"Kau... Darimana kau tahu itu?"
"Dari ayahku. Kenapa memangnya? Bukankah itu hanya puisi biasa?"
"Puisi biasa! Puisi biasa kau bilang! Itu bukanlah puisi dan itu sangatlah tidak biasa"
Dahi Xika mengerut mendengar perkataan Huo Bing. Selama ini ayahnya mengatakan itu hanyalah puisi yang ia ketahui dari salah satu tempat yang ia singgahi.
"Itu bukan puisi? Lalu apa itu? Ayahku mengatakan itu hanyalah puisi yang ia ketahui dari salah satu tempat yang ia kunjungi"
Huo Bing diam sebentar.
"Itu bukan puisi...... Itu adalah ramalan.......
Tempat apa yang ayahmu kunjungi dan siapa sebenarnya ayahmu?"
"Ramalan? Ramalan tentang apa? Ayahku bukan siapa-siapa. Ia bukan orang besar"
"Kau yakin ayahmu bukan siapa-siapa? Apa kau tidak pernah melihat sesuatu yang istimewa tentang ayahmu?"
"Istimewa....."
Xika menundukkan kepala sambil berpikir.
"Ah ya!"
Xika mengangkat kepalanya sambil berteriak.
Huo Bing segera menatap Xika.
"Ia tidak pernah kalah saat bermain kartu denganku. Permainan apapun."
Xika berkata dengan ekspresi serius.
"............"
"Itu tidak istimewa. Mungkin saja ia memang seorang pemain kartu yang handal
Kau benar-benar tidak ingat apapun selain hal itu? Peristiwa aneh? Kejadian janggal?"
Xika berpikir sebentar kemudian menggelengkan kepalanya.
Hening sebentar. Kemudian Huo Bing membuka mulut.
"Dahulu kala, ada seorang peramal yang sangat hebat. Semua ramalannya tepat dan tidak ada yang salah. Namun langit tidak menyukainya, karena ia membuka rahasia masa depan. Entah mengapa, mendadak banyak orang mengincar kepalanya. Badai terjadi di dunia kultivator. Banyak sekali kultivator hebat meninggal karena mencoba mendapatkan kepalanya. Namun ia bukan tak terkalahkan. Para kultivator yang memburunya sepakat untuk bekerja bersama. Akhirnya ia meninggal.
Di akhir hayatnya, ia meramal untuk terakhir kalinya dalam hidupnya.
Bagai Rajawali, api dan air kedua
56 bintang yang bersinar terang
Taring yang melahap segalanya
Sang peramal menghembuskan nafas terakhirnya dengan disaksikan oleh banyak kultivator"
"Dan 56 bintang yang bersinar terang itu..... Aku?" Tanya Xika ragu-ragu.
"Tepat" Huo Bing menganggukkan kepalanya.
"Lalu... Apa arti dari 2 baris lainnya?"
"Aku tak tahu. Tak ada yang tahu arti ramalan itu sampai hari ini. Aku juga baru mengetahuinya beberapa saat yang lalu."
Hening sesaat, kemudian Huo Bing membuka mulut.
"Apa kau memiliki benda pemberian ayahmu atau semacamnya? Mungkin aku bisa menemukan semacam petunjuk siapa ayahmu sebenarnya"
Xika berpikir sebentar kemudian pergi ke kamarnya. Ia kembali dengan membawa sebuah dek kartu lusuh tanpa kotak.
"Kurasa hanya ini satu-satunya yang aku miliki"
Huo Bing mengangguk kemudian mengambil dek itu dari tangan Xika kemudian memperhatikannya dengan seksama.
Ia mengamatinya selama beberapa saat kemudian, menggelengkan kepala.
"Kau benar-benar tidak menemukan apa-apa?"
"Aku hanya merasakan suatu aura yang aneh tapi pernah kurasakan. Namun dimana aku merasakannya, aku tak bisa mengingatnya. Selain hal itu tak ada lagi yang bisa kutemukan"
Huo Bing mengembalikan dek itu pada Xika.
"Ngomong-ngomong, mengapa dek kartu itu begitu lusuh?"
Xika terdiam sebentar, seolah mengingat kembali memori masa kecilnya, kemudian menjawab.
"Waktu kecil aku sering sekali bermain kartu dengan ayahku, kami bermain setiap hari. Namun terkadang ayahku membawa dek itu saat ada orang yang berkunjung"
"Untuk apa?"
"Aku tak tahu. Yang kutahu setiap kali ayah selesai menerima tamu, dek ini bertambah lusuh. Setelah itu, semakin banyak tamu yang datang sehingga mengganggu waktu bermainku dengan ayah"
"Dan ayahmu selalu membawa dek ini, ketika semua tamu itu datang?"
"Ya, selalu" ucap Xika sambil menganggukkan kepalanya.
