Episode 10

Setelah jam istirahat ditentukan oleh panitia semua mahasiswa baru keluar dari Aula Jurusan, begitu pula Dito, Nayla, Andre, Darma, dan Dodit.

"Guys.. yuk kita makan siang bareng, kebetulan aku bawa bekal lebih" ajak Nayla

"Wuaahh.. enak tuh" ucap Andre

"Malah repot-repot sih Nay" ucap Dodit

"Iya.." ucap Darma

"Nggak kok, daripada kita keluar area kampus terus waktu kita nggak sempat yah sekalian aja aku buat bekal selama beberapa hari" ucap Nayla

"Baik banget sih loo Nay.." ucap Andre

"Biasa aja kali Ndree.." ucap Nayla tersenyum

"Tu bekicot nggak masalah loo masakin buat kita-kita Nay?" tanya Andre

"Justru Hubbyku yang temani aku belanja Ndree.. jadi aman.." ucap Nayla. "Dah dapat izin kok" ucap Nayla

"Baik kan gue..?" Puji Dito untuk dirinya sendiri sambil mengangkat kerak kemejanya.

"Halah.. paling ide bini loh.." ucap Andre Dito tertawa mendengar coleteh Andre.

"Ya setidaknya kan bini gue kan" ucap Dito

"Iyain.. aja.. ntar tambah ngelunjak loo" tukas Andre pura-pura kesal.

"Sudah.. ayo kita makan, ntar jam istirahat selesai akibat kalian berdua ribut terus" ucap Nayla. "Yuk Bby.." ajak Nayla. "Kita cari tempat yuk buat makan bareng" lanjutnya.

Ketika mereka berada di luar aula sedang mencari gazebo yang ada di taman luar aula jurusan. Namun ketika mereka akan melangkah tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Nayla sehingga mereka pun kompak menghentikan langkahnya masing-masing.

"Nayaaa...." teriak seorang gadis tiba-tiba dari arah belakang. Nayla pun menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Gadis tersebut membentangkan kedua tangannya hendak memeluk Nayla.

"Hey.. Laras.." ucap Nayla langsung menyambut pelukan Laras.

"Astaga.. ternyata kamu kuliah di sini Nay" ucap Laras senang

"Iya.. Ras.." ucap Nayla senang. "Gimana kabar kamu?" tanya Nayla

"Baik.. say.. Ya ampun dah lama banget yah kita nggak ketemu, kangen banget loh, aku nggak nyangka banget Nay.. kita bakalan bertemu di sini" ucap Laras. "Kamu gimana kabarnya?" tanya Laras

"Aku juga baik kok.." ucap Nayla. "Akhirnya aku punya teman cewek juga" ucap Nayla membuat Laras tertawa.

"Ow.. pasti dong, kita akan bersama" ucap Laras. Seketika Laras melirik Dito yang berdiri di belakang Nayla.

"Hei Dit.. gimana kabarnya?" sapa Laras

"Baik kok" Ucap Dito singkat.

"Ekh.. kalian beneran sudah menikah?" tanya Laras penasaran. Sebenarnya Laras ingin berlari ke arah Nayla ketika Nayla dan Dito berada di atas panggung.

"Iya.." ucap Nayla tersenyum

"Wuaaahh.. selamat yah Nay.. Dit.. semoga langgeng sampai kakek nenek. Akhirnya kalian berjodoh" ucap Laras, Dito dan Nayla tertawa kecil mendengar celoteh Laras yang terkenal dengan sifat supelnya

"Ekh.. kalian mau kemana?" tanya Laras

"Ini.. kita mau makan siang bareng, mau ikut?" tanya Nayla

"Maulah.. sekarang kan sudah ada kamu, jadi aku nggak susah-susah lagi sendirian cari makan" ucap Laras.

"Nay..." ucap Laras menarik tangan Nayla agak menjauh dari Dito dan teman-temannya.

"Ada apa..?" tanya Nayla bingung.

