Episode 11

"Cinta.." panggil Dito

"Yaaa Bby..." jawab Nayla

"Nanti malam kita ke rumah Eddy ya sayang" ucap Dito

"Eddy mau ngapain Bby?" tanya Nayla

"Mau acara syukuran cinta, Eddy lolos dan akan melanjutkan pendidikannya" ucap Dito

"Wuaaahh.. hebat Eddy.." ucap Nayla senang namun seketika raut wajahnya berubah menjadi sedih

Dito mengernyitkan dahinya menatap Nayla ia mendekati Nayla dan membelai puncak rambut Nayla.

"Ada apa cinta?" tanya Dito "Kok sedih?" lanjut Dito

"Pasti Naning bakalan sedih Bby.." ucap Nayla lirih

"Itu impian Eddy Cinta.. jadi kita perlu mendukungnya. Dan masalah Naning tugas kamu sebagai orang terdekatnya memberi pengertian. Bahwa semua yang Eddy lakukan adalah pilihannya dan juga untuk dia juga kan" jelas Dito

"Iya juga sih Bby. Semoga Naning bisa menyemangati Eddy" ucap Nayla, Dito mengangguk pelan dan mengecup pipi Nayla.

"Nggg... ngomong-ngomong kamu nggak masak bekal untuk hari ini cinta?" tanya Dito menatap masakan di meja makan

"Nggak Bby.. hari ini Laras mau masak buat bekal" ucap Nayla

"Ow.. ajak sekalian aja cinta sekalian ke kampus dari pada dia naik motor sendirian kemudian bawa makanan" ucap Dito

"Iya juga ya Bby.. Nanti aku telepon Bby" ucap Nayla tersenyum

"Mau kemana?" tanya Dito menahan tangan Nayla yang hendak meninggalkan ruang makan

"Mau ambil handphone Bby" ucap Nayla lembut

"Ow.. Kalau gitu aku siap-siap dulu yah, setelah itu kita sarapan bareng cinta" ucap Dito meraih pinggang Nayla ke pelukannya. Nayla tersenyum dan mengangguk.

Dito menatap wajah Nayla dengan lekat "Cantik.." ucap Dito lembut dan tersenyum.

Nayla tertawa kecil "Masa sih" tanya Nayla mengalungkan kedua tangannya di leher Dito

"Banget malah" ucap Dito mengecup kening Nayla.

Nayla memejamkan matanya merasakan ketulusan kecupan Dito.

"Aku siap-siap dulu yah sayang" ucap Dito lembut membelai pucuk rambut Nayla

"Pengen bareng" goda Nayla dan tersenyum nakal

Dito membelalakkan matanya dan tersenyum "Yakin?" tanya Dito

Nayla tertawa "Nggak.. yang ada bukannya mandi Bby" ucap Nayla melepas tangannya dari leher Dito hendak pergi dari pelukan Dito.

"Kamu sudah memberikan ide cinta, jadi nggak boleh nolak" ucap Dito langsung menggendong Nayla

Nayla memekik kecil karena Dito tiba-tiba menggendongnya.

"Lepas Bby.. apaan sih" ucap Nayla memberontak lembut di pelukan Dito sambil memukul punggung Dito dengan lembut

"Nggak ada penolakan cinta" ucap Dito terus berjalan sambil menggendong Nayla menuju kamar mandi

"Ikh.. turunin aku Bby" ucap Nayla manja

Dito tertawa "Nggak usah nolak, pasti kamu bakalan suka juga Sayang" ucap Dito

"Dih.. maksa, turunin nggak" ucap Nayla

"Nggak.." ucap Dito mendorong pintu kamar mandi menggunakan kakinya dengan pelan

Dengan cepat Dito menurunkan Nayla dan menutup pintu

"Yuk mandi cintaku" ucap Dito merapatkan tubuh Nayla ke dinding kamar mandi.

"Bby.. nggak usah aneh-aneh deh" ucap Nayla

"Aneh-aneh gimana?" tanya Dito melepas kaosnya dan semakin mengunci rapat tubuh Nayla.

