Xika mulai membuka matanya.
"uhhhhh...... apa yang terjadi?"
"kau pingsan saat kau sedang menyerap qi. Bagaimana dantianmu?"
"Dantian? Benar! Dantian. Bagaimana dantianku?"
Xika mulai memejamkan matanya, merasakan dantiannya.
...........
"Tidak Ada!"
"Apa?!"
"Dantianku! Tidak ada!"
"Coba rasakan sekali lagi. Kali ini lebih dalam."
Xika memejamkan matanya.
TIdak ada.
Tidak ada dantian.
Tunggu! Apa itu?
Sebuah kristal kecil. Tetapi mengandung qi. Itu bukan dantiannya. Tunggu! Kristal itu sangat mirip dengan dantiannya hanya saja....... lebih kecil.
Xika membuka matanya.
"Bagaimana?"
"........"
Xika bingung menjawab pertanyaan Huo Bing.
"Apa dantianmu ada? Apa itu bersatu kembali?"
"Entahlah....."
"Apa maksudmu?"
"Dantianku memang ada..... Tapi tidak sekecil ini sebelumnya......Tunggu!"
Xika kembali memejamkan matanya.
"Ada apa?"
Ia merasakannya lagi. Kristal kecil itu lagi. Ada yang lain. Tidak hanya satu. Ada dua.Tidak.Tunggu. Ada lagi.Lagi.Lagi.
Xika dapat merasakan banyak sekali kristal kecil itu. 40? Tidak, mungkin 50.
"Huo Bing...."
"Ada apa? Kenapa?"
"Dantianku......lebih dari satu...."
"APA?! Jadi kau tidak memiliki satu tapi dua dantian? Luar biasa!"
"Tidak..... Dantianku lebih dari dua."
"Lebih dari dua? Keberuntunganmu luar biasa nak! Jadi kau memiliki tiga dantian? Dua saja sudah jenius sekarang kau memiliki tiga."
"TIdak. Dantianku lebih dari itu"
".........."
Huo Bing terdiam.
"Baiklah. Katakan. ada berapa dantianmu? Lima? sepuluh? Katakan nak!"
Sebenarnya Huo Bing hanya bercanda. Seorang manusia memiliki dantian lebih dari satu itu sangat jarang. Paling banyak memiliki dua. Itupun sudah dianggap jenius luar biasa. Pasti dia ingin mempermainkanku, pikir Huo Bing.
"Sekitar....lima puluh mungkin?"
"........Baiklah nak. Sudah cukup main-mainnya."
"TIdak. Aku serius. Kalau kau tidak percaya, coba saja lihat sendiri."
"Baiklah"
Sebuah aura aneh menutupi tubuh Xika. Aura itu adalah bagian dari jiwa Huo Bing. Huo Bing menggunakannya untuk memeriksa dantian Xika.
"........."
Huo Bing terdiam menatap Xika setelah memeriksa dantiannya.
Sementara Xika hanya menatap balik dengan pandangan 'sudah kubilang bukan?'
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
".........Entahlah.......... Aku tidak tahu....... Aku sempat menduga kalau kau akan memiliki dantian lebih dari satu. Tapi aku tak pernah menduga sebanyak ini. Aku akan memikirkannya lagi nanti.
Untuk sementara kita abaikan saja dahulu masalah ini. Setidaknya kau bisa berkultivasi."
Xika hanya mengangguk setuju.
"Baiklah. Sekarang, mari kita lanjutkan. Biarkan aku masuk ke dantianmu"
".......Yang mana?" Tanya Xika dengan tatapan sinis. Ia masih tak rela Huo Bing diam di badannya.
"Yang mana saja. Sudah punya banyak dantian seperti itu juga, masih saja pelit"
"Baiklah"
Xika menghela nafas.
"Apa yang harus kulakukan?"
"Aku akan masuk ke salah satu dantianmu. Jangan serang jiwaku. Kalau tidak, aku akan mati."
Aura yang sama yang menutupi tubuh Xika muncul sekali lagi, tetapi kali ini lebih banyak.
"Aku peringatkan sekali lagi, jangan serang jiwaku. Aku akan benar-benar mati. Aku juga akan membawamu jika aku mati. Bukan hanya kau saja yang bisa melakukan itu!" Ujar Huo Bing yang tampaknya mengetahui niat buruk Xika.
Xika yang niat buruknya ketahuan oleh Huo Bing hanya bersiul-siul sambil memalingkan muka.
