"Dari tadi? Apa maksudmu?"
"Mengambil bumbu tadi merupakan salah satu bentuk latihan"
Jadi ini firasat buruk yang tadi kurasakan! Batin Xika.
"Jadi apa kedepannya latihan kita hanya akan berupa mengambil bumbu saja?" Tanya Xika polos.
"Tentu saja tidak!!"
Xika dapat melihat urat yang muncul di kepala Huo Bing mendengar pertanyaannya."Tadi itu hanya untuk memudahkan diriku menentukan latihan untukmu"
"Tapi tadi kau bilang latihannya sudah dimulai dari tadi"
Urat-urat kepala muncul semakin banyak di kepala Huo Bing.
Ingin sekali ia memukul kepala anak itu, namun ia berusaha menahannya.
"Hm? Lho apa ini?"
Xika melihat sebuah benda yabg berbentuk seperti cincin.
"Terlihat seperti cincin"
"Itu memang cincin. Kau belum mengambil hadiah para burung ya? Tadi kan sudah kubilang ambil"
Xika segera memalingkan wajahnya dan bersiul-siul. Ia memang lupa untuk mengambil hadiah itu saking bahagianya melihat banyak daging hewan tingkat tinggi di depannya.
"......"
Huo Bing hanya menghela nafas.
"Sudahlah cepat ambil hadiah-hadiah itu. Meskipun mereka hanya burung tingkat rendah tapi di daerah miskin ini, sampah seperti ini saja dapat menyebabkan pertumpahan darah."
Ia menggeleng-gelengkan kepala, sambil terus bergumam-gumam menceritakan semasa ia hidup, ia tidak pernah melihat barang sampah seperti itu.
Xika harus mulai terbiasa dengan seberapa angkuhnya Huo Bing. Kadang ia lupa bahwa Huo Bing merupakan campuran antara Phoenix dan Cygnus. Darah mereka mengalir dalam dirinya, begitu juga dengan kesombongan mereka.
Xika mulai mengumpulkan hadiah-hadiah para burung.
Ia menemukan berbagai macam benda, ada pedang, tombak, beberapa buku, beberapa tanaman spiritual yang cukup langka, dan ada juga beberapa cincin-cincin seperti yang ia temui tadi.
Ia mengumpulkan semuanya menjadi satu tumpukan.
"Bagus! Sekarang ambil salah satu cincin itu kemudian teteskan darahmu ke atasnya."
Xika melakukan apa yang dikatakan Huo Bing.
Setelah meneteskan darahnya, mendadak Xika bisa melihat sebuah ruangan seluas kurang lebih 1 meter.
"Apa ini? Aku merasa melihat sebuah ruangan."
"Cincin yang kau ambil tadi bukan cincin biasa, itu merupakan cincin spasial. Cincin spasial dapat menyimpan benda di ruangan yang dimilikinya. Ukurannya berbeda-beda, semakin besar ukuran ruangannya, semakin langka dan mahal.
Yang kau pakai itu merupakan cincin tingkat terendah. Lebih rendah daripada yang terendah. Sangat sangat ren-"
"Baiklah-baiklah, ini cincin tingkat terendah, aku mengerti. Bisa tolong lanjutkan penjelasan mengenai cincin ini?"
Xika segera memotong perkataan Huo Bing yang kelihatannya masih ingin mengatakan betapa rendahnya cincin ini.
"Cincin ini ditempa dari batu spasial yang sangat langka. Batu spasial hanya dapat ditemukan di lubang-lubang spasial. Tingkat kelangkaan cincin didasarkan pada batu spasial yang dipakai. Semakin sedikit energi yang dikandung dalam batu semakin buruk, semakin besar energi yang dikandung dalam batu semakin baik. Namun menemukan batu spasial sangatlah sulit. Tidak semua lubang spasial memiliki batu spasial.
Tingkat kelangkaannya dilihat dari warnanya. Mulai dari yang terendah, putih, hitam, merah, dan ungu. Kalau ada warna selain itu pasti merupakan tingkat langka. Tapi aku jarang sekali melihat cincin diluar warna tadi"
Xika memandang cincin di jarinya. Putih. Kemudian ia memandang cincin-cincin yang ia kumpulkan. Agak kecewa karena semuanya putih, tak ada yang hitam.
Huo Bing yang menyadari tatapan Xika, mencoba menghiburnya.