Huo Bing diam sebentar memikirkan kebiasaan aneh ayahnya Xika. Memang agak aneh, untuk apa dek kartu dibawa saat menerima tamu? Apa semua tamunya penjudi yang menantang ayah Xika? Bisa saja. Tapi Huo Bing merasakan perasaan aneh saat mendengar cerita Xika.
Ia menghela nafas.
"Sudahlah lanjutkan saja kultivasimu. Jangan pikirkan hal ini dulu. Mungkin saat kau bertambah kuat, kau akan menemukan jawabannya"
Xika mengangguk kemudian lanjut berkultivasi.
Ia membaca Ultimate Deck Method.
Selain membutuhkan 52 wadah energi, metode ini juga membutuhkan 4 tiang penyangga utama, seperti yang dikatakan Huo Bing.
52 wadah tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 4, kemudian dipasangkan dengan tiang penyangga, masing-masing 1.
Tiang penyangga merupakan perwujudan dari 4 elemen utama, sehingga sang pengguna dapat menguasai semua elemen.
Xika berhenti lagi.
"Huo Bing, apa yang dimaksud dengan elemen di metode ini?"
"Tempat kita tinggal ini memiliki unsur-unsur penyusunnya. Saat kau menjadi kultivator, kau dapat berkomunikasi dengan alam beserta unsur-unsur penyusunnya.
Kultivator biasanya hanya bisa berkomunikasi dengan 1 unsur penyusun, namun ada beberapa kasus langka dimana seseorang dapat berkomunikasi dengan 2 unsur penyusun.
Unsur-unsur penyusun tersebut akan meminjamkan sedikit kekuatan mereka pada orang yang berhasil berkomunikasi dengan mereka. Semakin kuat dirimu, semakin tinggi indramu, semakin mudah kau merasakan unsur penyusun alam ini, semakin besar kekuatan yang dipinjamkan, ibarat manusia, kau pasti akan lebih dekat terhadap orang yang memahami dirimu dibandingkan orang yang tidak memahami dirimu.
Kekuatan yang diberikan unsur-unsur itu disebut atribut atau elemen. Setelah mendapatkan atribut, orang akan menyimpan kekuatan tersebut di dantian mereka. Salah satu penghalang mengapa orang sulit berkomunikasi dengan unsur lain, adalah karena mereka tidak mempunyai 'wadah' yang cukup untuk menampung atribut lain.
Orang yang dapat berkomunikasi dengan 2 atribut, memiliki dantian yang sangat besar, sehingga dapat menampung 2 atribut secara bersamaan. Ada juga yang memiliki dua dantian sehingga dapat berkomunikasi dengan dua atribut.
Unsur dasar seperti api, air, angin, dan batu merupakan unsur yang paling mudah diajak berkomunikasi.
Unsur-unsur tadi merupakan atribut yang paling sering dijumpai. Namun ada beberapa unsur langka yang hanya orang-orang tertentu saja yang dapat berkomunikasi, seperti cahaya, kegelapan, ruang, dan waktu"
Xika mengangguk-angguk mendengar penjelasan panjang Huo Bing.
"Lalu bagaimana Ultimate Deck dapat membuat kita berkomunikasi dengan 4 unsur sekaligus?"
"Eeeeeeehhhhh...... Tentang hal itu aku juga tidak tau..."
Xika memberikan pandangan mata tidak percaya.
"Hei, jangan menatapku seperti itu, aku bukan dewa yang tahu segalanya"
"..........."
"Hm? Tunggu. Bukankah disini tertulis 'tiang perwujudan dari 4 elemen utama' kemudian 'menguasai semua elemen' bukankah elemen yang kau sebutkan tadi ada 8? Kenapa disini hanya berkata 4 elemen kemudian kau menguasai semua elemen?"
Huo Bing diam. Ia berpikir keras untuk menjawab.
Akhirnya ia menyerah.
"Aku tak tahu. Tak ada seorangpun yang pernah mencoba metode itu, jangan tanyakan metode itu padaku. Lagipula, metode ini kan dibuat khusus untukmu, kalau kau saja tidak mengerti bagaimana aku bisa mengerti?"
Xika memilih diam daripada menjawab Huo Bing.
Ia memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu terlebih dahulu. Kadang, ada beberapa hal yang lebih baik tidak dipikirkan dulu saat ini karena hanya akan membuat pusing saja. Xika lebih memilih memikirkan bagaimana cara ia berkomunikasi dengan unsur penyusun dunia dan atributnya.
"Huo Bing, apa ada batasan atau syarat tertentu untuk bisa berkomunikasi dengan alam?"
Mata Huo Bing melebar gembira.
Akhirnya ada pertanyaan yang bisa ia jawab, batinnya.
"Sebenarnya tidak ada syarat tertentu, hanya saja rata-rata kultivator dapat berkomunikasi dengan alam setelah mencapai tahap Forming Qi. Pada tahap itu indra mereka lebih kuat, sehingga lebih mudah berkomunikasi dengan alam.
