Episode 13

Nayla terdiam sesaat mengingat kembali ucapan Eddy padanya. Ia duduk di bangku taman bersama Dito menunggu keberangkatan mereka ke kegiatan bakti sosial yang merupakan kegiatan terakhir dari kegiatan pengenalan lingkungan kampus.

"Ada apa cinta?" tanya Dito menatap Nayla yang duduk termenung di sampingnya.

Nayla melepas nafas dengan pelan "Aku nggak habis pikir dengan hubungan Naning dan Eddy Bby..." ucap Nayla lirih

Dito meraih tangan Nayla untuk digenggamnya. "Mungkin mereka belum berjodoh cinta" ucap Dito lembut

"Kasian Eddy.." ucap Nayla

"Sudahlah cinta, jangan baper loh" Goda Dito mencubit gemas hidung Nayla, sedangkan Nayla meringis manja.

"Baik Naning maupun Eddy pasti punya alasannya masing-masing yang mungkin terbaik buat mereka berdua" ucap Dito

"Tapi setidaknya Naning jangan seperti itu Bby, aku kesal sama dia" ucap Nayla ketus

Dito tersenyum lalu membelai rambut Nayla sambil mengatur anak rambut Nayla dengan pelan "Kamu tahu alasan Naning nggak?" tanya Dito, Nayla diam mengerucutkan bibirnya lalu menggeleng pelan.

"Kamu kan baru dengar dari sepihak cinta?" tanya Dito masih membelai rambut Nayla. "Nanti kamu coba tanya dari hati ke hati tentang hubungannya dengan Eddy" ucap Dito

"Iya juga yah Bby.." ucap Nayla tersenyum lalu merebahkan kepalanya di pundak Dito

"Bby..." ucap Nayla lalu menatap Dito

"Apa cinta?" tanya Dito lembut

"Kamu punya orang nggak dijadiin detektif untuk nyelidiki sesuatu Bby..?" tanya Nayla

"Mau apa cinta?" tanya Dito tersenyum "Jangan aneh-aneh kamu cinta" ucap Dito menyentil kening Nayla lembut

"Ayolah Bby.. aku nggak aneh-aneh kok Bby" pinta Nayla manja

"Emang mau selidiki siapa kamu cinta?" tanya Dito masih asyik memanjakan Nayla dengan membelai pucuk rambut Nayla.

"Naning..." ucap Nayla tersenyum manja

Dito tertawa "Apaan sih cinta?" tanya Dito merasa geli dengan Naylanya

"Yah.. aku cuma mau tahu kebenarannya Bby" ucap Nayla manja

"Udah.. akh.. nggak usah aneh-aneh kamu" ucap Dito tertawa geli dengan tingkah Nayla

"Ya udah kalau kamu nggak mau tolongin aku Bby, aku akan hubungi Kak Ardy saja" ucap Nayla mengambil ponsel Dito dan menekan nomor Ardy

"Astaga.. aneh kamu cinta" ucap Dito akhirnya membiarkan Nayla menghubungi Ardy. Dito tersenyum lalu merangkul pundak Nayla makin mesra.

Nayla menunggu Ardy menerima panggilan darinya.

"Gimana diangkat?" tanya Dito

"Nggak.." ucap Nayla cemberut lu sekali lagi menghubungi Ardy

"Kak Ardy sibuk cinta, dia menggantikan aku untuk kontrak kerja dengan salah satu klien" ucap Dito lembut

"Terus gimana dong Bby..." ucap Nayla lirih

"Lah kamu juga ngapain sih pake buntutin Naning kayak nggak ada kerjaan lain" ucap Dito ketus

"Aku bukannya tidak ada kerjaan Bby, tapi aku kasihan sama Eddy" ucap Nayla "Kalau aku tanya ke dia langsung Bby yang ada dia nggak akan ngaku Bby" ucap Nayla lalu sekali lagi menghubungi Ardy

"Huuffttt.. sini hapeku mana cinta" ucap Dito mengambil ponselnya dari tangan Nayla

"Bby.. ayolah..." rengek Nayla kepada Dito

"Iya cinta bentar, sabar.." ucap Dito mengutak-atik ponselnya.

Dito menghubungi seseorang yang Nayla penasaran dengan orang tersebut.

"Halo Garra.."

"Ya Pak..."

"Sibuk nggak?"

"Nggak terlalu Pak ini masih bersama pak Ardy"

"Meeting-nya masih berlangsung?" tanya Dito

"Iya pak, presentasi sudah selesai sekarang masih diskusi dipimpin langsung oleh Pak Ardy"

"Ow.. pantas saja telepon dariku tidak diangkat" ucap Dito

"Apa bapak mau bicara dengan pak Ardy?"

