di kalangan para tamu. Namun pikiran Eddy masih menerawang mengingat kisah cintanya kandas begitu saja dengan Naning.

"Aku minta maaf Ddy..." ucap Naning terisak

"Ku kira kau tidak akan datang" ucap Eddy sinis

"Aku ke sini hanya ingin melihatmu untuk terakhir kalinya" ucap Naning lirih

"Untuk memberi luka maksud kamu?" ucap Eddy menahan kesal dalam dirinya

"Ddy.. aku..." ucapan Naning terhenti langsung disanggah oleh Eddy

"Aku selingkuh maksud kamu?" tanya Eddy menahan emosi yang sudah menggemuruh di dadanya.

"Nggak gitu Ddy. Aku..." ucap Naning berusaha menahan isaknya. Eddy langsung menyanggah ucapan Naning

"Kalau kau sudah tidak sayang katakan saja Ning, jangan kau jadikan alasan tentang impian aku selama ini" ucap Eddy

"Aku nggak bisa jauh dari kamu Ddy.." ucap Naning. "Apalagi selama 10 bulan, itu lama Ddy.." lanjut Naning.

"Sebelumnya kita sudah membahas ini, hanya 10 bulan kamu menungguku kembali, setelah itu kita akan bersama seperti keinginanmu" ucap Eddy

"Tanpa kabar gitu?" tanya Naning sinis

"Ini impianku Naning" ucap Eddy dengan nafas memburu

"Sekarang masih ada waktu untuk membatalkan impian gilamu itu" ucap Naning

"Nggak bisa Ning" ucap Eddy lirih

"Ok.. kalau begitu kita akhiri hubungan kita malam ini" ucap Naning

"Ning.. cobalah untuk mengerti kita sudah membahas ini dan kau sudah setuju kan?" tanya Eddy berusaha mempertahankan hubungannya dengan Naning

"Nggak Ddy.. maaf" ucap Naning

"Kenapa? Apa alasannya? Apa karena laki-laki itu?" tanya Eddy sudah tidak bisa menahan emosinya. Naning terkejut Eddy tahu sesuatu.

"Jawab Ning?" bentak Eddy, Naning masih diam dalam keterkejutannya

"Kenapa apa aku tidak salah karena dia kau mengakhiri hubungan kita?" tanya Eddy, Naning bingung menjawab pertanyaan Eddy

"Siapa dia?" tanya Eddy lirih menahan sakit di dadanya

"Di...aaaa..." ucap Naning terbata-bata, Eddy masih menunggu jawaban Naning

"Dia siapa Ning?" tanya Eddy

"Dia tunanganku" ucap Naning memberanikan dirinya

"Tunangan???" tanya Eddy tidak percaya. "Jadi selama ini kau main di belakangku bahkan sampai bertunangan?" tanya Eddy tidak percaya. Naning terdiam, air matanya mulai menetes dengan pelan.

"Sejak kapan kalian tunangan?" tanya Eddy dengan nafas memburu.

"Sejak kapan?" tanya Eddy karena Naning masih diam membisu

"AYO JAWAB!!!"

"Belum lama, dua hari yang lalu" ucap Naning lirih

"Wow.. bravo.. di saat aku berjuang dan kau malah memilih bertunangan?" tanya Eddy sambil bertepuk tangan membuat Naning semakin sesak dadanya

"Percuma aku perjuangankan hubungan kita di depan keluargamu. Namun kau membalasnya seperti ini" ucap Eddy lirih

"Ddy.. maaf.." ucap Naning memegang tangan Eddy dengan gemetar.

"Kau mencintainya?" tanya Eddy menekan suaranya. Naning diam di hatinya ia masih menyayangi Eddy

"JAWAB..!!"

"KENAPA DIAM?" tanya Eddy isak tangis Naning semakin menjadi, ia mencintai Eddy tapi tidak ingin Eddy melanjutkan mimpinya. Naning juga sudah terlanjur nyaman bersama tunangannya.

"Iya.." jawab Naning akhirnya membuat Eddy sakit

"Wah..." ucap Eddy tersenyum sinis.

Eddy sudah kehabisan kata-kata untuk mengutarakan kekecewaan di hatinya. Keduanya masih saling membisu, hanya Isak tangis yang terdengar. Naning menggenggam tangan Eddy dengan kedua tangannya.