"Sssttt... diam dan kita nikmati saja cinta, nggak usah protes" ucap Dito melembutkan suaranya ia meletakkan dahinya di dahi Nayla

"Bby.." ucap Nayla menatap kalung Dito

"Ada apa cinta?" ucap Dito menangkup wajah Nayla dengan salah satu tangannya

Nayla memegang liontin kalung Dito "Jangan pernah kamu lepaskan kalung ini Bby" ucap Nayla menatap dalam mata Dito

Dito tersenyum dan mengangguk pelan "Apapun yang kamu minta Cinta, akan aku penuhi, semuanya.. aku janji" ucap Dito lembut

"Terima kasih sayang" ucap Nayla tersenyum

Dito mengangguk dan langsung mengecup lembut bibir Nayla. Keduanya hanyut dengan perasaan masing-masing.

***

"Lama banget kamu Nay" ucap Laras ketika Dito dan Nayla mendekat ke arah parkiran.

Nayla sudah menelepon Laras untuk berangkat bersama.

"Maaf sayang, lagi ngurus bayi besar" ucap Nayla tertawa

"Ow.. iya gue ngerti" ucap Laras tertawa, karena Laras melihat tanda kepemilikan Dito di leher Nayla yang sengaja Nayla tutup dengan rambut panjangnya.

Nayla tertawa "Kamu mau piknik atau gimana sih?" tanya Nayla menatap bawaan Laras

"Ow.. ini tadi aku dapat orderan, tapi.." ucap Laras menatap Dito

"Kenapa?" tanya Nayla

"Boleh bilangin Dito nggak Nay, kalau mampir sebentar ke rumah makan pas pertigaan kampus" ucap Laras pelan karena Dito memang membatasi komunikasi dengan lawan jenis walaupun itu teman dekat Nayla.

"Ow.. iya.. nanti aku kasih tahu Hubby.." ucap Nayla tersenyum. "Sini aku bantu masukin ke bagasi barang-barang kamu" ucap Nayla membuka bagasi, Sementara Dito sudah duduk manis di jok kemudinya.

"Nay.. kok Dito sekarang dingin banget sih, nggak seperti aku kenal dia dulu" ucap Laras. "Jadinya aku sekarang segan banget ngobrol sama dia" ucap Laras. Nayla tertawa mendengar ocehan pelan Laras.

"Kok kamu ketawa sih.." ucap Laras

"Hubbyku kayaknya nggak berubah deh, biasa aja" ucap Nayla santai dan Nayla tahu Dito mulai membatasi dirinya berkomunikasi dengan lawan jenis bukan Nayla yang meminta Dito tapi dialah yang mulai merubah sikapnya.

"Aku jadi canggung banget ngajak dia ngobrol" ucap Laras.

"Mungkin perasaan kamu saja say.. Ditoku tidak berubah" ucap Nayla dengan pelan menutup bagasi mobil.

"Yuk.. kita berangkat keburu masuk lagi" ucap Nayla mengajak Laras.

Keduanya naik ke mobil bedanya Nayla duduk di kursi depan sedangkan Laras duduk di kursi belakang.

"Bby.. " panggil Nayla

"Ya..." ucap Dito menoleh ke arah Nayla

"Mmm.. bisa bantu Laras untuk mampir sebentar di rumah makan dekat kampus soalnya dia membawa pesanan cemilan ke rumah makan itu. Bisa kan Bby?" tanya Nayla lembut

"Ok.." jawab Dito singkat dengan pelan ia mengendarai mobilnya meninggalkan pekarangan kost-an Ambarawa.

Dalam perjalanan menuju kampus keadaan hening hanya musik yang terdengar mengalun menemani perjalanan mereka. Hingga sampai di depan warung makan yang di maksud Dito menghentikan mobilnya.

