Bab 18 : Frans dan Selfie

Anna kembali ke ruangannya dan duduk sambil menghela nafas berat. Ia masih memikirkan kejadian tadi dimana ia bertemu dua tokoh utama di sebuah cerita berbeda dalam suatu tempat yang sama.

Apakah ini Crossover? Menyatukan dua cerita yang berbeda dijadikan satu cerita?

Ahh... Tapi masa sih bertemu tokoh-tokoh diluar dari webtoon 'Putri Terindah'? Ia mengeluarkan ponsel pintarnya dan mengetik profil Julia dan Dante.

Mengejutkan... Ternyata mereka berdua merupakan warga negara kerajaan ini. Anna melayangkan kebawah kepalanya di atas meja.

Benar-benar membingungkan dan bikin pusing. Ngomong-ngomong soal tadi di hall bawah, ia teringat dengan sikap aneh Cila saat wanita remaja itu menujuk ke arah pelayan pribadinya dengan terang-terangan.

Bodoh amatlah... Tuh Vina berusaha fokus dengan tugas utamanya membawa Frans menjadi raja.

...****************...

"Justin!! Tunggu aku!!" seru Cila berlari menghampiri lelaki dewasa tersebut. Pria bertopi bakerboy itu menoleh ke arah rekan kerjanya yang jauh lebih muda itu.

"Ada apa Cila? Ada yang ketuker lagi?" Cila menggeleng-geleng cepat.

"Boleh aku bertanya sesuatu, tidak?" tanpa rasa curiga sama sekali, Justin mengangguk dengan diam.

"Justin kenal sama wanita di sebelah Bu Bos?" Justin langsung berhenti berjalan bersamaan dengan perempuan berambut cokelat terang itu.

"Pasti kalian kenal."

"Tidak," jawab Justin secara singkat dan melanjutkan perjalanannya. Cila langsung cemberut mendengar jawaban secara singkat dari lelaki dewasa itu.

Menurut dia, pasti ada hubungan yang disembunyikan antara Justin dan wanita berambut biru laut itu.

Cila memutuskan melanjutkan pekerjaannya mengantarkan surat yang sempat salah tadi.

Di sisi lain, Justin berjalan dengan kecepatan sedang, ada sesuatu yang ia sembunyikan terutama wanita itu.

...****************...

"Akhirnya..." ucap Henry sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. Pekerjaannya untuk hari ini sudah selesai tanpa hambatan apapun.

Ia memutuskan untuk kembali ke kantornya dan beristirahat sejenak sebelum ia pulang. Ia tidak sengaja menemukan sebuah koran yang tergeletak di sebuah bangku kursi. Awalnya ia tidak menghiraukan koran tersebut, namun penglihatannya langsung tertuju pada Headline sebuah berita tersebut.

"Hmm..." Ia bergumam sambil membaca berita tersebut, kemudian ia meletakan ke tempat semula dan meninggalkan koran tersebut.

Sebuah headline berita yang mencuri perhatian Henry saat ini adalah 'Kᴇʙᴇʀᴀᴅᴀᴀɴ Kᴇʟᴏᴍᴘᴏᴋ Mɪsᴛᴇʀɪᴜs ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴɢʜɪʟᴀɴɢ, Bᴇʀᴀɴɢsᴜʀ Bᴀɴɢᴋɪᴛ'.

...****************...

"Gimana kondisimu?" tanya Julia kepada Dante saat dirinya ingin mengecek kondisi pria tersebut.

"Aku baik-baik saja sekarang,"

"Syukurlah kalau begitu," Dante langsung tertegun melihat ekspresi Julia yang menurutnya sangat imut.

"Kau belum pulang, Julia?" tanya Henry membuat kedua orang itu dibuat terkejut dengan kehadiran pria pengantar surat tersebut.

"Ini mau pulang, tetapi aku harus mengecek kondisi Tuan Beinhorld," Henry mengangguk paham.

"Apakah kamu tinggal di sebuah penginapan?"

"Awalnya begitu. Emang kenapa?"

"Kau bisa tinggal di tempatku sementara,"

"Ah benarkah? Terima kasih banyak tuan-"

"Panggil aja Henry. Sepertinya kita seumuran, jadi santai saja," ucap Henry membalas.

"Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Julia berpamitan kepada kedua pria dihadapannya.

"Ngomong-ngomong... Aku belum liat ibu bos sejak jam makan siang."

"Ibu bos?"

"Ah... Maksud saya Nona Girdadez. Beliau yang mendirikan perusahaan ini. Kamu tau beliau, tidak?"

"Aku lihat, dia sudah pulang setelah dia ngecek kondisiku," Henry mengangguk paham lagi dan mengajak Dante untuk pulang bersama.

Di tempat lain, Anna bertemu Frans yang hendak naik ke kendaraan kudanya. Lelaki itu juga melihat Anna dan tidak jadi naik kereta kuda.

Ia menghampiri wanita itu dan berkata, "kebetulan sekali aku mau menjemputmu."

"Kamu mencariku untuk apa?"

"Masuklah... Aku ingin berbicara denganmu," Anna menyutujui ajakan Frans dan mereka berdua masuk ke sebuah kereta kuda milik lelaki tersebut.

Setelah mereka berdua masuk, mereka berdua masih dalam suasana dalam diam selama dalam perjalanan. Frans menghela nafas panjang dan Anna bertanya duluan, " Gimana kampanyenya?"

"Oh! Kampanye? Ya... Berkatmu jumlah masyarakat yang ingin milihku bertambah dengan pesat,"

"Bagus deh," kemudian mereka saling diam satu sama lain.

Tumben sekali mereka saling diam satu sama lain. Biasanya Anna yang selalu memulai pembicaraan.

"Nona Girdadez."

"Iya?" balas Anna sambil melirik ke arah Frans.

"Seperti apa tempat tinggal kamu sebenarnya?"

"Hah?" Anna merasa bingung dengan pertanyaan Frans secara tiba-tiba.

"Kau bilang kalau kau bukan dari sini, kan?" sekarang Anna mulai paham maksud pembicaraan Frans.

"Yah... Sangat, sangat berbeda dengan di sini," ia terdiam sejenak sambil memandangi pemandangan Kota Hilda yang sekarang sudah malam hari.

Ia jadi teringat dengan tempat tinggalnya yang dulu. " Di sana, kalau malam lebih terang di sini, banyak gedung ting-tinggi, dan tentu saja lebih banyak orang."

Entah kenapa Vina benar-benar kangen dengan suasana kota metropolitan yang super sibuk, banyak penerangan tiap jalan, gedung-gedung tinggi, dan tidak lupa kangen dengan keluarga.

Tanpa sadar, air matanya turun ke pipi. Dia benar-benar kangen dengan kehidupannya yang dulu. Kangen babeh, kangen Vino, kakaknya, kangen teman-temannya, dan kangen kerja.

Anna menyeka air matanya dan menghela nafas berat. Ini sudah 2 kali selama dia di sini dia nangis dihadapan Frans.

Frans yang hanya diam saja, berpindah posisi ke sebelah Anna dan memeluknya dengan lembut. "Aku akan berusaha untuk menjadi raja."

"Apapun itu... Agar kamu bisa pulang," Anna tertegun melihat sikap Frans yang lembut itu.

Anna melepaskan pelukannya dan mengeluarkan ponsel pintarnya. "Oh! Benda itu..."

CKREKKK

Suara tangkapan foto membuat Frans terkejut bukan main. "Kamu ngapain?"

"Memfoto kamu," Frans curiga melihat kelakuan Anna yang tertawa-tertawa kecil sambil melihat hasil foto.

"Kamu lihat apa sih?"

"E-enggak... Bukan apa-apa," Frans dengan cepat meraih ponsel tersebut dan melihat hasil foto dari Anna.

"Jelek."

"Biarin. Aku yang foto, kok," Anna berusaha untuk mengambil ponsel miliknya, namun sayangnya, dia tidak bisa meraih ponselnya karena tangan Frans sengaja ia angkat biar perempuan itu tidak bisa meraih.

"Kembalikan!!"

"Tunggu dulu...." ucap Frans menahan wanita dihadapannya itu dan secara mengejutkan, ia memfoto dirinya sendiri alias selfie dengan kamera depan bahkan berpose dua jari.

Ia memfoto dirinya sendiri sebanyak 5 kali, kemudian ia menyerahkan kepada Anna yang masih bengong dengan tindakan Frans yang secara mengejutkan.

