Mira sadar.

Mira mulai membuka kedua kelopak matanya, Saat silau cahaya lampu menerpa manik coklatnya, ia kembali memejamkan matanya guna menyesuaikan pandangannya. Samar samar ia mendengar suara yang begitu familiar, " Mom, Ade sadar."

Seketika itu Kepingan bayangan mulai terlintas di kepalanya.

Dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya, Mira menyalakan mesin motor sport milik Dila, Sedikit kemudian motor itu mulai melaju sebentar, sebelum kembali berhenti pada pos Security yang bertugas menjaga gerbang masuk villa itu. " Neng, mau kemana?" Tanya salah seorang security yang bernama tag Udin, saat Mira menaikkan kaca helmnya.

" Pulang mang! Nenek aku sakit." Jawabnya.

" Kenapa nggak besok aja neng! Nggak baik loh anak gadis pulang sendiri di pagi buta gini, bisa bahaya kalau di luaran sana sendirian." Mendengar kata gadis membuat, Mira tersenyum kecut, ia sadar akan satu hal, sekarang dirinya bukan gadis lagi. Mira tetap melajukan motornya, saat pagar besi itu terbuka sedikit, tanpa menyahuti ucapan security yang bernama Udin itu, tujuannya saat ini hanya satu kembali kepada keluarganya.

Mira, melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, saat kepingan kejadian pahit itu kembali terlintas di benaknya, air mata pun tak mampu ia bendung selama perjalanannya. hingga ia menabrak sebuah mini bus yang berlawanan arah dengannya.

" Sevi, Sayang kamu sudah bangun."

" Mana yang sakit?"

" Sevi. Sayang."

" Ade, akhirnya kamu bangun juga."

" Jangan sakiti lagi ya."

Ucapan ucapan, serta guncang kecil di tubuhnya memutuskan kepingan kepingan itu lenyap seketika berganti raut kebahagiaan yang di tunjuk anggota keluarganya.

" Bagaimana perasaan kamu." Tanya Brian.

" Baik." Jawab Mira terdengar begitu serak.

" Mau minum?" Tanya Brian lagi, Mira mengedipkan matanya, di ikuti anggukan kecil.

Devi dengan sigap dan telaten memberi putrinya minum. Setelah itu Brian mengecek kondisinya. " Gadis pintar, kamu sama seperti mommy mu." Ucap Brian dan hati Mira kembali merasakan sakit saat, kata gadis itu kembali ia dengar.

Sudut matanya kembali basah, tetapi tidak di sadari oleh keluarganya. Sebab mereka begitu bahagia melihat Mira akhirnya membuka kedua matanya, setelah hampir dua Minggu terbaring di ranjang rumah sakit.

...🖤🖤🖤🖤🖤🖤...

Di saat Mira baru saja sadar, akibat kecelakaan yang menimpanya, kedua sahabatnya justru semakin dekat dengan Arsen dan Yudha. Seperti sekarang ini, kedua sahabatnya itu tengah duduk bersama Arsen dan Yudha di salah satu cafe dekat sekolah mereka usai pulang sekolah.

" Apa sahabat kalian masih sakit." Tanya Arsen, Setiap harinya ia selalu mengajak kedua gadis itu ngobrol, dengan alasan ia tak punya teman dan mulai kesenangan ngobrol sama mereka berdua dan kedua ABG labil itu pun percaya saja.

" Nggak tahu Om! sampai sekarang kita belum di izinin, buat ketemu sama dia." Jawab Intan, wajahnya terlihat murung saat membicarakan Mira.

" Om, kenapa setiap kali kita ketemu! Om selalu tanya soal mira. Jangan jang..."

" Jangan berpikir yang tidak tidak, om hanya merasa aneh aja! biasanya selalu liat kalian bertiga, kini tinggal berdua! lain aja lihatnya! emangnya kalian nggak merasa ada yang kurang." Potong Arsen cepat sebelum Dila menyelesaikan ucapannya.

" Rasa ko om! hidup kita berdua udah kaya sayur tanpa garam selama Mira nggak ada, kita kangen banget sama dia! tapi mau bagaimana mana lagi, kita dilarang sama Tante Devi buat ketemu dia." Sahut intan dan Dila pun hanya mengangguk, membenarkan ucapan intan.

" Sabar aja sih! paling kalau dia udah sembuh, dia langsung cariin kalian berdua." Ucap Arsen begitu yakin.