"Di sini cinta..?" tanya Dito

"Di sini kan Ras..?" tanya Nayla kepada Laras

"Iya.. Nay.. tunggu sebentar yah" ucap Laras

"Butuh bantuan Ras..?" tanya Nayla

"Nggak usah Nay.. bisa kok sendiri" ucap Laras tersenyum kemudian ia turun dan segera membuka bagasi dan mengambil barang-barang yang sudah di pesan.

Ketika Laras pergi Nayla menatap Dito yang masih diam.

"Bby..." panggil Nayla lembut memegang punggung tangan Dito.

"Kenapa Cinta..?" tanya Dito lembut menoleh ke arah Nayla

"Boleh tanya nggak Bby?" tanya Nayla

Dito tersenyum "Tanya apa sayang?" tanya Dito merapikan rambut Nayla

"Laras merasa nggak nyaman sama kamu Bby" ucap Nayla membuat Dito mengernyitkan dahinya

"Maksud kamu Cinta?" tanya Dito bingung

"Yah.. bukan Laras aja yang merasakan itu, Naning, Cicin, Jojo, dan Febby pun ngomong gitu waktu kemarin malam mereka datang" ucap Nayla

"Aku merasa biasa aja kok cinta, nggak ada yang berubah dariku" ucap Dito. "Kalau merasa kurang nyaman denganku apa harus aku jelaskan ke kamu memberikan kenyamanan kepada mereka yakin kamu terima" ucap Dito masih sibuk dengan rambut Nayla

"Nnnggg... bukan gitu juga maksudku Bby" ucap Nayla merasa canggung dengan sikap Dito

"Lah.. terus maksudnya apa cinta?" tanya Dito

"Aku..." ucap Nayla sudah kehilangan kata-kata untuk menjelaskan isi hatinya kepada Dito.

"Aku sengaja melakukan semua ini demi kamu cinta, paham sayang?" ucap Dito lembut membelai pucuk rambut Nayla

Nayla menatap Dito sejenak ia menundukkan wajahnya dan mengangguk pelan.

"Aku hanya membatasi diriku cinta. Hanya kamu yang berhak atas semua milikku" ucap Dito. Nayla menahan bulir bening bahagianya ia hanya mengangguk pelan seketika ia memeluk Dito dengan erat

"Makasih My Dito" ucap Nayla bahagia dengan suara yang bergetar.

Dito mengeratkan pelukannya "Sama-sama sayang, aku hanya melakukan yang perlu aku lakukan, terutama menjaga rumah tanggaku cinta" ucap Dito

Nayla melonggarkan pelukannya ia menangkup wajah Dito dengan kedua tangannya.

"Beruntung banget aku bisa jadi istrimu" ucap Nayla menggelengkan kepala Dito dengan pelan ke kiri dan ke kanan.

"Kalau merasa beruntung, makanya dijaga. Jangan sampai lepas, kamu nyesal nanti cinta" ucap Dito menggoda Nayla

Nayla merengut kesal dan mencubit dengan keras kedua pipi Dito.

"Aaaaaa..." teriak Dito menahan sakit sehingga ia pun memegang tangan Nayla.

"Kamu kenapa sih Cinta" ucap Dito melepas tangan Nayla "Sakit banget" ucap Dito mengelus kedua pipinya wajahnya merah menahan sakit.

"Syukurin.. abisnya ngomong gitu" ucap Nayla kesal

"Lah.. aku nggak salah ngomong sayang, aku ngomong apa adanya.. Kalau merasa beruntung yah dijaga. Nggak salah kan aku" protes Dito seketika Nayla terdiam lalu menatap Dito.

"Apa..?" tanya Dito kesal karena pipinya masih merasa sakit. Nayla tersenyum nakal lalu menarik wajah Dito dengan kasar.

"Astaga.. kamu kenapa sih Cint.. aneh banget" ucap Dito kesal hendak melepaskan tangan Nayla

"Bentar sini.." ucap Nayla lalu mengecup lembut kedua pipi Dito bergantian berulang-ulang.

"Masih sakit?" tanya Nayla lembut

"Huu'uumm.." ucap Dito dengan manja sambil mengangguk pelan.