"Kenalin dong sama tiga cogan" ucap Laras berbisik namun bisa didengar oleh Darma, Dodit, dan Andre

"Yakin.. kamu mau kenalan sama mereka bertiga?" tanya Nayla sambil menunjuk Darma, Dodit dan Andre yang tersenyum ramah.

"Iya..biar nambah teman Nay" ucap Laras

"Ow.. Ya udah.. tapi mereka sudah disegel nih.." goda Nayla

"Setidaknya bisa temanan sama cowok-cowok ganteng" ucap Laras. "Nggak masalah buat gue Nay.." ucap Laras dengan gaya khasnya yang supel.

"Ok.. Guys.. Kenalin teman aku waktu Rainas, Laras namanya, nih anak ngebututin aku selama di Rainas kecuali ada kegiatan aja kita baru pisah" ucap Nayla memperkenalkan Laras kepada Andre, Dodit, dan Darma.

"Hai.. Gue Laras.."

"Hai Juga.. Darma"

"Andre.."

"Dodit.."

"Wuaaahh asyik nih dah nambah teman" ucap Laras senang

"Ya udah yuk kita ke Gazebo itu.. nanti keburu di tempatin orang lagi" ucap Nayla

"Loh..katanya mau makan Nay?" tanya Laras bingung

"iya.. tadi aku masak lebih, jadi ajak mereka juga. Kalau masih ke kantin malas ngantri.." ucap Nayla

"Asyik nih.. kamu bisa masak yah Nay.." ucap Laras

"Yah masak sekedarnya aja" ucap Nayla.

"Kapan-kapan kita bisa masak bareng" ucap Laras

"Iya.." ucap Nayla "Tunggu sebentar yah aku mau ambil rantang dulu di mobil" ucap Nayla

"Yuk Bby... bantuin" ajak Nayla menarik lengan Dito.

"Aku aja Dit.. yang bantu Nayla" ucap

"Ow.. okay..." ucap Dito menyerahkan kunci mobil kepada Nayla

Nayla dan Laras menuju mobil untuk mengambil bekal dan perlengkapan yang sudah Nayla siapkan.

"Kamu bangun jam berapa Nay sampe nyiapin bekal segala?" tanya Laras

"Yah seperti biasa, tapi Dito juga bantuin aku kok" ucap Nayla

"Weh.. mantap pake banget, nggak nyangka aja kamu sama Dito bakalan lanjut ke jenjang pernikahan" ucap Laras

Nayla tertawa "Ada-ada saja kamu Ras" ucap Nayla

"Aku aja yang sudah tunangan malah batal tau nggak" ucap Laras

"Kok bisa..?" tanya Nayla. "Bukannya cinta mati kamu Ras" ucap Nayla tahu tentang hubungan Laras dengan pasangannya.

"Dia selingkuh Ras.. kesel gue.. Yah udah gue batalin aja sekalian" ucap Laras melepas nafasnya dengan kasar. "Daripada udah jauh lalu dia berulah lagi" ucap Laras

"Sabar yah.. aku doakan kamu akan dapat yang lebih baik dari ayank kamu itu" ucap Nayla

"Makasih yah Nay..Gue senang banget loo kuliah di jurusan ini. Biar aku ada temannya" ucap Laras

"Iya aku juga senang banget, pas liat kamu dance waktu acara tadi" ucap Nayla

"Aku malah nggak nyangka waktu tadi kamu sudah nikah sama Dito" ucap Laras yang disambut Nayla dengan tawa.

"Rempongnya nggak ilang-ilang yah dari dulu" Goda Nayla

"Isss.. bisa aja loo Nay.. kan loo udah tau" ucap Laras tertawa terbahak-bahak

"Astaga.. cewek woy.. tawanya dikontrol Napa" ucap Nayla tertawa geli

"Berubah banget loo Nay, dulu tomboy, ekh sekarang feminim pake banget. Dito merubah loo jadi cewek yang super cantik" ucap Laras

"Mmm.. kumat deh" ucap Nayla

"Beneran.. dulu rambut sama gaya loo nggak gini setahu gue" ucap Laras

"Cik.. malah makin ngaco.. Udah akh.. ayo cepat jalan, keburu waktu istirahat selesai" ucap Nayla. Laras tertawa dan mengikuti saran Nayla. Keduanya berjalan menuju Gazebo yang sudah ada Dito dan sahabat-sahabatnya.