"Nggak perlu, kalau dia masih meeting biarkan saja. Hanya saja aku mau minta tolong sama kamu boleh?" tanya Dito

"Boleh.. pak, apa yang bisa saya bantu?"

"Gini aku mau kamu menyelidiki seseorang. Bisa?" tanya Dito

"Bisa pak, nanti bapak tinggal bilang saja siapa yang ingin saya selidiki"

"Dia sahabat istriku, dia selingkuh dan istriku penasaran dengan siapa dia selingkuh sehingga menyebabkan hubungan dengan pacarnya kandas" ucap Dito melirik sesaat kepada Nayla yang tersenyum senang padanya

Garra tertawa kecil "Ok.. Pak siap laksanakan, saya punya kenalan terbaik untuk informasi dari ibu Dito inginkan"

"Ok.. sebenarnya aku malas berurusan dengan hal nggak penting seperti ini, ntar kalau nggak dituruti Gar.. yang ada aku nggak dapat jatah ntar" ucap Dito

Garra tertawa kecil "Turuti aja Pak jangan sampai malah ribet urusannya"

"Iya Gar.. tolong bantuin yah, urusan jasanya kita bicarakan nanti" ucap Dito

"Siap Pak"

"Ok.." ucap Dito lalu mengakhiri panggilan

"Makasih Hubbyku sayang" ucap Nayla senang lalu memeluk dan mengecup pipi Dito.

"Mmmm... kayak nggak ada kerjaan banget kamu Cinta.. ada-ada saja" ucap Dito lalu mengacak rambut Nayla dengan gemas

"Penasaran Bby.." ucap Nayla tersenyum manis

"Lagian ngapain sih diurusin" ucap Dito pura-pura kesal. "Punya foto Naning?" tanya Dito

"Bukan urusin Bby, kan bilangnya tadi penasaran" ucap Nayla masih bermanja-manja kepada Dito dan merebahkan kepalanya di dada bidang Dito sementara Dito meraih pundak Nayla ke pelukannya.

"Bentar Bby, ada kok" ucap Nayla "Mo diapain?" tanya Nayla ketus

"Mau aku kirim ke Garra cinta, pasti langsung nething tuh" ucap Dito

"Siapa tahu aja kamu ganjen Bby.." ucap Nayla ketus

"Yah.. nggak lah cinta, untuk apa coba. Aku sudah punya kamu" ucap Dito kesal. "Cepat kirim fotonya nanti aku teruskan ke Garra" ucap Dito

"Awas macam-macam kamu Bby" ucap Nayla cemberut lalu mengirim foto Naning bersamanya

"Emang nggak ada foto Naning sendiri?" tanya Dito

"Nggak ada Bby" ucap Nayla

"Aku nggak akan kirim foto kamu bersama Naning, cepat cari foto Naning sendiri" ucap Dito

"Iya.. bentar aku ambil dari IG-nya saja biasa dia sering posting fotonya sendiri" ucap Nayla

"Kamu nggak posting foto-foto kamu sendiri kan di medsos cinta?" tanya Dito

"Jauh sebelum pacaran, tunangan, sampe nikah sama kamu Bby aku tuh nggak pernah pasang foto sendiri di medsos" ucap Nayla ketus

"Baguslah, kecantikan kamu bukan untuk dipamerin, kamu boleh posting foto asalkan foto itu bersamaku" ucap Dito membuat Nayla membulatkan matanya menatap Dito

"Nggak usah protes, kamu sekarang milikku, dan sampai kapanpun tetap milikku. Camkan itu cinta" ucap Dito tegas

"Iya.. asalkan kamu nggak berulah aja Bby" ucap Nayla akhirnya mengirim foto Naning sendiri ke ponsel Dito

"Nggak akan cinta, percaya padaku" ucap Dito membelai rambut Nayla lalu mengecup puncak rambut Nayla.

"Janji yaaa" ucap Nayla merebahkan kepalanya di pundak Dito

"Iya sayang aku janji" ucap Dito merangkul pundak Nayla membiarkan Nayla bersandar di pundaknya

"Aku sudah mengirimkan foto Naning kepada Garra, semoga ia akan memperoleh informasi tentang Naning sesuai yang kamu harapkan cinta" ucap Dito

"Makasih ya Hubbyku" ucap Nayla mengecup pipi Dito dengan mesra

"Terserah kamu cinta" ucap Dito mengutak-atik ponselnya. "Tapi tadi nggak gratis yah.." ucap Dito mengedipkan sebelah matanya

"Dih.. pamrih sama istri sendiri" ucap Nayla melepas pelukannya namun Dito mempertahankan Nayla tetap di pelukannya.