"Uuu... cup..cup..cup.." ucap Nayla kembali mengecup pipi Dito dengan lembut. "Masih sakit" tanya Nayla kembali.

"Huu'uumm.." kembali Dito bertingkah manja kepada Nayla.

"Ya.. ampun bayi besarku manjanya.." ucap Nayla

"Di sini juga sakit" ucap Dito menunjuk bibir tipisnya

"Dih.. modus.." ucap Nayla lalu tertawa

"Ayo dong obatin" ucap Dito manja

"Astaga.. kamu kesambet apa sih Bby.. jadi manja gini" ucap Nayla tertawa

"Ayo.. obatin" ucap Dito masih bermanja-manja kepada Nayla.

Dengan gemas Nayla mengecup sekilas bibir Dito. "Gimana masih sakit?" tanya Nayla

Dito menggeleng lalu tersenyum manja. "Astaga manjanya.." ucap Nayla tersenyum

"Manjanya kan sama istri sendiri" ucap Dito

"Iya deh..awas kalau manja sama cewek lain" ucap Nayla mencubit hidung Dito dengan gemas.

"Nggak akan sayang" ucap Dito meletakkan kepalanya di ceruk leher Jenjangnya Nayla.

"Duh.. makin manja aja" ucap Nayla membelai punggung Dito

"Love You Nayaku" ucap Dito lirih

"Love you too Hubbyku.." ucap Nayla membelai pipi Dito. "Udah dong manja-manjanya ntar Laras datang lagi" ucap Nayla membelai rambut Dito

Dito menegakkan duduknya sebelumnya ia mengecup bibir Nayla sekilas.

Tak lama kemudian Laras kembali dan membuka pintu mobil sit kedua dan masuk mobil.

"Maaf yah agak lama" ucap Laras.

"Iya nggak apa-apa" ucap Nayla lembut "Yuk Bby jalan, bentar lagi mau jam 08.00" ucap Nayla. Kembali Dito bersikap sewajarnya dan menganggukkan kepalanya.

Dito melanjutkan kembali perjalanan mereka ke kampus yang jaraknya tinggal beberapa meter. Setelah sampai di kampus mereka pun segera bergabung dengan mahasiswa lainnya untuk mengikuti orientasi selanjutnya.

***

Waktu istirahat pun datang, Dito dan lainnya keluar dari aula jurusan dan menuju Gazebo yang sering mereka tempati untuk istirahat. Nayla menuju parkiran bersama Laras untuk mengambil bekal.

"Nah kali ini kalian cobain yah masakan aku" ucap Laras mengatur bekal yang sengaja dia masak.

"Mmmm.. kelihatannya enak nih" ucap Andre

"Pasti dong, ayo silahkan dimakan" ucap Laras membagikan piring kepada Andre, Darma, dan Dodit.

Mereka pun menyantap makanan yang dibawa oleh Laras.

"Hebat juga kamu masak Ras" ucap Dodit

"Nggak juga, masih kalah enak dengan masakan Nayla" ucap Laras

"Sama aja Ras.." ucap Nayla tersenyum

"Benaran Nay, kamu memang hebat kok dalam memasak. Dito beruntung banget dapat istri yang tidak menang tampang doang" ucap Laras menggoda Nayla

"Bisa aja kamu Ras.." ucap Nayla. "Ngaco ngomongnya" lanjutnya

"Bukan ngaco Nay, tapi beneran masakan kamu enak" ucap Andre, "Untung tu bekicot di samping loo sering olahraga, kalau nggak gemuk dia karena makanan yang sering lu masakin" ucap Andre. Mereka tertawa mendengar ucapan Andre

"Dit.. lu berdua jadi kan ke tempat Eddy nanti malam?" tanya Darma

"Iya.. gue sama Naya pasti ke sana" ucap Dito

"Jam berapa kalian ke sana?" tanya Andre

"Palingan sekitar pukul 19.00 gitu deh" ucap Dito

"Kemana sih?" tanya Laras. "Boleh ikut nggak?" tanya Laras

"Ke tempat teman kita, teman rasa saudara, biasa bareng kita juga, tapi dia lebih memilih jadi abdi negara ketimbang nerusin usaha bokapnya" ucap Andre

