Anna menutup kedua matanya sambil berdoa meminta pertolongan kepada Tuhan.
Tiba-tiba terdengar sebuah nada dering yang cukup keras. Anna langsung membuka kedua matanya dengan cepat.
"Suara apa itu?"
KENAPA ADA NADA DERING HP GUE??!
Anna masih diam kaku dan tidak menjawab sama sekali.
Makin lama, nada dering tersebut masih terus disetel tanpa henti.
Frans menatap Anna dengan penuh selidiki.
"B-bukan saya!!" Jawab Anna tegas.
"Coba cari asal suara tersebut." perintah Frans kepada pengawal.
Dan tinggalah mereka berdua sendirian. Tampaknya niat Frans membunuh Anna masih berlanjut.
"Lebih baik mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatanmu."
Mendengar itu Anna langsung kesal dan protes.
"Hei dengar, ya!! Apa yang aku ucapkan itu benar! Memang aku yang melakukan kesalahan kepada Alisha dulu, tapi sekarang tidak."
"Terus... Kenapa kamu bilang kalau Alisha kekanakan?"
"Memang dia kekanakan kok!!" Frans langsung mencondongkan pedangnya kepada Anna.
Anna yang diperlakukan seperti itu makin kesal dan menyingkirkan pedang Frans ke samping.
"Ku peringati, ya!! Jodohmu bukan dia!!" Ucap Anna marah sambil menujuk ke arah Frans langsung.
"Kamu tidak bisa melakukan berbagai cara apapun untuk meluluhkan dia. TIDAK BISAA!!"
"KAMU TIDAK MELIHAT PERJUANGANKU MENGEJAR BEN, HAH? LEBIH 10 TAHUN AKU NGEJAR DIA. DAN HASILNYA APA? DIA TIDAK BERPALING KE AKU, TAPI ALISHAA!!"
"AKU CAPEK TAU!! NGEJAR-NGEJAR TERUS!! BERBAGAI MACAM CARA BIAR BEN SUKA SAMA AKU. TERUS DIA TERNYATA SUKA SAA WANITA LAIN PADAHAL KITA UDAH TUNANGAN. APA GAK SAKIT, HAH??!!"
Anna mengambil udara sebanyak-banyaknya akibat mengeluarkan emosi terlaku banyak.
Vina sebenarnya tau dan bisa merasakan sakit hatinya Anna, penderitaan Anna, bahkan dia mati sia-sia tanpa sebab.
Tiba-tiba air matanya jatuh. Anna langsung menyeka dengan kasar.
Frans hanya bisa diam saja tanpa menjawab satu katapun.
Lebih baik aku pulang saja
Anna berbalik badan dan meninggalkan Frans berdiri kaku disana. Bodoh amatlah pulang pakai jalan kaki. Kelamaan.
Tiba-tiba lengannya langsung ditahan oleh Frans membuat Anna menoleh ke arahnya.
"Apa?!!" Tanyanya ketus.
"Tanganmu." Ia melihat tangan kanannya yang sudah mengeluarkan darah. Sejak kapan tangannya bisa terluka?
"Berikan obat kepadanya!" Perintah Frans kepada pelayan dan segera dituruti oleh mereka.
"Saking emosinya, kamu tidak sadar tanganmu mengenai pedangku." Frans mengambil teko berisi air mineral dan membersihkan tangan Anna.
Pelayan tadi datang membawa obat-obatan pertolongan pertama. Frans secara langsung mengobati dan membungkus dengan kain perban di tangan wanita itu.
"Terima kasih." Ucap Anna mengecil.
Frans bergumam sebagai balasnya. "Ini juga permintaan maaf kepadamu."
Seorang pelayan membisikan sesuatu kepada Frans, kemudian lelaki itu berkata, "lebih baik kamu menginap di rumahku. Sepertinya kendaraanmu tidak bisa datang hari ini."
"Tapi..."
"Tenang saja. Aku akan mengantarnya." Ucap Frans kembali ceria. Anna masih belum percaya dengan lelaki itu.
Bisa aja besoknya dia membunuh dirinya. Tentu saja dia pasti punya dendam kesumat sama Anna.
Anna akhirnya mengangguk setuju saja.
"Sella..." Panggil Frans kepada salah satu pelayannya.
