Beberapa hari berlalu sejak pertama kali Xika memasuki danau.
Tidak ada kejadian aneh yang terjadi. Pusaran yang dirasakan Xika sebelumnya pun tidak muncul lagi.
Xika jadi ragu apakah benar pusaran itu hanya perasaannya saja.
Pada hari keempat sejak Xika memasuki danau......
Xika merasakannya lagi.
Air di sekelilingnya berputar lagi.
Perlahan-lahan putaran itu semakin kuat. Xika yang hendak keluar danau pun tidak bisa karena tersedot ke bawah.
Ia berusaha membuka matanya perlahan. Agak perih memang, tapi ia ingin melihat apa yang menyebakan air mulai berputar.
Ketika melihat kebawah, dasar danau yang sebelumnya Xika duduki sudah tidak ada.
Danau itu mendadak semakin dalam. Awalnya hanya sekitar 10 meter, namun kini menjadi 40 meter.
Sebuah mahkluk panjang berwarna putih, perlahan naik mendekati Xika.
Mahkluk itu adalah Ice Serpent. Panjangnya sekitar 20 meter.
Mahkluk itulah yang menyebabkan danau ini mendadak bertambah dalam. Sebenarnya bukan bertambah dalam, tetapi terlihat bertambah dalam.
Di dasar danau ini terdapat sebuah rumput laut berwarna putih yang sedikit lebih panjang daripada rumput laut biasanya. Itu adalah Whirlpool Seaweed.
Pusaran yang dirasakan Xika sebelumnya berasal dari tanaman ini. Sesekali, tanaman ini akan menciptakan pusaran air menandakan dirinya yang semakin matang. Akhirnya setelah beberapa hari, tanaman itu benar-benar matang. Pada saat itulah pusaran air yang benar-benar besar terjadi.
Sementara Ice Serpent yang menemukan Whirlpool Seaweed ketika masih belum matang memutuskan untuk tinggal disini dan menunggunya matang. Ice Serpent itu membagi danau menjadi dua bagian, sehingga orang yang melihat sekilas hanya akan mengira ini adalah danau biasa.
Sampai suatu hari seorang manusia datang. Manusia itu menuju penghalang danau yang ia ciptakan. Saat itu ia merasa cemas, dan secara kebetulan Whirlpool Seaweed mengeluarkan gelombang yang cukup besar sampai melewati penghalang yang ia buat.
Manusia itu segera keluar danau ketika merasakan gelombang itu. Ice Serpent berpikir manusia itu melarikan diri sehingga ia kembali tenang. Namun manusia itu hanya keluar sebentar kemudian kembali memasuki danau dan duduk lagi di penghalang yang ia ciptakan.
Awalnya ia tidak menyadari keberadaan manusia itu, namun ketika Whirlpool Seaweed itu semakin bertambah matang, ia mulai menyadari keberadaan manusia itu dan kembali cemas. Ia pun memperhatikan manusia itu. Setelah menilai bahwa manusia itu tidak dapat mengancamnya ia memutuskan untuk menyerang manusia itu sebelum Whirlpool Seaweed matang sepenuhnya.
Namun sayang, sesaast setelah Ice Serpent memutuskan untuk menyerang Xika, Whirlpool Seaweed sudah matang sepenuhnya sehingga menciptaan pusaran yang menghancurkan penghalang yang ia buat.
Ice Serpent itu berusaha menyerang Xika secepat mungkin sebelum Xika menyadari keberadaan tanaman yang ia jaga.
Xika berusaha lebih keras untuk keluar dari danau itu ketika melihat Ice Serpent yang bergegas ke arahnya.
Namun pusaran yang disebabkan Whirlpool Seaweed cukup besar untuk mencegah Xika keluar danau.
Ketika berbalik ke belakang, Xika melihat sebuah rahang yang sebesar dirinya dengan taring-taring panjang yang cukup untuk menghabisinya dalam sekejap.
Xika segera menggeser posisi tubuhnya menggunakan elemen angin.