Nayla dan Laras menyiapkan makanan dan peralatannya. Mereka mengatur semua makanan yang sudah disiapkan oleh Nayla.

"Yuk makan.." ucap Nayla tersenyum

"Ngiler gue esssss..." ucap Andre langsung mengambil piring dan sendok dan langsung mengambil nasi.

"Otak lu cuma ada makanan doang" Goda Darma yang juga ikut mengambil piring dan sendok.

"Sudah makan aja malah protes kalian" ucap Dito menunggu Nayla menyiapkan makanan untuknya

"Enak benar hidup lu Dit.." ucap Andre yang disambut tawa oleh Dito

"Makanya nikah secepatnya biar ada yang ngurusin" ucap Dito menerima piring yang sudah berisi makanan dari Nayla.

"Songong lu" ucap Andre langsung melahap makanannya.

Nayla dan Laras tertawa dengan tingkah Dito dan sahabat-sahabatnya.

"Luu nggak makan Nay?" tanya Laras memberikan piring kepada Nayla

"Sudah nggak apa-apa kamu duluan aja. Aku nunggu piringnya Dito" ucap Nayla tersenyum lalu membagikan air mineral dalam kemasan gelas.

"Aaaa.... buka mulutnya cinta.." ucap Dito lembut menyodorkan sendok ke arah mulut Nayla.

"Kamu makan aja Bby.." tolak Nayla mendorong pelan sendok yang disodorkan oleh Dito, ia merasa risih dengan Laras yang menatapnya dan tersenyum jahil.

"Cieee.. sepiring berdua" ucap Laras. "Udah makan aja Nay, pake gengsi lu sama gue" ucap Laras dengan sikap cuek.

"Ntar habis waktu istirahat loh Nay, pake gengsian" ucap Andre

"Apaan sih kalian aneh deh" ucap Nayla

"Sudahlah.. kemesraan kalian di depan kita udah bukan hal yang aneh Nay" ucap Darma

"Cik.. lama amat buka mulutnya.. pegel tau" tukas Dito memaksa Nayla membuka mulutnya dengan mengapit lembut kedua pipi Nayla.

"Bby..." rengek Nayla manja menyebabkan mereka tertawa. Dan akhirnya Nayla pun tidak bisa menolak untuk membuka mulutnya.

"Gitu kan aman.." ucap Dito kemudian melanjutkan makannya membuat yang lain tersenyum.

Keadaan kembali hening yang ada bunyi sendok yang bertautan pelan dengan piring. Sesekali Dito menyuapi Nayla, dan ia pun tidak menolak.

"Mmmm... kenyang" ucap Andre menyodorkan piringnya kepada Laras yang sudah selesai makan, sambil mengatur peralatan lainnya.

"Thanks ya Nay, masakan kamu enak banget Nay" ucap Darma

"Sama-sama" ucap Nayla tersenyum

"Besok lagi bisa kayaknya tuh" ucap Dodit menggoda Nayla

Nayla tertawa "Boleh kok, tapi hanya sampai masa orientasi aja ya" ucap Nayla yang disambut nyawa oleh mereka

"Hebat kamu Nay masak. Kalau kamu mau nanti selesai orientasi kampus kita bisnis makanan online aja" ucap Laras

"Bisnis online?" tanya Nayla bingung

"Iya.. nih lihat" ucap Laras memperlihatkan ponselnya kepada Nayla.

"Kamu sudah mulai usaha yah?" tanya Nayla menskrol pelan lapak milik Laras

"Iya.. aku sudah mulai saat kita pulang Rainas. Awalnya yah hanya iseng aja. Lama-lama enak juga dapat penghasilan sendiri" ucap Laras. "Yah aku gunakan saja kemampuanku dalam masak-memasak" lanjutnya.