Kini aura itu mulai bergerak secara aneh, hingga membentuk sebuah burung. Namun Xika yang tengah berkonsentrasi tidak menyaksikan hal itu.
Sosok burung itu berputar beberapa kali, sebelum akhirnya menjadi mutiara merah dan biru kemudian terbang menuju salah satu dantian Xika.
Perlahan tapi pasti, aura Huo Bing mulai meresap kedalam tubuh Xika, jiwa Huo Bing mulai masuk kedalam tubuh Xika, akhirnya Tubuh Xika berhasil menampung jiwa Huo Bing.
Perlahan Xika membuka matanya. Ia mulai merasakan tubuhnya. Mencari apakah ada yang berbeda.
Tiba-tiba terdengar suara yang sangat menyebalkan.
"HAHAHAHAHAHAHAHA..........."
"Akhirnya..... dengan begini, setidaknya jiwaku tidak akan hilang selama 100 tahun"
Ternyata itu adalah suara Huo Bing yang kini berada dalam tubuh Xika.
"Berisik, sialan!" Ujar Xika yang masih terkejut karena suara yang muncul tiba-tiba di kepalanya.
"Xika.
Terima kasih"
"Sama-sama"
Xika pun tersenyum.
"Ngomong-ngomong, apa Patriach tidak akan merasakan auramu? Kau kan hewan spiritual khusus, harusnya auramu cukup kuat"
"Hehehe, tidak perlu khawatir, aku dapat menyembunyikan auraku, apalagi di tempatmu tinggal tidak ada kultivator yang kuat, kecuali kalau kau tidak segera pulang, dan membuat klan mu curiga"
"Apa maksudmu? Saat aku pergi tadi masih pagi. Mungkin sekarang sudah sore hari. Aku sering pulang ke rumah sekitar jam segitu"
"Pergi pagi dan pulang.... ESOK SORENYA!! Menyerap jiwaku tidak memakan waktu yang sebentar kau tahu"
"Apa!!! Paman pasti cemas. Aku harus segera pulang"
Xika segera berlari menuju klannya.
Namun kali ini ia tidak pulang sendiri, ia membawa seorang teman.
--------------------
"Xing Xika! Kemana saja kau? Aku sudah mencarimu seharian kau tahu!"
Xika langsung dimarahi oleh pamannya saat ia sampai di rumah.
Wajar saja, Xika sudah menghilang sehari tanpa kabar. Orang tua macam apa yang tidak akan panik bila anaknya hilang?
Ya, meskipun Xika dan Fa Diala tidak ada hubungan darah, mereka sudah seperti pasangan ayah-anak, Xika dan Fa Diala pun masing-masing sudah saling menganggap sebagai ayah dan anak.
Xika sendiri sebenarnya ingin memanggil Fa Diala sebagai ayah, namun Fa Diala menolak. Katanya, ia tak cukup pantas untuk dipanggil ayah. Ia merasa belum memberi Xika kehidupan yang layak. Xika sendiri hanya bisa terdiam mendengar jawaban seperti itu.
"Maaf paman, aku menemukan tanaman spiritual yang berharga, saat hendak memetiknya, ternyata tanaman itu dijaga oleh hewan spiritual, aku berlari dan bersembunyi sampai hewan itu pergi, namun sayangnya hewan itu masih berjaga-jaga cukup lama, baru sekarang aku bisa pulang"
Xika merasa bersalah karena membohongi satu-satunya orang yang peduli padanya. Namun apa boleh buat, Huo Bing bilang keberadaanya harus dirahasiakan, bahkan oleh orang terdekatnya sekalipun, karena keberadaannya dapat menyebabkan bencana.
Fa Diala menghela napas.
"Memangya untuk apa tanaman spiritual itu?"
"...."
Fa Diala tahu, selama ini Xika selalu berusaha membantunya, dan saat ini yang paling bisa dilakukan olehnya adalah memberinya tanaman spiritual untuk semakin kuat, atau untuk dijual agar dapat membantunya.
"Sudahlah... Jangan lakukan itu lagi lain kali, ini sudah larut malam, pergilah tidur"
"Baik paman"
Xika segera menuju kamarnya
---------------------------------
Xika tak langsung tidur, begitu ia sampai di kamarnya. Ia masih berbincang-bincang dengan Huo Bing.
"Hei, Xika, aku penasaran"
"Hm? Tentang apa?"
"Coba kau berkultivasi sekarang. Cobalah untuk menyerap qi sebanyak-banyaknya."
"Lalu diarahkan ke dantian yang mana?"