"Hei, sudahlah. Cincin putih saja sudah bagus. Aku bahkan tidak yakin ada orang yang memiiki cincin ini selain dirimu, kalaupun ada, mungkin hanya beberapa orang"
"Kau benar. Mungkin aku terlalu serakah. Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?"
"Pakai saja yang satu. Sisanya, masukan kedalam cincin."
"Ehh... Bagaimana cara menggunakannya?"
Xika kemudian mengambil cincin yang telah ia tetesi tadi sebelumnya.
Huo Bing menghela nafas.
"Bayangkan saja benda yang ingin kau masukan, benda itu akan masuk dengan sendirinya. Hal yang sama jika ingin mengeluarkannya."
Xika membayangkan cincin-cincin itu kemudian secara ajaib cincin-cincin itu hilang. Ia mencoba mengeluarkannya, dan berhasil.
Xika mencoba memasukan dan mengeluarkan selama beberapa saat.
Tiba-tiba ia tersadar.
"Hei! Kalau bisa melakukan ini, untuk apa aku menguliti para hewan itu selama berjam-jam?!!!"
Mata Huo Bing membesar, kemudian ia tertawa malu sebentar.
"Hehehe... Aku juga baru ingat. Lagipula ini kan salahmu juga."
Mereka berdebat beberapa saat, kemudian mulai memakan daging-daging hewan yang sebelumnya telah Xika kuliti. Daging yang Huo Bing masak sangat lezat. Tingkat kematangannya sangat pas, begitu juga dengan bumbunya, tidak terlalu banyak atau sedikit.
Tanpa mereka sadari hari sudah mulai gelap.
Huo Bing yang pertama menyadari bahwa hari sudah mulai gelap.
"Hei lihatlah! Langit sudah gelap! Pamanmu pasti akan cemas. Cepat kembali."
Xika kemudian melihat sekeliling dan menyadari hari mulai gelap. Ia lupa saking asiknya memakan daging hewan tingkat tinggi.
Xika segera memasukan daging-daging yang tersisa, kemudian berlari pulang.
Saat hampir sampai di pinggiran ia mendengar suara orang memanggil dirinya. Bukan hanya pamannya. Tapi juga orang-orang klan.
Ia menduga Fa Duolang memberitahu kejadian tadi pada pamannya. Ia segera berlari menuju pamannya.
"Tunggu!"
"Ada apa?"
"Kau tidak bisa keluar sekarang. Tidak dalam kondisi seperti ini"
Xika menyadari maksud Huo Bing. Fa Duolang dan pengikutnya menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri ia lari menuju bagian inti yang lebih dalam, tidak wajar bila ia keluar dengan selamat tanpa terluka sedikitpun.
"Benar juga. Apa yang harus kulakukan?" Tanya Xika agak cemas karena bingung.
"Aku akan melukaimu sedikit, setidaknya memberimu beberapa luka-luka, dan merusak pakaianmu"
"Ide bagus. Cepatlah"
Huo Bing mengepakkan sayapnya beberapa kali, kemudian timbul angin yang terbang ke arah Xika. Angin itu merobek-robek pakaian Xika di beberapa tempat dan membuat luka sayat.
"Ini masih kurang. Luka segini terlalu ringan. Kau butuh luka yang lebih parah." kata Huo Bing.
"Kau tidak bermaksud menggunakan angin tadi kan?" Tanya Xika agak ngeri, mengingat angin yang tadi saja cukup sakit meskipun tidak bertujuan melukai dirinya.
"Memang tidak, aku bermaksud menggunakan sayapku, bagian mana yang sebaiknya kutusuk?"
Xika menelan ludah mendengar perkataan Huo Bing. Ia ingin berdebat, namun hanya ini satu-satunya cara.
Setelah menghela nafas ia menyerah.
"Di perut saja" kata Xika.
Huo Bing mengangguk sambil berkata "Tahan sedikit"
Kemudian ia menusukkan sayapnya yang semi-transparan itu ke perut Xika.
Darah menetes keluar.
"Ugh... Rasanya lebih sakit dari yang kupikirkan..."
"Kau sudah memakan banyak daging binatang buas tadi, luka seperti itu tidak akan memakan waktu lama untuk sembuh. Sekarang cepat temui pamanmu"
Xika melakukan apa yang dikatakan Huo Bing. Ia pun memegang perutnya yang habis ditusuk Huo Bing, sambil berjalan pincang.