"K-kamu... Kamu kok bisa tau caranya?"

"Hah?" Anna meragakan tindakan Frans barusan. "Kamu barusan melakukan selfie, kan? Kok kamu bisa tau caranya?"

"Selfie itu apa?"

HAH??!! MASA DIA GAK TAU SELFIE, TAPI DIA TAU CARA SELFIE SEPERTI ORANG-ORANG DI DUNIA GUE??!!

"Itu-"

"Oh tampaknya kita sudah sampai," Frans langsung turun dari kereta kudanya dan menunggu Anna untuk turun. Anna turun dari kereta dibantu oleh Frans.

"Terima kasih sudah mengantarkanku pulang," Frans tersenyum sebagai balasan. Anna pamit kepada pria itu dan berbalik badan meninggalkan Frans untuk masuk ke dalam rumah.

Tiba-tiba lengan perempuan tersebut ditarik secara tiba-tiba membuat Anna langsung balik badan menghadap pria tersebut secara otomatis.

Kedua matanya langsung membulat. Terkejut dan shock dalam waktu bersamaan saat bibir merah meronanya dikecup oleh bibir pria tersebut.

Beberapa detik, Frans melepaskan ciuman mereka dan menatap perempuan tersebut dengan lekat dan lembut.

"Mimpi yang indah, Nona Anna."

