⚠️ Warning..⚠️
Harap bijak dalam memilih bacaan ya! 🙏🙏🙏
" Udah dong Ra, tuh muka jangan di tekuk aja! kan besok besok kamu bisa ikutan balapan lagi. lagian ini kan cuma di tunda, bukan di batalin." Bujuk Dila, Saat kedua orang tuanya telah pergi.
" Emangnya dia bisa bawah motor?" Tanya Arsen, entah sengaja atau tidak, yang jelas pertanyaannya itu semakin memperburuk suasana hati Mira. Walaupun begitu Mira masih menahan kekesalannya terhadap arsen, semua itu dia lakukan karena menghargai orang tuanya Dila, sebab Arsen adalah tamu disini. Mira meneguk minumannya, guna meredam kekesalannya saat ini. Arsen yang melihat hal itu menyeringai tipis.
" Bisa dong om! jago Mala." Intan memuji kehebatan sahabatnya itu, sebab itu bukan hanya sekedar pujian semata. " Seandainya Tante Devi nggak larangan dia ikutan balapan, mungkin sekarang dia udah jadi pembalap." Sambungnya.
" Masa sih! ko om nggak percaya orang sependek ini bisa bawah motor ." Ucapnya sambil menunjuk ke arah Mira.
Braakk.
Habis sudah kesabaran Mira, ia langsung mengebrak meja yang ada di hadapan mereka membuat mereka terperanjat seketika.
" Mau percaya atau tidak! aku nggak peduli, lagian orang tua macam anda ini punya masalah apa sama saya! setiap ketemu saya selalu mencari masalah, padahal saya tidak kenal dengan anda." Ucap Mira sambil menunjuk nunjuk wajah Arsen.
Arsen tersenyum." Itu karena saya tidak menyukai wanita yang so suci, Jaim dan lugu lugu tapi.."
Pyaarrr.
Belum selesai kata kata Arsen, Mira sudah lebih dulu menyiram wajahnya! Setelah itu ia melangkah pergi meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun.
" Om maaf ya! sebenarnya Mira orang baik ko! cuma moodnya lagi nggak bagus aja itu." Ucap Dila sambil memberikan tissue kepada Arsen.
" Iya nggak papa! bisa tunjukkan di mana kamar kita." Pinta Arsen.
" Bisa om! mari kita Antara." Arsen mengangguk, keduanya pun mengantar Arsen ke kamar yang sebelumnya di gunakan intan.
" Ini om kamarnya." Ucap Dila begitu mereka sampai di depan pintu kamar Intan. Arsen pun langsung masuk kedalam kamar itu. sedangkan Intan dan Dila pergi ke kamar Mira.
Saat Akan masuk ke kamar Mira! Dila dan intan pun di panggil sama Yudha, Yudha meminta mereka untuk menemaninya berkeliling villa di malam hari sambil menunggu Arsen.
Begitu Yudha dan kedua gadis itu telah sedikit menjauh. Yudha langsung mengabarkan Arsen.
Arsen langsung bergegas menuju kamar Mira, nasib baik masih berpihak kepadanya karena pintu kamar itu tidak dikunci. Begitu tiba di dalam kamar Arsen mendengar suara percikan air di kamar mandi. Ia yakin, obat yang dia berikan kepada Mira kini telah bereaksi.
Arsen memilih duduk di sofa, menunggu Mira keluar dari kamar mandi.
Ceklek. setelah dua puluh menit menunggu akhirnya pintu kamar mandi itu terbuka juga, perlahan lahan Mira naik ke atas ranjangnya. Iya belum menyadari kehadiran Arsen di ruangan itu. Mira yang kini tengah berbaring, meliuk-liuk tubuhnya kesana-kemari, merasakan sesuatu yang aneh dengan dirinya tetapi dia sendiri pun tidak tahun perasaan apa yang sedang dia rasakan saat ini.
" Butuh sesuatu?" tanyanya Arsen, tentu saja hal itu membuat Mira terkejut. ia langsung terduduk.
" Ngapain kamu di kamar saya! Keluar." Usir Mira.
" Kamu mengusirku?"