"Xika! Darimana saja kau? Astaga! Lihat dirimu! Apa yang sebenarnya terjadi? He-hei! Xika!"
Fa Diala tidak melanjutkan pertanyaannya ketika melihat Xika sudah hampir pingsan.
Dengan cepat, ia membopoh Xika.
"Hah... Ha... Burung.... Burung besar..."
Setelah mengatakan hal itu Xika pun (pura-pura) pingsan.
Fa Diala segera membawa Xika kembali ke kediamannya. Ia mengucapkan terima kasih pada orang-orang klan yang membantunya mencari Xika.
Malam itu, Xika tidur semalaman sama sekali tidak bangun.
Pamannya menjaganya semalaman.
Esoknya, ketika Xika sudah sadar, pamannya tidak bertanya apa-apa. Ia membuatkan makanan, mengganti perban lukanya, dan hanya duduk diam agar Xika dapat beristirahat.
Ketika dilihatnya Xika sudah membaik, maka barulah ia bertanya pada Xika apa yang terjadi.
Xika mengatakan separuh kebenaran, sementara separuhnya lagi ia karang.
Ia menceritakan bahwa saat ia sedang berjalan-jalan di sekitar klan, ia menemui Fa Duolang dan pengikutnya, mereka hendak memukulinya. Ia sempat melawan namun tidak bisa. Terpaksa ia lari ke Diamond Shake. Namun mereka tidak berhenti meskipun Xika sudah mencapai ujung area luar. Terpaksa Xika memasuki area inti. Ia sempat bersembunyi di pohon, namun sayangnya ada hewan spiritual disana, sehingga ia jatuh. Sialnya, datang lagi seekor Three-eyes Bear. Xika yang dilanda ketakutan tanpa berpikir lari lebih dalam ke area inti. Di area inti tanpa sadar ia masuk ke dalam wilayah kekuasaan White Crow. Ia hendak melarikan diri, namun sialnya ia menemui satu lagi White Crow. White Crow yang satu menusuknya tepat di perut sementara White Crow yang satu lagi mengepakkan sayapnya sehingga muncul angin dahsyat yang menerbangkan Xika. Ia terlempar agak jauh dan pingsan. Beruntung ia terbangun di tempat sepi sehingga tak ada hewan spiritual. Akhirnya dengan kondisi tubuh yang dapat dikatakan mengenaskan ia berjalan kembali ke klan.
Fa Diala segera memeluk Xika.
"Tunggu saja. Akan kuberi pelajaran para bajingan itu"
Fa Diala sudah tidak peduli lagi bahwa Fa Duolang dan pengikutnya merupakan keturunan langsung klan, ia bahkan menggunakan kata 'para bajingan'.
Shaking Card Clan terdiri dari orang-orang luar yang bergabung dengan klan, dan keturunan langsung, yaitu mereka yang keturunan langsung dari pendiri klan. Biasanya orang-orang luar tidak akan dapat mencapai posisi yang tinggi, kecuali bakatnya sangat tinggi.
"Tidak apa-apa paman. Lagipula, lihat sisi baiknya, di perjalanan aku menemukan sebuah tanaman spiritual dan mayat hewan spiritual. Aku memakan tanaman itu sedangkan mayatnya kusembunyikan di dekat sini. Nanti kita makan saja mayatnya paman" ucap Xika sambil tersenyum.
Fa Diala yang amarahnya telah bangkit segera turun setelah mendengar ucapan Xika.
Meskipun ia hampir mati, ia tetap tidak melupakan pamannya.
"Baiklah. Kita akan makan bersama setelah paman pulang. Paman ingin menyelesaikan beberapa urusan." Ucap Fa Diala balas tersenyum.
"Nanti, kita ambil mayatnya bersama"
"Baik paman" Xika mengangguk.
Setelah pamannya pergi, Xika segera melesat keluar dan mengeluarkan seekor mayat hewan spiritual yang telah ia bawa di satu tempat tersembunyi.
Selesai melakukan tugasnya, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan pamannya terhadap Fa Duolang dan para pengikutnya.
_______________________________
9/8$39&/948@
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...
2022-04-05
1
dafit putri
👍👍👍
2022-01-09
0
Hero Rohayadi
uyeakh
2021-09-02
2