Seorang wanita berusia 30 akhir ini berjalan mendekati tuannya. "Tolong antarkan Nona Girdadez ke kamar tamu."
"Baik, tuan," ucap Sella membungkuk hormat.
"Kalau kamu bosan, datang saja ke ruanganku. Nanti Sella akan mengantarkannya," ucap Frans tersenyum seperti biasanya dan berjalan meninggalkan taman pribadinya.
"Mari, nona... Saya antarkan ke kamar anda."
Anna berjalan menyusul Sella yang sudah maju ke depan. "Namamu Sella, kan?"
"Iya, nona."
"Sudah berapa lama kerja di sini?" tanya Anna basa-basi. Daripada diam, mending ngajak mengobrol siapa tau dia mendapat informasi tambahan mengenai lelaki bermuka 2.
"Sejak tuan muda berusia 7 tahun," Anna berpikir keras. Kalau tidak salah, usia Frans sekarang 23 tahun, jadi kemungkinan Sella mulai bekerja sebagai pelayan selama 16 tahun.
Sementara Anna sekarang berusia menginjak 18 tahun. Eh 18 atau 19 taun, ya? Pokoknya dia lebih tua 1-2 tahun dari Alisha.
Berarti selisih mereka berdua 4-5 tahun.
Kenapa tiba-tiba mikir urusan umur?
Sella membuka pintu kamar tamu dan mendapati sebuah kamar yang tidak jauh mewah dari kamarmya.
GILAA!! INI BENAR-BENAR SEPERTI HOTEL BINTANG 5!!
Anna yang melihat itu cengo dengan desain interior yang sangat megah. Ini cuman kamar tamu, apalagi kamar pemilik rumah.
"Saya permisi dulu:" ucap Sella memberi hormat kepada Anna.
"Sella!" Seru Anna mencegat wanita tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu, nona?"
Anna menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia bingung ingin bertanya kepada Sella soalnya pelayan senior itu tampaknya sangat dekat Frans.
"Katamu... Sudah bekerja sini lebih 10 tahun bukan?"
"Iya," jawab Sella cepat.
"Berarti kamu benar-benar dekat dengan dia, kan?" Tanya Anna mulai penasaran.
"Bisa dikatakan seperti itu:" jawabnya setenang mungkin. Gadis bermata batu Emerald itu mengangkat salah satu alisnya.
Dia menyadari kalau Sella ini benar-benar datar dan sangat kaku. Berbeda dengan para pelayan lain. Apa mungkin Sella senior, ya sehingga dia harus memberi contoh kepada pelayan junior atau bisa jadi wataknya saja.
"Kalau begitu saya pa-"
"Tunggu!! Aku ingin bertanya padamu lagi," ucapnya memohon kepada pelayan senior itu. Sella menghela nafas panjang.
"Baiklah... Nona ingin bertamya apa?" Anna tersenyum misterius. Akhirnya dia bisa mendapatkan informasi lebih jauh soal latar belakang Frans.
Selama 3 jam lebih Anna bertanya-tanya kepada Sella, Anna akhirnya mendapatkan beberapa petunjuk.
Yang pertama, Frans Hourmant lebih tidak suka buah apel. Kenapa? Padahal enak lhoo...
Oke... Hal pertama tidak penting banget.
Yang kedua, Lelaki berambut blonde itu lebih suka menghabiskan waktu melihat dari jendela kamarnya atau ruang kerjanya. Saat ditanya kenapa dia suka seperti itu, dengan entengnya, Sella menjawab kalau dirinya tidak berani menanyakan hal seperti itu kepadanya.
Okelah...
Dan juga Vina penasaran kenapa dia lebih suka melamun memandangi taman pribadinya hampir seharian.
Agak aneh sih...
Yang ketiga, dia dirawat oleh pamannya. Sudah jadi rahasia umum kalau Frans dirawat oleh pamannya sendiri. Tetapi saat Anna menanyakan kebaradaan pamannya, Sella menjawab, "Dia sudah meninggal 4 tahun yang lalu."
Anna mengangguk paham banget diposisi Frans. Sudah bersama pamannya dari dia lahir hingga berusia 19 tahun apa tidak terpukul.
Nah yang keempat... Masih berhubungan dengan poin ketiga...