Sejenak Dito menatap Nayla dan tersenyum "Dicoba aja dulu cinta" ucap Dito

"Tapi.. " ucap Nayla tertahan

"Kan ada Laras yang akan ngajarin kamu Cinta" ucap Dito memberikan kesempatan kepada Nayla untuk memulai usahanya.

"Iya.. selama ini kan kamu jago masak, yah setidaknya hobi yang menghasilkan uang" ucap Dodit

"Iya.. dicoba aja dulu, jangan takut gagal" ucap Andre

"Atau.. nggak kamu bisa mulai dengan bisnis parfum" tawar Darma tersenyum menatap Dito

Dito menjentikkan jarinya "Iya cinta.. sekalian aja kamu jualan parfum online" ucap Dito sumringah

"Iya.. Nay.. benar banget" ucap Dodit

"Tapi..." ucap Nayla merasa bingung. Karena dua-duanya memiliki peluang untuknya

"Dicoba yah cinta.." ucap Dito tersenyum manis

"Iya Nay.. gampang kok.. nanti aku ajarin" ucap Laras

"Ok.. deh.." ucap Nayla tersenyum penuh makna.

Dito senang dengan adanya Laras pelan-pelan Nayla akan memulai dunia bisnisnya. Ia mendukung sepenuhnya Nayla akan berbisnis online.

***

Setelah kegiatan orientasi selesai.

"Hebat juga yah pak Rektor" ucap Andre

"Yang namanya Rektor Ndre.. pasti hebatlah. Secara kan orang nomor satu di universitas" ucap Laras

"Iya juga yah.." ucap Andre menggaruk tengkuknya

"Ekh.. Nay.. kamu tinggal di mana?" tanya Laras

"Aku sama Hubby-ku ngekost" ucap Nayla

"Dimana?" tanya Laras

"Dekat kok dari sini" ucap Laras

"Iya dekatnya di mana?" tanya Laras, "Kan bisa main ke kostan kamu Nay. Aku juga ngekost" ucap Laras

"Di Kost Ambarawa" ucap Nayla

"Kost Ambarawa?" tanya Laras, Nayla menganggukkan kepalanya

"Aku juga ngekost di situ Nay, wuah enak dong" ucap Laras senang

"Oo..yaaa..?" tanya Nayla

"Iya.. aku di ruang 207, kalian di ruang berapa?" tanya Laras

"Kami di paviliun Kamboja A12" ucap Nayla

"Widih.. horor.. ambilnya paviliun" ucap Laras berdecak

"Gue.. tahu kenapa loo ambil Paviliun Dit.. biar Loo berdua wik..Wikan nggak kedengaran kan?" tukas Andre

"Tumben otak loo encer" ucap Dito tersenyum

"Kalian kok ngekost sih, kan bisa ambil apartemen dekat-dekat sini kan ada" ucap Darma heran

"Nantilah.. Naya mau merasakan gimana ngekost. Yah udah gue turutin aja, selama dia senang" ucap Dito meraih pundak Nayla ke pelukannya.

"Hadeeehhh.. Nay.. loh kok nggak minta lebih gitu.. Masa cuma tinggal di kostan aja" ucap Andre

"Bersusah-susah dahulu Ndree.." ucap Nayla tertawa kecil

"Susah beneran lu baru tahu rasa" ucap Andre

"Dih.. malah doain yang nggak-nggak sih lu Ndre" ucap Nayla

"Lagian laki lu udah susah payah kerja malah duitnya lu anggurin" ucap Andre ketus dibuat-buat

"Itu istimewanya istri gue Ndre.." ucap Dito tersenyum

"Atau Dito pelit yah?" tanya Andre menggoda Nayla dan Dito

"Ngggg.... " Nayla melirik sesaat kepada Dito

"Apa???" tukas Dito tidak senang dengan tatapan Nayla

"Apa???" balas Nayla lalu tertawa

"Mau ngomong apa... Mmmm..." ucap Dito mencekik tengkuk Nayla

"Astaga.. Bby.. geli akh..." ucap Nayla berusaha melepas cengkraman Dito ti tengkuknya.

