Waktu terus bergulir, Tidak terasa sudah satu Minggu Mira terbaring di rumah sakit, besok adalah hari Senin dimana waktu libur telah selesai, Tetapi Gadis manis itu masih betah memejamkan kedua matanya, seolah mimpinya jauh lebih indah dari kenyataan, sehingga ia enggan, membuka kedua matanya.
" Semua organ vitalnya telah berfungsi dengan baik tidak ada masalah serius, benturan di kepalanya juga tidak terlalu kuat sehingga tidak ada masalah dengan kepalanya! dia baik baik saja, seharusnya dia sudah sadar dari beberapa hari yang lalu." Ucap Brian, ia menjelaskan kondisi Mira.
" Apa kamu yakin." Tanya Devi. Selama Mira di rawat Devi selalu di rumah sakit menemani putrinya itu, bahkan semua pekerjaannya ia alihkan kepada sekertaris Aksel yang lain.
" Yakin seyakin-yakinnya ." Jawab Brian.
" Terus kenapa anak aku belum bangun juga." Sentak Devi, membuat semua orang yang ada di ruangan itu menatapnya. Devi bukanlah orang yang tidak sabaran. Hanya saja kondisi Mira yang membuatnya seperti ini.
" Sayang jangan seperti ini, kamu harus tenang." Ucap Aksel kepada wanita yang telah memberinya tiga orang anak itu.
Devi bahkan melarang Dila dan intan untuk mengunjungi Mira, sebab Devi kecewa dengan kedua orang tua Dila dan kedua sahabatnya itu.
" Dev, kamu harus sabar! mungkin dia punya masalah dan takut akan hal itu." Ucap Brian, sekedar dugaan. " Harusnya dia sudah bisa pulang, karena kondisinya yang sudah sepenuhnya stabil." lanjutannya lagi.
" Kamu pernah di posisi inikan! saat kamu mengetahui pengkhianatan suami kamu." Apa yang di katakan dokter Brian memang benar adanya, Dulu waktu Devi koma usai melahirkan ketiga anaknya, tangisan sebilah yang di gunakan untuk merespon kesadarannya. dan itu berhasil. Brian berfikir mungkin Mira di posisi yang sama dengan Devi.
" Tapi kenapa? dia tidak punya masalah apapun! kalaupun ada dia selalu cerita." Brian menaikkan kedua bahunya, pertanda dia tidak tahu.
Bukan tanpa sebab Devi berbicara seperti ini sebab ia kenal betul ketiga anaknya, setiap ketiganya mempunyai masalah diluar, mereka selalu pulang dan langsung menceritakan masalah mereka Kepada sang mommy.
...🖤🖤🖤🖤🖤🖤...
" Adek bangun dong." Nanda yang mendengar penuturan dokter Brian langsung mendekati ranjang sang adik! Di saat mommy nya, sedang berbicara dengan dokter Brian. " Adek nggak capek apa, tidur terus." Nanda menggenggam tangan kanan Mira, mengecup punggung tangan itu berulang ulang. " Kalau punya masalah cerita sama Abang." Ucap Nanda lagi, saat satu tangannya terangkat ingin mengusap kepala Adiknya, Nanda melihat air mata Mira menetes dari sudut matanya.
Hati Nanda sakit, melihat itu! selama ini dia begitu menyayangi adiknya, tidak pernah membuatnya sampai meneteskan air mata. Terkecuali apa yang mira rasa benar benar sakit, barulah dia meneteskan air matanya. lain halnya jika dia merengek, tidak terhitung jumlahnya.
" Ada yang sakit? bangunlah, katakan sama Abang mana yang sakit! Kalau Ade terus seperti ini, kasihan mommy! mommy nggak pernah pulang selalu jagain Ade, makan pun nggak teratur, kalau mommy sakit gimana? Ade mau mommy sakit." Semakin beranak pinak saja air mata Mira.
" Ade bangun dong, kakak janji nggak akan gangguin Ade lagi, Ade mau minta apapun dari kakak kakak kasih, yang penting Ade bangun dulu." Kali ini Nanda yang berbicara.
" Iya sayang bangun dong, ayah kangen kamu bermanja-manja di pelukan ayah lagi, kesayangan ayah nggak bosen tidur terus." Aksel pun tak ketinggalan.
Disaat, Anggota keluarga Firmasha, sedang mengkhawatirkan Anak kesayangan mereka. Dila dan intan justru, dilanda perasaan cemas dan bertanya tanya, tentang kejadian malam itu, yang mana membuat Mira pergi di pagi buta.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Arsen bukan karena peduli atau cemas dengan kondisi Mira! sebab dia pun bertanya tanya, dimana Mira! gadis itu menghilang bagaikan di telan bumi.
" Yudha, kamu sudah ada kabar tentang gadis itu?" Tanya Arsen pada sahabatnya itu.
" Belum! kenapa kamu nggak tanya kepada sahabatnya." Usul Yudha.
" Maunya sih gitu! tapi aku belum ketemu mereka seminggu ini."
" Ya udah kamu samperin aja ke rumah mereka! bukannya dulu kamu pernah mengantar mereka pulang."
" Ya nggak bisalah! nanti mereka curiga, terus menjauh gimana! bisa gagal rencana aku."
" Ars, mending kamu hentikan semuanya deh! lagian yang kemarin tuh, aku rasa udah cukup menyakitinya." Arsen menggeleng.
" Itu nggak sebanding, cuma merenggut kepera*ananya itu biasa, dia juga harus merasakan apa yang di rasakan Faiz juga."
" Termasuk di penjara."
" Nanti kita lihat." Yudha tak habis pikir dengan jalan pemikiran sahabatnya itu. Memang benar apa yang di lakukan Mira salah karena telah mengangguk ngaku sebagai korban tetapi, yudha yakin gadis itu pasti mempunyai alasan yang kuat.
.
.
.
.
Bersambung.
Sabar ya sayang sayang akoh, ingat puasa!😘😘
Cerita sevi nih masih panjang. masih banyak cobaannya, jadi emosinya harus pintar pintar di tahan.
Selama bulan puasa Aku update gantian ya sama LUNA, kalau hari ini Sevi besok Luna begitu seterusnya. setelah puasa baru aku update seperti biasanya, Oke.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
edan makan perawan org biasamonyet
2023-08-09
0
Sulati Cus
kejam km Arsen g layak di sebut pria, bener2 pecundang klu di dunia nyata ada yg kyk Arsen mungkin udah di mutilasi beonya sm emak2
2022-04-10
0
Sulati Cus
kan jd kangen sm adik2 ku
2022-04-10
0