"Ddy.. " panggil Naning lirih menatap wajah Eddy, namun Eddy berusaha mengalihkan pandangannya dari Naning, hatinya sangat hancur dan kecewa. Untuk kedua kalinya ia merasakan sakit dikhianati.

"Baik.. aku melepasmu semoga bahagia" ucap Eddy lirih melepas pelan kedua tangan Naning dengan pelan ia pun berbalik tiba-tiba Naning memeluknya dari belakang

"Ddy.. aku masih sayang sama kamu" ucap Naning. "Please maafin aku, selama ini aku sudah merasa nyaman bersamanya ketika kamu mulai sibuk dengan duniamu" ucap Naning lirih

"Tapi aku nggak bisa bohong dengan perasaan aku sama kamu Ddy.. ku mohon batalkan impianmu maka aku akan membatalkan pertunangan ini" ucap Naning membalikkan tubuh Eddy dengan perlahan.

"Kasih aku kesempatan sekali lagi" ucap Naning lirih.

"Semudah itu kau katakan, siapa yang dulu memotivasiku? Siapa yang dulu memintaku melanjutkan perjuanganku? Siapa yang selalu menyemangati ku agar aku tetap lanjutkan impianku ini? Namun pada akhirnya kau yang berkhianat" ucap Eddy lirih

"Maaf Ddy..." ucap Naning

"Aku hanya memintamu menunggu, kalau kau tidak bisa maka kau bisa memutuskan apa yang ingin kau lakukan, aku tidak akan menahanmu. Karena kau sudah memilih" ucap Eddy lalu perlahan mundur menjauh dari Naning

Eddy berhenti dalam jarak beberapa meter dari Naning berdiri "Sekali lagi aku tanya kau mau menungguku atau tidak?" tanya Eddy lembut berharap Naning berubah pikiran

Naning bimbang ia menundukkan wajahnya dan menatap Eddy "Maaf Ddy..." ucap Naning lirih.

Eddy tersenyum kecut menahan bulir di matanya "Ok.. itu keputusanmu. "Let's break" ucap Eddy membuat Naning tidak menyangka akan keputusan Eddy

"Ddy.. nggak.." ucap Naning berjalan menuju Eddy berdiri dengan cepat seketika Eddy mundur perlahan. Naning berhenti, mematung menatap Eddy yang tersenyum manis padanya dan tetap memundurkan langkahnya.

"Terima kasih atas tiga tahunnya" ucap Eddy dengan tenang. Ia berbalik lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Naning yang masih terpaku di tempatnya yang terus memanggil namanya namun tidak dihiraukan.

"Broo..." Lamunan Eddy buyar ketika Andre memukul lembut pundaknya.

"Ekh.. Lo.." ucap Eddy memaksakan untuk senyum

"Kami pulang ya Ddy" ucap Febby

"Ok.. thanks sudah datang" ucap Eddy

"Yep.. sama-sama. Semoga sukses ya" ucap Febby tersenyum

"Ok.." jawab Eddy seadanya

"Betewe.. Naning mana?" tanya Cicin

"Iya nih, kok dia nggak balik-balik dari toilet?" tanya Jojo

"Kita sudah putus" ucap Eddy seadanya

"WHAT...!!!" ucap mereka bersamaan tetapi tidak dengan Dito dan Nayla yang saling tatap.

"Demi apa Lo putus broo?" tanya Andre terkejut

"Kok bisa?" tanya Cicin

Eddy tersenyum kecut "Dia sudah tunangan" ucap Eddy lirih. "Bodohnya diriku tidak tau menahu soal pertunangannya" ucap Eddy

"Lo yakin Naning tunangan?" tanya Darma tidak percaya

"Jangan kalian broo.. gue aja terkejut plus sakit hati" ucap Eddy ketus

"Si Naning kenapa sih?" tanya Jojo ketus

"Bukannya kalian sudah sepakat untuk tetap menjalin hubungan LDR?" tanya Cicin

"Dia sudah memutuskan, aku merelakan" ucap Eddy. "Dia pergi untuk bahagia, aku akan menerimanya" ucap Eddy.

Semua terdiam saling tatap satu sama lain masih tidak percaya dengan ucapan Eddy.