"Tidak ada, serap saja sebanyak mungkin, coba biarkan saja, jangan diarahkan, biarkan ia mengalir sendiri"
Xika segera melakukan hal yang dikatakan Huo Bing.
Ia menyerap qi semaksimal mungkin. Ajaib! Qi nya berkumpul di satu titik, di salah satu dantiannya, padahal ia tidak mengarahkannya.
"Hei, apa yang terjadi? Aku tidak mengarahkan qi nya, namun mereka semua berkumpul di satu dantian."
"Hmmm..... Seperti yang kuduga. Dantian yang tersebar di tubuhmu tidak tersebar secara merata, ada yang besar ada yang kecil. Yang besar digunakan untuk menyerap dan menyimpan qi di kolam spiritual dan tersimpan di keningmu, sedangkan yang kecil digunakan untuk menyerap dan menyimpan qi ditubuh."
"Hah? Di kolam spiritual? Di tubuh? Kenapa tidak di satu tempat saja?"
"Hahhhhh... Xika..Xika.. kau itu benar-benar tidak tahu apa-apa tentang dunia kultivasi ya.
Dengar ya untuk bisa berkultivasi, manusia membutuhkan dantian yang cukup besar.
Jenis yang ini mengkultivasi roh/spiritual, tidak semua manusia memiliki dantian yang cukup besar, bagi yang tidak cukup besar, mereka memiliki alternatif lain, yaitu mengkultivasi tubuh mereka.
Karena itu kultivator dibedakan menjadi 2, yang mengkultivasi rohnya, dan yang mengkultivasi tubuhnya. Yang mengkultivasi rohnya disebut kultivator, yang mengkultivasi tubuhnya disebut Body Cultivator, meskipun sesama kultivator tapi cara mereka berlatih sangat berbeda"
"Nggggg.... Lalu aku disebut apa dong?"
"...... Aku juga tak tahu. Kasusmu ini sangat jarang, bahkan tidak pernah terjadi, memang ada yang dantiannya pecah, tapi sesudah itu ia tidak bisa berkultivasi lagi. Sedangkan yang memiliki dua dantian biasanya mengkultivasikan keduanya ke arah yang sama."
"Lalu kenapa qi nya berkumpul di satu tempat? Padahal tidak aku arahkan"
"Memang dantianmu tersebar, tapi tubuhmu membaginya menjadi beberapa tahap, dan di tubuhmu terdapat 4 dantian yang terbesar, saat kau mulai mengisi dantian terkecil dari 4 dantian terbesarmu, itu artinya kau sudah memasuki tahap qi gathering 1, saat kau sudah bisa mengisi dantian kedua, dan dantian pertama penuh itu menandakan kau sudah forming qi 1, dan seterusnya"
"Berarti aku sudah masuk tahap Gathering Qi 1 dong sekarang?"
"Ya, kau sudah memasuki tahap gathering qi 1. Pada tahap ini kau masih mempelajari cara memperkuat tubuhmu, dan cara-cara meyerap qi, kau juga bisa menggunakan qi, tapi hanya sebatas dalam tubuhmu, tidak dapat dikeluarkan dari tubuhmu. Tahap ini sama seperti Body Refining Cultivator, kultivator pun setidaknya harus menempa tubuh mereka, meskipun para ahli tingkat tinggi jarang yang memperhatikan tubuh mereka karena dianggap tidak berguna. Pada tahap gathering qi lah kultivator menempa tubuhnya "
Xika segera merebahkan diri di kasurnya.
"Ha..."
"Hahaha..."
"Hahahahahahhaha"
Xika tertawa, namun tanpa ia sadari butiran air mata telah turun dari matanya. Ia menangis.
Perasaanya akhirnya lega setelah selama ini, setelah 10 tahun akhirnya ia dapat berkultivasi, setelah 10 tahun akhirnya ia bebas dari penghinaan, setelah 10 tahun akhirnya ia dapat memberikan kabar gembira pada pamannya, serta kepada ayah ibunya yang sekarang entah dimana.
"Hei, ada apa? Kau tertawa sambil menangis"
"Tidak... Aku hanya merasa senang... Setelah 10 tahun....akhirnya aku dapat berkultivasi....aku dapat berjalan dengan bangga di klanku...aku dapat membanggakan paman,ayah,serta ibuku........
Terima kasih Huo Bing."
Huo Bing hanya mendengus, namun di dalam hatinya ia turut senang mendengar bahwa beban Xika terangkat.