Arsen menatap datar wajah Mira yang begitu merah karena menahan sesuatu, Tatapan begitu menusuk, Nada rendah pada suaranya tersirat akan sebuah Ancaman untuk Mira.
Arsen melangkah mendekati Ranjang. Melihat hal itu, Mira langsung bergerak cepat turun dari ranjang. " Keluar brengsek."
" Aku nggak akan pergi sebelum mendapatkan apa yang aku mau." Tegas Arsen.
Saat Arsen melebarkan langkahnya untuk mendekap tubuh mira, Tangan Mira langsung meraih vas bunga yang berada di atas nakas tepat di sampingnya. Mira langsung menghantam vas bunga itu, tepat mengenai pelipis kanan Arsen, membuat pelipis Arsen memar, tetapi lelaki itu tidak menghiraukan luka sekecil itu, sebab ia begitu bersemangat untuk menghancurkan Sevi malam ini.
Mira mengambil langkah mundur untuk menghindari Arsen, namun sayangnya Mira kalah cepat dengan Arsen yang lebih dulu menarik serta menjambak rambutnya, untuk mengikis jarak diantara mereka.
" Lepaskan aku, kenapa kamu menyakiti aku! aku nggak kenal sama kamu, lepas." Teriak Mira! ia terus memberontak. mengerahkan seluruh tenaga yang ia punya walaupun, hasilnya percuma karena Mira tengah di kuasai obat yang di berikan Arsen.
Mira di seret oleh Arsen menuju ranjang. " Akan aku hancurkan kesombongan mu itu wanita sialan." Maki Arsen, ia melempar tubuh Sevi ke atas dan mulai menindih tubuh wanita itu, Dasi yang masih terpasang dilehernya, Arsen lepaskan dengan satu tarikan kemudian mengikat kedua tangan Mira mengunakan dasi itu di Kepala ranjang
" Tolong jangan! Aku mohon! Hentikan semua ini, aku minta maaf." Ucap Mira sedikit mengiba berharap Arsen luluh dan menghentikan semua ini. " Jangan hancurkan aku seperti ini." pintanya lagi. Tapi Arsen sudah di kuasai emosi dan nafsunya untuk membalas Sevi.
" Kenapa, hmmm! bukankah kamu sudah hancur lebih dari ini. Barang yang sudah rusak tak masalahkan jika semakin rusak ." Arsen menyeringai membuat Sevi semakin takut.
" Sreeekkk." Tiba-tiba Arsen merobek Dress yang di gunakan Mira.
" Mommy, Ayah. Abang tolong aku." Ucap Mira ia masih terus memberontak, walaupun keadaannya sudah benar-benar terpojok. Kakinya bergerak menendang-nendang walaupun tendangan itu semakin lama Semakin lemah.
Arsen melepaskan dua kain penutup terakhir yang melekat di tubuh Mira. tidak Ada pemanasan sedikit pun, Arsen langsung menghujamkan benda panjang nan tumpul yang dia punya, kepada Sayap kupu kupu merah muda itu.
" AKKKKHH Mom, Sakiiiiiit."
Arsen bagaikan orang yang kesetanan, ia terus bergerak dengan kasar dan cepat di bawah sana tanpa jeda sedikit pun, ia menutup mata dan Telinganya dari Jeritan dan tangisan yang keluar dari bibir Sevi, Bahkan darah Akibat robekan itu semakin banyak tetapi Arsen tidak peduli. Iya terus menyiksa Mira sampai Gadis kecil itu tak sadarkan diri.
.
.
.
.
Bersambung .
Karena NT mulai sensitif, jadi part-nya nggak bisa aku buat terlalu wow.🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Ning cute
emang ga kedengaran kalau teriak... kamarnya kedap suara gitu.... mirisnya nasib sevi 😕😮💨
2022-08-05
0
acih aja
kejam banget 😭😭😭😭
2022-02-24
0
mustika
kejam nya kayak binatang arser, kata lulusan ausy org pintar dan kaya masa iya gk di alidiki dulu malah percaya gt aja sama keponakan biadapnya itu
2022-01-26
0