"Bukan pamrih cinta, hanya minta imbalan doang" ucap Dito menggoda Nayla

"Dih.. maunya" ucap Nayla mencubit perut Dito

"Duh.. Cinta sakit" ucap Dito meringis lalu mengelus perutnya

"Perasaan aku nyubitnya nggak keras Bby. Lebay kamu" ucap Nayla lalu menggelitik pinggang Dito

"Cinta... cik.. hentikan geli tau" ucap Dito menahan tangan Nayla untuk menggelitiknya.

"Ampun.. nggak.." ucap Nayla semakin menggoda Dito

"Iya.. Iya.. Ampun.. istriku sayang" ucap Dito berhasil menghentikan kedua tangan Nayla yang menggelitik pinggangnya.

"Nah gitu dong" ucap Nayla tersenyum senang

"Untung sayang.." gumam Dito memelankan suaranya

"Apa katamu Bby..?" tanya Nayla merasa Dito mengatakan sesuatu

"Nggak ngomong apa-apa cinta.." ucap Dito menahan senyumnya

"Bohong..." ucap Nayla tegas berdiri dari duduknya.

"Nggak ada sayang.." ucap Dito lalu menarik tangan Nayla untuk kembali duduk di sampingnya

"Yakin..?" tanya Nayla menyakinkan Dito

"Iya.. cinta nggak ada ngomong apa-apa" ucap Dito tersenyum menahan geli

"Awas kalau ngomong aneh-aneh kamu Bby" ucap Nayla

"Iya... cintaku.. istriku.. sayangku.." ucap Dito lalu mengecup gemas pipi Nayla

"Awas loh..." ucap Nayla menunjuk wajah Dito dengan jari telunjuk lentiknya, Dito menggertak hendak menggigit jari Nayla dengan cepat Nayla menjauhkan telunjuknya.

"Isss.. kayak herder jantan aja kamu Bby" ucap Nayla tertawa geli, namun Dito tidak menanggapinya.

Dito tersenyum "Dasar budeg.." ucap Dito sangat pelan namun naas bagi Dito Nayla mendengarnya

"Apa..?" hardik Nayla

"Haaa'..." ucap Dito terperangah seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

"Kamu bilang apa tadi Bby..?" tanya Nayla merapikan rambutnya ke belakang telinganya.

Dito tertawa dan langsung memeluk Nayla "Nggak ada kok cinta" ucap Dito mengecup telinga Nayla

"Lepasin..." ucap Nayla pura-pura marah dengan Dito

Dito tertawa "Tadi aku bilang kamu cantik" bujuk Dito

"Bukan.. yang aku dengar bukan itu Bby.." ucap Nayla ketus

"Iya aku bilang kamu cantik cinta" ucap Dito terus membujuk Nayla

"Nggak..bukan itu" teriak Nayla kesal

"Dasar budeg.." ucap Dito lembut lalu tertawa geli. Nayla membulatkan matanya menatap Dito

"Apa katamu Bby..." Nayla semakin kesal dibuat Dito

"Buuu..deeeggg.." ucap Dito pelan lalu tertawa

"Ikh.. kamu nyebelin.." ucap Nayla memukul dada Dito dengan lembut

Dito tertawa lepas dengan tingkah Nayla dan memeluk Nayla dari samping "Love you sayang" bisik Dito lembut membuat detak jantung Nayla tak beraturan.

"Duh..." ucap Nayla memegang dada kirinya

"Kamu kenapa cinta..?" tanya Dito khawatir merangkul Nayla

"Bbbbyyy... Sakit..." ucap Nayla manja

"Di mana yang sakit cinta?" tanya Dito semakin khawatir karena Nayla meremas dada kirinya

"Di sini Bby.." ucap Nayla menarik tangan kanan Dito untuk diletakkan di dada kirinya.

"Cinta..." ucap Dito semakin khawatir dengan Nayla yang terlihat sesak mengatur nafasnya

"Duh.. Bby ." ucap Nayla semakin terengah-engah

"Cinta.. duh.. jangan buat aku khawatir dong" ucap Dito semakin panik, ia memperhatikan keadaan sekitar yang masih sepi

Seketika Nayla terdiam menatap wajah tampan Dito yang panik karena ulahnya menggoda Dito, ia tersenyum senang.