"Ow.. kirain mau nongkrong gitu" ucap Laras

"Ikut aja Ras, daripada kamu sendirian di kostan" ucap Nayla

"Nggak deh, Nay.. aku masih harus buat puding lapis legit ada yang pesan 100 biji, jadi aku harus siap-siap bahannya" ucap Laras

"Tadi lu bilang mau nongkrong?" goda Andre

"Kan kalau nongkrong nggak bakalan lama, sebenarnya gue paling nggak suka ke acara resmi" ucap Laras

"Nggak resmi-resmi juga kayaknya Ras. Ayo ikut" ucap Nayla

"Nggak deh.. lain kali aja" ucap Laras tersenyum

"Ya udah kalau lu nggak mau, tapi sisain gue yah puding lapis legit, siapa tahu bisa gue rekomendasi ke cafe gue" ucap Andre

"Oo..iya Ras.. Andre juga punya usaha cafe" ucap Nayla

"Wuah.. omset gue malah bertambah nih" ucap Laras senang

"Makanya.. bawain ke sini sampel-nya biar gue cicip dulu" ucap Andre

"Ok.. Ndre.. thanks ya.. sudah bantu gue" ucap Laras

"Sesama teman yah saling bantu" ucap Andre

"Wokeee.." ucap Laras mengancungkan jempolnya.

"Cinta.. aku ke toilet dulu yah" ucap Dito

"Ok.. Bby.." ucap Nayla tersenyum membelai punggung Dito.

Dito pun pergi meninggalkan Nayla dan sahabat-sahabatnya.

Dito berjalan melewati setiap lorong kelas hingga menuju toilet. Ia masuk ke toilet untuk melepas hajatnya. Ketika Dito keluar dari toilet tiba-tiba Celia memanggilnya.

"Dito..." panggil Celia. Namun Dito tidak menghiraukan panggilan dari Celia.

"Cik.. jual mahal banget sih" ucap Celia lalu mengejar Dito.

"Dit..." Celia berhasil menahan lengan Dito.

Seketika Dito menatap tangan Celia di tangannya dengan tatapan dingin. Celia melepas tangannya perlahan karena merasa risih dengan tatapan Dito.

Dito hendak melangkah tetapi sekali lagi Celia menahan tangan Dito.

"Dit.. Mama mengundangmu makan malam di rumah" ucap Celia

"Urusannya dengan gue apa?" tanya Dito dengan tegas

"Yah.. gue cuma pengen..." ucap Celia terhenti karena Dito meninggalkannya.

"Dito.. gue belum selesai ngomong" ucap Celia ketus

Dito menghentikan langkahnya. "Gue nolak ajakan lu, karena gue nggak ingin nyakitin hati istri gue" ucap Dito tanpa berpaling menatap Celia

"Cik.. lu masih berharap sama cewek mandul gitu" ucap Celia membuat gigi Dito menggertak dan mengepalkan tangannya

Dito berbalik menatap Celia. "Berharap mengganti posisinya, in your dream" ucap Dito tersenyum sinis. Celia tercengang dengan perkataan Dito.

Celia mendekati Dito dengan gaya centilnya "Lihat saja, gue akan buat lu pisah sama dia" ucap Celia tepat di hadapan wajah Dito.

Dito tertawa sinis "Jangan harap kalau lu bisa misahin gue sama dia" ucap Dito hendak berbalik namun lagi-lagi Celia menahannya.

"Lu kasar banget jadi cowok" ucap Celia dengan nafas memburu.

Dito menarik senyum sinisnya "Lu marah, gue benarkan? Lu pikir gue nggak tahu kehidupan lu sebenarnya kayak apa, dan lu mau gantiin dia. Jangan mimpi, karena gue nggak suka dengan cewek gampangan" ucap Dito berbalik lalu berjalan meninggalkan Celia yang menahan amarah dengan nafas memburu.

