"Tolong... Jangan membunuh Anna, tuan muda."
Frans dibuat kebingungan dengan ucapan pelayan pribadinya. Kenapa tiba-tiba mengatakan seperti itu?
"Maaf sudah lancang perkataan Sella barusan, tuan muda. Tetapi, Nona Anna sangat baik."
"Dia begitu karena Nona Anna sebenarnya menyukai tuan muda."
"Maksud kamu apa, Sella?" tanya Frans masih bingung dan kaget bersamaan.
"Nona Anna memberitahuku sesuatu kenapa dia ingin melukai Nona Alisha..." Frans masih menunggu jawaban Sella.
"Karena... Dia juga kesepian."
"Dia kesepian?"
...****************...
Anna menguap dengan cukup lebar sambil menutup mulutnya dengan tangannya. Hari ini dia bisa pulang kerumahnya.
Akhirnya...
"Selamat pagi, nona..." sapa Frans ramah seperti biasa. Anna memandang pria itu cukup lama, kemudian menyapa pria itu balik.
"Setelah sarapan pagi, saya antarkan kamu pulang." Anna mengangguk paham.
Ya baguslah... Daripada berlama-lama tinggal disini terutama ada si cowok muka dua ini.
Terutama dia masih dendam sama dirinya. Mengingat itu, dia langsung merinding disko.
Setelah menyantap sarapan, Frans mengantarkan Anna untuk pulang ke rumah Nona Girdadez.
Selama dalam perjalanan, mereka berdua masih diam satu sama lain. Sesekali Anna melirik ke arah pria di depannya.
Bersiap-siap kalau lelaki berambut blonde itu tiba-tiba melayangkan pedangnya ke arahnya. Atau tiba-tiba dia langsung menebak Anna tanpa aba-aba.
Kalau begini... Dirinya langsung parno jika lelaki itu melakukan sesuatu.
"Ku dengar..." tiba-tiba Frans membuka suara. Anna langsung duduk tegap mendengar suara Frans.
"Kemarin pelayan pribadiku memberitahuku sesuatu."
"Kamu sebenarnya menyukaiku?" Anna langsung menoleh ke arah Frans yang berubah menjadi serius.
Ini kedua kalinya ia berekspresi serius itu.
Sudah Vina duga kalau pelayan itu memberitahukan semuanya kepada Frans. Ya mau gimana lagi... Dari tadi si Sella menanyakan terus kepadanya.
Daripada bikin kesal, dia membuat suatu kebohongan kalau dirinya ternyata suka sama tuannya.
Setidaknya dia bisa mendapatkan informasi tambahan tentang Frans.
"Aiisshhh si pelayan itu..." Ucap Anna (pura-pura) kesal.
Frans tidak melanjutkan perkataannya dan memalingkan kepalanya ke arah jendela. Anna melirik ke arah Frans secara diam-diam.
Dia masih bingung dengan sifat Frans satu ini. Pertama murah senyum dan ramah, tiba-tiba serius banget, sekarang Anna bisa melihat ekspresi Frans yang tidak bisa ditebak.
...****************...
"Terima kasih sudah mengantarkan saya," ucap Anna berterima kasih. Frans mengangguk sambil tersenyum ramah.
"Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Frans pamit kepada Anna.
"Tunggu..." Anna tiba-tiba menghentikan kepergian Frans dan menggenggam tangan lelaki itu.
Frans menoleh ke belakang dan secara mengejutkan tiba-tiba Anna mendekatkan dirinya ke arahnya.
Kedua mata lelaki itu membesar saking terkejutnya dan tanpa sadar jantungnya berdetak kencang.
"Tadi ada yang nempel di kepalamu," ucap Anna santai saja dan membuang sebuah daun ke bawah.
Beberapa detik akhirnya Frans tersadar sesuatu dan langsung masuk ke kereta kuda. Meninggalkan Anna dan kediaman Girdedaz tersebut.
"Nona Anna!!" seru Lucy dan berlari menghampiri nonanya.
"Nona baik-baik saja, kan?"
"Kamu tidak lihat kalau aku baik-baik saja?" Ucap Anna menujukkan kondisi tubuhnya itu.
"Maafkan aku nona."
"Kok kayaknya sepi banget. Yang lainnya pada kemana?" tanya Anna yang menyadari sesuatu.
"A-anuu itu..." ucap Lucy ragu-ragu membuat Anna dibuat kebingungan.
"Nona Eli tiba-tiba pulang, nona."
"Oohh.. Kukira ap-"
"HAH DIA PULANG??!!" Anna benar-benar terkejut mendengar wanita itu tiba-tiba pulang.
Elizabeth Girdadez, kakak dari Anna yang benar-benar berbeda jauh banget sama Anna. Eli, sapanya lebih dewasa dan kalem dan tidak sejahat Anna.
Kini ia disibukkan dengan perusahaan yang ia rintis. Oleh karena itu ia jarang banget pulang.
Kenapa dia tiba-tiba pulang? Mendadak lagi.
Vina hanya mengetahui Eli sedikit saja. Bisa dibilang, cameo lah. Karena dia muncul cuman 4 chapter saja.
Anna menghampiri kakaknya yang sibuk menyeduh tehnya. "Kudengar kamu membatalkan pernikahanmu dengan pangeran, bukan?"