"Nayla... luu aneh.. malah mendesah" ucap Andre

"Lepasin Bbyy.. Akh..." goda Nayla dengan suara sengaja didesahkan

"Otak lu Nay.." ucap Darma tertawa geli dengan tingkah Dito dan Nayla

"Bby.. saaa...kkkiitt..." Nayla semakin menggoda teman-temannya dengan mendesah pelan

"Gila luu.. Nay" ucap Laras ikut tertawa

"Buat gue tegang oi..." ucap Andre

"Awww... Bbbyyyy..." Nayla masih bertingkah aneh.

"Cik.. dasar.. bini nggak beres" ucap Dito menutup mulut Nayla dengan merangkul Naylanya

"Wuaahh parah luu dibilang nggak beres Nay" Goda Andre

Nayla masih berusaha melepas lengan Dito sambil memukul lembut punggung tangan Dito.

Dito pun melepas tangannya. "Jangan aneh-aneh kamu cinta" ucap Dito

"Habisnya kamu duluan Bby" ucap Nayla manja menarik nafas dalam-dalam

"Gimana kalian punya anak yah.. dengan tingkah konyol kalian berdua" ucap Laras seketika membuat ekspresi wajah Nayla berubah. Dito yang tahu kalau Nayla paling sensi jika disinggung tentang anak.

"Yah.. kami akan seperti ini.. iya kan cinta.." ucap Dito langsung mengecup pipi Nayla untuk mengalihkan perasaan Nayla.

Andre, Dodit, dan Darma ikut hening seketika mood Nayla berubah.

"Yah.. kita doakan saja.. kalian secepatnya punya momongan" ucap Andre memberi semangat kepada Nayla

"Amin.." ucap Dito makin mengeratkan pelukannya hingga tubuh Nayla merapat ketubuhnya.

"Ya.. udah deh.. gue duluan yah.. sampai besok" ucap Dito langsung pamit membawa Nayla yang merasakan sedih.

"Ok.. bro.. hati-hati di jalan yah" ucap Andre

"Sip.." ucap Dito mengancungkan jempolnya tanpa menoleh ke arah sahabat-sahabatnya

***

Sepeninggalan Nayla dan Dito.

"Ras.. maap banget kalau gue ingatin ini ke elu.." ucap Andre

"Ada apa..?" tanya Laras

"Lu kan udah Nayla berapa lama?" tanya Andre

"Yah.. gue kenal dia udah lama, bahkan walaupun kami berpisah masih saling bagi kabar. Gue paling dekat sama Nayla ketika kegiatan Rainas" ucap Laras

"Jadi luu udah tahu kan sifat Nayla?" tanya Andre

"Iya gue udah tahu orangnya kayak gimana" ucap Laras

"Jangan pernah nyinggung soal anak ke Nayla" ucap Darma

"Kenapa?" tanya Laras

"Dito dan Nayla menikah enam bulan sebelum ujian nasional dilaksanakan" jelas Dodit

"Haaa'.. lah terus..gimana mereka sekolah?" tanya Laras terkejut, dipikirnya Nayla dan Dito menikah setelah lulus sekolah

"Kamu tahu kan cerita Nayla kehilangan ibunya di saat dia ikut Rainas?" tanya Dodit

"Iya.. gue tahu bahkan gue membayangkan diposisi dia waktu itu pasti sangat syok banget" ucap Laras mengingat kembali memori tersebut.

"Nayla begitu terpuruk, mengurung diri di kamar, tidak ada gairah dalam segala hal. Keluarganya menyerah, hampir tiga bulan Nayla tidak pernah berinteraksi dengan siapa pun kecuali Dito" ucap Dodit

"Dito sangat tertekan dengan sikap Nayla yang sudah tidak peduli dengan siapa pun. Dito begitu menyanyi Nayla" lanjut Darma

"Iya.. gue liat dari caranya memanjakan Nayla Dito begitu menyayanginya" ucap Laras tersenyum.