Nayla keluar dari persembunyiannya ketika melihat Dito berjalan tanpa menghiraukan Celia. ia tersenyum senang melihat Dito mengacukan Celia. Ia berjalan seolah-olah tidak tahu apa-apa dengan kejadian yang ia lihat.

Selang dari beberapa menit Dito meninggalkan Nayla dan teman-temannya Nayla pun ingin ke toilet. Tanpa sengaja ia mendengar percakapan antara Celia dan Dito sehingga ia mencari tempat yang aman untuk bisa mendengarkan percakapan mereka dengan jelas. Awalnya Nayla merasa kesal, namun setelah mendengar ucapan Dito, Nayla senang dan tersenyum sinis.

"Heee'.. cewek mandul" ucap Celia ketus memanggil Nayla namun tidak digubrisnya.

"Dih.. so budek lagi" ucap Celia geram lalu menahan tangan Nayla dengan keras.

"Apaain sih.." ucap Nayla melepas kasar tangan Celia.

"Lu.. udah buat Dito menderita" ucap Celia

"Lu siapa?" ucap Nayla dengan santai

"Gue teman dekat Dito sewaktu kecil" ucap Celia dengan percaya diri

"Hanya teman masa kecil kan?" tanya Nayla santai

"Maksud lu apa?" tanya Celia gusar

"Yah.. hanya teman masa kecil yang terlupakan" ucap Nayla tersenyum

"Dito nggak ngelupain gue" ucap Celia

"Mau jadi pelakor?" tanya Nayla santai

"Gue hanya merebut apa yang harusnya jadi milik gue" ucap Celia

"Hanya teman kecil aja lu sebangga ini" ucap Nayla tersenyum remeh

"Lu.." ucap Celia menunjuk wajah Nayla.

"Eits.. santai nggak usah pake nunjuk-nunjuk" ucap Nayla menurunkan telunjuk Celia yang mengarah padanya dengan pelan. "Lu emang benar teman kecilnya. Tapi Gue.. teman hidupnya. Terlepas gue mandul atau tidak itu tidak akan merubah apapun status gue sebagai teman hidupnya Dito, lebih tepatnya teman dalam segala hal melebihi apapun yaitu seorang istri yang sah" ucap Nayla membuat Celia bungkam menahan kesal.

Nayla tersenyum sinis lalu meninggalkan Celia yang berkecamuk kesal dalam hatinya.

"Aaaarrrggggg...." teriak kesal Celia menatap punggung Nayla yang sudah masuk ke toilet. Nafasnya memburu, tangan mengepal dengan keras, apalagi Nayla sengaja menyibakkan rambutnya yang sengaja ia atur untuk menutupi bagian leher jenjangnya terdapat kepemilikan Dito di sana yang sangat kontraks dengan kulitnya.

"Dia sengaja membuat gue marah. Nggak..gue nggak boleh nyerah" ucap Celia dengan binar amarah di matanya.

***To Be Continue***

Terpopuler

Comments

Ari Mulyati

Ari Mulyati

semoga All bersama nayla dan dito walau ada di rintangan

2021-05-23

0

Sofiah Sofiah

Sofiah Sofiah

Thor sekedar msukn ini MH ya jngn Ter singgung ma'af bngt klau bisa jngn plakor mulu lh tur dri seseun satu plakor mulu bisa g klau mislnya ada cobaan dlm rumh tngganya Dito dan nyla itu dri mslh lain gituh selain ploor kn biasanya bnyk kn dri lingkungn atau pesaing bisnis atau mslh kluarga jngn plkor mulu gituh biarin ja rumh tnggmya Dito dn nyka itu bhgia jngn ada plkor LG ma'af bngt Thor itu sekedr msuk

2021-05-23

4

Winda Tri Ayu

Winda Tri Ayu

semoga dito gak masuk jebakan atau rencana yang nanti bakal di buat sama si celia thor semoga nayla sama dito hubungannya baik² aja 😁

2021-05-23

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!