--------------------------------
Esok harinya, saat sedang berjalan-jalan di klannya, Xika bertemu Fa Duolang dan pengikutnya, grup yang paling sering membully Xika.
"Hei,hei, lihat, siapa itu yang berjalan? "
"Lihat gayanya itu, sombong sekali dia"
"Huo Bing berapa tingkat kultivasi mereka?"
"2 orang tahap gathering qi 1, 2 orang tahap gathering qi 2, dan 1 orang orang tahap gathering qi 3"
"Mau apa kalian?"
"Mau apa? Seperti ini cara mu berbicara pada seniormu?"
"Umurmu sama denganku Fa Duolang, kau bukan seniorku"
"Sudah kubilang, senioritas tidak diukur dari umur, tapi dari tingkat kultivasi, karena aku bisa berkultivasi dan kau tidak, maka aku seniormu"
"Sudah mengerti, anak haram?"
Tatapan Xika menajam. Banyak rumor buruk yang beredar tentang dirinya, salah satunya mengatakan bahwa Xika adalah anak haram Fa Diala, Fa Diala baru berani mengajak Xika ke klannya setelah istrinya meninggal. Memang, tidak lama setelah istri Fa Diala meninggal, Fa Diala membawa Xika ke Shaking Card Clan.
"Aku tidak sudi memanggil mahkluk hina seperti kalian sebagai senior. Aku menghormati orang berdasarkan perbuatan, dan kau sama sekali tidak layak"
"Lihat cara anak ini berbicara, sepertinya perlu diberi pelajaran"
Fa Duolang menjentikan jarinya.
"Hajar dia"
Dua orang segera maju, mereka adalah Fa Da dan Fa Xiao, pengikut Fa Duolang yang paling baru, sehingga kultivasi mereka baru tahap gathering qi 1.
Xika segera menghindari pukulan Fa Da, lalu meninju muka Fa Xiao.
Duaaakkk!!
Dalam 1 pukulan Fa Xiao langsung jatuh tersungkur.
"Sialan! Beraninya kau memukul adikku!"
Fa Da segera menendang Xika tepat di perut.
Tendangan itu sukses membuat Xika mundur lima langkah.
"Xika, jangan gegabah, mungkin kau sudah bisa berkultivasi, tapi kau belum pernah berlatih, belum lagi kau tidak pernah menggunakan kekuatanmu, kau bahkan hampir tidak bisa disebut kultivator, kau tidak bisa mengalahkan mereka!"
"Tenang saja, aku tahu batasku"
Xika segera berlari dan menendang Fa Da. Fa Da segera jatuh tersungkur.
Melihat 2 orang dikalahkan dengan cepat, pengikut Fa Duolang yang lain tidak tinggal diam. Mereka segera berlari menuju Xika.
Xika segera mengambil sebuah batu, ia melemparnya pada salah satu dari mereka, lalu segera berlari.
Whuusssh!!
Duaaakkkk!
Salah satu pengikut Fa Duolang berhasil menghindari batu yang dilempar Xika, namun sayang, batu itu malah mengenai Wajah Fa Da.
"Sial! Dia lari, jangan diam saja kalian! Cepat kejar dia!"
Xika berlari menuju Diamond Shake.
Fa Duolang, Fa Xi, Fa Sha dan Fa Xiao yang berhasil bangkit lagi, segera mengejar Xika ke Diamond Shake.
"Hah..hah...hah.."
Xika sudah berlari cukup jauh, namun keempat orang itu masih saja mengejarnya.
Xika sudah tak mampu berlari lagi, semua tenaganya sudah habis, terlebih lagi, perutnya masih sakit karena tendangan Fa Da tadi.
!!!!
Karena tak sadar berlari, Xika sudah sampai di ujung area luar, sedikit lagi ia akan masuk ke area inti.
Ia jadi ragu. Lebih baik masuk atau tidak. Jika ia masuk besar kemungkinan dirinya diserang hewan buas, tapi jika ia tidak masuk ia akan dihajar habis-habisan oleh Fa Duolang dan kawan-kawannya.
Mata Xika menatap sesuatu. Melihat hal tersebut, Xika tak ragu lagi dan segera berlari memasuki area inti.
"Kak Duo, dia masuk ke area inti. Apa yang harus kita lakukan?"
"Sialan! Ikuti dia!"
Mereka berempat pun masuk ke area inti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Sang M
payah.....dancookkk
2024-02-25
0
Jimmy Avolution
Terus....
2022-01-17
0
dafit putri
semua berawal dr pengetahuan
2022-01-09
0