Tapi ada juga beberapa kasus tertentu dimana seseorang dapat berkomunikasi dengan alam saat masih tahap qi gathering. Namun itu terbilang sangat jarang, dan biasanya mereka sudah berada pada tahap Qi Gathering 8.
Untuk saat ini sebaiknya kau tidak usah memikirkan hal itu dulu. Kau fokus saja menyerap qi dan memperkuat dirimu"
"Tidak bisa. Untuk bisa menyerap qi menggunakan metode Ultimate Deck, aku harus membangun dasarnya dulu, dan dasarnya merupakan 4 tiang penyangga utama. Dengan kata lain, jika aku ingin berkultivasi aku harus dapat berkomunikasi dengan alam terlebih dahulu"
Huo Bing menghela nafas.
"Itulah alasan mengapa aku memintamu memikirkan baik-baik sebelum memilihnya.
Kalau sudah seperti ini, yang bisa kau lakukan hanyalah mencoba berkomunikasi dengan alam dulu baru melanjutkan kultivasimu. Kalau tidak, kultivasimu akan terganggu"
Sebenarnya masih ada kesempatan bagi Xika untuk mengganti metode kultivasinya, karena ia belum mempraktekkan metode itu, namun karena metode itu khusus dibuat untuk Xika, maka Huo Bing ragu ada metode kultivasi lain yang lebih cocok untuk Xika dibandingkan Ultimate Deck Method.
"Apa kau bisa membantuku atau setidaknya memberikan petunjuk untuk berkomunikasi dengan alam?"
"Cobalah untuk pergi ke tempat yang penuh dengan unsur penyusun. Setidaknya akan lebih membantu dibanding di tempat yang tidak memiliki banyak unsur penyusun"
Xika mengangguk kemudian pergi keluar.
Ia berjalan sambil berpikir.
4 elemen utama adalah api, air, angin, dan tanah. Ultimate Deck mengharuskanku berkomunikasi dengan semuanya. Yang mana sebaiknya yang lebih dulu?
Mendadak Xika teringat satu tempat.
"Diamond Shake!"
"Huo Bing, Diamond Shake merupakan gunung. Di puncak gunung pasti banyak angin bertiup, mungkin disana banyak elemen angin. Kau harus membawaku kesana."
Huo Bing mengangguk sambil tersenyum.
"Pilihan bagus"
Angin sebagai transportasi utama yang harus dikuasai, setelah memiliki atribut angin, pergi ke tempat yang penuh dengan unsur penyusun lainnya merupakan hal yang mudah. Pilihan cerdas, batin Huo Bing.
Sementara yang ada di kepala Xika....
Tempat itu yang paling dekat bukan? Lagipula aku akan berkomunikasi dengan 3 unsur lainnya, yang mana duluan bukan masalah.
"Aku tidak akan mengantarmu kesana dengan gratis"
"Ke-kenapa?"
Xika bertanya dengan terkejut.
"Hitung-hitung bayaran latihanmu"
"Kau bahkan belum mulai melatihku!"
"Terserah. Atau aku tidak akan melatihmu."
Xika berpikir keras selama beberapa saat.
"Baiklah! Apa yang kau mau?"
"Aku ingin 3 roh Spirit Beast tahap White 3"
Mata Xika melebar.
"Kau gila? Itu setara dengan kultivator tahap Qi Gathering 7, beberapa bahkan lebih kuat. Aku hanya di tahap Qi Gathering 1"
"Terserah kau. Mau terima atau tidak? Paling lambat pembayaran saat kau tahap Qi Gathering 3"
"Tapi itu masih berbeda 4 tingkat!"
"Sama saja. Kau tahap Qi Gathering 3 melawan Spirit Beast tahap White 3. Bukankah itu sama saja?" Ujar Huo Bing setengah meledek.
Xika berpikir keras selama beberapa menit.
Akhirnya ia memutuskan.
"Hahhhhhhhh...... Baiklah..... Sepakat"
Huo Bing tersenyum.
Sebenarnya, bukan Huo Bing pelit atau perhitungan, hanya saja untuk mencapai hasil yang baik diperlukan sebuah motivasi. Dari yang Huo Bing perhatikan, Xika tidak memiliki motivasi itu, ia bahkan lebih sering merenung daripada berlatih mungkin ia senang dapat berkultivasi setelah sekian lama, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Lebih baik memberikan motivasi yang bagus di awal. Dan salah satu bentuk motivasi adalah tekanan.
Huo Bing merendahkan badannya.
"Cepat naik!"
Setelah Xika naik ke tubuhnya, Huo Bing segera terbang menuju Diamond Shake
______________________________
9/8$39&/948@
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Sippp...
2022-04-06
1
dafit putri
dimulai
2022-01-09
0
Sandy Zy
Brrrrr
Zyyyy
2021-07-10
2