" Semoga ya om." Sahut Dila.

Usai bertemu dengan Arsen kedua gadis itu memutuskan untuk mengunjungi Mira, tidak peduli sudah berapa kali mereka di tolak oleh Devi. Tetapi mereka selalu datang, berharap Devi luluh dan mengizinkan mereka bertemu dengan Mira walaupun hanya sebentar saja.

Sayangnya harapan kedua gadis itu kembali pupus saat Devi kembali melarang mereka bertemu dengan Mira.

" Tan, sekali saja! kita hanya ingin bertemu Mira." Ucap Intan.

" Nggak! Mira nggak ingin bertemu dengan kalian, Tante harap kalian jangan menemui Mira lagi."

" Tapi."

" Sudah tidak ada tapi tapi, sebaiknya kalian pulang, orang tua kalian pasti sudah menunggu di rumah." Seperti inilah Devi, setiap kali kedua sahabat putrinya itu ingin menemui Mira putrinya.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

westi

westi

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2023-02-06

0

Sulati Cus

Sulati Cus

kasian mira korban kesalahpahaman yg bikin hancur g salah tar klu mira benci sp ketulang sum2 sm si Arsen

2022-04-10

0

Mutia Agustin

Mutia Agustin

meskipun sudah d jaga ketat anak kita, kl memang sudah takdir, musibah tidak bisa d hindari

2021-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Visual.
2 Kembali sekolah
3 Pulang ke Indonesia
4 Arsen pulang?
5 Kebenaran yang disimpan.
6 Kebohongan Faiz
7 Ke perusahaan
8 Faiz bebas.
9 Memulai rencana.
10 Sekolah Mira
11 Izin ke Vila
12 Tiba di villa
13 Acara peresmian
14 Kekejaman Arsen.
15 Merasa hancur.
16 Sevi Kecelakaan
17 Dokter Brian
18 Air mata Mira
19 Mira sadar.
20 Kembali sekolah lagi.
21 Namanya Sevi
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 Mereka terlalu cerdik
54 Meyakinkan Sevi
55 Proses perceraian.
56 Dia berbohong.
57 Jawab pertanyaan, mommy
58 Maaf, mommy
59 Dia bukan anakku.
60 Masalahmu, Masalahku.
61 Memperjelas status.
62 Mengubah panggilan.
63 Meisya dan Devi
64 Arsen dan Sevi
65 Istri orang.
66 Aku mencintaimu.
67 Kamu yakin?
68 Istri kecilnya!
69 Pasangan yang cocok.
70 Hadiah buat istri om.
71 om, nanti dulu!
72 My husband.
73 Makan siang bersama.
74 Gaun Impian.
75 Ada dengan Sevi?
76 Hamil
77 Bangun di tengah malam
78 Serba salah.
79 Kemarahan Arsen.
80 Cemas menunggu.
81 End
82 Epilog.
83 Terima kasih
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog dan Visual.
2
Kembali sekolah
3
Pulang ke Indonesia
4
Arsen pulang?
5
Kebenaran yang disimpan.
6
Kebohongan Faiz
7
Ke perusahaan
8
Faiz bebas.
9
Memulai rencana.
10
Sekolah Mira
11
Izin ke Vila
12
Tiba di villa
13
Acara peresmian
14
Kekejaman Arsen.
15
Merasa hancur.
16
Sevi Kecelakaan
17
Dokter Brian
18
Air mata Mira
19
Mira sadar.
20
Kembali sekolah lagi.
21
Namanya Sevi
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
Mereka terlalu cerdik
54
Meyakinkan Sevi
55
Proses perceraian.
56
Dia berbohong.
57
Jawab pertanyaan, mommy
58
Maaf, mommy
59
Dia bukan anakku.
60
Masalahmu, Masalahku.
61
Memperjelas status.
62
Mengubah panggilan.
63
Meisya dan Devi
64
Arsen dan Sevi
65
Istri orang.
66
Aku mencintaimu.
67
Kamu yakin?
68
Istri kecilnya!
69
Pasangan yang cocok.
70
Hadiah buat istri om.
71
om, nanti dulu!
72
My husband.
73
Makan siang bersama.
74
Gaun Impian.
75
Ada dengan Sevi?
76
Hamil
77
Bangun di tengah malam
78
Serba salah.
79
Kemarahan Arsen.
80
Cemas menunggu.
81
End
82
Epilog.
83
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!