Dito sadar ternyata Nayla sedang mengerjainya "Hee'... kenapa?" tanya Dito mengernyitkan dahinya ia merasa Nayla mengerjainya

Nayla kembali berakting "Sakit..." ucap Nayla manja masih mempertahankan tangan kanan di dada kirinya

"Bohong kan?" tanya Dito menekan suaranya

Nayla tersenyum "Love you too Hubbyku" ucap Nayla mengerling nakal kepada Dito

Dito menggertakkan giginya "Dasar macan labil" ucap Dito kesal masih merangkul Nayla disandarkan di dadanya.

"Habisnya suara kamu waktu bilang love you menggetarkan kalbuku Bby, buat jantung aku cenat-cenut tak karuan makanya jadi sakit deh" ucap Nayla bertingkah polos

Dito menggigit gemas hidung Nayla "Aarrgggg..." teriak Nayla manja

"Berani kamu yah buat aku khawatir cinta" ucap Dito melepas pelukannya

"Dih.. marah.. " ucap Nayla menggoda Dito

Dito masih menahan kesal lalu menggertakkan giginya.

"Jangan marah dong Hubbyku sayang" ucap Nayla membelai lembut pipi Dito

Dito masih diam lalu menarik nafas dalam-dalam belum melepas pelukannya untuk Nayla. Dito mendekatkan wajahnya dengan pelan, Nayla menahan debat jantungnya menatap mata elang milik Dito yang membuatnya terbuai. Nayla membelai pipi Dito dengan lembut, semakin lama wajah keduanya semakin dekat. Nayla tau Dito akan mengecup bibirnya.

"Bby..." panggil Nayla lembut

"Ya sayang.." balas Dito

"Tempat umum" ucap Nayla

Dito tertawa "Emang kenapa?" tanya Dito lembut

"Jangan aneh-aneh" ucap Nayla

"Emang aku mau ngapain cinta?" goda Dito

"Mmmm..." gumam Nayla mendorong pelan dahi Dito sehingga jarak wajah keduanya pun terpisah dan duduk seperti semula.

Dito tertawa dan tak tahan dengan tingkah Nayla ia menarik tengkuk Nayla dan langsung mengecup bibir Nayla dengan lembut. Nayla membelalakkan matanya menatap Dito yang asyik mengecup bibirnya. Nayla sengaja tidak membalas kecupan Dito membiarkan Dito menikmati bibir mungilnya. Puas mengecup Nayla, Dito beralih mengecup kening Nayla dengan lembut.

"Jangan pernah pergi dari sisiku cinta. Tanggung akibatnya jika kau lakukan" ucap Dito memainkan telunjuknya di wajah Nayla

"Emang apa yang kamu lakukan Bby?" tanya Nayla penasaran

Ponsel Dito berdering tanda notifikasi pesan masuk. Ia tersenyum miring.

"Kamu kenapa Bby?" tanya Nayla penasaran.

"Jika kau meninggalkanku aku bisa menemukanmu" ucap Dito tersenyum miring memperlihatkan ponselnya kepada Nayla.

"Jangankan Naning, kau pun akan kutemukan dengan mudah" ucap Dito tegas. "Dan tidak akan kubiarkan kau hidup bersama laki-laki lain, kau hanya milikku, siapapun laki-laki yang ada di sampingmu ku pastikan dia akan menemui nasib buruknya" ucap Dito berdiri membiarkan ponselnya kepada Nayla. Ia berjalan menuju Dodit, Andre, dan Darma berdiri di dekat bus yang sudah siap membawa mereka ke kegiatan bakti sosial.

"Haaaa.... secepat ini?" ucap Nayla tidak percaya membaca data yang dikirimkan oleh asisten pribadi Dito.

"Gimana caranya? belum ada satu jam" ucap Nayla masih bingung

Nayla sibuk membaca data awal yang dikirim oleh Garra. Ia menutup mulutnya tidak percaya kalau Naning sudah bertunangan dengan seorang pengusaha sukses digelar belum lama. Tampak foto yang dikirim oleh Garra Naning begitu tersenyum bahagia di sesi foto tersebut.

"Apakah semudah itu Naning melupakan Eddy?" gumam Nayla lirih. "Tapi kenapa?" tanya Nayla pelan. "Aku nggak habis pikir dengan Lo Ning, sebenarnya ada apa?" tanya Nayla masih tidak percaya. Nayla menarik nafas pelan lalu ia menyusul Dito yang sedang bercengkrama dengan sahabat-sahabatnya.

***

Terpopuler

Comments

Nora

Nora

gmna klnjtan nya thor.kok udh ngk up lgi thor.

2021-06-29

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Haduh..... penasaran ada apa dengan Naning sehingga mudahnya berpaling dati Eddy, ayo lanjut thor semangat 💪💪💪

2021-06-13

0

Nora

Nora

naning gmna sih

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!