"Dito merasa kehilangan, walaupun Nayla bersamanya. Tapi Nayla seperti orang yang tidak punya gairah dalam hal apapun. Dito sempat frustasi dan menyerah dengan keadaan Nayla yang sama sekali tidak peduli dengan hidupnya. Maka Dito memutuskan untuk melamar Nayla mungkin dengan jalan itu Nayla tidak akan merasa kehilangan" ucap Andre

Laras bergeming mendengar penjelasan sahabat-sahabat Dito dan Nayla.

"Oleh karena itu Dito meminta Nayla menjadi istrinya, walaupun ada keraguan diawal kalau Nayla pasti akan menolak karena suasana hati Nayla yang masih terus larut dengan kehilangan ibunya. Dito menyakinkan Nayla dengan keseriusannya, akhirnya Nayla menerima lamaran Dito untuk menjadi suaminya" ucap Dodit

"Selama menjalani kehidupan mereka setelah menikah Dito tidak pernah meninggalkan Nayla, kemanapun Nayla melangkah Dito terus mengikutinya. Nayla sudah menjadi bagian hidup Dito. Makanya mereka terlihat seperti bukan suami istri" ucap Andre.

"Nayla mulai bangkit dari keterpurukannya bersama Dito. Tapi lagi-lagi cobaan menimpa mereka. Nayla sempat hamil sebulan sebelum ujian dilaksanakan. Akan tetapi kecelakaan yang tidak bisa dihindari akhirnya Nayla kehilangan bayinya" ucap Darma.

"Dito hampir gila kehilangan bayi mereka. Ia merasa terpuruk karena kecelakaan itu yang juga diakibatkan oleh Kakaknya sendiri. Tapi dia tidak ingin Nayla tahu bahwa dia juga merasa sedih karena kehilangan. Apalagi untuk kedua kalinya Nayla kehilangan sesuatu yang berharga, Dito tidak ingin Nayla kembali terpuruk seperti tidak mau berinteraksi dengan siapapun. Olehnya Dito berusaha kuat di sisi Nayla. Karena kalau dia lemah, maka itu akan berakibat buruk untuk Nayla" ucap Darma

"Astaga.. maaf.. gue nggak tahu, kalau Nayla pernah keguguran" ucap Laras

"Iya.. kita tahu kok, dan lu juga nggak salah" ucap Andre

"Sekarang luu udah tahu kan alasannya kenapa mereka menikah muda. Karena Dito yang meminta Nayla menjadi istrinya" ucap Dodit

"Iya gue ngerti sekarang" ucap Laras tersenyum

"Thanks ya.. kalian sudah kasih tahu semuanya, kalau nggak pasti gue melukai perasaan Nayla tanpa tau sebabnya" ucap Laras. Andre, Dodit, dan Darma menganguk pelan dan tersenyum.

Tanpa mereka sadari ada sesosok orang yang mendengar percakapan antara Andre, Darma, Dodit, dan Laras.

"Jadi gitu ceritanya.." ucapnya tersenyum sinis kemudian meninggalkan tempat ia bersembunyi.

***To Be Continue***

Terpopuler

Comments

gillar nurj🤣🤣🤣🤣

gillar nurj🤣🤣🤣🤣

aduh thor kok aku udah nebak ya nanti Celia Fitnah Ditto dan Nayla juga kayaknya nanti Ditto disuruh Duet sama celia oleh panitia untuk lomba ya thor🤔🤔🤔

2021-05-21

1

Little Peony

Little Peony

Semangat thor

2021-05-20

0

Winda Tri Ayu

Winda Tri Ayu

pasti si celia yg nguping ini mah jangan sampek ada gulma sama hama thor apalagi nayla belum hamil²
next kak 💪💪

2021-05-18

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!