"Gue yakin akan ada yang terbaik buat Lo" ucap Darma

"Bener..fokus saja dulu pada impian lo" ucap Dodit

"Kalau sudah selesai cewek mana sih yang nggak bakalan nempel sama Lo, udah ganteng, mapan, komplit pokoknya" ucap Jojo

"Iya.. bener.. Ntar juga Naning pasti bakalan kena karma karena sudah ninggalin Lo" ucap Febby ketus

"Husssttt.. asal ngomong aja Lo" ucap Cicin ketus

"Dih aku ngomong apa adanya, liat aja pasti dia bakalan nyesel karena sudah ninggalin Eddy" ucap Febby

"Sssttt.. sudah.. kalau Naning jodoh Eddy dia bakalan kembali kok" ucap Nayla

"Gue harap nggak usah" ucap Cicin

"Kita kan nggak tahu alasannya apa" ucap Nayla

"Dia sudah tunangan Nay apa alasannya, apa karena LDR-an yah nggak masuk akallah, masa sih hanya karena itu" ucap Febby. "Bahkan kita tidak pernah tahu soal dia tunangan" lanjutnya.

"Intinya kita doakan yang terbaik buat mereka berdua. Buat Eddy dilancarkan segala urusannya dalam pendidikan, untuk Naning bahagia dengan pilihannya" ucap Dito

"Benar sekali, fokus ke urusan masing-masing, asalkan itu yang terbaik" tambah Nayla membuat mereka tersenyum.

"Tetap semangat ya Ddy.." ucap Darma

"Yo'i broo" ucap Eddy tersenyum. "Thanks kalian sudah menjadi keluarga kecil buat gue" ucap Eddy

"Sama-sama" ucap mereka bersamaan

"Kapan loo berangkat?" tanya Dodit

"Besok pukul 4.00 sudah di Bandara" ucap Eddy

"Semoga sampai dengan selamat yah ditujuan" ucap Nayla

"Huu'uumm.. Titi DJ Eddy" ucap Febby

"Sukses buat loo broo" ucap Andre

"Sekali lagi thanks ya.." ucap Eddy

"Iya.."

"Ya udah yuk kita pulang" ucap Nayla

"Kenapa buru-buru Nay kan hari ini adalah malam terakhir kita bareng Eddy" ucap Febby

"Aku masih mau nyiapin acara buat baksos besok" ucap Nayla

"Akh.. modus lu Nay.. padahal pengen gitu kan?" goda Andre

"Ekh.. dodol lu juga kan ikut P'A " ucap Nayla ketus membuat mereka tertawa. "Emang lu udah siapin keperluan lu?" tanya Nayla

"Belum sih" ucap Andre menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Yah.. makanya itu, Ayo..pulang. Eddy juga butuh istirahat loh" ucap Nayla

"Ya udah yuk" ajak Dito merangkul pundak Nayla

"Ayo.."

"Ddy.. pamit ya" ucap Jojo

"Ok.. Jo' semoga acara pernikahan kalian berjalan lancar maaf gue nggak bisa hadir, dan buat lu Ndre.. semoga langgeng kakek nenek" ucap Eddy membuat Jojo, Febby, Andre, dan Darma terdiam sesaat mengingat hubungan antara Eddy dan Naning kandas tiba-tiba.

"Makasih Ddy.. gue doain lu dapat yang terbaik dari Naning" ucap Febby

"Iya Ddy.. semoga akan ada jodoh yang tepat buat loo" ucap Jojo

"Ok.. thanks. Sukses juga buat kalian semua" ucap Eddy tersenyum

Mereka pun pamit kepada Eddy dan keluarganya. Eddy memberikan senyum perpisahan kepada sahabat-sahabatnya. Ia senang masih memiliki sahabat yang peduli dengannya di tengah keterpurukannya akibat hubungannya dengan Naning berakhir.

***To Be Continued***

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Kasihan Eddy..... kok Naning bisa ya begiru, kenapa ya, jadi penasaran kenapa Naning bisa selingkuh 🤔😂

2021-06-13

0

Raffaza_Direzky

Raffaza_Direzky

pas si Eddy jodohnya sama laras temen Nayla😁

2021-06-11

0

Nurrohmah Khairunisa

Nurrohmah Khairunisa

lanjut thorr.
wuaahhh kok Naning hd egois si ..

2021-06-11

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!