Ice Serpent itu menutup mulutnya. Namun sadar bahwa buruannya telah lolos, ia kembali mengejar Xika.
Ice Serpent itu menggigit Xika berkali-kali, namun Xika selalu lolos di saat-saat terakhir.
Xika hanya menggunakan elemen anginnya saat taring Ice Serpent itu hampir menusuk dirinya. Namun, meskipun ia sudah menggunakan elemen angin secara hemat, energinya tetap menipis dengan sangat cepat.
Ice Serpent itu memiliki gerakan yang cepat, mungkin karena ini adalah habitatnya.
Saat ini, qi Xika hanya cukup untuk menghindari Ice Serpent satu kali lagi.
Ia berpikir keras bagaimana cara untuk selamat.
Saat tengah berpikir, sebuah pikiran masuk ke kepalanya.
Air adalah sumber kehidupan.
Hampir tak ada makhluk hidup yang dapat bertahan tanpa air. Airlah yang menopang kehidupan semua mahkluk hidup.
Namun, dibalik kehidupan yang diberikan oleh air, ada bahaya yang tersembunyi.
Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Air terlihat diam namun sebenarnya ia sedang mengalir. Banyak yang salah mengartikan alirannya sebagai bahaya. Padahal tak ada yang tau kemana air mengalir.
Saat sedang memahami pikiran yang memasuki kepalanya, Ice Serpent sudah didepannya.
Namun tanpa Xika sadari air di sekelilingnya mulai berputar.
Ice Serpent yang menyadari hal tersebut segera menerkam Xika. Namun taringnya gagal mencapai tubuh Xika.
Taringnya terhalang oleh air yang kini berputar semakin cepat di sekitar Xika.
Ice Serpent itu berusaha menembusnya namun gagal.
Sementara Xika yang tidak tahu tentang air di sekelilingnya dan Ice Serpent yang berusaha memangsanya terus mencoba memahami pikiran yang memasuki kepalanya.
Air sering disalahpahami sebagai hal yang berbahaya. Padahal jika mengerti air, kau akan menyadari bahwa air sama sekali tidak berbahaya. Namun tidak ada yang memahami air sampai sedalam itu.
Satu lagi elemen yang kesepian
Ketika pikiran itu melintas di kepala Xika, air di sekelilingnya berputar semakin cepat.
Ice Serpent yang berada di dekatnya sekarang bahkan kesulitan menggerakan tubuhnya karena air yang berputar sangat cepat di sekitar tubuh Xika.
Kemudian air yang berputar itu masuk ke tubuh Xika.
Ia mengeluarkan sebuah suara lagi yang berbeda dengan dua sebelumnya.
Suara itu adalah bahasa air.
Xika berteriak selama beberapa detik.
Selama dirinya berteriak, bola matanya terbagi menjadi 3 bagian. Bagian atas berisi simbol angin dan api sedangkan bagian bawah berisi simbol air.
Ice Serpent kemudian menatap Xika dengan seksama.
Ia tahu ada yang berbeda dari Xika tapi ia tidak dapat menemukan apa yang berbeda.
Xika yang menyadari dirinya diperhatikan segera menyatukan tangannya.
"Salam senior. Saya tidak bermaksud menganggu ataupun mencuri tanaman milik senior. Saya hanya datang kesini untuk berkomunikasi dengan air. Setelah tujuan saya tercapai saya akan segera pergi. Mohon pengertian senior"
Ice Serpent itu hanya melihat Xika dengan waspada.
Tiba-tiba dibelakang Xika muncul siluet burung dengan dua warna.
Burung itu mengeleuarkan suara yang tidak dimengerti Xika.
Ice Serpent terkejut mendengar suara yang keluar dari mulut Huo Bing dan sedikit..... takut?
Ia berpikir sebentar kemudian kembali ke dasar danau.
Xika yang melihat Ice Serpent itu mendadak pergi hanya bisa diam dalam bingung.
"Ayo pergi sebelum dia berubah pikiran"
Xika mengikuti perkataan Huo Bing dan keluar dari danau.
"Sebenarnya apa yang kau katakan sampai membuat Ice Serpent itu kembali ke dasar danau?"