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Pembatalan Pernikahan
3 Bab 2 : Misi Dari Sang Pencipta
4 Bab 3 : Perjamuan Teh
5 Bab 4 : Mencari Tau Frans Hourmant
6 Bab 5 : Kedatangan Eli
7 Bab 6 : Ide Gila
8 Bab 7 : Ternyata...
9 Bab 8 : Bertemu Seorang Yang Mirip Idolanya
10 Bab 9: Bertemu Ben Sekian Lama
11 Bab 10 : Mencari Pegawai Baru pt 1
12 Bab 11 : Mencari Pegawai Baru Pt 2
13 Bab 12 : Ponsel Pintar dan Kamera DSLR
14 Bab 13 : Pelatihan
15 Bab 14 : Sibuk
16 Bab 15 : Surat Aneh Untuk Julia
17 Bab 16 : Kutukan dan Darah Suci
18 Bab 17 : Salah Alamat
19 Bab 18 : Frans dan Selfie
20 Bab 19 : Rahasia yang Tersembunyi
21 Bab 20 : Kisah Cinta Lucy
22 Bab 21 : Kebahagiaan
23 Bab 22 : Ben Mengundurkan Diri
24 Bab 23 : Pernikahan Diundur
25 Bab 24 : Frans Menginap
26 Bab 25 : Cincin Pernikahan yang Tidak Berharga
27 Bab 26 : Pemenang
28 Bab 27 : Kencan Pertama Lucy
29 Bab 28 : Mimpi Aneh (Justin)
30 Bab 29 : Pertengkaran Kinar dengan Henry
31 Bab 30 : Antagonis vs Antagonis
32 Bab 31 : Penampakan Wajah Justin
33 Bab 32 : Mimpi Aneh (Henry)
34 Bab 33 : Hari Berat
35 Bab 34 : Penghilang Kutukan Adalah...
36 Bab 35 : Ketahuan
37 Bab 36 : 5 Pemuda Dipilih Tuhan
38 Bab 37 : Ke Kampung Halaman Yuna
39 Bab 38 : Wakil Dewi
40 Bab 39 : Pertemuan Anna dan 5 Pemuda
41 Bab 40 : Mimpi Aneh (Patrick)
42 Bab 41 : Pria yang Mencurigakan
43 Bab 42 : Pesona Samuel
44 Bab 43 : Trauma Cila
45 Bab 44 : Cila Menghilang
46 Bab 45 : Mimpi Aneh (Frans)
47 Bab 46 : Ide Gila Lagi
48 Bab 47 : Kekuatan Rahasia Eli
49 Bab 48 : Viscount Von Deitornt yang Menghilang
50 Bab 49 : Kedatangan Alisha yang Mengejutkan
51 Bab 50 : Perjodohan Eli
52 Bab 51 : Rencana Eli
53 Bab 52 : Rencana Eli pt 2
54 Bab 53 : Cinta Pertama Samuel
55 Bab 54 : Siapa Itu Lord Decius
56 Bab 55 : Pesta Dansa
57 Bab 56 : Von Deitront Telah Kembali
58 Bab 57 : Anna dan Eli Kabur
59 Bab 58 : Mencari Tempat yang Aman
60 Bab 59 : Perang Awal Dengan Organisasi Black Hole
61 Bab 60 : Pengumuman Pernikahan
62 Bab 61 : Pernikahan Eli
63 Bab 62 : Misi Menghancurkan Black Hole
64 Bab 63 : Pesan Sebelum Pergi
65 Epilog
66 Pengumuman Season 2!!
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Pembatalan Pernikahan
3
Bab 2 : Misi Dari Sang Pencipta
4
Bab 3 : Perjamuan Teh
5
Bab 4 : Mencari Tau Frans Hourmant
6
Bab 5 : Kedatangan Eli
7
Bab 6 : Ide Gila
8
Bab 7 : Ternyata...
9
Bab 8 : Bertemu Seorang Yang Mirip Idolanya
10
Bab 9: Bertemu Ben Sekian Lama
11
Bab 10 : Mencari Pegawai Baru pt 1
12
Bab 11 : Mencari Pegawai Baru Pt 2
13
Bab 12 : Ponsel Pintar dan Kamera DSLR
14
Bab 13 : Pelatihan
15
Bab 14 : Sibuk
16
Bab 15 : Surat Aneh Untuk Julia
17
Bab 16 : Kutukan dan Darah Suci
18
Bab 17 : Salah Alamat
19
Bab 18 : Frans dan Selfie
20
Bab 19 : Rahasia yang Tersembunyi
21
Bab 20 : Kisah Cinta Lucy
22
Bab 21 : Kebahagiaan
23
Bab 22 : Ben Mengundurkan Diri
24
Bab 23 : Pernikahan Diundur
25
Bab 24 : Frans Menginap
26
Bab 25 : Cincin Pernikahan yang Tidak Berharga
27
Bab 26 : Pemenang
28
Bab 27 : Kencan Pertama Lucy
29
Bab 28 : Mimpi Aneh (Justin)
30
Bab 29 : Pertengkaran Kinar dengan Henry
31
Bab 30 : Antagonis vs Antagonis
32
Bab 31 : Penampakan Wajah Justin
33
Bab 32 : Mimpi Aneh (Henry)
34
Bab 33 : Hari Berat
35
Bab 34 : Penghilang Kutukan Adalah...
36
Bab 35 : Ketahuan
37
Bab 36 : 5 Pemuda Dipilih Tuhan
38
Bab 37 : Ke Kampung Halaman Yuna
39
Bab 38 : Wakil Dewi
40
Bab 39 : Pertemuan Anna dan 5 Pemuda
41
Bab 40 : Mimpi Aneh (Patrick)
42
Bab 41 : Pria yang Mencurigakan
43
Bab 42 : Pesona Samuel
44
Bab 43 : Trauma Cila
45
Bab 44 : Cila Menghilang
46
Bab 45 : Mimpi Aneh (Frans)
47
Bab 46 : Ide Gila Lagi
48
Bab 47 : Kekuatan Rahasia Eli
49
Bab 48 : Viscount Von Deitornt yang Menghilang
50
Bab 49 : Kedatangan Alisha yang Mengejutkan
51
Bab 50 : Perjodohan Eli
52
Bab 51 : Rencana Eli
53
Bab 52 : Rencana Eli pt 2
54
Bab 53 : Cinta Pertama Samuel
55
Bab 54 : Siapa Itu Lord Decius
56
Bab 55 : Pesta Dansa
57
Bab 56 : Von Deitront Telah Kembali
58
Bab 57 : Anna dan Eli Kabur
59
Bab 58 : Mencari Tempat yang Aman
60
Bab 59 : Perang Awal Dengan Organisasi Black Hole
61
Bab 60 : Pengumuman Pernikahan
62
Bab 61 : Pernikahan Eli
63
Bab 62 : Misi Menghancurkan Black Hole
64
Bab 63 : Pesan Sebelum Pergi
65
Epilog
66
Pengumuman Season 2!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!