"Terus kenapa?" Eli tertawa kecil.
"Tidak kusangka kamu membatalkan pernikahan dengan lelaki yang kamu cintai-"
"Aku capek mengejarnya," jawab Anna sambil memutar bolanya.
"Oh, ya... Anna, " Anna melirik ke arah kakaknya itu.
"Kalau kamu tidak jadi nikah, kedepannya kamu ngapain?" Anna masih berpikir keras.
"Mengikuti jejak kakak." jawabnya.
"Yah... Baguslah," respon Elli sambil meminum tehnya.
"Setidaknya kamu harus memiliki bekal untuk masa depanmu. Jangan berharap terlalu banyak dengan pria."
Eli merupakan satu-satunya wanita yang sampai sekarang belum menikah. Ia masih fokus dengan pekerjaan dan dirinya sendiri.
Melihat sikap Eli, membuat dirinya mengingat tentang dirinya yang juga sama dengan Eli. Independent woman.
Vina tiba-tiba kangen dengan kehidupannya yang dulu. Nongkrong bareng temannya, nonton konser idolanya, nonton drama Korea, bahkan travelling.
Benar-benar ingin segera pulang.
"Kamu ingin kemana?"
"Ke kamar." ucap Anna buru-buru ke kamarnya. Eli hanya memandang kepergian adiknya dengan tampang datar.
"Kalau ingin masuk ke kamarku, harus mengetuk pintu, oke?" perintah Anna kepada Lucy dan beberapa pelayan lain.
Setelah dianggukin oleh mereka, Anna segera menutup pintu kamarnya dan melanjutkan pencarian informasi lagi.
Dari beberapa pertanyaan yang ditujukan oleh Sella kemarin, Anna mendapatkan kesimpulan bahwa Frans dirawat oleh pamannya dan dia tidak tau tentang keberadaan kedua orang tua aslinya.
Tetapi yang dipermasalahkan, ada apa dengan hubungan Raja Reinfold dengan Frans. Bagi Vina, itu bukan hal yang sangat tidak dijadikan informasi yang penting dalam misi ini.
Tetapi, surat kemarin yang dikasih oleh kucing itu, memberi isyarat kalau ada sesuatu diantara dua orang itu.
Tiba-tiba sebuah ketukan terdengar di kamarnya. Anna memberi ijin masuk dan menampakan Lucy, pelayan pribadinya membawa nampan berisi secangkir teh dan cemilan untuk Anna.
"Nona sedang apa?" tanya Lucy saat ia tidak sengaja melihat beberapa kertas yang bertebaran di sekitar meja belajar nonanya.
"Hanya ide-ide iseng saja," Lucy mengangguk paham dan hendak undur diri meninggalkan diri, tetapi pelayan itu kembali lagi dan menanyakan sesuatu kepada Anna.
"Nona... Boleh saya bertanya kepada anda?" Anna melirik ke arah wanita berambut biru laut pendek itu.
Pertama kalinya seorang pelayan yang bertanya kepadanya. Apa jangan-jangan karena nonanya akhir-akhir ini bertingkah lembut-lembut saja ketimbang dulu-dulu yang bersifat jahat.
"Tanya saja."
"Aku dengar dari Herald, si tukang pos, dan beberapa warga yang aku lewat kalau Tuan Harmount digadang-gadang menjadi calon raja berikutnya melawan Pangeran Ben."
"HAH??!! YANG BENAR??!!" Teriak Anna tidak percaya bahkan ia langsung bangkit mendengar kabar tersebut.
"Aku tidak yakin dengan berita seperti itu. Bukannya Pangeran Ben seharusnya menjadi penerus Raja?"
Benar juga. Seharusnya Ben yang langsung menjadi raja menggantikan ayahnya. Kenapa ada pesaing lain sih?
"Aku dengar juga katanya untuk menjadi raja, mereka harus memikat para warga untuk bisa mendukung salah satunya."
INI KENAPA JADI PEMILU SIHH??!!
Seketika Anna menyadari sesuatu. Kalau tidak salah Tuhan memberi misi untuk membantu Frans menjadi raja.
Vina berusaha mengingat-ingat beberapa adegan di webtoon yang ia baca. Perasaan Vina, tidak disebutkan kalau ada semacam pemilu di kerajaan ini.
OH YAA!!
Di chapter 92 setelah Anna meninggal, kita dibawa ke Alisha yang dimana membantu Louis menyelesaikan masalahnya di kampung halamannya.
Ini mah bukan hafal betul jalan ceritanya...
TAPI INI JUSTRU DILUAR CERITA ASLINYA!!
Dan juga tentang surat yang dibawa oleh kucing oranye kemarin...
Sepertinya teka-tekinya sedikit terpecahkan kalau hubungan dengan Raja Reinfold yaitu calon menjadi raja.
Tetapi masalahnya...
Kenapa Frans ditunjuk jadi calon raja?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ida Blado
mungkinkah frans anaknya jg,,,kn gk masuk akal punya penerus malah org lain jg di jadiin kandidat.lah emangnya ini jaman demokrasi,,,,
2022-02-27
0
Eka Priyanti
thor tulisannya berbaiki yah masih banyak yng salah,, tapi aku suka kok ceritanya bagus banget
2021-04-04
4