"Aku hanya menerjemahkan apa yang kau katakan sebelumnya"
"Masa? Lalu mengapa ular itu kelihatan ketakutan?"
"Mana kutahu? Mungkin saja dia takut melihat wajahmu yang sangat jelek sehingga bila ia memakanmu ia juga akan berubah menjadi jelek"
"Sialan! Aku ini tampan tahu. Kau tidak tahu berapa banyak surat cinta yang kuterima setiap minggu?"
Dan mereka kembali berdebat.
Sementara yang dikatakan Huo Bing adalah:
"Hei cacing sialan. Aku sama sekali tidak tertarik dengan dirimu ataupun tanaman busuk milikmu sama sekali. Pergi dari sini selagi aku masih berbaik hati!"
Huo Bing mengatakan itu sambil mengeluarkan auranya.
Aura burung yang merupakan musuh alami ular.
"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan?"
"Apalagi? Melengkapi elemenmu tentu saja. Hari masih terang, jadi kita harus cepat"
Xika mengangguk menyetujui perkataan Huo Bing.
"Lalu kita harus pergi ke mana?"
"Hmmm..."
Huo Bing berpikir sebentar.
"Benar juga! Tidak perlu pergi kemana-mana. Elemen tanah itu elemen yang paling mudah dijumpai. Kemanapun kau pergi pasti akan selalu ada tanah disekitarmu."
Xika hanya mengganguk-angguk.
"Baiklah! Ayo bantu aku Xika."
Huo Bing mulai menggali tanah dengan sayapnya. Sesuatu yang sulit dimengerti Xika meskipun terjadi di matanya.
"Emm.... Untuk apa kita menggali tanah?"
"Untuk menguburmu tentu saja. Cepat bantu aku!"
Xika berpikir itu hanya lelucon Huo Bing jadi ia ikut membantu Huo Bing.
Akhirnya setelah 3 jam, Xika dan Huo Bing berhasil menggali lubar sedalam 3 meter.
"Lalu apa yang harus dilakukan sekarang?" tanya Xika yang masih bingung untuk apa lubang itu digali.
"Apalagi? Cepat masuk sana!"
"Hah? Untuk ap-"
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Xika sudah didorong masuk ke lubang yang ia gali oleh Huo Bing.
"Hei! Apa yang kau lak-"
Tanah terjatuh mengenai wajah Xika sebelum ia menyelesaikan perkataannya lagi.
Huo Bing mulai mengubur Xika.
"Hei! Apa-apaan ini! Setidaknya jelaskan dulu padaku sebelum melakukan sesuatu!"
Huo Bing berhenti sebentar, kemudian ia menghela nafas.
"Hahhh.....Kau ingin berkomunikasi dengan tanah bukan? Lakukanlah sekarang!"
"....?"
Xika menegernyitkan matanya tanda ia tidak mengerti.
Huo Bing menghela nafas lagi melihat Xika yang masih belum mengerti.
"Sebelumnya kan sudah kubilang, agar lebih mudah berkomunikasi dengan alam kau harus pergi ke tempat yang penuh dengan unsur alam. Tanah itu elemen yang paling sering kita temui. Saat sedang berjalan pun kau menginjak tanah. Di tempat yang penuh dengan air atau api pun pasti ada tanah. Jadi kau tidak perlu pergi ke tempat yang penuh dengan tanah, karena tanah ada disekelilingmu. Aku menguburmu untuk memudahkanmu berkomunikasi dengan tanah."
Huo Bing mengakhiri ucapannya dengan menghela nafas lagi.
"Masuk akal" Xika mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tapi tunggu. Bagaimana caranya aku bernafas?"
Huo Bing terdiam sebentar kemudian menjawab sambil tersenyum,
"Itu urusanmu"
Huo Bing kembali mengubur tanah.
"SIALAN!!"
Dan sekarang Xika harus berkomunikasi dengan tanah sebelum ia kehabisan nafas .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
dafit putri
😘😘😘😘😘
2022-01-09
0