"Kalau soal orang tuanya... Kamu tau keberadaan mereka tidak?" Sella terdiam cukup lama, kemudian menatap putri dari Keluarga Girdadez dengan penuh curiga.
Vina sudah tau kalau pelayan senior itu menaruh curiga kepadanya. Padahal ekspresi Sella selalu datar.
Apa karena keseringan nonton berbau misteri ataupun sejenisnya?
Tapi kalau misalnya tebakan Vina benar, tidak salah kalau dia selalu menonton drama Korea yang berbau misteri, crime, dan thriller tersebut.
"Kenapa nona bertanya seperti itu?"
"Ergghh.... Itu." Anna berusaha mencari jawaban yang tepat supaya pelayan senior itu tidak semakin curiga.
Dari hawanya saja sudah kuat banget. Anna harus berusaha menghindari si pelayan bermuka datar itu.
"Nona suka sama Tuan Muda."
"Hah?" tiba-tiba Anna dibuat kebingungan.
"M-maksudnya apa?"
"Daritadi nona selalu bertanya tentang latar belakang tuan muda. Apa nona menyukai tuan muda?"
BUKAN ITU, SELLAAAA!!!
Anna kembali berpikir keras mencari jawaban. "Tidak usah malu-malu. Sella akan membantu nona mendapatkan hati tuan muda."
"B-bu-" belum melanjutkan perkataan, Sella langsung memotong.
"Sella sangat senang akhirnya ada seorang wanita yang benar-benar perhatian dan suka sama tuan muda."
GUE SEBENARNYA TIDAK SUKA SAMA DIA!!
"Sebenarnya... Sella sangat khawatir dengan tuan muda."
"Khawatir?" tanya Anna bingung. Ini pertama kalinya seorang Frans Hourmant, si muka dua, sok polos, lugu, dan ceria bisa dibuat khawatir.
"Semenjak pamannya meninggal dan tidak mengetahui asal-usul kedua orang tuanya, dia benar-benar kesepian."
"Saat bertemu dengan Nona Alisha, tuan muda kembali seperti dulu. Sella sangat senang." Kemudian Sella melanjutkan lagi, " Tetapi Sella tau kalau Nona Alisha menyukai dengan Pangeran Ben."
"Selama 16 tahun saya merawat tuan muda seperti anak saya sendiri, Sella khawatir kalau Nona Alisha justru memilih Pangeran Ben daripada tuan muda." Anna menelan ludahnya sendiri.
Mendengar cerita dari Sella membuat dirinya benar-benar tersentuh dan kasihan dengan Frans.
Walaupun Sella berekpresi datar hingga nada bicaranya juga datar, Anna bisa tau gimana ketulusan Sella kepada Frans.
"Tenang saja... Aku akan menjaga dia," Ucap Anna tanpa sadar sambil tersenyum lembut.
Walaupun tokoh Frans paling dibenci setelah Anna, sudah membunuh orang secara diam-diam, bermuka dua, dan tentu saja berkhianat kepada Keluarga Viscount Rundell, keluarga yang selalu mendukung pihak Frans Hourmant sendiri.
Tetapi mendengar cerita tadi membuat Vina berpikir 2 kali. Ia masih mempertanyakan alasan Tuhan menyuruh dirinya membantu si tokoh jahat menjadi raja.
Dia langsung memiringkan posisi tidurnya dan langsung menutup kedua matanya untuk tidur.
...****************...
Sementara itu di ruang kerja Frans, Sella meletakan sebuah cangkir kepada Frans yang sibuk dengan kerjaannya.
"Apakah dia sudah tidur?" tanya Frans tanpa melihat ke arah pelayan.
"Sudah tuan, dia sudah tidur." Frans mengangguk sambil membaca beberapa dokumen yang harus ia selesaikan.
"Tuan..." panggil Sella tiba-tiba.
"Ada apa Sella? Apa peralatan dapur kita sudah rusak?"
"Tidak tuan muda. Sella ingin mengatakan sesuatu." Frans menghentikan aktivitasnya dan memandang pelayan senior itu
"Sella sudah dengar dan melihat kejadian tadi."
"Tolong... Jangan bunuh Nona Anna."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Saharaa_98
jejak emot 🤧🤧🤧
2021-07-30
1